Anda di halaman 1dari 10

Nama/Nim : Adam Susanto/2050200052

Kelas : 6b Teknik industri reguler


Tanggal : 4/6/2023
Matkul : Metodologi Penelitian Teknik Industri

A. 3 artikel Bidang keilmuan Sistem Transportasi


Artikel 1.
1. Latar Belakang
Artikel pertama ini yang berjudul “Analisa Produktivitas Alat Berat Pada Pekerjaan
Tanah Dan Pondasi Di Proyek Pembangunan Gedung Labolarotarium Riset (GMP Dan
GLP) Biosains Universitas Brawijaya Malang” ditemui latar belakangnya ialah yang isi nya
berupa seperti berikut:
Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha garmen dan produk garmen pada beberapa tahun
belakangan ini berkembang dengan pesat sebagai akibat dukungan perkembangan
teknologi yang memungkinkan pembuatan produk dengan biaya rendah dan mutu yang
tinggi. Sebagai konsekuensinya persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar yang
ada menjadi semakin ketat. Pada Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Riset
Biosains Universitas Brawijaya Malang memiliki beberapa pekerjaan yang
membutuhkan alat berat. Untuk membangun gedung tersebut, sebelumnya diadakan
perencanaan produktivitas penggunaan alat berat. Pekerjaan perhitungan ini untuk
mengetahui berapa alat yang akan dipakai dan berapa biaya yang perlu dikeluarkan
dalam waktu pekerjaan yang ditentukan untuk proyek tersebut.
Dan untuk mendukung suatu perhitungan produksi pekerjaan alat berat, tentu
tidak lepas dari pekerjaan tanah. Karena pekerjaan tanah sendiri digunakan untuk dapat
mengetahui dimana lokasi galian dan timbunan serta lokasi dari pekerjaan pondasi,
kondisi tanah yang akan dilakukan pekerjaan, jarak angkut material (Quari lokasi) yang
dikerjakan.
Sebab alat berat dapat dikatakan produktif apabila dapat bekerja secara terus
menerus sesuai deng.an pekerjaan masing-masing alat tersebut tanpa mengalami
permasalahan. Maka dari itu kita harus menganalisa produktifitas dari masing-masing
alat berat tersebut, sehingga dapat mengetahui jumlah produksi masing-masing alat
berat yang digunakan dan berapa biayanya. Dengan itu juga kita bisa mengutahui alat
tersebut bisa dikatakan efesien dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Tujuan
1. Mengetahui kapasitas dari produksi masing-masing alat berat.

2. Mengetahui berapa waktu total dari pekerjaan alat berat.

3. Mengetahui biaya masing-masing alat berat dan biaya total yang dibutuhkan
alat berat tersebut
3. Metode
• Studi Pustaka
Yaitu kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan untuk memperoleh
penjelasan serta mendapatkan teori-teori yang melandasi pembahasan skripsi ini.
• Tinjauan Lapangan
Yaitu mengadakan peninjauan ke lapangan, dengan mengamati langsung
kejadian yang ada di lapangan, dan sekaligus untuk memperoleh data-data yang
diperlukan untuk pembahasan skripsi ini, yaitu diantara lain :
1. Data Pekerjaan Tanah
-Volume Galian : 1112,96 m3
-Volume Timbunan : 342,92 m3
2. Data pekerjaan pondasi
Pengeboran sedalam 7 m dan berdiamet 45
3. Data peralatan yang digunakan
Excavator : berfungsi untuk penggalian
Dump truck : berfungsi sebagai pengangkut material
Dozer : berfungsi untuk membuka lahan dan meratakan tanah.

4. Hasil
Dari hasil analisa maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas masing- masing alat
berat untuk pekerjan tanah dan pekerjaan pondasi pada Proyek Pembangunan Gedung
Laboratorium Riset Biosains Universitas Brawijaya Malang adalah sebagai berikut :
- Exavator = 27,847 m3/jam

- Bulldozer = 14,373 m³/jam

- Dump Truck = 14,696 m³/jam

- Bore Machine = 21,179 m³/jam

- Mixer Truck = 3,99 m³/jam

Biaya total yang dibutuhkan masing-masing alat berat untuk menyelesaikan


pekerjaan tanah dan pekerjaan pondasi pada Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium
Riset Biosains Universitas Brawijaya Malang adalah sebagai berikut :
• Exavator = Rp. 17.097.630,00

• Dump truck = Rp. 27.824.908,20

• Bulldozer = Rp. 14.031.240,96

• Bore Machine = Rp. 73.070.618,28

• Mixer truck = Rp. 67.295.811,60

Total Biaya = Rp. 227.145.117,24

Jadi biaya total alat berat yang dianalisa pada pekerjaan tanah dan pekerjaan pondasi
sebesar Rp. 227.145.117,24,- ( Dua ratus dua puluh tuju juta seratus empat puluh lima ribu
seratus tuju belas rupiah )
Artikel 2.
1. Latar Belakang
Artikel pertama ini yang berjudul “EVALUASI MANAJEMEN PEMELIHARAAN
(MAINTENANCE) ALAT BERAT PADA PT UNITED TRACTORS DI PEKANBARU”
ditemui latar belakangnya ialah yang isi nya berupa seperti berikut:
Latar Belakang
Kemajuan teknologi didunia semakin meningkat dari berbagai aspek seperti
kebutuhan teknologi dan informasi terutama di negara berkembang, termasuk
indonesia. Semakin canggihnya perkembangan teknologi terkadang disalahgunakan
oleh beberapa orang. Kelancaran proses produksi suatu perusahaan, baik perusahaan
dibidang industri yang menghasilkan jasa maupun yang menghasilkan barang
merupakan salah satu indikasi keberhasilan suatu perusahaan. Dalam strategi
pemeliharaan di butuhkan perencanaan pemeliharaan yang mana dapat dilaksanakan
oleh seluruh industri, walaupun menggunakan output dan laba yang berbeda-beda.
Perencanaan ini adalah tingkatan yang sangat penting dari suatu peran manajemen,
oleh sebab itu tanpa perencanaan peran- peran lain tidak akan berjalan dengan lancar.
United Tractors merupakan anak usaha dari PT Astra International Tbk “Astra”,
salah satu grup usaha terbesar dan terkemuka di Indonesia dengan jaringan layanan
menjangkau berbagai industri dan sektor. PT United Tractors menjual alat berat berat
baru dan bekas. Sebelum terjualnya alat berat, alat berat baru dan bekas ini dipelihara
dengan semaksimal mungkin agar tidak ada terjadinya kerusakan.
Pemeliharaan dinilai baik bila menghasilkan down time yang seminimum
mungkin dengan angggaran paling rendah. Pemeliharaan yang dilakukan yaitu
pemeliharaan periodic. Pemeliharaa periodic adalah pelaksanaan service yang
dilakukan setelah alat bekerja untuk jumlah jam operasional tertentu. Pemeliharaan
periodic dibagi menjadi 2 yaitu : periodic inpeksi dan periodic service. Periodic
inspeksi yaitu pemeriksaan unit harian tiap 10 hour meter (HM) dan mingguan 50 hour
meter (HM).
Dapat dilihat tabel dibawah ini yaitu tentang perbandingan antara perawatan
dan perbaikan pada unit.
Perawatan Perbaikan
a. Teknik pengerjaan sederhana a. Teknik pengerjaan rumit
b. Perawatan sederhana b. Peralatan rumit
c. Waktu yang dibutuhkan sedikit c. Waktu yang dibutuhkan banyak
d. Biaya yang dibutuhkan murah d. Biaya yang dibutuhkan tinggi
e. Resiko perbaikan rendah e. Resiko perbaikan tinggi

Schedule pemeliharaan alat berat warranty ditentukan oleh PT United Tractors.


Masa garansi alat berat dibagi dua yaitu dengan sistem PMP (preventive maintenance
package) dan sistem normal. Pada sistem pmp semua (jasa dan spare part) ditanggung
oleh perusahaan selama 3 tahun. Pada sistem normal hanya jasa yang ditanggung
selama 1 tahun. Prosedurnya melakukan pemeliharaan yaitu ketika alat berat sudah
sampai 500 HM, 1000 HM, 1500HM dan seterusnya atau kelipatan 500 HM.
2. Tujuan
 Untuk mengetahui manajemen pemeliharaan alat berat pada PT United Tractors di
Pekanbaru.
 Untuk mengetahui dan menganalisis efektifitas pemeliharaan alat berat pada PT
United Tractors di Pekanbaru.
3. Metode
Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian dari lokasi objek penelitian, operasional
variabel penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode wawancara mendalam. Hal tersebut dapat
memecahkan persoalan dan dalam hal pencarian informasi bagaimana penerapan konsep
ergonomi terhadap kenyamana pemustaka di perpustakaan SMA Negeri Sumatera Selatan.

4. Hasil
Berdasarkan Bab ini akan menjelaskan hasil penelitian dan pembahasanya.
Artikel 3.
1. Latar Belakang
Pada pertama ini yang berjudul “EVALUASI MANAJEMEN PEMELIHARAAN
(MAINTENANCE) ALAT BERAT PADA PT UNITED TRACTORS DI PEKANBARU”
ditemui latar belakangnya ialah yang isi nya berupa seperti berikut:
Latar Belakang
Alat berat merupakan salah satu sumber daya peralatan yang digunakan dalam kegiatan
penambangan pasir dan Ini bisa menjadi solusi yang bisa di andalkan Tidak hanya membantu
dalam proses penambangan, tetapi juga merupakan salah satu sumber daya peralatan yang
digunakan di lokasi penambangan. Keuntungan menggunakan alat berat adalah tidak
memakan waktu lama karena pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat. Alat berat excavator
ini mulai beroperasi dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore.
Analisis biaya-manfaat adalah metode penghitungan harga satuan pekerjaan ekspresi
dengan menyesuaikan satuan kerja dengan menerapkan harga sewa alat dan standar upah
terhadap indeks alat yang digunakan dan upah tenaga. Adapun jenis alat berat yang digunakan
pada lokasi penambangan pasir ini berjenis excavator Hyundai Robex220-9SH dengan mesin
Hyundai D 6BV-C, berat operational 21.900 kg, panjang booming 5.680 m, panjang lengan
2.920 m, kapasitas bucket 0,9 m3, kekutan mesin 145 PS/1,90 rpm, kekuatan ayunan 12 rpm,
dan kecepatan berjalan 3,7/5,5 km/hr. Harga sewa alat ini tidaklah dibilang murah berkisaran
sebesar 55 juta/bulan atau 1,84 juta per hari dengan biaya pengoprasian perhari menghabiskan
162 liter atau 18 liter/jam bahan bakar solar dengan gaji operator sebesar 250 ribu/hari , serta
perawatan servis ringan setiap ada kerusakan sedangkan penggantian oli, filter oli, dan water
separator dilakukan setiap 15 hari setelah pengoprasian alat.
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis
produktivitas alat berat excavator Hyundai Robex220-9SH yang digunakan pada lokasi
penambang pasir yang terletak di desa Korleko kecamatan Labuan Haji kabupaten Lombok
Timur.
2. Tujuan
 Untuk mengetahui produktivitas pada excavator serta mengetahui biaya operasional
dan perawatan.
 Mengatahui biaya sewa excavator.

3. Metode
Penelitian Studi ini mengambil lokasi/daerah di desa Korleko Kecamatan Labuan Haji
Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini berlangsung selama tiga hari, di mulai pada hari jumat
30 juli 2021 sampai dengan hari minggu 1 agustus 2021 pukul jam 08:00 wita sampai dengan 17:00
wita.
Lokasi penelitian dapat dilihatpada gambar3.1 berikut:
4. Hasil 64
Hasil pengolahan data yang diperoleh dari rumus-rumus yang ada dihitung dan dieksekusi,
dan hasil pengolahan data tersebut dapat digunakan kembali untuk analisis data lainnya, dan hasil
akhir dari analisis mesin berat penambangan pasir. Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini
menggunakan metode analisis data.
B. 3 artikel Bidang keilmuan Ergonomi Lingkungan
Artikel 4.
1. Latar Belakang
Artikel pertama ini yang berjudul “Penerapan Konsep Ergonomi Terhadap Kenyamanan
Pemustaka Di Perpustakaan Sma Negeri Sumsel Palembang” ditemui latar belakangnya ialah
yang isi nya berupa seperti berikut:
Latar Belakang
Usaha Pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia yaitu
dengan ditetapkannya Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu meliputi 1) Standar isi
kurikulum, 2) Standar proses, 3) Standar kompetensi lulusan, 4) Standar pendidik dan
tenaga pendidikan, 5) Standar sarana dan prasarana, 6) Standar pengelolaan, 7) Standar
pembiayaan dan 8) Standar penilaian pendidikan. Standar sarana dan prasarana sekolah
merupakan salah satu dari delapan standar nasional pendidikan yang harus dipenuhi
oleh setiap lembaga pendidikan dalam upaya untuk memajukan sumber daya manusia.
Untuk menjamin terwujudnya hal tersebut diperlukan adanya sarana dan prasarana yang
memadai. Sarana dan prasarana yang memadai tersebut harus memenuhi ketentuan
minimum yang ditetapkan dalam standar.
Dapat diartikan bahwa pustakawan mempunyai peran utama memberikan
pelayanan dan kenyamanan bagi pemustaka di sebuah perpustakaan. Namun banyak
juga keluhan-keluhan yang dihadapi pustakawan baik internal dan eksternal antara
pustakawan dengan pemustaka, pustakawan dengan teknologi. Ilmu ini juga sering
disebut dengan ergonomi yaitu interaksi antara pemustaka dengan elemen-elemen lain
yang ada di perpustakaan.
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi- informasi
mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem
kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efesien). Oleh karena itu
perpustakaan perguruan tinggi sebagai penyedia jasa layanan perlu mengetahui telah
sejauh mana perpustakaan perguruan tinggi menyediakan fasilitas guna menunjang
kinerja pustakawan agar perpustakaan dapat berjalan dengan baik atau efektif.
2. Tujuan
• Mengetahui bagaimana penerapan konsep ergonomi terhadap kenyamanan
pemustaka di Perpustakaan SMA Negeri Sumsel Palembang.
• Mengetahui kendala dalam penerapan konsep ergonomi terhadap kenyamanan
pemustaka di Perpustakaan SMA Negeri Sumsel Palembang

3. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode wawancara mendalam.
Hal tersebut dapat memecahkan persoalan dan dalam hal pencarian informasi bagaimana
penerapan konsep ergonomi terhadap kenyamana pemustaka di perpustakaan SMA
Negeri Sumatera Selatan.
4. Hasil
Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang staff perpustakaan dan tiga orang
siswa diperoleh kesimpulan bahwa pada perpustakaan SMA Negeri Sumatera Selatan ini
telah menerapkan dan menyesuaikan dengan konsep ergonomi. Fasilitas-fasilitas dalam
ruang perpustakaan ini telah cukup memadai dan tata letaknya telah menyesuaikan dengan
kondisi ruangan. Jumlah fasilitas-fasilitas telah menyesuaikan dengan kebutuhan dan
keadaan ruang perpustakaan itu sendiri. Berbagai macam perlengkapan telah menambah
kenyamanan bagi setiap pemustaka yang berkunjung. Banyak siswa yang berkunjung
untuk membaca buku, mencari informasi, mengerjakan tugas dan belajar kelompok
bahkan ada pula siswa yang memanfaatkan perpustakaan sebagai ruang untuk
mempersiapkan perlombaan.
Artikel 5.
1. Latar Belakang
Artikel pertama ini yang berjudul “Analisis ergonomi stasiun kerja devisi kancing industri
garmen dengan perbandingan posture evaluation index (PEI) pada virtual environment
modeling” ditemui latar belakangnya ialah yang isi nya berupa seperti berikut:
Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha garmen dan produk garmen pada beberapa tahun
belakangan ini berkembang dengan pesat sebagai akibat dukungan perkembangan
teknologi yang memungkinkan pembuatan produk dengan biaya rendah dan mutu yang
tinggi. Sebagai konsekuensinya persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar yang
ada menjadi semakin ketat.
Aspek kualitas kehidupan kerja merupakan salah satu faktor penting yang
Ergonomi ialah suatu ilmu yang mempelajari interaksi manusia dengan lingkungan dan
alat kerja yang dipakai sehingga dapat berperan untuk menyelesaikan masalah
ketidakserasian manusia dengan peralatan yang dipakai1. Hal-hal yang perlu mendapat
perhatian adalah beban tugas yang meliputi alat, metode dan lingkungan yang
disesuaikan dengan kemampuan dan batasan manusia penerima tugas dalam hal ini
adalah pekerja industri garmen.
Pada industri padat karya seperti industri garmen yang mengandalkan tenaga
manusia, umumnya metode kerja yang digunakan meliputi pekerjaan yang dilakukan
secara monoton dan berulang-ulang (repetitive action). Pekerja yang melakukan
repetitive action dalam suatu rentang waktu tertentu akan sangat rentan mengalami
gangguan muskuloskeletal. Gangguan muskuloskeletal merupakan gangguan cedera
yang menyerang otot, syaraf, tendon, ligamen, sendi, atau tulang belakang manusia.
Usulan sistem kerja yang memenuhi kaidah ergonomi ini diharapkan dapat
diterapkan pada industri garmen lain secara umum karena pada dasarnya rangkaian
sistem kerja untuk perusahaan garmen adalah serupa, sehingga lokasi penelitian yang
kami pilih telah dapat merepresentasikan sitem kerja industri garmen secara umum.
Selain itu dari hasil penelitian ini juga diharapkan dapat mendorong dan memajukan
usaha garmen tingkat kecil dan menengah (UKM) sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan usaha masyarakat tingkat menengah kebawah.
2. Tujuan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem kerja dari industri
garmen telah memenuhi kaidah-kaidah faktor manusia dan ergonomi yang ada, serta
merancang sistem kerja yang ideal dalam bentuk simulasi virtual human modeling dengan
menggunakan software Jack 6.0. Peneliti berharap bahwa dari hasil penelitian ini akan
dapat meningkatkan produktivitas pekerja industri garmen sehingga diharapkan
pendapatan perusahaan juga dapat mengalami peningkatan.
3. Metode
Untuk mencapai tujuan, maka keseluruhan kegiatan penelitian dirancang untuk
mengikuti diagram alir. Secara umum metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mempersiapkan koordinasi riset.
2. Mengidentifikasi kebutuhan obyektif dari penelitian.
3. Melakukan observasi langsung ke industri garmen untuk melihat kondisi riil.
4. Hasil
 Berdasarkan untuk stasiun kerja mesin snap dan stasiun kerja mesin reece serta
bernilai 2 untuk stasiun kerja mesin taking. Nilai PEI stasiun kerja ideal berkisar
antara 0,81-1,32.
 Dengan melihat perbandingan dari nilai PEI secara keseluruhan, ketika
menggunakan stasiun kerja rekomendasi (stasiun kerja ideal untuk persentil 50%),
terjadi penurunan nilai PEI pada semua operator tiap mesin baik operator perentil
5%, 50%, maupun 95%. Hal ini menunjukkan bahwa stasiun kerja rekomendasi
mampu mengurangi risiko terjadinya musculoskeletal disorder pada pekerja
garmen perpustaka

Artikel 6.
1. Latar Belakang
Artikel pertama ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Suhu Tinggi Lingkungan Dan
Beban Kerja Terhadap Konsentrasi Pekerja” ditemui latar belakangnya ialah yang isi nya
berupa seperti berikut:
Latar Belakang
Perkembangan Faktor penyebab kecelakaan kerja disebabkan 73 persen oleh faktor tindakan-
tindakan tidak aman (unsafe acts). Oleh karena itu, faktor manusia menjadi hal utama yang harus
diperhatikan. Tindakan-tindakan tidak aman yang dilakukan pekerja salah satunya disebabkan oleh
kemampuan konsentrasi yang menurun selama melakukan pekerjaan.
Berdasarkan penelitian sebelumnya terhadap pekerja pabrik industri manufaktur, tindakan
berisiko yang dilakukan pekerja meningkat bersamaan dengan peningkatan temperatur pada
lingkungan kerja di atas standar 24o C WBGT (Ramsey et al., 1983). Oleh karena itu, pemerintah
mengeluarkan suatu regulasi mengenai nilai ambang batas iklim kerja indeks suhu basah dan bola
(ISBB) yang diperkenankan melalui keputusan menteri tenaga kerja Nomor: KEP.51/MEN/1999.
Peninjauan terhadap pengaruh beban kerja dan suhu lingkungan menjadi faktor utama yang
mempengaruhi konsentrasi dapat menghasilkan data lokal nyata untuk perencanaan implementasi
kondisi lingkungan kerja yang optimal. Dampak pengaruh beban kerja dan suhu lingkungan
terhadap konsentrasi perlu diteliti lebih lanjut mengingat angka kecelakaan kerja yang terus
meningkat dari tahun ke tahunkebawah.
2. Tujuan
Penelitian Untuk memperoleh pembuktian secara ilmiah bahwa karakteristik kerja
yang dalam penelitian ini difokuskan pada beban kerja, suhu lingkungan tinggi, dan lama
pelaksanaan kerja memiliki pengaruh tehadap konsentrasi yang direpresentasikan melalui
fungsi kognitif pekerja. Diharapkan hasilnya dapat memberikan kontribusi dalam
pengaturan kondisi kerja yang terbaik yang mampu dicapai sehingga konsentrasi pekerja
tetap terjaga dan tingkat kecelakaan kerja dalam proses dan operasional industri
berkurang.
Tujuan ini dicapai dengan membuktikan hipotesis :
1. Terdapat perbedaan signifikan nilai rata-rata cognitive test yang
merepresentasikan konsentrasi pekerja pada berbagai kelompok perlakuan (beban
kerja dan suhu lingkungan).
2. Terdapat interaksi kedua faktor, yaitu beban kerja dan suhu lingkungan yang
mempengaruhi konsentrasi pekerja.
Dengan melihat tren dari hasil tes kognitif pada variasi kondisi kerja yang telah
dijelaskan di atas, diharapkan didapatkan gambaran pengaruh penerapan kondisi.
peningkatan.
3. Metode
Penelitian akan menggunakan desain analitik eksperimental yang terdiri atas 9
kelompok kombinasi perlakuan yang didapat dari 3 level kategori beban kerja ringan,
moderat, dan ekstrim berat, serta 3 level kategori suhu 28oC, 29,4oC, dan 32,2oC. Dengan
penggunaan dua faktor yang dikonsiderasi yakni suhu dan beban kerja, serta tiga level
faktor maka tipe dari penelitian ini adalah two-factor factorial design
4. Hasil
Hasil pengolahan data dan analisis menunjukkan bahwa konsentrasi pekerja yang
direpresentasikan melalui uji inspeksi visual secara signifikan dipengaruhi oleh
faktor suhu lingkungan, beban kerja, serta interaksi keduanya. Kemampuan
inspeksi visual terbaik diperoleh dari kondisi beban kerja dengan kategori ringan,
terlepas dari faktor suhu. Penambahan pemberian beban kerja dari kategori ringan
menuju berat, membuat kemampuan inspeksi visual pada suhu 29,4 oC dan 32,2
oC menurun.

Topik penelitian yang saya buat adalah dengan judul :


“Manajemen Transportasi alat berat untuk menghubungkan kembali jalan-jalan yang
tertimbun Longsor di Wilayah Pacitan”

Anda mungkin juga menyukai