2016
Artinya : Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang
menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk
(mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah disamping
Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak
mengetahui.
Ayat sebelum ini berbicara tentang penciptaan langit dan bumi seta
beberapa hal yang berkaitan dengan keduanya, sepertoi hujan dari langit dan
tumbuhan di bumi. Kini, dibicarakan secara khusus apa yang dibumi, karena ini
lebih jelas dapat terlihat. Ayat di atas asih melanjutkan peerbandingan
sebelumnya dengan menyatakan : apakah berhala-berhala yang kami sembah
lebih baik atau apakah siapa , yani apakah Dia yaitu Allah, yang telah
menjadikan bumi antap , yakni memilki kemantapan sehingga tidak guncang dan
apa yang berada di permukaanya pun tidak beguncang. Dan yang enjadikan
celah-celahnya antara gunung-gunung yang tertancap di bumi itu sungai-sungai
dan yang menjadikan untuknya, yajni bumi itu, gunung-gunung yang kukuh
sehingga bumi tidak guncang dan menjadikan pula antara dua laut, yakni antara
sungai dan laut, pemisah sehingga air laut dan sungai tidak bercampur ? apakah
sembahan-sembahan kamu lebih baik daripada Allah ? Pasti tidak. Apakah
disamping Allah ada tuhan yang lain? Sungguh tidak ada bahkan yang
sebenarnya kebanyaka dari mereka yang menyembah selain Allah atau
empersektukannya kendati ereka memanfaatkan ciptaan-Nya kebanyakan dari
mereka tidak mengetahui.
Kata (
) terambil dari kata ( )qarra yang berarti mantap tenang
tidak guncang. Di sini, Allah mengajak manusia bersyukur, sekaligus berpikir
tentang keajaiban ciptaan-Nya. Betapa tidak menakjubkan, setiap saat bumi
bergerak bagaikan berenang di angkasa, namun penghuninya yang ada
dipermukaaanya tidak merasakan gerak itu, bahkan tidak terjatuh dan
tergelincir.
Ulama-ulama bebeda pendapat tentang hakikat pemisah antara dua laut
yang di maksud ayat ini. Ada yang berpendapat bahwa Allah memisahkannya
dengan menjadikan sungai pada umumnya berada pada posisi yang tinggi dari
laut. sehingga, walau air laut lebih banyak, ia tidak dapat mencapai air sungai.
Sebaliknya, walau air sungai tinggi, karena air laut lebih banyak, keasinannya
tidak terpengaruh oleh air sungai yang mengalir keair laut itu.
2.
Artinya : Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya, Ia memancarkan daripadanya
mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya, Dan gunung-gunung
dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatangbinatang ternakmu.
Maksudnya Dia hamparkan bumi, lalu Dia pancarkan mata airnya serta
munculkan segala yang dikandungnya dan Dia alirkan sungai-sungainya, serta
tumbuhkan tanaman, pepohonan, dan buah-buahannya, juga Dia tegakkan
gunung-gunungnya agar penghuninya menetap dengan tenang. Semua itu
merupakan kenikmatan bagi semua makhluk-Nya, dan karena mereka memang
membutuhkan berbagai binatang ternak yang dapat mereka makan dan
pergunakan untuk kendaraan selama mereka butuhkan didunia ini sampai
berakhir masa dan waktu yang telah ditentukan.
Dengan
kata
lain, dalam
penegakan gunung-gunung,
gununggunungmencengkeram lempengan-lempengan kerak bumi dengan memanjang
ke atas dan ke bawah permukaan bumi pada titik-titik pertemuan lempenganlempengan ini. Dengan cara ini, mereka memancangkan kerak bumi dan
mencegahnya dari terombang-ambing di atas lapisan magma atau di antara
lempengan-lempengannya. Singkatnya, kita dapat mengumpamakan gunung
dengan paku yang menyatukan bilah-bilah papan.
Jika dua lempeng saling bertumbukan, kerak bumi akan terdorong keatas dan
membentuk barisan pegunungan tinggi, disebut pegunungan lipatan.
3.
Artinya : Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang
bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat
petunjuk.
Setelah menguraikan ciptaan dan anugrah-Nya yang terpendam, kini
diuraikan ciptaan dan dan nikmat-Nya yang menonjol dan Menjulang keatas,
dengan menyatakan : dan Dia mencampakkan dipermukaan bumi gununggunung yang sangat kukuh sehingga tertancap kuat supaya ia,yakni bumi
tempat hunian kamu itu, tidak guncang bersama kamu, kendati ia lonjong dan
terus berputar, dan dian menciptakan juga sungai yang dialiri air yang dapat
digunakan untuk minum, dan selanjutnya dibui itu allah menjadikan juga jalanjalan yang terhampar agar kamu mendapat petunjuk lahiriah menuju arah yang
kamu kehendaki dan petunjuk batiniah menuju pengakuan keesaan allah swt.
Kata
( mencampakkan dibumi,), yakni melempar kearahnya, memberi
kesan bahwa kehadiran gunung, sungai, dan jalan-jalan terjadi sesudah
penciptaan bumi, dan karena itu ayat ini tidak menggunakan katamenciptakan
gunung-gunung. Boleh jadi pencampakan yang dimaksud adalah benturan
yang besar atau gempa yang dahsyat, yang mengakibatkan lahirnya gununggunung dan sungai-sungai. Ayat ini tidak menjelaskan bagaimana hal tersebut
tidak terjadi.
Kata
terambil dari kata ( al-rasw) atau ar-rusuwwu, yakni
kemantapan pada satu tempat. Dari sini, gunung-gunung, karena ia kekar tidak
bergerak dari tempatnya, ditunjuk dengan kata rawasi yang merupakan bentuk
jamak dari kata rasin.
Dia menancapkan gunung-gunung yang kokoh kedalam bumi, agar tetap
(stabil) dan tidak goncang bersama hewan yang ada di atasnya, sehingga
karenanya mereka hidup tenang.
Bumi ini tidak ubahnya bahtera di atas permukaan air, jika tidak ada bendabenda berat di dalamnya, niscaya ia akan goncang dan miring ke sana-sini,
meski karena sebab yang kecil. Tetapi jika didalamnya diletakkan benda-benda
berat, niscaya ia akan tetap pada satu keadaan. Demikian halnya dengan bumi,
jika tidak ada gunung-gunung ini di atasnya, niscaya ia akan goncang .
4.
Artinya : Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu menjalani
jalan-jalan yang luas di bumi itu.
Dijadikannya
bumi
sebagai
hamparan
bermakna
kemudahan
memanfaatkannya serta kenyamanan yang dapat diraih darinya. Bahwa bumi
dijadikan hamparan bukan berarti diciptakan datar. Kedatarannya tidak
bertentangan dengan penciptaannya dalam bentuk bulat atau lonjong.
Kemanapun manusia melangkahkan kaki di bumi ini, dia akan melihat bumi dan
menemukannya
terhampar,
walau
dia
pada
hakikatnya
lonjong.
Kata
Artinya : Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan
gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan
memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air
hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang
baik.
6.
Artinya : Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi
semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.
Dan Dia meniadakan bagi mu segala yang telah dia ciptakan di langit dan di
bumi, yang berkaitan dengan kemaslahatan-kemaslahatan, dan yang karenanya
penghidupanmu menjadi tegak. Di antara makhluk-makhluk Allah yang dia
sedakan untukmu di langit ialah matahari, bulan, bintang-bintang yang
cemerlang, hujan, awan, dan angin. Dan di antara makhluk-makhluk-Nya yang
ada di muka bumi adalah binatang, pohon-pohonan, gunung, kapal-kapal, yang
menunjukkan bahwa penciptaanya adalah Allah yang tiada tuhan melainkan Dia,
bagi orang yang mau memperhatikan makhluk-makhluk tersebut dan mengambil
pelajaran dari padanya, di samping memikirkannya dengan benar.
Penundukan langit dan bumi dipahami dalam arti semua bagian-bagian
alam yang terjangkau dan berjalan atas dasar satu system yang pasti kaitberkait dan dalam bentuk konsisten. Allah menetapkan hal tersebut dan dari
saat ke saat mengilhami manusia tentang pengetahuan fenomena alam yang
dapat mereka manfaatkan untuk kemaslahatan dan kenyamanan hidup manusia.
Allah menundukkan semua untuk manusia agar dia tunduk kepada yang
ditundukkan itu, tetapi hanya kepada yang menundukkan. Sungguh buruk anda
tunduk kepada siapa yang ditundukkan buat anda.