Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Perkeretaapian Indonesia ISSN

ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT


PADA PEMBANGUNAN BADAN JALAN REL KERETA API
JALUR GANDA MUARA ENIM-MUARA LAWAI

Putri Ramadhani1, Email: putri.tbjp1945@taruna.ppi.ac.id


Hana Wardani Puruhita2, Email: hana@ppi.ac.id
David Malaiholo3, Email: david@ppi.ac.id
Program Studi Teknologi Bangunan dan Jalur Perkeretaapian123, Politeknik Perkeretaapian
Indonesia Madiun123

RINGKASAN
Produktivitas alat berat bergantung pada jenis alat, metode kerja, kondisi medan kerja serta waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam meninjau produktivitas suatu alat berat, semua aspek harus berkaitan satu dengan
yang lainnya, sehingga diperlukan analisis produktivitas alat berat dan untuk dapat menganalisis produktivitas alat berat
harus sesuai dengan teori dan tahapan analisis yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
produktivitas alat berat yang digunakan pada pekerjaan badan jalan kereta api, jumlah alat berat yang digunakan pada
pekerjaan badan jalan kereta api, serta waktu kerja alat berat yang digunakan pada pekerjaan badan jalan kereta
api.Metode yang digunakan adalah dengan melakukan observasi. Data primer dan sekunder yang dibutuhkan di lapangan
antara lain yaitu data lokasi, data alat berat, jam kerja efektif, dan sebagainya. Setelah data-data tersebut terkumpul maka
kita bisa menghitung produktivitas alat dan jumlah alat berat yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan
badan jalan rel jalan kereta api sepanjang 1,3 km pada Km 394+8 s/d Km 396+1.Hasil dari penelitian ini dapat diketahui
bahwa alat berat yang memiliki produktivitas terbesar adalah vibrator roller pada pekerjaan pemadatan sirtu perkuatan
sebesar 192,975 m3/jam dan alat berat dengan produktivitas terkecil adalah dump truck pada pekerjaan pengangkutan
tanah pilihan sebesar 6,2 m3/jam. Jumlah alat berat yang diperlukan adalah 3 unit excavator¸ 7 unit bulldozer, 4 unit
vibrator roller dan 55 unit dump truck. Sedangkan jenis pekerjaan paling lama berlangsung adalah pekerjaan perataan
dan pemadatan sirtu perkuatan dengan rentang waktu 156 hari kalender dan jenis pekerjaan paling singkat adalah
pekerjaan pembersihan lahan dengan rentang waktu 1 hari kalender.
Kata Kunci: Alat berat, produktivitas alat berat, waktu siklus.

ABSTRACT

Heavy equipment productivity depends on the type or type of tool, working method, working field conditions and the time
it takes to get the job done. In reviewing the productivity of a machine, all aspects must be related to each other, so that
it is necessary to analyze the productivity of the machine and to be able to analyze the productivity of the machine must
be in accordance with the theory and stages of proper analysis. The purpose of this research is to determine the
productivity of heavy equipment used in the work of railway bodies, the number of heavy equipment used in the work of
railway bodies, as well as the working time of heavy equipment used in the work of railway bodies.The method used is to
make observations. Primary and secondary data needed in the field include location data, machine data, effective working
hours, and so on. After the data is collected, we can calculate the productivity of the equipment and the number of heavy
equipment used in the implementation of the construction work of the railway road agency along 1.3 km at Km 394+8 to
Km 396+1.The results of this study can be known that the machines that have the greatest productivity are vibrator roller
on the construction of sirtu strengthening work of 192,975 m3/hour and heavy equipment with the smallest productivity
is dump trucks on the transportation of selected land work of 6.2 m3/hour. The total of heavy equipment required is 3
units excavator ̧ 7 units bulldozer, 4 units vibrator roller and 55 units dump truck. While the longest type of work is the
work of sirtu leveling and strengthening with a span of 156 calendar days and the shortest type of work is land clearing
work with a span of 1 calendar day.

Keywords: Heavy equipment, heavy equipment, roductivity, cycle time.


Jurnal Perkeretaapian Indonesia ISSN

3. Menghitung waktu yang dibutuhkan untuk


1 PENDAHULUAN menyelesaikan pekerjaan dengan alat berat
yang ada.
1.1 Latar Belakang
Perkembangan transportasi di Indonesia saat
ini sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari
2. KAJIAN LITERATUR
banyaknya pembangunan sarana dan prasarana
transportasi, salah satunya adalah moda
transportasi kereta api, yaitu adanya pembangunan, 2.1 Definisi Perencanaan Konstruksi Jalan Rel
peningkatan, dan perbaikan sarana serta prasarana Struktur jalan rel merupakan suatu
perkeretaapian. Faktor kenyamanan, keamanan, konstruksi yang direncanakan sebagai prasarana
dan ketepatan waktu membuat moda transportasi atau infrastruktur perjalanan kereta api. Jalan rel
kereta api sangat diminati oleh masyarakat baik direncanakan sesuai dengan klasifikasi jalur untuk
dalam perjalanan jarak jauh maupun perjalanan dilewati berbagai jumlah angkutan barang maupun
jarak pendek.Berdasarkan Rencana Induk penumpang dalam suatu jangka waktu tertentu.
Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) Tahun 2030 Perencanaan konstruksi jalan rel harus
yang dibuat pada Maret 2011, terdapat salah satu direncanakan sedemikian rupa, sehingga
program utama dalam strategi pengembangan perencanaannya dapat dipertanggungjawabkan
jaringan dan layanan, salah satunya yaitu secara teknis dan ekonomis Sistem jalan rel terdiri
peningkatan kapasitas jaringan kereta api melalui dari konstruksi bagian atas dan konstruksi bagian
pembangunan jalur ganda. Jalur ganda kereta api bawah
merupakan jalur kereta api dengan dua rel, berbeda Pada umumnya, jalan rel berada di daerah
dengan jalur tunggal dimana sarananya dapat dataran. Tetapi bisa juga berada di pegunungan
berbagi jalur yang sama di kedua arah. atau perbukitan. Tubuh jalan bisa berada di daerah
Pekerjaan pembangunan sarana dan timbunan maupun galian. Tubuh jalan pada
prasarana perkeretaapian di Pulau Sumatera sangat timbunan terdiri dari tanah dasar (subgrade), tanah
banyak, salah satu pembangunan yang sedang timbunan dan tanah asli, sedangkan badan jalan
berjalan adalah pembangunan jalur ganda antara pada galian terdiri dari tanah dasar (subgrade) dan
Muara Enim –Muara Lawai. Pembangunan proyek tanah asli. (PT. KAI, Peraturan Dinas No. 10).
jalur ganda Muara Enim–Muara Lawai mempunyai .
3 fase, yaitu fase awal yaitu pemerataan tanah, fase
pembangunan badan jalan, fase akhir yaitu 2.2 Kelebiham Penggunaan Alat Berat
penataan sisa-sisa material. Dalam suatu pekerjaan
Keuntungan yang bisa diperoleh dengan
proyek, pemilihan alat-alat berat tergantung pada menggunakan bantuan alat berat yaitu
karakteristik masing-masing alat. Hal ini 1. Waktu pengerjaan lebih cepat
diperlukan agar alat tersebut dapat bekerja secara Penggunaan alat berat dapat
optimal sehingga pekerjaan dapat diselesaikan mempercepat proses pelaksanaan
tepat waktu dengan biaya sehemat mungkin. Selain pekerjaan, terutama pada pekerjaan
itu, pelaksanaan suatu proyek konstruksi juga infrastruktur yang sedang dikejar target
selalu terdapat kendala-kendala. Dari latar penyelesaiannya
belakang diatas, penulis akan mengambil judul 2. Tenaga besar
“ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT Alat berat dapat melakukan jenis
BERAT PADA PEMBANGUNAN BADAN pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan
JALAN REL KERETA API JALUR GANDA oleh manusia.
MUARA ENIM- MUARA LAWAI”. 3. Ekonomis
Alat berat sangat ekonomis, ditinjau dari
1.2 Tujuan Penelitian beberapa faktor antara lain faktor
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka efisiensi, faktor keterbatasan tenaga
maksud dan tujuan dari penelitian adalah : kerja, faktor keamanan dan faktor-faktor
1. Menghitung produktivitas alat berat yang ekonomis lainnya.
digunakan pada pekerjaan badan jalan. 4. Mutu hasil kerja lebih baik
2. Menganalisis jumlah alat berat yang Dengan menggunakan alat berat, mutu
dibutuhkan pada pekerjaan badan jalan agar hasil pekerjaan pada pembangunan
dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu proyek akan menjadi lebih baik dan
sesuai keinginan.
Jurnal Perkeretaapian Indonesia ISSN

5. Alat berat yang biasa dipakai pada dengan pisau atau blade. Fungsi dari alat
pembangunan proyek konstruksi antara bulldozer antara lain:
lain alat pengolah lahan seperti dozer, a. Land Clearing
alat penggali (excavator) seperti Pembersihan semak-semak,
backhoe, front shovel, dan clamshell, merobohkan pohon-pohon,
alat pengangkut seperti loader, truck, pembongkaran tanggul serta akar
dan conveyor belt, dan lain-lain. kayu.
b. Stripping
Pengupasan top soil yang tidak dapat
digunakan untuk material timbunan.
2.3 Peraturan Perundangan Mengenai Alat c. Pioneering dan Side Hill Cut
Berat Membuat jalan darurat serta
Adapun peraturan perundangan yang berhubungan pemotongan tebing.
dengan Alat Berat adalah: d. Backfilling
1. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Meratakan timbunan serta
Tahun 2012 penghamparan
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 e. Pemindahan dan penggusuran dalam
tentang Perkeretaapian. jarak dekat
3. Peraturan Dinas No. 10 PT Kereta Api
Indonesia Rumus Produktivitas Bulldozer
𝑄 = 𝑞 × 𝐹𝑏 × 𝐹𝑚 × 𝐹𝑎 × × 60……..(1)
2.4 Pemilihan Alat Berat dipengaruhi beberapa
Faktor 𝑇𝑠
Pemilihan alat berat dipengaruhi factor
Dimana:
sebagai berikut :
Q= Produksi per jam (m3/jam)
1. Fungsi yang wajib dilaksanakan
q = Kapasitas blade (m3)
2. Kapasitas alat berat
3. Cara pengoperasian alat berat Fb = Faktor blade
4. Pembatasan metode yang dipakai
5. Faktor ekonomi Fa = Faktor efisiensi
6. Jenis proyek Fm = Faktor kemiringan blade
7. Lokasi proyek
8. Daya dukung dan jenis tanah Ts = Waktu siklus
9. Kondisi proyek atau lapangan
2.6 Alat Berat Penggali Material
Alat berat yang termasuk dalam
2.5 Alat Berat Pengolah Lahan kategori alat penggali material adalah
Menurut (Kamus Besar Bahasa backhoe, power shovel atau juga dikenal
Indonesia, 2008) bulldozer adalah sebagai front shovel, dragline, dan
jenis peralatan konstruksi (umumnya clamshell. Pada umumnya, alat penggali
disebut dengan alat berat atau construction material terdiri dari struktur atas, struktur
equipment) bertipe traktor yang bawah, dan sistem bucket. Struktur bawah
menggunakan track atau rantai lalu alat ialah penggerak yang berupa roda ban
dilengkapi dengan pisau (biasa dikenal maupun roda crawler. Alat-alat berat
dengan blade) yang diletakkan di bagian penggali material memiliki as (slewing ring)
depan. Bulldozer digunakan untuk di antara alat penggerak dan badan mesin
pekerjaan menggali, mendorong dan sehingga alat berat penggali material dapat
menarik material (pasir, tanah, dan melakukan gerakan berputar walaupun tidak
sebagainya). Istilah bulldozer sering ada gerakan pada alat penggali itu sendiri.
digunakan untuk menggambarkan semua Sistem yang ada pada alat penggali material
tipe alat berat penggali lahan ada dua macam, yaitu sistem kabel dan
(excavator, loader, dan sebagainya) sistem hidrolis. Pemilihan alat berat ini
walaupun istilah ini hanya menunjuk tergantung dari kemampuan alat tersebut
ke traktor berantai yang dilengkapi pada suatu kondisi proyek tertentu.
Jurnal Perkeretaapian Indonesia ISSN

Perbedaan setiap alat penggali material ialah adalah membongkar material dengan
pada benda yang terpasang di bagian cara menaikkan bak bagian depan
depannya, namun semua alat penggali menggunakan hidrolis. Rear dump
material memiliki kesamaan pada alat truck digunakan untuk mengangkut
penggerak, yaitu pada roda ban atau crawler. berbagai jenis material.
Rumus Produktivitas Excavator 2. Side Dump
Side dump dan tractor wagon truck
𝑄 = 𝑉 ×𝐹𝑏×𝐹𝑎×60.…………………………(2) pengeluaran material yang diangkut
𝑇𝑠×𝐹𝑣 dengan cara salah satu sisi di naikkan
Dimana ke bak truck ke samping.
Pembongkaran material yang harus
Q = Produksi per jam (m3/jam)
diperhatikan yaitu ditribusi material
V = Kapasitas bucket (m3) yang ada di dalam bak.
3. Bottom Dump
Fb = Faktor bucket (m3) Material yang diangkut bottom dump
Fa = Faktor efisiensi tractor wagon pengeluaran melalui
bak bagian bawah yang dapat dibuka
Fv = Faktor kedalaman pada bagian tengah-tengahnya. Pintu
bak pada truck adalah sisi bagian
Ts = Waktu siklus (menit) bawah yang memanjang dari depan ke
belakang.
Bottom dump tractor wagon umumnya
2.7 Alat Berat Pengangkut Material mengangkut material lepas Bongkaran
material dilakukan pada saat
Dump truck merupakan alat kendaraan bergerak.
pengangkut yang sangat umum digunakan Rumus Produktivitas Dump Truck
dalam sebuah proyek konstruksi. Alat ini Q = 𝑉 × 𝐹𝑎 × 60 .............................. (3)
sangat efisien dalam penggunaannya. 𝑇𝑠
Karena kemampuan tempuhnya yang jauh
dengan volume angkut material seperti pasir, Dimana:
tanah, dan batuan pada proyek konstruksi. Q = Produksi per jam (m3/jam)
Truck sangat efisien untuk mengangkut
material dalam jarak jauh, kelebihan truck V = Kapasitas dump truck (m3)
antara lain: Fa = Efisiensi kerja
1. Kecepatan lebih tinggi
2. Kapasitas Besar Ts = Waktu siklus (menit)
3. Biaya Operasional Kecil
4. Kebutuhan truck dapat disesuaikan 2.8 Alat Berat Pemadatan Material
dengan kapasitas alat gali yang
Material lepas biasanya yang berada
digunakan
di suatu lokasi pada umumnya merupakan
Truck dapat diklasifikasikan
material timbunan. Secara alami material ini
berdasarkan faktor-faktor berikut:
bisa berubah menjadi zat padat dikarenakan
1. Yang digunakan yaitu ukuran, tipe
faktor cuaca dan waktu. Proses pemadatan
mesin, dan bahan bakar yang
alamiah ini berlangsung dalam jangka waktu
digunakan
yang cukup lama. Pada sebuah proyek
2. Metode pembongkaran muatan pada
konstruksi di mana waktu adalah bagian
truck
penting di dalam pelaksanaannya, maka
3. Kapasitas dan sistem pembongkaran
proses pemadatan material harus cepat.
Berdasarkan metode pembongkaran
Proses pemadatan adalah proses keluar
muatannya, terdapat tiga jenis truck, antara
udara dari dalam rongga material volume
lain :
material menjadi lebih kecil, antara lain:
1. Rear Dump
1. Gradasi material dipadatkan
wagon truck. Rear dump truck
2. Kadar pada air mineral (moisture
merupakan alat yang paling sering
content)
dipakai pada pekerjaan proyek. Cara
3. Usaha pemadatan (compactive effort)
kerja pembongkaran tipe alat ini
4. Karakteristik yang ada berada ditanah
Jurnal Perkeretaapian Indonesia ISSN

Pada umumnya tanah yang 2.11 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan


mengandung partikel halus dan sedikit Produktivitas alat berat dan volume
lembab, pemadatannya dilakukan dengan pekerjaan digunakan untuk menentukan
cara memberikan tekanan dengan berat tetap durasi suatu pekerjaan yang sedang
(static weight), getaran (vibrating) ataupun berlangsung
keduanya.. Rumus Produktivitas alat
Rumus Produktivitas Vibrator Roller
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
(𝑏𝑒 × 𝑣 × 1000) × 𝑡 × 𝐹𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = ……..…..(5)
𝑄= ……………….(4) 𝐶𝑇

𝑛
Dimana
Q = Produksi per jam (m3/jam) 3. METODE PENELITIAN
be = Lebar pemadatan (m)
3.1 Diagram Alir
v = Kecepatan pemadatan (km/jam)
Flow chart merupakan logika alur pikir
t = Ketebalan lapisan (cm) atau langkah kerja yang dituangkan dalam bentuk
simbol grafis berisi proses-proses dalam penelitian
Fa = Efisiensi kerja yang dihubungkan dengan tanda panah
n = Jumlah lintasan/passing

2.9 Waktu Siklus

Kegiatan memuat, menggali, membongkar


muatan, memindahkan yang dikerjalkan
secara berulang dan dilakukan dengan
menggunakan alat berat.
Unsur-unsur tersebut, yaitu :
1. Waktu Muat atau Loading Time (LT)
2. Waktu angkut atau Hauling Time (HT)
3. Waktu Pembongkaran atau Dumping
Time (DT)
4. Waktu Tunggu atau Spotting
Time (ST)

2.10 Efisiensi Alat


Produktivitas alat dipengaruhi oleh
pelakasanaan pekerjaan (efisiensi alat).
Adapun produktivitas standar alat berat pada
kondisi ideal dikalikan suatu factor, sebagai Gambar 3.1 Diagram Alir
berikut
.Tabel efisiensi alat berat dapat dilihat
pada tabel 2.1
3.2 Lokasi Penelitian
Kondisi Operasi Faktor Efisiensi Tempat penelitian berada di Sumatera
Selatan. Panjang jalur total pada pekerjaan
Baik 0,83 pembangunan jalur ganda kereta api Muara
Sedang 0,75 Enim–Muara Lawai adalah sepanjang ±1,5
Agak Buruk 0,67 Km yaitu dari Km 394+8 Muara Enim
sampai Km 396+1 Muara Lawai.
Buruk 0,58
3.3 Gambaran Umum
Pekerjaan badan jalan proyek
pembangunan jalur ganda kereta api
Jurnal Perkeretaapian Indonesia ISSN

berlokasi di Muara Enim–Muara Lawai a. Gambar Kerja Proyek


Lahat. Proyek ini dilaksanakan pada tanggal Data ini juga diperoleh dari instansi terkait
23 November 2020 sampai 3 Juli 2022 dengan penelitian yaitu Satuan Kerja KAPM.
dengan waktu pemeliharaan yaitu 180 hari., Data yang diperoleh ialah gambar kerja proyek
PT KAI bekerja sama dengan PT Kereta Api meliputi gambar site plan dan kontur tanah yang
Properti Management untuk melaksanakan dapat digunakan untuk menentukan RAB pada
proyek jalur ganda tersebut. Jenis kontrak pembangunan badan jalan rel kereta api jalur
yang digunakan yaitu unit price dengan nilai ganda Muara Enim –Muara Lawai KM 394+8
kontrak Rp.114.702.880.914,00 (belum KM 396+1.
termasuk PPN), pelaksanaan pekerjaan b. Time Schadule Proyek
dimulai pada tanggal 23 November 2020 Time schedule adalah sebuah jadwal yang
dengan sumber dana owner berasal dari digunakan agar pengerjaan proyek dapat
investasi PT KAI berjalan sesuai rencana.
c. Dokumentasi atau foto-foto pekerjaan yang
3.4 Metode Pengumpulan Data sedang dilakukan pada pembangunan badan
Berikut Langkah yang penulis lakukan jalan rel kereta api jalur ganda Muara Enim
pada proses pengumpulan data: –Muara Lawai KM 394+8 KM 396+1.
d. Jenis tanah dan volume pekerjaan badan
3.4.1 Data Primer jalan rel kereta api jalur ganda Muara Enim
a. Data Lokasi –Muara Lawai KM 394+8 KM 396+1.
e. Literatur mengenai penggunaan alat berat
Lokasi proyek pembangunan badan jalan rel f. Volume Pekerjaan
kereta api jalur ganda KM 394+8 KM 396+1
diperoleh dari peta lokasi.Data lokasi yang 3.5 Metode Pengolahan Data
dibutuhkan diperoleh dari pihak kontraktor.
b. Data Alat Berat Urutan pengolahan data adalah sebagai
Dibutuhkan dari pihak kontraktor antara lain : berikut :
1) Jenis alat berat yang digunakan 1. Observasi di lapangan
2) Umur alat berat yang digunakan 2. Menentukan volume pekerjaan galian dan
3) Merek alat berat timbunan tanah yang berasal dari data
4) Tipe alat berat lokasi proyek.
5) Kondisi fisik alat berat 3. Melakukan perhitungan waktu siklus tiap
c. Jam kerja efektif SDM pengguna alat berat dari alat dari waktu yang digunakan oleh alat
pihak kontraktor mulai start sampai finish.
3.4.2 Data Sekunder 4. Menentukan produktivitas tiap alat
5. dari data kapasitas dan waktu siklus berasal dari data lokasi proyek.
alat yang sudah diketahui. Setelah itu dilanjutkan dengan
5. Menghitung jumlah alat berat dari menghitung waktu siklus dari setiap
data produktivitas alat yang sudah alat berat yang digunakan. Waktu
diketahui. siklus bisa diperoleh dengan cara
6. Menghitung waktu kerja dari data menjumlah seluruh waktu yang
produktivitas alat yang sudah diketahui. dipakai alat mulai dari:
a. Memuat hasil pekerjaan tanah
3.6 Metode Analisa Data dan galian.
b. Menggali tanah dan galian yang
Menggunakan metode perhitungan
sudah dimuat.
produktivitas berat pada pekerjaan
c. Membongkar muatan yang
pembangunan badan jalan rel, mulai dari
akan dihitung kapasitasnya.
pekerjaan pengolah lahan, penggalian
d. Memindahkan galian dan
material, pengangkutan material dan yang
volume ke alat lain seperti
terakhir pekerjaan pemadatan tanah. Berikut
dump truck.
adalah langkah-langkah untuk menganalisis
2. Menentukan produktivitas setiap alat berat
data:
yang digunakan dari data kapasitas dan
1. Menentukan volume pekerjaan
waktu siklus alat yang sudah diketahui.
timbunan dan galian tanah yang
Selain itu, dalam perhitungan
Jurnal Perkeretaapian Indonesia ISSN

produktivitas alat berat dapat juga b. Produktivitas alat


menambahkan faktor efisiensi alat berat. Rata-rata waktu siklus adalah 16,667
3. Menghitung jumlah alat berat pada detik (0,27 menit)
suatu pekerjaan yang memiliki banyak Hasil Perhitungan
alat berat 1) Kapasitas produksi per jam
4. Menghitung waktu kerja dapat 𝑣𝑥𝐹𝑎 𝑥𝐹𝑏 𝑥60
𝑄=
diperoleh dari data produktivitas. 𝑡𝑠 𝑥𝐹𝑣
masing-masing alat yang telah 0,8𝑥1𝑥0,83𝑥60
diketahui, data volume masing- 𝑄=
0,27𝑥0,9
masing item pekerjaan dan data
jumlah alat berat. Setelah semua 𝑄 = 163,95 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
perhitungan diselesaikan maka akan
didapatkan produktivitas, jumlah alat 2) Produksi galian per hari
berat dan waktu kerja yang sesuai 𝑄 = 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡i𝑣i𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒r j𝑎𝑚 ×
untuk menyelesaikan pekerjaan. j𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟j𝑎
5. Langkah kelima, untuk perhitungan 𝑄 = 163,95 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚 × 8 j𝑎𝑚
biaya dapat diperoleh dari data dari
proyek KAPM Muara Enim-Muara 𝑄 = 1311,6 𝑚3
Lawai.
4.2 Bulldozer

3.7 Pekerjaan Pada Badan Jalan Kereta Api

Volume Alat yang Waktu yang


No Jenis Pekerjaan digunakan direncanakan
Perencanaan (Minggu)
(m3)
Pekerjaan

4. HASIL & PEMBAHASAN Pembersihan


1 250,56 Bulldozer
Lahan
Excavator 24
2 Galian Tanah 31.320,25
Dump Truck
4.1 Excavator Perataan dan Bulldozer
3 pemadatan sirtu Vibrator Roller
11.365,2 24
Perkuatan Dump Truck
Perataan dan Bulldozer
pemadatan Vibrator Roller
4 tanah pilihan 7701,41 Dump Truck 22

Gambar 4. 1 Excavator

Pengamatan (detik) & Wawancara


Siklus Isi+Put Putar
Gali Buang Total
ar (kosong)
(detik) (detik) (detik)
(detik) (detik)
1 6 6 4 3 19
2 4 6 4 2 16
3 3 5 4 3 15
rata-
4,333 5,667 4 2,667 16,667
rata

a. Analisis data pekerjaan galian tanah


Volume tanah hasil galian
dikonversikan pada faktor material
galian berdasarkan ketentuan pada
Gambar 4. 2 Bulldozer
Tabel 2.4
= 31.320,25 m3 x 1,0 = 31.320,25 𝑚3
Jurnal Perkeretaapian Indonesia ISSN

Waktu siklus (Ts) alat berat bulldozer


untuk pekerjaan pembersihan lahan
dijelaskan pada tabel data waktu siklus
bulldozer untuk pekerjaan perataan sirtu
perkuatan
Pengamatan & Wawancara
v rata-rata v rata-rata Jarak gusur Waktu tukar
maju mundur (m) persneling
Siklus
(m/menit) (m/menit) (menit)

1 61 94,3 50 0,15
2 58,5 96,8 50 0,13
Gambar 4. 3 Vibrator Roller
3 63,1 94,4 50 0,15
Jumlah 182,6 285,5 150 0,43
rata-rata 60,86 95,16 50 0,143 Pengamata Waktu Jarak Kecepatan
n ke- (menit) (meter) (m/menit)

1 1,70 50 31,404
a. Produktivitas alat 2 1,75 50 30,504
Hasil Perhitungan 3 1,72 50 31.105
1) Waktu siklus (Cm) Jumlah 5,17 150 93,013

F = 60,86 𝑚⁄𝑚𝑒𝑛i𝑡 Rata-rata 1,723 50 31,004

R = 95,16 𝑚⁄𝑚𝑒𝑛i𝑡 Kecepatan operasi alat (S) = 31,004 m/menit =


Z = 0,143 𝑚𝑒𝑛i𝑡 1,86 km/jam
𝐷 𝐷
Cm= + + Z
𝐹 𝑅 1) Produktivitas Vibro Roller
50 50
Cm= + + 0,143 (𝑏𝑒 𝑥 𝑣 𝑥 1000) 𝑥 𝑡 𝑥 𝑓𝑎
60,86 95,16 Q =
𝑛
Cm= 0,821 + 0,525 + 0,143 (5 𝑥 1,860 1000) 𝑥 0,3 𝑥 0,83
Cm= 1,49 menit Q =
12

2) Produktivitas Bulldozer Q = 192,975 m3⁄jam


𝑞 𝑥 𝐹𝑏 𝑥 𝐹𝑚 𝑥 𝐹𝑎 𝑥 60
Q= 2) Produksi per hari
𝑇𝑠
( 2,9 𝑥 (0,95)2 ) 𝑥 0,7 𝑥 1𝑥 0,83 𝑥 60 Q = produktivitas per jam x jam kerja
Q= per hari
1,489𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

𝑚3 Q = 192,975 x 8
Q = 61,274
𝑗𝑎𝑚
Q = 1543,8 m3⁄hari
3) Produktivitas Bulldozer Perhari
Durasi = Q x 8 jam
4.4 Dump Truck
Durasi = 61,274 x 8 jam
𝑚3 Pada pekerjaan pembangunan
Durasi = 490,192 jalur ganda kereta api antara Stasiun
ℎ𝑎𝑟𝑖
Muara Enim-Muara Lawai paket 3 ini, alat
4.3 Vibrator Roller berat dump truck digunakan untuk
Pada pekerjaan pembangunan jalur ganda berbagai pekerjaan, antara lain pekerjaan
kereta api antara Stasiun Muara Enim-Muara pengangkutan hasil galian tanah,
Lawai ini, alat berat vibrator roller digunakan pengangkutan sirtu perkuatan dan
untuk berbagai pekerjaan, antara lain pekerjaan pengangkutan tanah pilihan. Lokasi
pemadatan sirtu per kuatan dan pemadatan quarry dari material tiap pekerjaan yang
tanah pilihan. berlangsung juga berbeda

Gambar 4. 4 Dump Truck


Jurnal Perkeretaapian Indonesia ISSN

Durasi = 25,26 x 8 jam


Durasi = 202,15 𝑚3

a. Produktivitas alat Dump Truck untuk


Hasil Perhitungan mengangkut perataan sirtu
Hasil Perhitungan
Jumlah siklus excavator untuk mengisi dump 1) Jumlah siklus excavator untuk mengisi dump
truck truck
𝐶1 𝐶1
n= n =
𝑞1 𝑥 𝐾 𝑞1 𝑥 𝐾

7
n=
7 n=
0,8 𝑥 1
0,8 𝑥 1
n = 8,75
n = 8,75
1) Waktu Siklus
Waktu siklus D D
Cm = n x Cms + ( ) + ( ) + t1 + t2
v1 v2
7000 7000
Cm = n x Cms +
𝐷
( ) +
𝐷
( ) + t1 + t2 Cm = 8,75 x 0,27+ ( )+( ) + 9 + 10
666,67 1000
𝑣1 𝑣2
Cm = 38,3 menit
2000 2000 2) Produktivitas per jam
Cm=8,75x 0,27 + ( ) +( ) + 3,48 + 3,5 𝑣 𝑥 𝑓𝑎 𝑥 60
750 1100 O =
𝑇𝑠
Cm= 13,8 menit 7 𝑥 0,83 𝑥 60
O =
38,3
Produktivitas per jam
O = 9,1 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
𝑣 𝑥 𝑓𝑎 𝑥 60
Q= 3) Produktivitas per hari
𝑇𝑠
Durasi = Q x 8 jam
7 𝑥 0,83 𝑥 60
Q= Durasi = 9,1 x 8 jam
13,8

Q = 25,26 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚 Durasi = 72,8 𝑚3

Produktivitas per hari

Durasi = Q x 8 jam
Jurnal Perkeretaapian Indonesia ISSN

Alat yang Produktivita Jumla Waktu


Jenis Volume
digunaka s per hari h Alat Kerja
Pekerjaan (m3)
n
(m3/hari) (Unit) (Hari)
Pembersihan
250,56 Bulldozer 490,192 3 1
lahan
Excavator 1311,6 3
Galian Tanah 31.320,25 Dump 154
340,33 7
Truck
Bulldozer 702,16 2
Perataan dan
pemadatan Vibrator
11.365,2 1543,8 2 156
sirtu Roller
perkuatan Dump
126,26 18
Truck
Bulldozer 822,208 2
Perataan dan Vibrator
pemadatan 7701,41 1485,456 2 144
Roller
tanah pilihan Dump
90,6 30
Truck

- Produktivitas dump truck untuk


pekerjaan pengangkutan tanah pilihan
5. Kesimpulan dan Saran adalah sebesar 6,2 m3/jam.
1. Berdasarkan analisis yang telah
5.1 Kesimpulan dilakukan, jumlah alat berat yang
dibutuhkan adalah:
Kesimpulan dari penelitian diatas yaitu a. Excavator
Excavator Excavator hanya digunakan pada
Excavator hanya digunakan pada pekerjaan galian tanah dengan
pekerjaan galian tanah dengan kebutuhan sebanyak 3 unit.
produktivitas sebesar 163,95 m3/jam. b. Bulldozer
a. Bulldozer - Jumlah bulldozer yang dibutuhkan
- Produktivitas bulldozer untuk untuk pekerjaan pembersihan
pekerjaan pembersihan lahan adalah lahan adalah sebanyak 3 unit.
sebesar 61,274 m3/jam. - Jumlah bulldozer yang dibutuhkan
- Produktivitas bulldozer untuk untuk pekerjaan perataan sirtu
pekerjaan perataan sirtu perkuatan perkuatan adalah sebanyak 2 unit.
adalah sebesar 87,77 m3/jam. - Jumlah bulldozer yang dibutuhkan
- Produktivitas bulldozer untuk untuk pekerjaan perataan tanah
pekerjaan perataan tanah pilihan adalah pilihan adalah sebanyak 2 unit.
sebesar 102,776 m3/jam. c. Vibrator Roller
b. Vibrator Roller - Jumlah vibrator roller yang
- Produktivitas vibrator roller untuk dibutuhkan untuk pekerjaan
pekerjaan pemadatan sirtu perkuatan pemadatan sirtu perkuatan adalah
adalah sebesar 192,975 m3/jam. sebanyak 2 unit.
- Produktivitas vibrator roller untuk - Jumlah vibrator roller yang
pekerjaan pemadatan tanah pilihan dibutuhkan untuk pekerjaan
adalah sebesar 185,682 m3/jam. pemadatan tanah pilihan adalah
c. Dump Truck sebanyak 2 unit.
- Produktivitas dump truck untuk d. Dump Truck
pekerjaan pengangkutan tanah galian - Jumlah dump truck yang dibutuhkan
adalah sebesar 25,26 m3/jam. untuk pekerjaan pengangkutan
- Produktivitas dump truck untuk tanah galian adalah sebanyak 7 unit.
pekerjaan pengangkutan sirtu - Jumlah dump truck yang dibutuhkan
perkuatan adalah sebesar 9,1 m3/jam. untuk pekerjaan pengangkutan sirtu
perkuatan adalah sebanyak 18 unit.
- Jumlah dump truck yang dibutuhkan
untuk pekerjaan pengangkutan
Jurnal Perkeretaapian Indonesia ISSN

tanah pilihan adalah sebanyak 30 DAFTAR PUSTAKA


unit. Atmaja P. Rosyidi, Sri. (2015), Rekayasa
2. Berdasarkan analisis yang telah Jalan Kereta Api. Yogyakarta:
dilakukan, waktu kerja alat berat LP3M UMY.
untuk setiap jenis pekerjaan adalah: Bowles, J. E. (1984). Sifat- Sifat Fisis
a. Pembersihan Lahan Dan Geoteknis Tanah. Jakarta:
Waktu yang dibutuhkan untuk Erlangga.
pekerjaan pembersihan lahan Darwis. (2018). Dasar-Dasar Mekanika
adalah 1 hari. Tanah. Yogyakarta: Pena Indris.
b. Galian Tanah Hapsoro Tri Utomo, Suryo. (2009). Jalan
Waktu yang dibutuhkan untuk Rel. Yogyakarta: Beta Offset.
pekerjaan galian tanah adalah Republik Indonesia. (2007). Undang-
154 hari. Undang Nomor 23 Tahun 2007
c. Perataan dan Pemadatan Sirtu tentang Perkeretaapian. Lembaran
Perkuatan Negara RI Tahun 2007. Sekretariat
Waktu yang dibutuhkan untuk Negara: Jakarta.
pekerjaan perataan dan Republik Indonesia. (2011). Peraturan
pemadatan sirtu perkuatan yaitu Menteri Perhubungan Nomor 32
156 hari. Tahun 2011 Tentang Standar dan
d. Perataan dan Pemadatan Tanah Tata Cara Perawatan Prasarana.
Pilihan Lembaran Negara RI Tahun 2011.
Waktu yang dibutuhkan untuk Sekretariat Negara: Jakarta.
pekerjaan perataan dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
Pemadatan tanah pilihan yaitu 60 Tahun 2012 Tentang
144 hari, Persyaratan Teknis Jalur Kereta
Api. Lembaran Negara RI Tahun
5.2 Saran 2012. Sekretariat Negara: Jakarta.
Adapun saran saran sebagai Republik Indonesia. (2016). Peraturan
berikut: Menteri Pekerjaan Umum dan
1. Berdasarkan pengamatan Perumahan Rakyat Nomor 28
terdapat di lapangan, terdapat Tahun 2016 Tentang Pedoman
beberapa masalah yang dapat Analisis Harga Satuan Pekerjaan
menyebabkan keterlambatan Bidang Pekerjaan Umum.
antara lain cuaca hujan dan Lembaran Negara RI Tahun 2016
pekerjaan selain pekerjaan tanah Sekretariat Negara: Jakarta.
yang dapat mengganggu Rochmanhadi. (1984). Perhitungan
manuver alat berat, sehingga Biaya Pelaksanaan Pekerjaan
dapat mempengaruhi dengan Menggunakan Alat-alat
produktivitas kinerja alat berat, Berat. Jakarta: Departemen
maka penggunaan alat harus Pekerjaan Umum.
semaksimal mungkin sehingga Rochmanhadi. (1985). Perhitungan
dapat mempercepat waktu Biaya Pelaksanaan Pekerjaan.
pekerjaan yang dibutuhkan. Jakarta: Departemen Pekerjaan
2. Operator alat berat sebaiknya Umum.
orang yang berpengalaman Rochmanhadi. (1992). Alat-Alat Berat
untuk mengendalikan alat berat dan Penggunaanya. Jakarta:
sehingga pekerjaan dapat Departemen Pekerjaan Umum.
berjalan dengan maksimal. Surakim, H. (2014). Konstruksi Jalan Rel
3. Kondisi alat berat harus sering dan Keselamatan Perjalanan
di cek agar tidak mengalami Kereta Api. Bandung: Cindekia.
kendala saat pekerjaan
berlangsung
Jurnal Perkeretaapian Indonesia ISSN

Anda mungkin juga menyukai