1.2 Sanksi:
Sanksi diadakan untuk mendorong motivasi mahasiswa untuk menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, yaitu
satu semester, adapun sanksinya adalah: Pengurangan nilai berdasarkan lamanya pengerjaan tugas (lihat
kriteria penilaian)
1.3 Pengerjaan :
Pada dasarnya mahasiswa diharapkan mengerjakan Tugas Perancangan Struktur Beton di rumah, dimana
perkembangannya dipantau setiap minggu dengan pertemuan terjadwal.
Pertemuan mingguan tersebut bukan tempat bagi mahasiswa untuk mengerjakan tugas tetapi sebagai tempat
untuk mengikuti tutorial, berkomunikasi dan bertanya mengenai kesulitan yang dihadapi selama mengerjakan
tugas tersebut kepada pembimbingnya.
1.4 Asistcnsi/Pembimbingan:
Kegiatan asistensi kepada Pembimbing pada saat pertemuan terjadwal mingguan dan jika ada tambahan
jadwal pembimbingan maka tergantung kebijaksanaan Pembimbing di luar jadwal tersebut.
Kehadiran Mahasiswa dan Pembimbing akan dipantau dalam bentuk absensi.
s/d
Kegiatan Mahasiswa Keterangan
Minggu ke
1 Penjelasan, pengambilan soal dll. di G3
2 Denah, pre-Dimensioning & Pembebanan SNI 2847-2013 , SNI 1727-2013
3,4&5 Perhit.& Penulangan Pelat, Balok Anak dan SNI 2847-2013
Tangga
6, 7 & 8 Pembebanan Portal & Analisa Struktur SNI 2847-2013 , SNI 1727-2013
9 - 11 Perhit. Penulangan Balok & Kolom SNI 2847-2013
12 Perhitungan & Disain Pondasi SNI 2847-2013
13, 14 & 15 Detailing/Penggambaran SNI 2847-2013
16 Ujian/Penilaian Dosen Pembimbing
II.a. Filosofi Perancangan.
Filosofi perancangan bangunan sipil pada umumnya adalah menyalurkan beban struktur ke pondasi
dengan selamat.
Mekanisme penyaluran beban tadi bisa langsung berupa gaya aksial maupun tidak langsung berupa
momen, torsi dan geser. Semua mekanisme tadi menyalurkan gaya-gaya ke pondasi dan pondasi harus
sanggup memikulnya.
Pada dasarnya pondasi sanggup menerima beban sebesar apapun yang diberikan kepadanya, akan tetapi
ia sendiri akan tenggelam kedalam tanah, sehingga dicarilah suatu kompromi antara daya pikul dan
setlement yang dianggap layak.
IV. Pcmbebanan:
Besarnya beban dapat dilihat pada PPIUG1983.
Beban hidup yang bekerja pada sebuah elemen (pelat atau Balok) akan sebesar nilai pada PPIUG1983,
tetapi untuk suatu struktur (elemen lebih dari satu yang saling kerja sama) besarnya boleh direduksi
seperti pada PPIUG1983 tabel 3.3.
Disamping itu untuk perhitungan beban gempa, beban hidup dapat direduksi seperti pada PPIUG1983
tabel 3.3.
Kombinasi beban yang bekerja dapat dilihat pada SNI ps 3.2.2, perlu pula ditinjau satu kombinasi lain
dimana beban gempa dikalikan dengan 4 (empat), hal ini untuk memeriksa kasus pada SNI ps.3.14.4.2.2
dan 3.14.4.2.3
V. Perhitungan Pelat:
5.1 Pembebanan.
Beban yang bekerja pada pelat disesuaikan dengan fungsi ruangan dimana pelat tersebut berada, lihat
PPIUG1983, perhatikan kemungkinan pelat menopang tembok atau beban khusus lainnya.
5.2 Perhitungan Momen Lentur
Momen-momen yang bekerja pada pelat dapat dihitung dengan menggunakan analisa analitis pelat
seperti:
finite element.
finite differens.
atau cara pendekatan berupa tabel-tabel yang ada seperti:
Tabel Moody
Tabel ACl
Tabel PBI
Tabel Bares
Untuk Penyelesaian tugas ini disarankan menggunakan tabel-tabel yang ada, kecuali untuk pelat-pelat
berbentuk khusus.
Pelat dengan beban khusus perlu juga diperhatikan misalnya beban garis, beban titik, beban segitiga dan
sebagainya.
9.l.b Sengkang.
Karena konsep desain kapasitas struktur beton tahan gempa adalah Strong Colomn Weak Beam Concept.
Maka untuk menjamin bahwa pada pembentukan sendi pada balok tidak terjadi keruntuhan akibat
gesernya, maka desain geser penampang balok tidak berdasarkan gaya geser hasil analisa struktur tetapi
gaya geser yang ditimbulkan bila balok tersebut terjadi sendi plastis pada kedua ujungnya. Besarnya
gaya geser akibat terjadinya sendi plastis pada kedua ujung balok dapat dilihat pada SNI. Ps 3.14.7.1
Selanjutnya penulangan dapat dihitung menggunakan tabel atau cara analitis seperti pada SNI ps.3.4.3,
tetapi untuk daerah potensi terjadi sendi plastis maka konstribusi geser oleh beton Vc sama dengan nol
(tidak boleh dimanfaatkan), diluar daerah itu kontribusi beton boleh dimanfaatkan.Daerah yang
dimaksud adalah 2 kali tinggi balok.
9.l.d Detailing.
Pemasangan tulangan memanjang harus memenuhi SNI ps 3.16.6, kait-kait yang dipakai harus
memenuhi SNI ps 3.16.1 dan 3.16.2.
Sengkang harus memenuhi SNI ps.3.16.11 dan3.14.3.3
Jumlah Balok Utama yang dihitung : minimum 2 macam Balok (eksterior dan interior)
9.2 Kolom
9.2.a Penulangan Memanjang.
Karena Strong Column Weak Beam Concept yang dipakai pada desain striktur beton tahan gempa maka
besarnya momen yang dipakai dalam menghitung tulangan kolom tidak diambil dari hasil analisa
struktur, hal ini untuk menjamin bahwa pada saat balok leleh (terjadi sendi plastis pada kedua ujungnya)
kekuatan kolom paling tidak sama dengan kapasitas balok tersebut, sehingga besarnya momen yang
dipakai pada desain kolom adalah seperti SNI ps. 3.14.4.2, sedangkan gaya aksialnya adalah seperti SNI
ps. 3.14.4.3.
Dengan demikian desain kolom tidak menggunakan gaya-gaya yang dihasilkan oleh analisa struktur
sama sekali.
9.2.b Sengkang.
Dengan alasan yang sama, sengkang kolom juga tidak di desain menggunakan gaya-gaya yang ada dari
analisa struktur, tetapi menggunakan SNI ps. 3.14.7.2. Selanjutnya penulangan dapat dihitung
menggunakan tabel atau cara analitis seperti pada SNI ps.3.4.3, tetapi untuk daerah potensi terjadi sendi
plastis maka konstribusi geser oleh beton Vc sama dengan nol (tidak boleh dimanfaatkan), diluar daerah
itu kontribusi beton boleh dimanfaatkan. Daerah yang dimaksud adalah 2 kali lebar kolom (arah yang
ditinjau).
9.2.d Detailing
Pemasangan tulangan memanjang harus memenuhi SNI ps 3.14.4.3
Sengkang harus memenuhi SNI ps.3.14.3.3 dan 3.14.4.4
Jumlah Kolom yang dihitung : minimum 2 macam Kolom (Interior dan Eksterior)
9.3 Hubungan Balok-Kolom.
Agar kolom utuh selama terjadi gempa maka tebentuknya sendi plastis pada balok harus terjadi dimuka
kolom (tidak boleh merusak kolom) , untuk meyakinkan hal ini maka hubungan balok-kolom harus di
desain sedemikian agar paling tidak sama dengan kapasitas balok.
Adapun prosedur yang diikuti adalah seperti SNl ps.4.14.6.
Jumlah Hub. Balok-Kolom yang dihitung : minimum 2 macam. (Interior dan Eksterior)