Ngopi#2
Yogyakarta 20 Mei 2018
1
LETUSAN MERAPI
11 MEI 2018
Data Pemantauan dan Tantangan Mitigasi ke Depan
2
FREATIK MERAPI
Fenomena paska 2010
3
18 November 2013
6
JARAK MIRING EDM 2011 - 2018
7
DESKRIPSI LETUSAN
11 MEI 2018
8
Letusan freatik terjadi 11 Mei 2018 pada 07:40 WIB.
Durasi seismik 5 menit.
Tinggi kolom asap 5500 m.
Terekam di semua stasiun seismik di Merapi dan Merbabu
Frekuensi sinyal seismik 10-30 Hz.
Getaran terasa hingga radius 7 km
Gemuruh terdengar hingga radius 10 km.
Jatuhan abu letusan tersebar hingga jarak 30 km dominan arah
selatan
Vona red diterbitkan pukul 8.40 dan menjadi yellow pada 15.10 Suratno,2018
Ngadiyo,2018 9
SEBARAN ABU
10
PERBANDINGAN MORFOLOGI PUNCAK
Stasiun Labuhan 11
Setelah Letusan
DATA MONITORING
Seismik EDM
Tiltmeter Geokimia
GPS Morfologi
12
STASIUN PEMANTAU
GUNUNG MERAPI - 2017 147 Sistem
39 74 Lokasi
30 29
18 15
10 11
3 2
10 1 2
EDM
10 8
9 5
20
CURAH HUJAN
REFLEKTOR
10
TILTMETER
GEOPHONE
IP CAMERA
GPS GNSS
4
DOAS
EDM
Radon Probe
Broadband Temperature
Periode Pendek Multigas
13
DATA SEISMIK
Seismisitas
VTA
Gempa VT dominan
tergolong dalam. Di
tahun ini dari 18
kejadian ada 13
tergolong VT dalam.
Dapat menjadi
indikasi proses suplai
magma masih di
kedalaman belum
mencapai kantong
magma.
15
DATA SEISMIK
Energi VT dan MP
RSAM stasiun PUS (0,7 km) menunjukkan adanya peningkatan energi seismik Februari 2018.
Peningkatan energi ini selain disebabkan oleh beberapa kejadian gempa juga karena adan17ya
osilasi McVCO sejak Februari 2018.
DATA SEISMIK
Seismogram
Gempa Guguran
Gempa Tektonik
19
20
DATA TILTMETER
Pemodelan Sumber Tekanan
Beberapa stasiun terdapat tren jangka panjang secara independen. Tidak mengindikasikan sumber tekanan terp2u1sat
DATA TILTMETER
Tidak tampak gejala perubahan kemiringan di stasiun Tiltmeter
Range 2 hari terdekat (1 km) meskipun dalam jangka pendek (menit).
Dengan normalisasi
Tanpa normalisasi
22
DATA GPS
Baseline GPS
Setting alat
RJ1
RS1
RB1
RK2
Jarak antara Pos Pengamatan dan puncak relatif tetap menjelang letusan.
26
Tren jangka panjang berupa deflase yang lemah ditunjukkan di sektor utara dan barat laut.
DATA GEOKIMIA
Emisi SO2
27
DATA GEOKIMIA
Kandungan Gas Fumarola
28
ANALISA ISOTOP
Sample kondensat gas vulkanik 11 Mei 2018 menunjukkan kandungan isotop Deuterium
dan Oksigen 18 yang tergolong non magmatik
29
DATA THERMAL
Grafik Kamera Thermal Periode 1 Jan – 14 Mei 2018
30
DATA THERMAL PUNCAK
Pukul 7:25
pengamat Pos
Selo memberikan
peringatan kepada
Basecamp
Pendakaian dan
TNGM
02.50
7.21
31
ANALISA DAN
INTERPRETASI
Volume material dan deformasi
Magmatik atau non Magmatik
32
VOLUME MATERIAL DAN DEFORMASI
Perhitungan Volume material
H = 5.5 km
V = 100 m3/s
t =f 5 mn (300 s)
Mtotal = 50 kton
Vtotal = 30 000 m3
33
Dari sumber deformasi, bisa menghitung
gerakan di stasiun paling dekat (Pasar
Bubar):
V = 0.03 Mm3
D = 1000 m (kedalaman)
d = 600 m (jarak horizontal)
►GPS < 3 mm
►tilt < 6 µrad
35
KOORDINAT PENGAMBILAN SAMPEL
ABU VULKANIK
36
ANALISIS TEKSTUR, MORFOLOGI DAN KOMPOSISI
KIMIA ABU VULKANIK MENGGUNAKAN SEM – EDS
(a ( (c
) b )
)
( (e Keterangan :
d )
) (a) Material teralterasi
(b) Pyroxene Free Crystal
(c) Plagioclase Free Crystal
(d) Material Lithik
(e) Glass???
37
ANALISIS TEKSTUR, MORFOLOGI DAN
KOMPOSISI KIMIA ABU VULKANIK
MENGGUNAKAN SEM – EDS
40
KE ARAH MANA LETUSAN MERAPI KE DEPAN?
Ngadiyo,
43
2018
Disampaikan saat penyusunan Rencana kontijensi BPBD lingkar Merapi 2017
Fase 5: Terjadi
Fase 1: hujan dengan
Fase 2: Fase 4: Kubah
Pola umum Penghancuran Fase 3: Tebing intensitas
Pertumbuhan kawah lava lava runtuh
mengikuti pola sumbat lava tinggi
kubah lava 1948/1998 menghasilkan
erupsi paska dengan erupsi menimbulkan
mencapai 10 longsor awanpanas
1872 vulkanian VEI= lahar di sungai
juta m3 sejauh 8 km
1-2 yang berhulu
di Merapi
45
Fase 2: Pertumbuhan kubah lava mencapai 10 juta m3
47
Fase 4: Kubah lava runtuh
menghasilkan awanpanas sejauh 8 km
ke arah Tenggara-Selatan (K. Gendol)
dan ke arah Barat (K. Senowo, K.
Trising, dan K. Apu)
48
Fase 5: Terjadi hujan dengan intensitas tinggi menimbulkan lahar
49
Disampaikan saat penyusunan Rencana kontijensi Magelang dan Jateng 2017 –
perlu direvisi dengan skenario runtuhnya lava 1997 mengingat alterasi yang kuat
50
• Skenario Letusan dan Tindakan
Sifat dan JENIS ANCAMAN PERKIRAAN TINDAKAN
Ukuran LUASAN ANCAMAN
Erupsi (VEI)
VEI 1, Hujan abu tipis dan lapili Hujan abu mencapai Tidak perlu
eksplosif (kerikil) puluhan kilometer, mengungsi
lontaran batu dan Apabila masyarakat
kerikil < 3km panik, bisa
diungsikan ke desa
di bawahnya
VEI 2-3, Hujan abu, lapili, awan Awan panas Masyarakat di
efusif, panas guguran dan surges mencapai jarak 6-12 wilayah bahaya
pembentuka km dari puncak diungsikan di luar
n kubah lava radius 10-15 Km
VEI 4 Hujan abu, lapili, awan Awan panas Masyarakat di sektor
Efusif/ekspl panas guguran dan awan mencapai jarak 17 tertentu diungsikan
osif panas letusan km dari puncak di luar radius 20 km
BE READY FOR THE NEXT ...
• Untuk letusan freatik berikutnya?
• Optimalisasi pemantauan suhu dan gas (insitu dan high sampling
inderaja)
• Sistem peringatan kepada pendakian (TOA/Sirine)
• Sistem otomatisasi alert data
• Bangunan pelindung di Pasarbubar
• SOP pendakian (HT, Helm ?)
• SOP pemangku kepentingan
• Inovasi sistem dan mekanisme penyebaran informasi
53