Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROGEOLOGI

SIKLUS HIDROLOGI

Disusun Oleh :
NURUL AZIZAH
F1D220010

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geologi adalah cabang ilmu pengetahuan kebumian yang mempelajari
bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, proses pembentukan planet bumi
beserta isinya yang pernah ada. Bumi disusun oleh batuan, dan batuan
disusun oleh berbagai macam mineral-mineral. Mineral merupakan benda padat
homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, dengan komposisi
kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun
secara teratur.
Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut atau biasa disebut
proses evaporasi oleh radiasi matahari, merupakan kunci utama terjadinya
siklus hidrologi karena sebagian besar air yang jatuh (berbentuk air hujan,
salju, hujan batu, dll) ke permukaan tanah akan bermuara ke laut atau
samudra yang lebih luas di bandingkan daratan dan sisanya akan menyerap ke
dalam tanah disebut proses infiltrasi. Air sebagai kebutuhan dasar bagi setiap
kehidupan bagi setiap makhluk hidup.
Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai
terjadinya, peredaran dan penyebarannya, sifat-sifatnya dan hubungan dengan
dengan lingkungan terutama dengan makhluk hidup. Aplikasi ilmu Hidrologi
dapat di jumpai seperti perencanaan dan pengoperasian bangunan hidrolik,
penyediaan air, pengelolaan air limbah dan air buangan, irigasi, pembangkit
tenaga air, pengendalian banjir, navigasi, masalah erosi dan sedimentasi.
Maka dari itu, hidrogeologi diperlukannya pembuktian dengan
melaksanakan praktikum dengan cara mempraktekan dengan ilusi seperti
bereksperimen infiltrasi dan evaporasi mengunakan bahan-bahan yang
sederhana dan mencari lokasi penelitian didaerah sekitar.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum kali ini yaitu:
1. Dapat memahami apa itu pengertian hidrogeologi
2. Dapat memahami konsep siklus hidrologi
3. Dapat memahami ruang penyimpanan air tanah
4. Dapat memahami konsep keseimbangan air
5. Dapat memahami tingkat dan proses infiltrasi
6. Dapat memahami tingkat dan proses evaporasi
1.3 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan pada praktikum kali ini yaitu:
1.3.1 Alat
1. Alat tulis lengkap
2. Penggaris
3. Double Ring Infiltrometer
4. Stop Watch
5. Ember
6. Kamera
7. Kaleng Bekas
8. Penggaris plastik elastis
1.3.2 Bahan
1. Air kotor (sabun)
2. Air bersih
3. Air yang cukup
BAB II
DASAR TEORI
Geologi adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang
mempelajari segala sesuatu mengenai planit Bumi beserta isinya yang pernah
ada. Merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-
bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik
didalam maupun diatas permukaan bumi, kedudukannya di Alam Semesta
sejarah perkembangannya sejak bumi ini lahir di semesta hingga sekarang
(Noor, 2009).
Hidrogeologi merupakan bagian dari ilmu hidrologi sebagai induk besarnya.
Hidrologi merupakan bidang ilmu yang berkitan dengan segala sesuatu
menyangkut air di alam, antara lain berkaitan dengan siklus air, asal-usul,
distribusi, dan sifat air. Jika diperluas lagi, ilmu meteorologi dan oseanografi
juga dapat dimaksukkan kedalam ilmu hidrologi ini, yang secara khusus
menggambarkan bagian dari rangkaian proses fisik gobal yang melibatkan air.
Ilmu hidrologi berkaitan erat dengan rekayasa teknik yang berlandaskan ilmu-
ilmu dasar seperti fisika, kimia, biologi, matematika, serta ilmu terapan lainnya
seperti ilmu kebumian (Listiyani, 2022).
Hidrologi adalah bidang pengetahuan yang mempelajari kejadian-kejadian
serta penyebab air alamiah di bumi. Faktor hidrologi yangberpengaruh pada
wilayah hulu adalah curah hujan (presipitasi). Curah hujan pada suatu daerah
merupakan salah satu faktor yang menentukan besarnya debit banjir yang
terjadi pada daerah yang menerimanya (Soemarto, 1999).
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air juga
merupakan salah satu komponen pokok yang harus dipenuhi makhluk hidup
dalam hal bertahan hidup. Manusia dalam hal ini tidak luput dari aspek
pentingnya pemenuhan kebutuhan air. Keberadaan air yang umumnya
dimanfaatkan manusia yang tersebar dengan jumlah sebanyak 50 miliar kubik
kaki baik di atmosfer, laut, gletser, danau, sungai, maupun dalam tanah-tanah
sebagai air tanah (McCuen, 1989).
Hujan adalah proses jatuhnya bintik air dari langit atau awan yang
merupakan gejala meteorologi dan juga unsur klimatologi. Hujan adalah
hydrometeor yang jatuh berupa partikel-partikel air yang mempunyai diameter
0.5 mm atau lebih. Pada saat air hujan jatuh ke bumi,sebagian air jatuh
langsung ke permukaan bumi dan ada juga yang terhambat oleh vegetasi
(Intersepsi). Intersepsi memiliki 3 macam, yaitu interception loss, through fall,
dan stem flow. Interception loss adalah air yang jatuh ke vegetasi tetapi belum
sampai mencapi tanah sudah menguap. Through fall adalah air hujan yang
tidak langsung jatuh ke bumi, tetapi terhambat oleh dedaunan terlebih dahulu.
Stem flow adalah air hujan yang jatuh ke vegetasi dan mengalir melalui batang
vegetasi tersebut. Air hujan yang terhambat vegetasi sebagian ada yang
menguap lagi atau mengalami evaporasi ada juga yang kemudian jatuh ke
permukaan tanah (through fall). Air hasil through fall ini mengalir di permukaan
dan berkumpul di suatu tempat menjadi suatu run off seperti sungai, danau,
dan bendungan apabila kapasitas lengas tanah sudah maksimal yaitu tidak
dapat menyerap air lagi. Dalam lengas tanah, ada zona aerasi yaitu zona
transisi dimana air didistribusikan ke bawah (infiltrasi) atau keatas (air kader).
Semakin besar infiltrasi, tanah akan semakin lembab dan setiap tanah memiliki
perbedaan kapasitas penyimpanan dan pori-pori tanah yang berbeda-beda.
Vegetasi mengalami fotosintesis pada saat siang hari dan mengalami
transpirasi. Peristiwa berkumpulnya uap air di udara dari hasil evaporasi dan
transpirasi disebut evapotranspirasi. Evaporasi membutuhan perbedaan
tekanan di udara. Potensi evapotranspirasi adalah kemampuan atmosfer
memindahkan air dari permukaan ke udara (Hakim, 1986).
Hidrogeologi merupakan bagian dari ilmu hidrologi sebagai induk besarnya.
Hidrologi merupakan bidang ilmu yang berkitan dengan segala sesuatu
menyangkut air di alam, antara lain berkaitan dengan siklus air, asal-usul,
distribusi, dan sifat air. Jika diperluas lagi, ilmu meteorologi dan oseanografi
juga dapat dimaksukkan kedalam ilmu hidrologi ini, yang secara khusus
menggambarkan bagian dari rangkaian proses fisik gobal yang melibatkan air.
Ilmu hidrologi berkaitan erat dengan rekayasa teknik yang berlandaskan ilmu-
ilmu dasar seperti fisika, kimia, biologi, matematika, serta ilmu terapan lainnya
seperti ilmu kebumian (Listiyani, 2022).
Untuk mengetahui sejauh mana potensi air tanah, baik secara kuantitas
maupun kualitas dilakukan penelitian tentang kondisi hidrogeologi dan potensi
air tanah. Untuk mendukung sektor pertanian, air tanah masih diperlukan
karena seluruh area pertanian di topang oleh irigasi air permukaan. Penelitian
ini dilaksanakan untuk menentukan kondisi hidrogeologi dan potensi air tanah
dengan melakukan pengamatan langsung dan pengukuran titik hidrogeologi,
pemercontohan dan analisis hidrokimia, dan analisis data pengeboran air
tanah. Hasil memperlihatkan bahwa daerah penelitian merupakan area luahan
air tanah, baik tertekan maupun semitertekan. Akuifer tidak tertekan yang
terdiri atas lempung pasiran, pasir, dan kerikil berada pada kedalaman 30 – 40
m. Akuifer semitertekan dan tertekan terletak pada kedalaman lebih dari 30 m
dengan ketebalan sekitar 20 – 80 m (Setiawan, 2011).
3.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan mempelajari tentang mengenai siklus
hidrogeologi. Pada awal praktikum dimulai, praktikan dikenalkan terlebih
dahulu mengenai dasar-dasar hidrogeologi lalu dilanjutkan dengan pembahasan
mengenai siklus hidrologi. Hidrogeologi merupakan cabang ilmu yang berkaitan
dengan proses pergerakan air dibawah tanah dan air sebagai fluida berada
dibawah permukaan tanah.
Siklus hidrologi merupakan sirkulasi air yang tidak pernah berhenti
dariatmosfer ke bumi dan Kembali ke atmosfer melalui proses kondensasi,
presipitasi, evaporasi, dan transpirasi. Karena bentuknya memutar dan
berlangsung secara terus menerus inilah yang menyebabkan air tidak pernah
habis. Siklus ini mempunyai peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup
makhluk di Bumi. Karena adanya siklus inilah ketersediaan air di Bumi bisa
selalu terjaga. Sebuah siklus pastilah mempunyai beberapa tahapan yang
berangkai. Tahapan- tahapan tersebut apabila tergabung antara satu dengan
yang lainnya maka akan terciptalah sebuah siklus. Dengan kata lain, siklus ini
terjadi karena adanya tahapan- tahapan yang saling berkaitan satu sama lain
dan bentuknya memutar. Siklus hidrologi ini terdiri atas beberapa macam.
Macam macam siklus hidrologi ini dilihat dari panjang atau pendeknya proses
siklus hidrologi tersebut. Berdasarkan proses panjang dan pendeknya, siklus
hidrologi ini dibagi menjadi 3 macam, yakni siklus hidrologi pendek, siklus
hidrologi sedang dan siklus hidrologi Panjang.
Tahapan pertama dalam siklus hidrologi ini adalah evaporasi. Evaporasi
merupakan istilah lain dari penguapan. Siklus hidrologi akan dimulai dari
adanya penguapan. Penguapan yang mengawali terjadinya siklus hidrologi
adalah penguapan dari air yang ada di Bumi, seperti samudera, laut, danau,
rawa, sungai. Semua air tersebut akan berubah menjadi uap air akibat adanya
pemanasan dari sinar matahari. Selain evaporasi, ada bentuk Penguapan
lainnya yakni penguapan yang berasal dari jaringan makhluk hidup. Penguapan
yang terjadi di jaringan makhluk hidup ini disebut sebagai transpirasi.
Transpirasi ini terjadi di jaringan hewan maupun tumbuhan. Evapotranspirasi
ini merupakan gabungan dari evapotasi dan juga transpirasi. Sehingga dapat
dikatakan bahwa evapotranspirasi ini merupakan total penguapan air atau
penguapan air secara keseluruhan, baik yang ada di permukaan Bumi atau
tanah maupun di jaringan makhluk hidup. Tahapan yang lainya adalah
sublimasi. Sublimasi merupakan proses perubahan es di kutub atau di puncak
gunung menjadi uap air, tanpa harus melalui proses cair terlebih dahulu. Lalu
Dalam kondensasi, molekul-molekul air yang berbentuk uap membesar dan
menyatu membentuk butir-butir air dan menjadi awan. Setelah itu. Pada proses
adveksi, awan berpindah dari satu titik ke titik lain karena didorong angin atau
perbedaan tekanan udara. Kemudian proses Presipitasi yaitu ketika awan
sudah tidak mampu menahan massa air yang dikandungnya.

(a) (b)

Gambar 1. Alat-alat siklus hidrologi (a) infiltrasi dan (b) Evaporasi


Pada praktikum kali ini praktikan melakukan proses siklus hidrologi
berupa Evaporasi dan Infiltrasi langsung menggunakan alat sederhana. Adapun
alat-alat yang digunakan dalam pengujian siklus hidrologi Infiltrasi berupa
penggaris, Double ring infiltrometer, stop watch dan ember. Selain itu, alat yang
digunakan pada proses Evaporasi berupa kaleng bekas, penggaris plastik
elastis, air bersih dan air kotor (air sabun).

(a) (b)

Gambar 2. Proses Awal Evaporasi (a) Air sabun (b) Air bersih
Pada gambar diatas ini merupakan proses awal dari proses evaporasi atau
penguapan air. Pada proses ini praktikan mengukur 2 jenis air pada proses
evaporasi ini yaitu air bersih dan air sabun. Yang dimana air dimasukan dalam
wadah kaleng yang masing-masing kaleng memiliki jenis air yang berbeda dan
hal ini dilakukan untuk mengetahui air manakah yang akan menguap lebih
banyak dalam waktu yang telah ditentukan.

(a) (b)

Gambar 3. Hasil akhir Evaporasi (a) Air sabun (b) Air bersih
Pada gambar diatas ini meruapakan hasil akhir dari proses evaporasi
dengan penguapan yang tidak terlalu banyak pengurangan pada air. Hasil akhir
ini memakan waktu 6 jam dibawah terik sinar matahari. Hasilnya yaitu air
bersih lebih cepat surut dibandingkan dengan air sabun. Kenapa airbersih lebih
cepat surut daripada air sabun. Karena di air sabun tu kan airnya udah
bercampur sama unsur atau zat kimia yg dikandung sabun yg mungkin lebih
sulit terurai, maka dari itu air bersih lebih cepat menguap dibandingkan air
kotor.

(b)
(a)

Gambar 4. Infiltrasi (a) Hasil awal (b) akhir Infiltrasi


Pada gambar diatas merupakan kenampakan hasil awal dan hasil akhir
pada proses infiltrasi yang kami lakukan pada praktikum kali ini. Pengurangan
air pada proses ini memiliki rentang antara 0-0,1 cm setiap 5 menit sekali.
Pengurangan yang cukup lama ini diakibatkan penyerapan air pada atau
porositas pada tanah tersebut kecil. Tanah pada lokasi tersebut juga adalah
area umum yang sering dilewati orang banyak. Maka dari itu tanah tersebut
padat dan porositas pada air tersebut kecil.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu:
1. Hidrogeologi adalah ilmu yang membahas mengenai pergerakan air
bawah tanah dan air sebagai fluida yang berada dibawah permukaan
tanah.
2. Secara umum siklus hidrologi dapat dijelaskan dengan terjadinya
penguapan air laut atau disebut evaporasi yang disebabkan radiasi
matahari atau kondensasi lalu menuju ke atmosfir yang berkumpul
menjadi awan, kemudian adanya pergerakan awan atau adveksi yang
diakibatkan angin yang membuatnya mengarah ke tempat yang lebih
tinggi hingga membuat awan semakin berat dan menjatuhkan isinya
berupa air hujan atau biasa disebut presipitasi lalu diserap oleh tanah
dan tumbuhan atau disebut infiltrasi.
3. Terdapat empat ruang penyimpanan air tanah yaitu aquifer atau lapisan
yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah besar,
aquiclude atau lapisan yang dapat menyimpan air tetapi tidak bisa
mengalirkan air dalam jumlah besar, aquifuge atau lapisan yang tidak
dapat menyimpan dan mengalirkan air dan akuitar atau lapisan yang
dapat menyimpan dan mengalirkan air dengan jumlah terbatas.
4. Konsep dari keseimbangan air adalah siklus air yang seimbang dilihat
dari besarnya aliran air yang masuk dan keluar.
5. Proses infiltrasi dimulai dari ditancapkannya alat double ring
infiltrometer kedalam tanah dan tempelkan penggaris disampingnya, lalu
isi dengan air sebanyak 10 cm dan hitung hasilnya dengan melihat
penurunan setiap 5 menit sekali.
6. Proses evaporasi dilakukan dengan mengisi dua kaleng bekas dengan air
bersih dan air sabun lalu didiamkan selama enam jam dibawah sinar
matahari setelah itu dapat dilihat hasil pengurangan air tersebut.
4.2 Saran
Adapun saran pada praktikum kali ini yaitu semoga praktikum kedepannya
lebih kondusif lagi agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan apa yang
disampaikan dapat diterima dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, dkk, 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: Universitas Lampung.
Listiyani R. A. 2022. Pengatar Hidrogeologi. Yogyakarta: CV Budi Utama.
McCuen, R. H. 1989. Hydrologic Analysis and Design. New Jersey: Prentice Hall.
Noor, D. 2009. Pengantar Geologi. Bogor: Pakuan University.
Setiawan, T. 2011. “Hidrogeologi dan Potensi Air Tanah untuk Pertanian di
Daerah Waeapu, Pulau Buru, Maluku”. Bulletin of Environtment Geology
Vol.21 No. 1 :13-22.
Soemarto, CD. 1987. Hidrologi Teknik. Surabaya: Usaha Nasional.

Anda mungkin juga menyukai