NIM :1414163116
B. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi produktivitas kelapa sawit, meliputi faktor
umur tanaman, tenaga kerja panen.
2. ntuk mengetahui pengaruh curah hujan dan hari hujan serta hubungan korelasi kedunya
terhadap produksi kelapa sawit pada tanaman berumur 12, 15 dan 18 tahun.
3. untuk mengetahui pengaruh pengurangan debit aliran sungai akibat penanaman tanaman
kelapa sawit.
C. Metode Penelitian
1. Penelitian di Aceh menggunakan metode analisis dan pengujian hipotesis.
2. Penelitian di Riau menggunakan metode analisis regresi linear berganda
3. Metode analisis regresi linear berganda dan analisis korelasi
4. Metode perhitungan evapotranspirasi dengan Penman-Monteith, analisis ketersediaan air
dengan
5. Model NRECA, analisis neraca air dengan Model Thornthwaite dan Mather, serta estimasi
debit sungai dengan Model F.J. Mock
D. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diasumsikan bahwa tidak terjadi
penambahan luas tanaman kelapa sawit sejak tahun 2014, maka secara umum pola produksi
kelapa sawit di pantai barat Aceh akan mencapai puncak tahun 2022 dan setelah itu pola
produksi akan turun mengikuti penambahan umur tanaman. Oleh karena itu pelaku agribisnis
kelapa sawit perlu melakukan berbagai antisipasi dalam menghadapi penurunan tersebut.
Selain itu, diketahui bahwa umur tanaman, tenaga kerja panen, curah hujan, dan hari hujan
berpengaruh nyata terhadap produktivitas kelapa sawit dengan nilai koefisien determinasi
sebesar 79.8%.
Produktivitas tanaman kelapa sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor
lingkungan, faktor genetik, dan teknik budidaya tanaman. Faktor lingkungan (enforce) yang
mempengaruhi produktivitas kelapa sawit meliputi faktor abiotik (curah hujan, hari hujan,
tanah, topografi) dan faktor biotik (gulma, hama, jumlah populasi tanaman/ha). Faktor genetik
(innate) meliputi varietas bibit yang digunakan dan umur tanaman kelapa sawit. Faktor teknik
budidaya (induce) meliputi pemupukan, konservasi tanah dan air, pengendalian gulma, hama,
dan penyakit tanaman, serta kegiatan pemeliharaan lainnya. Faktor-faktor tersebut saling
berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain (Yohansyah, 2014).
Variabel curah hujan dan hari hujan berpengaruh tidak nyata pada alpha 5% (Sig > α
0.05) terhadap peningkatan produksi TBS pada umur 12, 15, dan 18 tahun. Hal ini
dikarenakan curah hujan yang tidak merata sepanjang tahun dan kurang optimal untuk
pertumbuhan dan produksi TBS. Dari hasil uji asumsi klasik yang dilakukan untuk
mengetahui apakah persamaan regresi berganda layak atau tidak untuk digunakan
disimpulkan bahwa persamaan regresi pada tanaman kelapa sawit berumur 12, 15, dan 18
tahun telah memenuhi syarat. Hasil korelasi pada tanaman berumur 12, 15, dan 18 tahun
dengan analisis dua arah pada taraf uji 1% menunjukkan variabel curah hujan dan hari hujan
memiliki hubungan yang kuat, nyata dan (positif) searah. Nilai korelasi curah hujan dan hari
hujan secara berturut ialah 0.895; 0.887; dan 0.911 dengan nilai signifikansi < α 0.01. Selain
itu, berdasarkan hasil studi dapat diketahui bahwa prosentase pengaruh pengurangan debit
akibat penanaman tanaman kelapa sawit berkisar antara 30% hingga 40%.
E. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai produktivitas kelapa sawit,
dapat disimpulkan, bahwa :
1. Tidak terjadi peningkatan luas areal tanaman, pola produksi TBS kelapa sawit di
pantai barat Aceh akan meningkat sampai tahun 2022 dan produksi menurun
mengikuti pertambahan umur tanaman.
2. Umur tanaman, tenaga kerja panen, curah hujan, dan hari hujan berpengaruh nyata
terhadap produktivitas kelapa sawit dengan nilai koefisien determinasi sebesar 79.8%.
Sisanya sebesar 20.2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam
model. Nilai koefisien determinasi terkoreksi (R2adj) sebesar 78.6%.
3. Curah
hujan dan hari hujan berpengaruh tidak nyata
terhadap peningkatan produksi TBS pada
tanaman kelapa sawit berumur 12, 15, dan 18
tahun di PTPN II Unit Sawit Seberang-
Babalan Kecamatan Sawit Seberang
Kabupaten Langkat. Hasil uji asumsi klasik
yang dilakukan untuk mengetahui apakah
persamaan regresi berganda layak atau tidak
untuk digunakan menunjukkan bahwa
persamaan regresi pada tanaman kelapa sawit
berumur 12, 15, dan 18 tahun telah memenuhi
syarat. Hasil uji korelasi antara variabel
produksi TBS, curah hujan dan hari hujan
pada tanaman kelapa sawit berumur 12, 15
dan 18 tahun memiliki hubungan yang kuat,
nyata dan searah (positif) serta saling terkait
terhadap pencapaian produksi TBS.