25
Abstract
This article talks about the optimization, schedule, and selection of equipment for each type of
construction work which is very important to do in order to optimize operational and support
capabilities for other equipment. Heavy equipment is very expensive and its contribution is quite
dominant in the improvement of the Karya Agung dam project in Wonosari District, so that efficient
action is needed by utilizing the resources themselves. This study aims to determine the cost efficiency
of heavy equipment needs in the excavation work project in the improvement of the Karya Agung Dam,
Wonosari District. This research was conducted using a quantitative method with the Line of Balance
method, then plotted the difference in the cost of heavy equipment contained in the contract document
of Rp. 5,347,800,048.53 and the implementation of Rp. 2,356,634,697. From the calculation of
equipment requirements, 10 units of 4 m3 Dump Truck, 3 PC-200 Excavator, 1 Unit Grader
Motorbike, 1 Unit Bulldozer, and 1 Unit Vibrator Roller The qualitative method is divided into 1 part,
namely equipment productivity, or the results of equipment capacity and equipment time which can
predict equipment performance requirements with efficiency factors in the field and material
conditions.
Keywords: Heavy Equipment; Optimization, Efficiency; Productivity.
Abstrak
Artikel ini berbicara mengenai Optimalisasi, jadwal, dan pemilihan peralatan untuk setiap jenis
pekerjaan konstruksi sangat penting dilakukan guna mengoptimalkan kemampuan operasional dan
penunjang terhadap peralatan lain. Alat berat tersebut sangat mahal dan kontribusinya cukup dominan
dalam peningkatan proyek bendungan Karya Agung Kecamatan Wonosari, sehingga diperlukan
tindakan yang efisien dengan memanfaatkan sumber daya itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efisiensi biaya kebutuhan alat berat pada proyek pekerjaan ekskavasi di peningkatan
Bendungan Karya Agung Kecamatan Wonosari. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
kuantitatif dengan metode Line of Balance, kemudian diplotkan selisih biaya alat berat yang terdapat
dalam dokumen kontrak sebesar Rp. 5.347.800.048,53 dan implementasinya Rp. 2.356.634.697. Dari
hasil perhitungan kebutuhan peralatan didapatkan Dump Truck 4 m3 sebanyak 10 unit, Excavator PC-
200 3 unit, Sepeda Motor Grader 1 Unit, Bulldozer 1 unit, dan Vibrator roller 1 Unit. Metode kualitatif
dibagi menjadi 1 bagian yaitu produktivitas peralatan, atau hasil kapasitas peralatan dan waktu
peralatan yang dapat memprediksi kebutuhan kinerja peralatan dengan faktor efisiensi di lapangan dan
kondisi material.
Kata Kunci: Alat Berat; Optimasi, Efisiensi; Produktivitas.
1. Pendahuluan
Pembangunan konstruksi di Indonesia belakangan ini berkembang sangat pesat. Mulai dari pembangunan
jalan, jembatan, gedung, sampai waduk dan bendungan. Dalam pembangunan ini, pada dasarnya menggunakan
alat berat. Faktor terpenting dalam proyek konstruksi ialah alat berat. Alat berat bertujuan untuk memudahkan
dalam mengerjakan pekerjaan, sehingga mencapai hasil yang diharapkan dan waktu pengerjaan yang relativ
singkat.
Dalam pelaksanaan suatu proyek, sumber daya merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kelancaran
pelaksanaan proyek. Namun tidak dapat disangkal, bahwa sering terjadi kegagalan suatu proyek bukan akibat
Nento, dkk / Gojise, Vol. 4 No. 1 (April 2021) Hal. 26
keterbatasan sumber daya saja, tetapi terkadang pada operasionalnya. Hal ini dapat terjadi antara lain akibat
perencanaan waktu dan alat yang tidak efisien pada proyek tersebut.
Dengan kata lain, pada pelaksanaan suatu proyek diperlukan suatu jadwal kerja yang terencana dengan
baik dan teliti agar proyek yang direncanakan dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan hasil yang diperoleh
dapat maksimal dengan biaya yang minimal. Biaya peralatan pada suatu proyek baik pada proyek berskala kecil
maupun pada skala yang lebih besar mempunyai peranan yang sangat penting.
Melihat kondisi perkembangan Provinsi Gorontalo yang sangat pesat, maka kebutuhan akan penggunaan
sarana dan prasarana juga makin meningkat. Peristiwa tersebut mendorong Pemerintah untuk melakukan
berbagai upaya perbaikan, salah satunya adalah pembangunan, peningkatan kapasitas Bendungan Karya Agung.
Penggunaan alat berat disesuaikan dengan pekerjaannya, seperti pada pekerjaan galian, pengangkutan,
penimbunan, dan lain sebagainya. Alat berat terdiri dari berbagai macam jenis, tipe, dan ukuran. Ada perbedaan
efisiensi dan juga harga sewa yang berbeda antara satu tipe ke tipe yang lain. Penggunaan tipe alat yang
produktivitasnya lebih besar, maka harga sewa alat yang ditawarkanpun akan lebih besar. Penyesuaian jenis
pekerjaan atau kondisi lapangan sangat diperlukan dalam pemilihan tipe alat yang nantinya akan digunakan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui jumlah waktu ideal pelaksanaan pekerjaan peningkatan Bendungan Karya Agung
Kecamatan Wonosari Kabupaten boalemo dengan kesiapan peralatan penyedia jasa.
b. Untuk mengetahui waktu ideal yang diperlukan alat berat untuk memperoleh biaya yang ekonomis.
2. Metode Penelitian
Bendungan Karya Agung merupakan salah satu bendungan yang ada di kabupaten Boalemo tepatnya di
Kecamatan Wonosari Desa Bongo III. Dengan luas kurang lebih 4 Ha. Jarak dari jalan menuju bendungan
tersebut kurang lebih 1 Km. Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Boalemo
melaksanakan pekerjaan peningkatan Bendungan Karya Agung , hal ini dilaksanakan sebagai inisiasi langkah
konkrit terhadap laju kebutuhan penyediaan air untuk irigasi atau penyediaan air dan perairan sawah di
kecamatan wonosari.
Galian tanah pada lapisan tanah lunak dan berair. Penggalian menggunakan excavator dan galian
menurut kedalaman dan elevasi sesuai gambar rencana hasil galian akan diangkut ke suatu tempat
yang akan di gunakan lagi kemudian hari. Peralatan yang di pakai: Excavator dan Dump truck
Pekerjaan pengangkutan / pembuangan
Hasil galian tanah yang dituangkan di mobil pengangkut (dump truck) selebihnya akan di hampar
atau dibuang ke suatu tempat. Alat yang digunakan antara lain Dump truck dan Alat Bantu lainnya.
Tanah dihampar, di ratakan dan di rapikan
Pada tahap ini, tanah yang dibuang, kemudian di hampar menggunakan alat motor grader lalu di
ratakan, dan di padatkan menggunakan vibro roller.
3. Metode Penjadwalan
3.1 Produktivitas Alat
Kapasitas atau produktivitas alat merupakan besarnya suatu pengeluaran (output) volume pekerjaan
tertentu yang dihasilkan alat persatuan waktu yang memperkirakan produktivitas dan kinerja alat yang
diperlukan, material, kondisi lapangan, dan faktor efisiensi alat operator.
3.2 Line Of Balance
Line of balance merupakan diagram sederhana untuk menunjukkan lokasi (station) dan waktu dimana alat /
tenaga kerja akan bekerja. Adapun yang menjadi tujuan dari metode line of balance ini adalah untuk
menjamin bahwa sumber daya yang diperlukan sesuai dengan penjadwalan dalam perencanaan sehingga
tidak terjadi penumpukan material, peralatan atau tenaga kerja yang berlebihan ataupun kekurangan yang
dapat mengakibatkan penundaan waktu kerja proyek.
3.3 Barchart
Barchart atau bagan balok, adalah diagram alur pelaksanaan pekerjaan yang dibuat untuk menunjukan
waktu penyelesaian yang di butuhkan.
Nento, dkk / Gojise, Vol. 4 No. 1 (April 2021) Hal. 28
4. Kajian Pustaka
Tinjauan Pustaka
2. Pengalokasian Peralatan
3. Pengklasifikasian Alat
A. Alat Berat
4. Faktor Yang Mempengaruhi
Pemilihan Alat Berat
5. Waktu Siklus
1. Bulldozer
4. Excavator
5. Dump truk
1. Exploitasi Alat
C. Analisa Biaya
Alat Berat
2. Biaya Kepemilikan Alat
3. Barchart
5. HASIL PENELITIAN
5.1 Pekerjaan Galian Tanah Bendungan
Alat yang digunakan : Excavator (PC-200)
Volume galian : 44.587,50 m3
Kapasitas bucket : 0,83m3
Faktor bucket :1
Nento, dkk / Gojise, Vol. 4 No. 1 (April 2021) Hal. 29
Volume : 26.752,50 m3
Jumlah harga : Rp. 36.316,30 x 26.752,50 m3
: Rp. 971.551.815,8
Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa pada perencanaan peningkatan bendungan karya
agung, alat yang digunakan adalah long arm 1 unit, excavator standar 1 unit, dump truck 10 unit, bulldozer 1
unit. Namun setelah ditinjau alat berat yang digunakan telah bertambah, excavator standar menjadi 3 unit,
vibrator roller 1 unit, motor grader 1 unit. Penambahan alat berat dilakukan guna mempermudah dan
mempercepat pekerjaan.
Nento, dkk / Gojise, Vol. 4 No. 1 (April 2021) Hal. 33
6. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa, terhadap waktu pelaksanaan galian tanah dibutuhkan waktu sebesar 75 hari
kalender. Dari hasil analisa pemakaian alat, penulis menyimpulkan dengan metode perbandingan Line Of
Balance, yang bisa terlihat perbedaan waktu selisihnya, dimana tidak terlalu jauh dari apa yang sudah
direncanakan dan belum melewati batas waktu maksimal pengerjaan sesuai dengan waktu kalender 180 hari.
Berdasarkan dari hasil tinjauan kebutuhan produksi alat berat pekerjaan Galian tanah pada peningkatan
Bendungan Karya Agung, maka biaya alat berat yang diteliti diperoleh sebesar Rp.2.356.634.697 diluar
pemakaian solar dan fat oil (gemuk) di abaikan.
7. DAFTAR PUSTAKA
[1] Abdullah, Jerry Rizaldi. 2015. Optimasi Biaya Dan Kebutuhan Alat Berat Pada Pelaksanaan Pekerjaan
Pelebaran Ruas Jalan Gorontalo Batudaa Isimu. Gorontalo: Jurnal Teknik Sipil. Gorontalo.
[2] Kholil, Ahmad. 2014. Alat Berat. Bandung: PT .Remaja Rosdakarya.
[3] Peraturan Pemerintah. 2016. Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat No.28 Tentang Analisa Harga
Satuan Pekerjaan.
[4] Ramadani.A, 2017 Optimalisasi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan Galian Tanah Di Proyek Tol
Nganjuk – Kertosono, Skripsi Universitas Brawijaya Fakultas Teknik Jurusan Sipil. Malang.
[5] Rochmanhadi. 1990. Pengantar dan Dasar –Dasar Pemindahan Tanah Mekanis.Jakarta: Badan Penerbit
Pekerjaan Umum.
[6] Rostiyanti, Susy Fatena. 2008. Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
[7] Waani, Joice E, Oscar H Kaseke, 2017. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Samratulangi
Manado..”Analisa Produktivitas Alat Berat untuk Pekerjaan Pembangunan Jalan”. Manado.
[8] Yadam, Refly Will, I Gede Astawa Diputra, I Gusti Ketut Sudipta, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Udayana Denpasar. ”Galian Tanah (Sudi Kasus: Proyek Pembangunan Stock Yard Suzuki
Negara Kabupaten Jembrana”. Bali.