keajaiban yang telah ditunjukkan oleh Allah SWT. Kepada manusia. Tidak sedikit
satu bukti dari sekian banyak mukjizat yang diungkapkan dalam Al-Quran dan
hadits adalah adanya api yang menyala-nyala di dasar laut. Kini setelah ilmu
hadist “laut adalah neraka” bahwa maknanya adalah laun akan dibakar pada hari
kiamat hingga menjadi bagian dari neraka. Menurutnya, hadist itu harus dipahami
sesuai dengan arti eksplisit dan apa adanya. Sebab, Allah SWT. yang maha kuasa
mampu melakukan segala sesuatu. sedangkan dalam syarh sunan dawud, al-
bagian pertama hadits tersebut dalam kitabnya, Al-Talkhis, sebuah riwayat dari
ibnu Umar Ra., yang dapat meningkatkan statusnya menjadi hadist hasqan, oleh
karena itu, keseluruhan hadits tersebut dapat dinilai sebagi hadits hasan.
Sepanjang hidupnya, Rasulullah SAW. Tidak pernah berlayar mengarungi
lautan. Lantas, apa yang mendorong beliau berbicara tentang suatu hal yang tidak
pernah beliau lihat, jika bukan Allah swt. Yang memerintahjan beliau untuk
manusia akan menemukan fakta ilmiah yang sangat menajubkan dan fenomena
adanya api didalam lautan. Allah menyebutkan fenomena tersebut di dalam Al-
Agar menjadi petunjuk dan pengingat yang menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah
kepadaNya
Bebrapa tahun yang lalu muncul sebuah fenomena adanya api di dalam lautan.
Fenomena retakan di dasar lautan yang mengeluarkan lava. Lava itu menyebabkan
air mendidih hingga suhunya lebih dari 1.0000C. Pada tahun 2015, sebuah video
unik berhasil didapatkan oleh pakar kelautan, Brennan Philips, bersama timnya
terkejut adanya skleper sark yang berenang di area gunung api. Mereka heran,
karena hiu tersebut bisa hidup dan bersantai di lingkungan yang jauh lebih panas
dan asam.
dasar lautan. Ketiganya menyelam hingga kedalaman 2 mil dari permukaan air
laut hingga sampai pada lahar yang ada pada dasar laut. Tidak ada yang
memisahkan mereka dari lahar itu. Kecuali lubang dari akrelik. Suhunya
mencapai 231 derajad celcius dan mereka berada di tepi bebatuan jurang, yang
samudera. Terkadang, sering terjadi di suatu tempat. Namun pada tempat lainnya
jarang terjadi. Gunung-gunung berapi di dasar lautan jumlahnya justru jauh lebih
sebagai akibat dari letusan-letusan dahsyat gunung api melalui jaringan raksasa
akibat retakan tersebut. Pergeseran ini, terutama berpusat di dasar laut. Jaringan
Inilah keseimbangan dua unsur yang berlawanan, air dan api di atas dasar
samudera bumi, termasuk samudera antartika utara dan selatan, serta dasar
sejumlah lautan , seperti lautan merah. Mereka menjadi saksi dan bukti nyata atas
kekuasaan dan keagungan Allah SWT. Kemudian, terbukti pula bahwa semua air
yang ada di bumi dikeluarkan olehNya dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan
vulkanik dari setiap mulut gunung berapi. Pecahan-pecahan lapisan berbatu bumi
menembus lapisan ini hingga kedalaman tertentu dan mampu mencapai lapisan
lunak bumi. Di dalam lapisan itu dan lapisan bawahnya, magma vulkanik
menyimpan air yang puluhan kali lipat lebih banyak dibanding debit air yang ada
di permukaan bumi.
BAB 5
masuk surga serupa dengan adam (dalam hal perawakan/postur dan gambarnya),
dan manusia itu senantiasa bertambah kecil sampai sekarang.” (HR. Bukhari,
mencapai 60 hasta. Dalam hitungan saat in, 1 hasta sekitar 18 inci, dan 1 inci itu
sama dengan 0.0254 m. Apabila dikonversikan kedalam meter, maka tingg Nabi
Adan As. Mencapai 27,4320 m (dibulatkan 30 m). akan tetapi, seiring perjalanan
waktu dan bergantinya zaman, semua makhluk termasuk manusia, mengalami
ada dua jawaban yang bisa menjelaskannya, berdasarkan penjelasan ilmiah dan
berdasarkan sifat kebijakan tuhan. Terkait dengan jawaban yang pertama, sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Dr. Shlomi Lesser, seorang pakar biologi dari
seperti saat ini, maka tinggi pada zaman dahulu seharusnya 90 kaki (1 kaki sama
dengan 30,48 cm). Bila dikalikan dengan 90 kaki maka sama dengan 27,43 m dan
jika dibulatkan sama dengan 30 m. Fakta ilmiah ini sekaligus menambah bukti
kebenaran hadist nabi yang sudah disebutkan bahwa tinggi Nabi Adam AS. adalah
30 M.
Penyusutan ukuran badan yang di alami oleh manusia tersebut, dinamakan
genetic bottleneck. Penyusutan ini diakibatkan oleh faktor gizi dan gen. Jika saja
tidak ada terobosan dibidang gizi pada abad ke 17 dan 18, niscaya yang ada
bumi sekitar 7.555 tahun yang silam. Angka ini sudah ditambah dengan usia tahun
hijrah. Yaitu 1.400 tahun. Hal ini karena dikatakan bahwa para sejarawan
berpendapat rentang waktu antara Nabi Adam As. Dan Nabi Muhammad Saw.
Hingga saat ini tersebut, hanyalah sebuah gambaran dan tentunya bukanlah
sebuah kebenaran pasti. Karena ukuran tinggi manusia terdahulu beserta para
Nabi terdahulu masih menjadi misteri. Bahkan, masalah waktu turunnya Nabi
Adam As. Ke bumi pun masih menjadi perdebatan. Kendati demikian, satu hal
yang pasti, tinggi manusia mengalami penyusutan. Tentunya, Allah Swt memiliki
alasan terbaik terkait penyusutan tubuh manusia karena rencana-Nya selalu yang
paling hebat.
Jawaban selanjutnya dalah berdasarkan sifat kekebijaksanaan tuhan.
bumi akan penuh sesak dengan manusia ang berukuran raksasa. Apabila manusia
sebanyak itu berukuran raksasa sebagaimana manusia pada zaman Nabi Adam As
maka akan terjadi krisis pangan di mana-mana. Logikanya, semakin besar tubuh
manusia maka akan semakin banyak pula asupan makanan yang dibutuhka. Maka
Sheffield, kita perlu melihat perbedaan manusia sekarang dari sejak masih
melakukan gaya baru hidup berburu. Tidak hanya masih berevolusi manusia
bahkan diketahui berevolusi 100 kali lebih cepat dalam 10.000 tahun terakhir.
Bab 6
berikut:
“sesungguhhnya, kami telah menciptakan manusia dari setetes
dan larangan), karena itu kami jadikan ia mendengar dan melihat.” (Qs.
Al-Insan 76 : 2).
Dalam ayat lain, Allah Swt. Juga berfirman :
“Dan menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi
kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah,
Tuhan kamu. Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain
masa ini, bayi sudah disebut sebagai embrio. Pada tahap ini pula, organ
dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan –lapisan sel tersebut.
3. Tahap Fetus
Tahap ketiga yang berlangsung sejak kehamilan bulan
kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran disebut sebagai fetus. Ciri
khusus pada tahapan ini adalah terlihatnya fetus yang sudah menyerupai
dalam rahim juga dijelaskan oleh Rasulullah Saw. Di dalam sebuah hadist
Bersabda :
“apabila nutfah telah berusia empat puluh dua malam, maka
pengetahuan dan teknologi, sabda sabda beliau itu muai terkuak. Fakta
berevolusi menjadi embrio pada minggu keenam (42 hari), ternyata embrio