Anda di halaman 1dari 4

Nama : ARIF MUHAMMAD DINATA

Jurusan : PAI/ II B
Mata Kuliah : IAD, IBD, ISD

5 FENOMENA ALAM DAN SOSIAL


DIPANDANG DARI SUDUT KEAGAMAAN

Fenomena alam bukanlah sekedar gejala-gejala yang muncul dialam saja, Menurut
Islam pandangan terhadap fenomena alam juga difungsikan untuk menggerakkan
emosi dan perasaan manusia terhadap keagungan Allah subhanahu wa ta’ala Artinya,
alam semesta dipandang sebagai dalil yang menunjukkan keesaan dan kekuasaan
Allah. Allah ta’ala telah mengatur semua proses penciptaan bumi. Dan Allah telah
memberitahukan kepada umatnya mengenai penciptaan bumi dan alam semesta
melalui Al-quran. Tidak sedikit ayat Al-Qur’an mengajak kita untuk merenungkan
ciptaan-Nya tak terkecuali tentang alam semesta. Alam semesta adalah ruang dimana
di dalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam fenomena
alam dan sosial yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh
manusia. Berikut ini 5 fenomena alam dan social dipandang dari sudut keagamaan.

1. HUJAN

Poses terjadinya hujan dimulai dari sinar matahari yang panas menyebabkan adanya
proses perubahan zat cair menjadi uap air. Air yang berada di bumi seperti laut,
sungai, serta sumber air lainnya akan mengalami penguapan. Hasil uap tersebut naik
dan mengalami perubahan menjadi benda cair. Dalam proses tersebut, uap air itu
berubah menjadi embun.Titik embun air terbentuk karena suhu sekitar awan lebih
rendah dari panas matahari. Suhu udara yang semakin tinggi membuat titik-titik
embun semakin banyak dan memadat, kemudian membentuk awan. Angin kemudian
membawa awan yang berisi butir-butir air menuju lokasi yang suhunya lebih rendah.
Awan yang mengandung titik embun kemudian berkumpul dan membentuk sebuah
awan besar. Ini membuat warna awan menjadi kelabu karena banyak partikel yang
dibawa.Ketika kondisi awan sudah tidak sanggup lagi menampung air, butir-butir air
akan tertarik oleh adanya gaya gravitasi yang membuat turunnya hujan.

Dalam surah An Nur ayat 43, Allah ta’ala menggambarkan proses turunnya hujan
dengan rinci. Ayat yang berisi kandungan sains ini dimulai dengan gambaran
bagaimana Allah mengarak awan sebagai sarana turunnya air. Berikut penjelasan
Alquran yang menggambarkan hujan dalam surah An Nur ayat 43.
"Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan,
kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu
engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya dan Dia (juga) menurunkan (butiran-
butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-
gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu kepada siapa yang Dia
kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya
hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS. An Nur: 43)

2. GERHANA MATAHARI DAN BULAN

Gerhana Matahari terjadi apabila cahaya Matahari yang menuju Bumi terhalang oleh
Bulan. Gerhana Matahari terjadi saat posisi Matahari, Bulan dan Bumi berada pada
satu garis lurus. Gerhana Bulan terjadi apabila cahaya Matahari yang menuju Bulan
tertutup oleh Bumi. Terjadi saat posisi Matahari, Bumi, Bulan sejajar.

Dalam pandangan Islam, fenomena gerhana, baik matahari atau bulan, merupakan
fenomena alam yang menunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah. Hal itu seperti
dinyatakan dalam sebuah Hadist riwayat Al- Bukhari

”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan
Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang.
Jika melihat gerhana tersebut, maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah,
kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)

3. API DIDASAR LAUT

Biasanya api akan padam ketika terkena air. Tapi, ternyata terdapat api yang muncul
dari dasar lautan dan bisa tetap menyala. Inilah fenomena alam, yang terjadi di dasar
lautan. Api-api tersebut keluar secara alami akibat letusan-letusan gunung api bawah
laut. Dalam buku 'Miracles of Al-Qur'an & As-Sunnah' dijelaskan asal mula
ditemukannya api di dalam lautan ini. Yaitu setelah Perang Dunia II, para ilmuwan
menjelajahi samudera dan lautan mencari bahan-bahan mineral yang cadangannya
hampir habis. Mereka terkejut menemukan bahwa banyak pegunungan vulkanik
terbentang di seluruh lautan sepanjang ribuan kilometer yang mereka sebut sebagai
pegunungan api bawah laut.

Sebelum manusia menemukan fakta ini dan sebelum adanya teknologi canggih untuk
observasi bawah laut, Sesungguhnya Al-quran telah menyebutkan fenomena alam itu
sejak 1.400 tahun yang lalu. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

"Dan laut yang di dalam dasarnya terdapat api." (QS. At-Tur : 6)

4. MUDIK

Mudik merupakan fenomena social di Indonesia, dimana seorang perantau kembali ke


kampung halamannya dalam momentum ramadhan dan hari raya ‘idul fithri. Guna
berjumpa kembali dengan kedua orang tua, saudara dan keluarga yang ditinggalakan
selama diperantauan. Dalam pandangan islam mudik masuk keranah Silaturrahim
yang sangat dianjurkan.

Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-
Hakim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
beliau bersabda,

“Belajarlah tentang nasab keturunan kalian sehingga kalian bisa menyambung


silaturrahim. Karena sesungguhnya silaturrahim adalah (sebab adanya) kecintaan
terhadap keluarga (kerabat dekat), (sebab) banyaknya harta dan bertambahnya
umur“(HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim).

Dalam hadits diatas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa


silaturrahim itu dapat menumbuhkan kecintaan terhadap keluarga, bahkan Rasulullah
juga menjelaskan bahwa silaturrahim juga dapat menjadi sebab banyaknya harta dan
bertambahnya umur.
5. KEMISKINAN

Salah satu contoh masalah sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi adalah
kemiskinan. Kemiskinan merupakan masalah sosial serius yang dihadapi oleh
pemerintah Indonesia. Meskipun telah berjuang puluhan tahun untuk membebaskan
diri dari kemiskinan, kenyataan memperlihatkan bahwa sampai saat ini Indonesia
belum bisa melepaskan diri dari belenggu masalah kemiskinan.

Dalam islam kemiskinan terbagi menjadi dua yaitu faqir dan miskin. Faqir yaitu
sesorang yang memiliki penghasilan namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari hari, sedangakan miskin adalah suatu keadaan dimana seseorang
berpenghasilan dan hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, tidak
memiliki kelebihan harta, atau bisa dikatakan pas-pasan. Sebagai agama yang
memiliki nilai-nilai luhur, islam berperan penting dalam mengentaskan kemiskinan.
Diantara cara islam mengentaskan kemiskinan ialah, islam mengajarkan kepada
pemeluknya untuk berzakat, berinfaq dan bersedekah.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surah Az-Zariyat: 19

“Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta, dan orang
miskin yang tidak meminta.” (QS. Adz-Dzariyat: 19)

Tidak hanya memberikan solusi pengentasan kemiskinan melalui zakat, infaq dan
sedekah, islam juga mendorong kaum muslimin untuk meningkatkan SDM (sumber
daya manusia), dan memotivasi ummatnya untuk menjadi orang kaya dengan terus
mencari rezeki di bumi Allah Subhanahu wa ta’ala.

Anda mungkin juga menyukai