Anda di halaman 1dari 53

BPPTKG Jl.

Cendana 15 Yogyakarta 55166, Telp 0274 -514192/514180; Fax 0274 -563630


@BPPTKG Info BPPTKG merapi.bgl.esdm.go.id

APA KABAR MERAPI ??

Ngopi#2
Yogyakarta 20 Mei 2018
1
LETUSAN MERAPI
11 MEI 2018
Data Pemantauan dan Tantangan Mitigasi ke Depan

 Resume Freatik paska 2010


 Deskripsi Letusan 11 Mei 2018
 Data pemantauan menjelang letusan
 Analisa dan Interpretasi
 Mitigasi Merapi ke depan

2
FREATIK MERAPI
Fenomena paska 2010

15 juli 2012 10 maret 2014


22 juli 2013 27 maret 2014
18 november 20 april 2014
2013

3
18 November 2013

• Pusat erupsi minor 18


November 2013 berada Di
Kubah Lava 2010, dengan
arah pusat erupsi Barat Laut –
Tenggara (N3200).

• Rekahan di bawah lava 48 sisi


barat laut ini semakin
melebar dengan panjang 280
m, membentuk kelurusan
dengan pusat erupsi minor
tanggal 18 November 2013. Tidak ada jejak awanpanas yang ditemukan sekitar jalur
pendakian (Gunung Anyar), yang banyak ditemuka4n
sebagian besar adalah jatuan (Fall).
July 15, 2012 July 22, 2013 November 18, 2013 Maret 10, 2014 Maret 24, 2014 April 20, 2014
Date

Preceded by tectonic No Yes, local tectonic Yes Yes Yes Yes


earthquake earthquake

Preceded by B-type Yes Yes No Yes Yes No


volcanic earthquake
B-type volcanic Yes Yes Yes Yes Yes No
earthquake after event
Duration (minutes) ±2 hours 34 10 34 4 6

Maximum Amplitude 50 100 120 150 40 120


(mm)
Column height (m) 1.000 1.000 2.000 1.500 Not visible Not visible
Impact Hujan abu dalam Suara gemuruh Suara gemuruh Hujan abu di Hujan abu dan Hujan abu sampai
radiu 10 km di terdengar dalam 7 terdengar dalam 7 Umbulharjo, lapilli di sektor Tenggara,
Ngargosoko, Dusun km dari puncak. km dari puncak. Kepuharjo, Glagaharjo Selatan dan Barat
Candi, Krinjing dan Hujan abu di Event ini Sidorejo, Desa (Dusun Srunen dengan jaraj
sekitar Magelang sektor Tenggara, menyababkan hujan Balerante. and Gading), maksimum 15 km
Selatan, Barat abu di sektor Timur Kendalsari, termasuk
Daya dan Barat. termasuk Desa Argomulyo, Glagaharjo,
Cepogo, Musuk, Deles, Balerante,
Cluntang, Pujon, Solo Kepuharjo Tegalmulyo,
dan Sragen. Endapan (Manggong) Kepurun,
abu di Bandara Adi Ngemplak Sindumartani,
Sumarmo, Solo (50 seneng, dan Kaliurang,
km) dilaporkan Balerante. Hargobinangun,
setebal 0.3 mm. Sukoharjo,
Jeru5kagung,
Banyudono,
SEISMISITAS 2011 - 2018

6
JARAK MIRING EDM 2011 - 2018

7
DESKRIPSI LETUSAN
11 MEI 2018

8
 Letusan freatik terjadi 11 Mei 2018 pada 07:40 WIB.
 Durasi seismik 5 menit.
 Tinggi kolom asap 5500 m.
 Terekam di semua stasiun seismik di Merapi dan Merbabu
 Frekuensi sinyal seismik 10-30 Hz.
 Getaran terasa hingga radius 7 km
 Gemuruh terdengar hingga radius 10 km.
 Jatuhan abu letusan tersebar hingga jarak 30 km dominan arah
selatan
 Vona red diterbitkan pukul 8.40 dan menjadi yellow pada 15.10 Suratno,2018

PASB (0,6 km)

MRBB (10 km)

Ngadiyo,2018 9
SEBARAN ABU

10
PERBANDINGAN MORFOLOGI PUNCAK

Berdasarkan pemantauan cctv kawah


tidak begitu nampak perubahan visual
yang signifikan sebelum letusan tanggal
10 Mei 2018 pukul 13.20 WIB
dibandingkan dengan tanggal 11 Mei
2018 pukul 11.25 WIB.

Tidak terdapat perubahan yang signifikan


pada morfologi kubah lava dan terdapat Sebelum Letusan

sisa-sisa material hasil erupsi berukuran


bongkah yang terdapat di kubah lava.

Stasiun Labuhan 11
Setelah Letusan
DATA MONITORING
Seismik EDM
Tiltmeter Geokimia
GPS Morfologi

12
STASIUN PEMANTAU
GUNUNG MERAPI - 2017 147 Sistem
39 74 Lokasi
30 29
18 15
10 11
3 2

Cuaca Deformasi Seismik EWS Geofisika Geokimia Repeater Sirine Visual

DEFORMASI SEISMIK EWS GEOKIMIA

10 1 2
EDM

10 8
9 5
20

CURAH HUJAN
REFLEKTOR

10
TILTMETER

GEOPHONE

IP CAMERA
GPS GNSS

4
DOAS
EDM

Radon Probe
Broadband Temperature
Periode Pendek Multigas
13
DATA SEISMIK
Seismisitas

Dalam seminggu terakhir terjadi VT = 1 kali/hari, MP 1 kali/hari, RF 3 kali/hari 14


Semua jenis tipe gempa tidak menunjukkan prekursor letusan freatik.
DATA SEISMIK
Hiposenter VTB

VTA

Gempa VT dominan
tergolong dalam. Di
tahun ini dari 18
kejadian ada 13
tergolong VT dalam.
Dapat menjadi
indikasi proses suplai
magma masih di
kedalaman belum
mencapai kantong
magma.
15
DATA SEISMIK
Energi VT dan MP

Energi kumulatif terlihat masih linear. 16


Energi Komulatif dalam 1 tahun sebesar 2,4 e+16 erg << 15 e+16 erg (threshold kritis)
DATA SEISMIK
RSAM

RSAM stasiun PUS (0,7 km) menunjukkan adanya peningkatan energi seismik Februari 2018.
Peningkatan energi ini selain disebabkan oleh beberapa kejadian gempa juga karena adan17ya
osilasi McVCO sejak Februari 2018.
DATA SEISMIK
Seismogram

Gempa Guguran

Gempa Tektonik

Gempa VT (2,2 SR) kedalaman


sekitar 1,5 km pukul 22:50.

Bukan sebagai indikasi khusus


letusan freatik 11 Mei 2018
mengingat gempa seperti ini
sudah seringkali terjadi tanpa
diikuti aktivitas yang lain. 18
DATA TILTMETER

19
20
DATA TILTMETER
Pemodelan Sumber Tekanan

Beberapa stasiun terdapat tren jangka panjang secara independen. Tidak mengindikasikan sumber tekanan terp2u1sat
DATA TILTMETER
Tidak tampak gejala perubahan kemiringan di stasiun Tiltmeter
Range 2 hari terdekat (1 km) meskipun dalam jangka pendek (menit).

Dengan normalisasi

Tanpa normalisasi

22
DATA GPS
Baseline GPS
Setting alat

Jarak Baseline antara stasiun GPS tidak menunjukkan adanya 23


pemanjangan (inflasi) dan pemendekan (deflase)
DATA GPS
Pemodelan Sumber Tekanan Periode 1 tahun

Pemodelan Mogi data GPS tidak


menghasilkan solusi dengan tingkat
24
kepercayaan yang baik.
DATA GPS
Pemodelan Sumber Tekanan Periode 1 minggu

Pemodelan data 1 minggu tidak


memberikan solusi
25
DATA EDM

RJ1
RS1
RB1

RK2

Jarak antara Pos Pengamatan dan puncak relatif tetap menjelang letusan.
26
Tren jangka panjang berupa deflase yang lemah ditunjukkan di sektor utara dan barat laut.
DATA GEOKIMIA
Emisi SO2

27
DATA GEOKIMIA
Kandungan Gas Fumarola

28
ANALISA ISOTOP
Sample kondensat gas vulkanik 11 Mei 2018 menunjukkan kandungan isotop Deuterium
dan Oksigen 18 yang tergolong non magmatik

29
DATA THERMAL
Grafik Kamera Thermal Periode 1 Jan – 14 Mei 2018

30
DATA THERMAL PUNCAK

Pukul 7:25
pengamat Pos
Selo memberikan
peringatan kepada
Basecamp
Pendakaian dan
TNGM

02.50
7.21

31
ANALISA DAN
INTERPRETASI
Volume material dan deformasi
Magmatik atau non Magmatik

32
VOLUME MATERIAL DAN DEFORMASI
Perhitungan Volume material

Statistik erupsi gunung


api di dunia (dari Sparks,
1997 & Mastin, 2009):
0.259
H = 1.67*V
f
Kasus Merapi 11/5/2018:

H = 5.5 km
V = 100 m3/s
t =f 5 mn (300 s)

Mtotal = 50 kton
Vtotal = 30 000 m3

33
Dari sumber deformasi, bisa menghitung
gerakan di stasiun paling dekat (Pasar
Bubar):

V = 0.03 Mm3
D = 1000 m (kedalaman)
d = 600 m (jarak horizontal)
►GPS < 3 mm
►tilt < 6 µrad

Sinyal minimal yang bisa direkam oleh


jaringan instrumental Merapi sekitar
hanya ~10 mm dan ~10 µrad, artinya V >
0.1 Mm3.

►sumber sekecil ini tidak bisa terdeteksi.


Pemodelan sumber deformasi dari
34
Mogi (1958)
Kasus Freatik Dunia Tidak
Terdeteksi
• Mayon 1993, 70 korban jiwa
• Mayon 2013, 4 korban jiwa
• Ontake 2014, 40 korban jiwa Precursor
22%
• Raapehu 2007 Tidak ada
prekursor
• etc 16% 62%
Tidak ada
data

Barbery (1992): 16 % dari 150 letusan preatik-


preatomagmatik tidak terdeteksi

35
KOORDINAT PENGAMBILAN SAMPEL
ABU VULKANIK

36
ANALISIS TEKSTUR, MORFOLOGI DAN KOMPOSISI
KIMIA ABU VULKANIK MENGGUNAKAN SEM – EDS
(a ( (c
) b )
)

( (e Keterangan :
d )
) (a) Material teralterasi
(b) Pyroxene Free Crystal
(c) Plagioclase Free Crystal
(d) Material Lithik
(e) Glass???

37
ANALISIS TEKSTUR, MORFOLOGI DAN
KOMPOSISI KIMIA ABU VULKANIK
MENGGUNAKAN SEM – EDS

SPEKTRUM EDS UNTUK GLASS???


Tetapi: morfologi tidak menunjukan vesicle walls
(blocky)
Ditemukan sebanyak 3 butir dari 50 butir dengan
38
spektrum yang serupa.
39
MITIGASI KE DEPAN
Perilaku Merapi paska 2010 dan erupsi 11 Mei 2018
Strategi Mitigasi

40
KE ARAH MANA LETUSAN MERAPI KE DEPAN?

Terbentuknya kawah yang membuka ke


arah tenggara/selatan membawa implikasi
pada ancaman erupsi ke depan akan lebih
dominan ke arah selatan

Setelah letusan 1930, letusan setelahnya


sampai dengan letusan 2006 (7 dekade)
mengarah ke barat daya.
41
2010 42
Kronologi Erupsi Tahun: 1872 – 1885, 1930 – 1940, 2010 - 2018

Ada beberapa kali letusan freatik

Ngadiyo,
43
2018
Disampaikan saat penyusunan Rencana kontijensi BPBD lingkar Merapi 2017

Fase 5: Terjadi
Fase 1: hujan dengan
Fase 2: Fase 4: Kubah
Pola umum Penghancuran Fase 3: Tebing intensitas
Pertumbuhan kawah lava lava runtuh
mengikuti pola sumbat lava tinggi
kubah lava 1948/1998 menghasilkan
erupsi paska dengan erupsi menimbulkan
mencapai 10 longsor awanpanas
1872 vulkanian VEI= lahar di sungai
juta m3 sejauh 8 km
1-2 yang berhulu
di Merapi

Pemodelan awanpanas dan skenario spasial


Pemantauan deformasi, morfologi dan fotogrametri
Aktivitas magmatis dapat diterapkan status aktivitas

Letusan freatik 11 Mei 2018 ??? 44


Fase 1: Penghancuran sumbat lava melalui erupsi
vulkanian VEI= 1-2

Volume kubah lava paska 2010


= 133 ribu m3

45
Fase 2: Pertumbuhan kubah lava mencapai 10 juta m3

D1 = 487 m; D2 = 374 m; T = 100 m


46
V (0,5 ellipsoid) = 4/24 * phi * D1 * D2 * T = 9,5 == 10 juta m3
Fase 3: Tebing kawah lava 1948, 1998 longsor

47
Fase 4: Kubah lava runtuh
menghasilkan awanpanas sejauh 8 km
ke arah Tenggara-Selatan (K. Gendol)
dan ke arah Barat (K. Senowo, K.
Trising, dan K. Apu)

48
Fase 5: Terjadi hujan dengan intensitas tinggi menimbulkan lahar

49
Disampaikan saat penyusunan Rencana kontijensi Magelang dan Jateng 2017 –
perlu direvisi dengan skenario runtuhnya lava 1997 mengingat alterasi yang kuat

50
• Skenario Letusan dan Tindakan
Sifat dan JENIS ANCAMAN PERKIRAAN TINDAKAN
Ukuran LUASAN ANCAMAN
Erupsi (VEI)

VEI 1, Hujan abu tipis dan lapili Hujan abu mencapai Tidak perlu
eksplosif (kerikil) puluhan kilometer, mengungsi
lontaran batu dan Apabila masyarakat
kerikil < 3km panik, bisa
diungsikan ke desa
di bawahnya
VEI 2-3, Hujan abu, lapili, awan Awan panas Masyarakat di
efusif, panas guguran dan surges mencapai jarak 6-12 wilayah bahaya
pembentuka km dari puncak diungsikan di luar
n kubah lava radius 10-15 Km
VEI 4 Hujan abu, lapili, awan Awan panas Masyarakat di sektor
Efusif/ekspl panas guguran dan awan mencapai jarak 17 tertentu diungsikan
osif panas letusan km dari puncak di luar radius 20 km
BE READY FOR THE NEXT ...
• Untuk letusan freatik berikutnya?
• Optimalisasi pemantauan suhu dan gas (insitu dan high sampling
inderaja)
• Sistem peringatan kepada pendakian (TOA/Sirine)
• Sistem otomatisasi alert data
• Bangunan pelindung di Pasarbubar
• SOP pendakian (HT, Helm ?)
• SOP pemangku kepentingan
• Inovasi sistem dan mekanisme penyebaran informasi

• Untuk letusan magmatis


• Peningkatan kapasitas masyarakat
• Peningkatan kapasitas pemangku kepentingan
• Peningkatan kemampuan monitoring
• Peningkatan performa pengambilan keputusan (temporal dan spasial)
• Rencana kontijensi
52
Kesimpulan
• Letusan 11 Mei 2018 termasuk dalam letusan minor non magmatik/freatik
dengan VEI sekitar I
• Pemantauan standar untuk aktivitas magmatis tidak mendeteksi prekursor yang
jelas.
• Berdasarkan perhitungan volume material erupsi, tekanan menjelang erupsi
kecil dan sulit terdeteksi oleh stasiun deformasi dalam jarak >1 km.
• Prekursor yang singkat terdeteksi dari pemantauan termal di pusat kawah
(sumber letusan). Suhu pusat kawah meningkat dari rata – rata <50 C menjadi
129 C pada pukul 7.21 (20 menit menjelang letusan).
• Perlu diupayakan optimalisasi pemantauan suhu dan gas agar lebih robust
dengan sampling rate yang lebih tinggi.
• Kronologi aktivitas magmatik paska 2010 dapat disandingkan dengan letusan
1872 dan 1930.
• Masa istirahat Merapi untuk letusan magmatik sudah mendekati masa istirahat
letusan 1872 (11 tahun) dan 1930 (9 tahun). Perlu dilakukan upaya persiapan –
persiapan terutama dalam meningkatkan kapasitas semua pemangku
kepentingan penanggulangan bencana Merapi dan juga masyarakat.

53

Anda mungkin juga menyukai