Anda di halaman 1dari 6

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Oleh :
Adin Hadi Nur Ikwan 20220210123

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses turunnya hujan maupun terbentuknya awan sebelumnya masih
belum diketahui hingga ditemukannya radar cuaca. Lalu setelahnya barulah
tahapan dan proses pembentukan awan hingga turunnya butiran air hujan dapat
diketahui. Pembentukan hujan berlangsung dalam tiga tahap. Pertama, "bahan
baku" hujan naik ke udara, lalu awan terbentuk. Akhirnya, curahan hujan
terlihat.Dalam proses pembentukan awan dan terjadinya hujan,
Al-Qurân telah menyebutkannya jauh sebelum ditemukannya radar cuaca.
Bagaimana mekanisme turunnya hujan serta tahapan-tahapannya disebutkan
didalamnya. Dalam pembentukan awan hujan melalui tiga tahapan tersebut,
pertama pergerakan awan oleh angin, kemudian awan-awan kecil yang digerakkan
angin tersebut berkumpul menjadi lebih besar, setelah itu awan tersebut
salingbertumpang tindih dan bergabung menjadi awan yang lebih besar hingga
turunlahmengalami proses-proses diatas sehingga terjadilah hujan. Air hujan yang
ada jatuh ke bumi dan tertapung ke tempat-tempat seperti sungai, laut, dan tempat
lainnya akan mengalami penguapan kembali dan menjadi hujan. Proses tersebut
terjadi berulang-ulang. Pengulangan dari terbentuknya uap air hingga menjadi
hujan dan menguap kembali tersebut merupakan sebuah siklus air. Kemudian
darihujan tersebut air digunakan oleh makhluk hidup dibumi, sebagian lagi
meresap kedalam tanah, dan yang lainnya mengalir dan mengisi tempat-tempat
seperti sungai yang nantinya mengalir ke laut. Kemudian tempat lain seperti
danau, waduk dan lainnya.
Hujan banyak disebutkan dalam Al-Qurân, akan tetapi pembahasannya
jarang mengambil sumber dari kajian sains. Seringkali pembahasan ayat-ayat
tentang hujan oleh mufasir hanya sebatas sebagai rezeki, rahmat, atau hal lainnya
yang lebih mengarah kepada kajian keagamaan. Sedangkan para ilmuan lebih
fokuspada pengkajian sains tanpa menyentuh urusan agama sama sekali. Padahal
AlQurân sebagai kitab suci telah memberikan sumber-sumber atau isyarat
ilmiahyang natinya dapat dikaji dan dapat memberikan bayak sekali informasi
yangdapat dijadikan bahan penelitian.
Dalam Al-Qurân banyak sekali disebutkan tentang hujan, dan penulis
tertarik untuk mengkaji ayat-ayat yang berhubungan tentang hujan dengan
pendekatantafsir ayat-ayat yang mengukap isyarat ilmiah dalam Al-Qurân. Karena
masih sangat jarang ditemui pengkajian ayat-ayat tentang hujan yang dikaitkan
dengan ilmu-ilmu sains seperti proses terjadinya hujan serta manfaat hujan yang
disebutkan Al-Qurân dengan menjelaskannya dengan pemaparan ilmiah. Selain
itu juga, pengkajian seperti ini diharapkan dapat memberikan pandangan baru
tentang kebesaran Allah yang ada disekitar kita.

B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana saintifikasi ayat-ayat tentang hujan dalam al-Qurâ n?
2. Bagaimana kemukjizatan Al-Qurâ n dalam ayat-ayat hujan terkait kajian
tafsir dan sains

C. Tujuan

1. Untuk mengimplementasikan saintifikasi ayat-ayat tentang hujan dalam


alQurâ n.

2. Untuk menunjukkan kemukjizatan Al-Qurâ n dalam ayat-ayat hujan terkait


kajian tafsir dan sains.

.............................
Interkoneksi al-qur’an dan Science
Al-Qur‘an adalah mukjizat terbesar nabi terakhir yang berlaku hingga hari akhir.
Konsekwensinya, ia harus relevan dengan segala perkembangan keilmuan
yang bersifat akumulatif, sistematis, kausalistis, komprehensif dan netral-
obyektif12; harus kompatibel dengan perkembangan sejarah dan peradaban
umat manusia dengan siklus lahir, berkembang, redup dan tenggelam-nya.13Ini
adalah tantangan yang di bumi manusia, menyangkut karya-karya
manusia, tidaklah mudah sama sekali. Relevansi itu menuntut sifat terbuka si
karya untuk dikritisi dan diuji oleh perkembangan ilmu dan sejarah sekaligus
hingga hari kiamat. Tetapi kesulitan ini tidak berlaku untuk al-Qur‘an.
Sebaliknya, kitab suci ini menantang penentangnya untuk secara logis, ilmiah dan
historis menguji kebenaran yang dibawanya dengan satu killing puchbahwa pada
akhirnya –sebagaimana dalam Q.S. Fus}s}ilat (41): 11, Q.S. Yūnus (10): 90--
seluruh alam semesta dan isinya akan tunduk kepada kebenaran al-Qur‘an baik
secara sukarela maupun terpaksa. Al-Qur‘an, dengan demikian, adalah kitab
terbuka yang bebas diuji oleh perkembangan sains dan peradaban. Dari
perspektif sains, al-Qur‘an, sebagaimana dalam Q.S. as-Shūrā (42): 52,
adalah sumber kebenaran ilmu. Ia adalah kode ketuhanan untuk membaca
alam semesta sebagai fenomena sains. Secara peradaban, al-Qur‘an adalah puncak
peradaban yang diturunkan oleh Allah SWT untuk meng-coverseluruh
pengaturan kehidupan manusia dari Nabi Adam hingga nabi sebelum Rasulullah
SAW diutus untuk alam semesta dan penghuninya sebagai rasul terakhir hingga
akhir masa sebagaimana ditegaskan dalam Q.S. al-Mā‘idah (5): 48. Inilah salah
satu pembeda utama al-Qur‘an dengan kitab-kitab samawiyahsebelumnya.
PROSES TERJADINYA HUJAN
Proses turunnya hujan diawali dengan proses penguapan air di permukaan bumi.
Penguapan dibantu oleh energi sinar matahari. Panas dari sinar matahari yang
terpapar pada permukaan air menyebabkan air lapisan permukaan akan menguap
ke udara sampai atmosfer. Uap air ini terkumpul akibat dorongan angin. Angin
yang bergerak akibat perbedaan tekanan, yakni menuju udara yang memiliki
tekanan lebih rendah. Ditempat dengan tekanan udara yang lebih rendah itulah
sedikit demi sedikit uap air tersebut terkumpul dan menjadi awan yang lebih
pekat. Jika dilihat dari permukaan bumi berupa awan mendung. Saat awan ini
berkumpul menjadi lebih pekat dan mengalami penurunan suhu di atmosfer, maka
air dalam bentuk uap ini berubah menjadi bentuk cair dan turun sebagai hujan.
Seperti yang di jelaskan pada Al-quran surat An -Nur ayat 43 :
‫ َم ۤا ِء ِم ْن‬Q‫الس‬َّ َ‫ ِّز ُل ِمن‬Qَ‫ه َويُن‬Qۚ ٖ ِ‫ ُر ُج ِم ْن ِخ ٰلل‬Q‫ق يَ ْخ‬ َ ‫اَلَ ْم تَ َر اَ َّن هّٰللا َ ي ُْز ِج ْي َس َحابًا ثُ َّم يَُؤ لِّفُ بَ ْينَهٗ ثُ َّم يَجْ َعلُهٗ ُر َكا ًما فَتَ َرى ْال َو ْد‬
ۤ
‫ُصيْبُ بِ ٖه َم ْن يَّ َشا ُء َويَصْ ِرفُهٗ ع َْن َّم ْن‬ ِ ‫ال فِ ْيهَا ِم ۢ ْن بَ َر ٍد فَي‬
ٍ َ‫ِجب‬
‫ار‬ ‫اْل‬ ْ ۗ
َ ‫ۗ يَّ َشا ُء يَ َكا ُد َسنَا بَرْ قِ ٖه يَذهَبُ بِا َب‬ ۤ
ِ ‫ْص‬
Artinya :"Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak
perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-
tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya dan Dia (juga)
menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan
awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu
kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia
kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan."

Infiltrasi adalah gerakan air ke bawah melalui permukaan tanah ke dalam tanah.
Infiltrasi menyebabkan ketersedia air untuk pertumbuhan tanaman. Setelah hujan
turun dan berada dipermukaan bumi, sebagaian air akan mengisi cekungan-
cekungan yang berada di permukaan bumi, sedangkan sebagian lainnya akan
meresap ke dalam tanah dan tersimpan didalamnya. Proses tersebut yang nantinya
akan membuat tumbuhan mendapatkan asupan air dari dalam tanah. Selain itu
juga air yang masuk ke dalam tanah akan tersimpan sebagai air tanah, dimana air
tanah merupakan simpanan cadang air bagi tanaman.
Manfaat air hujan bagi kehidupan.

Kandungan air hujan yang jatuh ke permukaan bumi telah melewati lapisan
atmosfer. kandungan zat dalam air hujan yang paling mudah ditemukan adalah
seperti karbon dioksida, zat asam dan garam. Semua jenis zat dalam air hujan juga
dipengaruhi oleh kualitas udara di sekitar lokasi hujan. Air hujan menjadi sumber
air yang sangat penting bagi manusia. Berikut ini adalah manfaat air hujan untuk
kehidupan manusia.

1. Air Hujan untuk Meningkatkan Ekonomi Manusia

Air hujan sangat berpotensi untuk kehidupan manusia termasuk dalam bidang
ekonomi bagi manusia. Umumnya air hujan telah menjadi sumber penting untuk
berbagai pekerjaan manusia seperti pertanian, perikanan dan pengolahan sumber
daya hutan. Pada musim kemarau panjang manusia akan merasakan kekurangan
air yang menyebabkan kegagalan panen pada pertanian. Bahkan kekurangan air
hujan sebagai sumber air dalam kehidupan bisa menyebabkan masalah pada
perikanan.

2. Air Hujan Mendukung Keberhasilan Pertanian

Secara umum pertanian dengan berbagai jenis tanaman seperti padi, tanaman
sayuran dan buah sangat tergantung pada air hujan. Kekeringan panjang dapat
menyebabkan hasil panen tidak maksimal.

3. Air Hujan untuk Kehidupan Manusia

Manusia memerlukan air hujan sebagai salah satu sumber kehidupan yang sangat
besar. Air hujan yang jatuh ke tanah akan masuk dan meresap menjadi air tanah.
Selanjutnya manusia akan memakai air tanah sebagai sumber untuk memasak,
mencuci, dan berbagai kebutuhan hidup lain.

Anda mungkin juga menyukai