Pratama Pohan
NPM : 270110160016
Kelas : D
26.
Bemmelen, R.W. 1949. The Geology of Indonesia: General
Geology of Indonesia and Adjacent Arrchipelago Vol. I A. The Hague:
Goverment Printing Office.
27.
Bielski, K., Boldy, C., Mallen, N., Tenenbaum, D., dan Zarate, C.
1996. The Impact Of Urbanization On Storm Water Quality And
Quantity In The Humber Watershed; WISQQiH. Diakses tanggal 29
Oktober 2011 dari
http://www.unc.edu/~davidten/wisqqih/methods/cnproc.htm
28.
Bintarto dan Surastopo. 1979. Metode Analisa Geografi.
Jakarta: LP3ES Bishop, M. P., James, L. A., Shroder Jr, J. F., dan Walsh,
S. P. 2012. Geopspatial Technologies and Digital Geomorphological
Mapping: Concepts, Issue and Research. Geomorphology. Elsevier:
ScienceDirect
29.
Bocco, G., Velazquez, A, dan Siebe, C. 2005. Using
Geomorphologic Mapping To Strengthen Natural Resource
Management In Developing Countries. The Case Of Rural Indigenous
Communities In Michoacan, Mexico. Catena 60 (2005) 239253.
Elsevier: ScienceDirect
30.
115
31.
Borus, B. 1999. Pemetaan Bahaya Longsoran Berdasarkan
Klasifikasi Statistik Peubah Tunggal Menggunakan SIG: Studi Kasus
Daerah Ciawi-Puncak-Pacet, Jawa Barat. Jurnal Ilmu Tanah dan
Lingkungan, April 1999, h. 7-16, Vol 2, No. 1
32.
Dehn, M., Gartner, H., dan Dikau, R. 2001. Principles of
Semantic Modeling of Landform Structures. Computers &
Geosciences. Elsevier: Pergamon
33.
Dibyosaputro, S. 2001. Survei dan Pemetaan Geomorfologi.
Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Fakultas Geografi UGM
34.
Diagman, S.L. 1993. Physical Hydrology. New Tork: Macmillan
College Publising Company
35.
Evans, I. S. 2012. Geomorphometry and Landform Mapping:
What is a landform?. Geomorphology . Elsevier: ScienceDirect, pp
94106
36.
Guzzetti, F., Mondini, A. C., Cardinali, A., Fiorucci, F.,
Santangelo, M., dan Chang, K. T. 2012. Landslide inventory maps:
New tools for an old problem. EarthScience Reviews 112 (2012) 42
66. Elsevier: ScienceDirect
37.
Hadun, R. 2009. Pendekatan Evaluasi untuk Arahan Pola
Penggunaan Lahan Pertanian Berkelanjutan di Daerah Aliran Sungai
(DAS) Loano. Thesis. Yogyakarta: S2 Geografi, Universitas Gadjah
Mada
38.
Hairiah, K., Widianto, Suprayogo, D., Widodo, R. H.,
Purnomosidhi, P., Rahayu, S., dkk. 2004. Ketebalan Seresah Sebagai
Indikator Daerah Aliran Sungai (DAS) Sehat ( Litter Thicness as an
Indicator of Healthy Watershed). World Agroforestry Center, 42 pp.
39.
Hardjowigeno, S. dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuian
Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
40.
Harlin, N. A. 2008. Kajian Persebaran Longsor Atas Dasar
Analisis Informasi Topografis Pada Peta RBI di Kecamatan Loana
Kabupaten Purworejo. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM
41.
He, C. 2002. Integration of Geographic Information Systems
and Simulation Model for Watershed Management. Environmental
Modelling & Software 18 (2003) 809813. Elsevier: ScienceDirect
42.
Herlambang, S. 2004. Dasar-Dasar Geomorfologi. Malang:
Universitas Negeri Malang Hung, T. 2000. Modis Aplication in
Monitoring Surface Parameters. Tokyo: University of Tokyo, Institute
of Industrial Science
43.
Indriastuti. 2009
1. Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan
Sosial Tentang Pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah
Aliran Sungai No P.04/V-SET/2009. Jakarta: Departemen
Kehutanan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan
Perhutanan Sosial --------------. 2009
2. Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Rehabilitasi
Lahan dan Perhutanan Sosial (Ditjen RLPS) Tahun 2010-2014.
Jakarta: Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal
Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial
44.
Jamulya dan Haryono, E. 2000. Kajian Tingkat Pelapukan
Batuan Menurut Toposekuen di Daerah Aliran Sungai Tangsi
Kabupaten Magelang. Majalah Geografi Indonesia Volume 14, Nomor
1, Maret 2000, Hal 13-14
45.
Kandarika, S., dan Dwivedi, R.S. 2003. Assesment of The
Impact of Mining on Agricultural Land Using Erosion-Deposition
Model and Space Borne Multispectral Data. Journal of Spatial
Hydrology. Vol.3, No. 2003.2 Department of space, Govt. of India
46.
Karnawati, D. 2005. Bencana Alam Gerakan Massa Tanah di
Indonesia dan Upaya Penanggulangannya. Penerbit : Jurusan Teknik
Geologi Fakultas Teknik UGM. Yogyakarta
47.
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional /
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2009. Rencana Aksi
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca Bencana Gempa Bumi
di Propinsi Jawa Barat dan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah Oktober
2009. Jakarta: Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional
48.
Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.
328/ Menhut-II/ 2009. 2009. Keputusan Menteri Kehutanan Republik
Indonesia Nomor: SK. 328/ Menhut-II/ 2009 tentang Penetapan
Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas dalam Rangka Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2010-2014 . Jakarta:
Kementrian Kehutanan Republik Indonesia
49.
Koliq, N. 2010. Penambangan Sulit Dikendalikan Kerusakan
DAS Jebol Semakin Parah. Suara Merdeka, 23 Maret 2010
50.
Kumajas, M. 1992. Morfokonservasi Daerah Tangkapan Hujan
Danau Tondano. Tesis. Yogyakarta: Program Pascasarjana UGM