Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Tobiby

Pratama Pohan
NPM : 270110160016
Kelas : D

Sitasi Jurnal Geomorfologi


1. Budi Brahmantyo. 2006. Klasifikasi Bentuk Muka Bumi (Landform)
untukPemetaan Geomorfologi pada Skala 1:25.000 dan Aplikasinya
untuk Penataan Ruang. Bandung : FIKTM ITB
2. Agus AD. Suryoputro. 2007. Kondisi Geomorfologi Pesisir Pacitan
untuk Informasi Pengelolaan Wilayah Pesisir. Semarang : Universitas
Diponegoro
3. Dibyosaputro, Suprapto, Drs, M.Sc. 1998. Geomorfologi Dasar .
Yogyakarta:Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
4. Herlambang, Sudarno. 1995. Dasar Dasar Geomorfologi Bagian I.
Malang:Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Malang.
5. Herlambang, Sudarno. 2006. Geomorofologi Umum. Malang: UM
Press
6. Anggoro, Agus Sigit, Suharjo; dkk, 2007. Analisis Proses
Geomorfologi Melalui SIG untuk Pengelolaan Lahan Pertanian
Daerah Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Penelitian PHK A-2 Fakultas
Geografi UMS
7. Engelen, G.B; F. Klosterman, 1996. Hydrological System Analysis
Method and Applications. Kluwer Academic Publisher. London.
8. Kodoatie, Robert J., Roestam Sjarief, 2005. Pengelolaan Sumberdaya
Air Terpadu Andi Jl. Beo 38-40. Telp (0274) 561881 (hanting) Fax.
(0274) 588282 Yogyakarta 55281
9. Santoso, M..Abdul Fattah 2013. Air Dan Pemeliharaannya Makalah
Seminar Fikih Air Dan Masa Depan Umat Manusia Majelis Tarjih dan
Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
10.
Soenarno, 2005. Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Air
dan Privatisasi atas Air. Makalah. Proseding Seminar Nasional. Fak.
Geografi UMS
11.
Suharjo; dkk, 2005. Studi dan Pemetaan Sumber Air di
Kabupaten Klaten. Penelitian Badan Perencanaan Pengembangan
Daerah (BAPPEDA) Kabu-paten Klaten. Suharjo, dkk, 2006. Analisis
Degradasi Lahan Pasca Gempa Bumi Tektonik Daerah
12.
Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Penelitian PHKA-2 Fak.
Geografi UMS. Suharjo, 2006. Proses Geomorfologi Solo,
Penelitian Fundamental Direktorat Pembinaan Penelitian dan
Pengabdian pada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan
Nasional. Departemen Pendidikan Nasional
13.
Suharjo, 2007. Evolusi Lereng dan Tanah Daerah Solo dan
Sekitarnya. Penelitian Fundamental. Direktorat Pembinaan Penelitian

dan Pengabdian pada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan


Nasional. Departemen Pendidikan Nasional
14.
Suharjo, Alif Noor Anna, Munawar Cholil. 2008 Model
Pengelolaan Air Tanah Pasca Gempa Tektonik Di Lereng Merapi
Daerah Klaten Jawa Tengah.Penelitian Hibah Bersaing tahun
pertama Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada
Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Nasional. Departemen
Pendidikan Nasional
15.
33
16.
Suharyadi, 1984. Geohidrologi. Diktat Kuliah. Jurusan
Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
17.
Sunarhadi, M. A., Utami, S. R., Sudarto. 2001. Pengelolaan
Sempadan Sungai Brantas di Kota Malang, Jawa Timur. Jurnal
BIOSAIN, 1(3) Desember 2001, 84-98. Universitas Brawijaya,
Malang.
18.
Sunarhadi, M A, Suharjo, Alif Noor Anna. 2013. Model
Pengelolaan Sempadan Sungai di Kabupaten Sukoharjo. Penelitian
Pusat Studi (PESATU). Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta.
19.
Tood. David Keith, 1959. Grounwater Hydrology. New York John
Wely and Sons. Verstappen, H. 1983. Applied Geomorphology:
Geomorphological Surveys for Environmental Development.
Amsterdam: Elvisier.
20.
Admaja, D. M. 1997. Peranan Geomorfologi dalam
Pengembangan Daerah Aliran Sungai. Aneka Wijaya No. 1 Th. XXXI
Januari 1997. Singaraja: STKIP
21.
Ahnert, F. 1998. Introduction to Geomorphology. London:
Arnold Ardiansyah, A. 2011. Pembakuan Nama Pulau di Indonesia
Sebagai Upaya Untuk Menjaga Kedaulatan Negara Republik
Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum: Pandecta. Semarang: Juni 2011, Vol. 6
No. 1
22.
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press
Asdak, C. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
23.
Ballantine, J. A. C., Okin, G. S., Prentiss, D. E., dan Roberts, D.
A., 2005. Mapping North African Landforms using Continental Scale
Unmixing of MODIS Imagery. Remote Sensing of Environment.
Elsevier: ScienceDirect
24.
Bantase, A. L. 2007. Degradasi Lahan Sebagian Daerah Aliran
Sungai (DAS) Loano Hulu Kabupaten Purworejo Propinsi Jawa
Tengah. Tesis. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah
Mada
25.
Basu, S. R. dan Ghatowar. 1990. The Impack of Landslide on
Fluvial Processe in The Lish Basin of The Darjefling Himalayas.
GEOGRAPHIA POLONICA. Poland: KRAKOWSKIE PRZEDMIECIE

26.
Bemmelen, R.W. 1949. The Geology of Indonesia: General
Geology of Indonesia and Adjacent Arrchipelago Vol. I A. The Hague:
Goverment Printing Office.
27.
Bielski, K., Boldy, C., Mallen, N., Tenenbaum, D., dan Zarate, C.
1996. The Impact Of Urbanization On Storm Water Quality And
Quantity In The Humber Watershed; WISQQiH. Diakses tanggal 29
Oktober 2011 dari
http://www.unc.edu/~davidten/wisqqih/methods/cnproc.htm
28.
Bintarto dan Surastopo. 1979. Metode Analisa Geografi.
Jakarta: LP3ES Bishop, M. P., James, L. A., Shroder Jr, J. F., dan Walsh,
S. P. 2012. Geopspatial Technologies and Digital Geomorphological
Mapping: Concepts, Issue and Research. Geomorphology. Elsevier:
ScienceDirect
29.
Bocco, G., Velazquez, A, dan Siebe, C. 2005. Using
Geomorphologic Mapping To Strengthen Natural Resource
Management In Developing Countries. The Case Of Rural Indigenous
Communities In Michoacan, Mexico. Catena 60 (2005) 239253.
Elsevier: ScienceDirect
30.
115
31.
Borus, B. 1999. Pemetaan Bahaya Longsoran Berdasarkan
Klasifikasi Statistik Peubah Tunggal Menggunakan SIG: Studi Kasus
Daerah Ciawi-Puncak-Pacet, Jawa Barat. Jurnal Ilmu Tanah dan
Lingkungan, April 1999, h. 7-16, Vol 2, No. 1
32.
Dehn, M., Gartner, H., dan Dikau, R. 2001. Principles of
Semantic Modeling of Landform Structures. Computers &
Geosciences. Elsevier: Pergamon
33.
Dibyosaputro, S. 2001. Survei dan Pemetaan Geomorfologi.
Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Fakultas Geografi UGM
34.
Diagman, S.L. 1993. Physical Hydrology. New Tork: Macmillan
College Publising Company
35.
Evans, I. S. 2012. Geomorphometry and Landform Mapping:
What is a landform?. Geomorphology . Elsevier: ScienceDirect, pp
94106
36.
Guzzetti, F., Mondini, A. C., Cardinali, A., Fiorucci, F.,
Santangelo, M., dan Chang, K. T. 2012. Landslide inventory maps:
New tools for an old problem. EarthScience Reviews 112 (2012) 42
66. Elsevier: ScienceDirect
37.
Hadun, R. 2009. Pendekatan Evaluasi untuk Arahan Pola
Penggunaan Lahan Pertanian Berkelanjutan di Daerah Aliran Sungai
(DAS) Loano. Thesis. Yogyakarta: S2 Geografi, Universitas Gadjah
Mada
38.
Hairiah, K., Widianto, Suprayogo, D., Widodo, R. H.,
Purnomosidhi, P., Rahayu, S., dkk. 2004. Ketebalan Seresah Sebagai
Indikator Daerah Aliran Sungai (DAS) Sehat ( Litter Thicness as an
Indicator of Healthy Watershed). World Agroforestry Center, 42 pp.

39.
Hardjowigeno, S. dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuian
Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
40.
Harlin, N. A. 2008. Kajian Persebaran Longsor Atas Dasar
Analisis Informasi Topografis Pada Peta RBI di Kecamatan Loana
Kabupaten Purworejo. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM
41.
He, C. 2002. Integration of Geographic Information Systems
and Simulation Model for Watershed Management. Environmental
Modelling & Software 18 (2003) 809813. Elsevier: ScienceDirect
42.
Herlambang, S. 2004. Dasar-Dasar Geomorfologi. Malang:
Universitas Negeri Malang Hung, T. 2000. Modis Aplication in
Monitoring Surface Parameters. Tokyo: University of Tokyo, Institute
of Industrial Science
43.
Indriastuti. 2009
1. Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan
Sosial Tentang Pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah
Aliran Sungai No P.04/V-SET/2009. Jakarta: Departemen
Kehutanan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan
Perhutanan Sosial --------------. 2009
2. Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Rehabilitasi
Lahan dan Perhutanan Sosial (Ditjen RLPS) Tahun 2010-2014.
Jakarta: Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal
Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial
44.
Jamulya dan Haryono, E. 2000. Kajian Tingkat Pelapukan
Batuan Menurut Toposekuen di Daerah Aliran Sungai Tangsi
Kabupaten Magelang. Majalah Geografi Indonesia Volume 14, Nomor
1, Maret 2000, Hal 13-14
45.
Kandarika, S., dan Dwivedi, R.S. 2003. Assesment of The
Impact of Mining on Agricultural Land Using Erosion-Deposition
Model and Space Borne Multispectral Data. Journal of Spatial
Hydrology. Vol.3, No. 2003.2 Department of space, Govt. of India
46.
Karnawati, D. 2005. Bencana Alam Gerakan Massa Tanah di
Indonesia dan Upaya Penanggulangannya. Penerbit : Jurusan Teknik
Geologi Fakultas Teknik UGM. Yogyakarta
47.
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional /
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2009. Rencana Aksi
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca Bencana Gempa Bumi
di Propinsi Jawa Barat dan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah Oktober
2009. Jakarta: Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional
48.
Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.
328/ Menhut-II/ 2009. 2009. Keputusan Menteri Kehutanan Republik
Indonesia Nomor: SK. 328/ Menhut-II/ 2009 tentang Penetapan
Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas dalam Rangka Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2010-2014 . Jakarta:
Kementrian Kehutanan Republik Indonesia

49.
Koliq, N. 2010. Penambangan Sulit Dikendalikan Kerusakan
DAS Jebol Semakin Parah. Suara Merdeka, 23 Maret 2010
50.
Kumajas, M. 1992. Morfokonservasi Daerah Tangkapan Hujan
Danau Tondano. Tesis. Yogyakarta: Program Pascasarjana UGM

Anda mungkin juga menyukai