Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR PUSTAKA

Adhi, S. 2011. Zonasi Konservasi Mangrove di Kawasan Pesisir Pantai


Kabupaten Pati. Skripsi Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 101 halaman
Anonim, 2010. Klasifikasi dan ciri-ciri morfologi pinus.
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri- morfologi-
pinus/. Diakses tanggal 02 Juni 2018.
Anthoinette P. M. 2013. Distribusi Dan Kerapatan Populasi Alam Acacia
Decurrens Pada Lahan Pasca Erupsi Gunung Merapi. UGM Yogyakarta.
83 Hal.
Ariyanto, D. P., Komariah dan V. R. Cahyani. 2011. Upaya Pemulihan Lahan
Akibat Erupsi Gunung Api. Prosiding Seminar Nasional. Surakarta. 26
Hal.
Badan Pusat Statistik. 2017. Sleman dalam Angka 2017. Sleman
Balai Taman Nasional Gunung Merapi. 2016. Potensi Tumbuhan TNGM.
http://www.tngunungmerapi.org/potensi- tumbuhan-tngm/. Diakses
tanggal 02 Juni 2018.
Berthommier, P. 1990. Etude volcanologique du Merapi (Centre-Java):
Te´phrostratigraphic et Chronologie—produits eruptifs. PhD thesis,
Universite´ Blaise Pascal, 216 pp.
BPPTK Yogyakarta. 2010. Upper slope of Merapi Volcano are Potentially lava
Flow Flash Flood Disaster Prone Areas.
BPS (Badan Pusat Statistik) Daerah Kecamatan Cangkringan. 2017. Statistik
Daerah Kecamatan Cangkringan 2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten
Sleman. Sleman.
Budiwati. 2014. Tanaman Penutup Tanah. http://staffnew.uny.ac.id
/upload/132049753/penelitian/tanaman-penutup-tanah-untuk-
mencegah-erosi.pdf. Terakhir diakses tanggal 19 Agustus 2018.
Dahlian, E. dan Hartoyo. 1997. Komponen Kimia Terpenting dari Getah Tusam
asal Kalimantan Barat. Info Hasil Hutan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan Bogor 4 (1) : 38-39.
Damanik, M. M.B., Bachtiar, E. H., Fauzi, Sariffudin dan Hanum, H. 2010.
Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press. Medan.
Departemen Pertanian. 1997. Kriteria Kesesuaian Tanah dan Iklim Tanaman
Pertanian. Jakarta.
Dharoko, A. 2006. Model Arahan Pemanfaatan Lahan Untuk Konservasi
Sumberdaya Air Di Kabupaten Sleman (Land Use Model For Water
Resources Conservation in Kabupaten Sleman). J. Manusia dan
Lingkungan (13): 2. Hal: 90-99.
Djaenuddin, D., H. Marwan., H. Subagjo., dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis
Evaluasi lahan untuk Komoditas Pertanian. Bogor: Balai Penelitian
Tanah, Puslitbangtanak. 154 hal.
Djaenudin, D., Marwan, H., Subagyo, H. dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis
untuk Komoditas Pertanian. ISBN 979-9474-25-6. Balai Penelitian
Tanah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat.
Bogor.

69
70

Eliakim. 2008. Pengaruh kelebihan air terhadap pertumbuhan dan produksi


tanaman. Paper. Medan: Universitas Sumatera Utara.
FAO. 1976. A Framework For Land Evaluation. Fao Soil Bull. No. 32. Rome
Geospasial BNPB. 2011. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi dan
Area Terdampak Letusan 2010.
http://geospasial.bnpb.go.id/2011/05/04/peta-kawasan-rawan-bencana-
gunung- merapi-dan-area-terdampak- lusan-2010/. Terakhir diakses 10
Mei 2018.
Harahap, R. M. S. 2000. Keragaman sifat dan Data EKologi Populasi Alam Pinus
di Aceh, Tapanuli dan Kerinci. Prosiding Seminar Nasional Status
Silvikultur 1999. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta. Hal: 216-227.
Harahap, R. M. S. dan E. Izudin. 2002. Konifer di Sumatera Bagian Utara.
Konifera Pematang Siantar no. 1/Thn XVII: 66-67.
Hardjoloekito AJHS. 2009. Pengaruh pengapuran dan pemupukan P terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) pada tanah
latosol. Media Soerjo. 5: (2). Hal: 1-19.
Hardjowigeno S. dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan Dan
Perencanaan TatagunaLahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Hardjowigeno, Sarwono. 1995. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Presindo
Hardjowigeno. S. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tata Guna
Lahan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Indrajaya. Y dan W.Handayani. 2008. Potensi Hutan Pinus merkusiiJungh Et De
Virese Sebagai Pengendali Tanah Longsor Di Jawa. Info Hutan, 5 (3)
2008. Bogor: Pusat Litbang Hutan Dan Konservasi Alam.
Irawan Soehartono. 2004. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Islami, T dan W.H. Utomo. 1995. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman, IKIP
Semarang Press. Semarang. 297 hlm.
Kemas, Ali Hanafiah. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada.
Jakarta. 360 halaman.
Khairunnisa L. 2002. Tanggapan Tanaman Terhadap Kekurangan Air.
http://library.usu.ac.id/download/fp/fp-khairunnisa2.html. Diakses pada
10 Mei 2018
Kudeng, S. 2013. Pinus (Pinus merkusiiJungh Et De Vriese) Dan Keberadaannya
Di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Info Teknis Ebon 10: (2) .
Hal: 85 - 98
Masri, S. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.
Octavia. D dan A.B.Supangkat, 2007. Kapasitas Infiltrasi Tanah Pada Berbagai
Kelas Umur Pinus. Info Hutan, 4 (4) Tahun 2007. Bogor: Pusat Litbang
Hutan dan Konservasi Alam.
Priyono, C. N. S. dan S. Siswamartana. 2002. Hutan Pinus dan Hasil Air. Pusat
Pengembangan Sumber Daya Hutan Perhutani Cepu.
Rayes L. 2007. Metode Inventarisasi Sumber DayaLahan. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
Ritung, S., K. Nugroho, A. Mulyani, dan E. Suryani. 2011. Petunjuk Teknis
Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian (Edisi Revisi). Balai Besar
71

Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan


Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. 168 hal.
Rosdiana, R.G. 2015. Kajian Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Tebu
(Saccharumofficinarum L.) Di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul.
Skripsi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. 97 halaman.
Rusdiana, O. dan Amalia, R. F. 2012. Kesesuaian Lahan Pinus merkusiiJungh Et
De Vriese Pada Areal Bekas Tegakan Tectona Grandis Linn. F. Jurnal
Silvikultur Tropika Vol. 03 (03) Desember 2012, Hal. 174 – 181
Sarwono, H dan Widiatmaka. 2011. Evaluasi Kesesuaian Lahan Dan Perencanaan
Tataguna Lahan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. 352
Halaman.
Soedarmo, D. H. dan P. Djojoprawiro. 1984. Fisika Tanah Dasar Bagian
Konservasi Tanah dan Air. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor
Soepardi, G. 1990. Sifat dan Ciri Tanah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sofyan Ritung, dkk. 2007. Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan Dengan Contoh
Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat.
http://www.worldagroforestry.org/sea/Publications/files/manual/MN00
36- 07.pdf. Diakses pada 12 Mei 2018.
Sumarno dan A.G. Manshuri. 2007. Persyaratan Tumbuh dan Wilayah Produksi
Kedelai di Indonesia. Hal 74-103.
Sunardi, Sulistjorini dan T. Setyawati. 2016. Invasion of Acacia deccurens willd.
After eruption of merapi Indonesia. Biotropia vol 24 no 1:35-46.
Sutanto, R. 2005. Dasar-dasar ilmu tanah konsep dan kenyataan. Yogyakarta:
Kanisius.
Sutomo dan S. Hasanbahri 2008. Dampak Bencana Awan Panas Erupsi Merapi
Tahun 2006 Terhadap Hutan Pinus di Wilayah Kaliadem Yogyakarta
Menggunakan Model Non Metric Multidimensional Scalling Serta
Respon dan Harapan Pemulihannya. Jurnal Sains dan Teknologi
Mitigasi Bencana, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT.
Vol. 3. No. 1. Tahun 2008, pp: 1-8. ISSN 0126-4907
Tri, A,. L. 2009. Pengaruh Pemberian Pupuk Urea dan Dolomit Terhadap
Perubahan pH Tanah, Serapan N dan P serta Pertumbuhan Tanaman
Jagung (Zea mays L.) pada Ultisol
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30319/5/Chapter%20I.
pdf. Diakses pada 15 Mei 2018.
Wahyunto, Hikmatullah, E. Suryani, C. Tafakresnanto, S. Ritung, A. Mulyani,
Sukarman, K. Nugroho, Y. Sulaeman, Suparto, R.E. Subandiono, T.
Sutriadi, D. Nursyamsi. 2016. Petunjuk Teknis Pedoman Survei dan
Pemetaan Tanah Tingkat Semi Detail Skala 1:50.000. Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. 44 hal.
Wasis, B. dan Izudin. 2012. Dampak Kegiatan Oerambahan Hutan Pinus
Reboisasiterhadap Sifat Fisik, Kimia dan Biologi Tanah di Kawasan
Lindung Danau Toba, Sumatera Utara. Media Konservasi vol. 17 (3):
125-130.

Anda mungkin juga menyukai