PENDAHULUAN
Tetapi hal ini tidak saja membuat pemerintah dan masyarakat lega, namun juga
menimbulkan masalah baru yang hingga kini belum dapat terselesaikan. Masalah yang tiap
tahun bertambah rumit, dan makin banyak saja masyarakat yang menjalani profesi ini, yaitu
pengangguran.
Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap
kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin meningkat.
Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta
dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga
kerja menjadi sangat besar dan kompleks.
Jika masalah pengangguran yang demikian pelik dibiarkan berlarut-larut maka sangat
besar kemungkinannya untuk mendorong suatu krisis sosial. yang terjadi tidak saja menimpa
para pencari kerja yang baru lulus sekolah, melainkan juga menimpa orangtua yang
kehilangan pekerjaan karena kantor dan pabriknya tutup. Indikator masalah sosial bisa dilihat
dari begitu banyaknya anak-anak yang mulai turun ke jalan. Mereka menjadi pengamen,
pedagang asongan maupun pelaku tindak kriminalitas. Mereka adalah generasi yang
kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan maupun pembinaan yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
3.1.1 Pengangguran adalah seorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya.
3.1.2 Secara umum pengangguran dapat dibedakan menjadi 2 golongan, menurut lama waktu kerja
(pengangguran terselubung, setengah menganggur, terbuka) dan menurut penyebabnya
(pengangguran konjungtural, structural, friksional, musiman, teknologi, dan siklus)
3.1.3 Pengangguran disebabkan oleh beberapa hal seperti laju pertumbuhan penduduk yang besar,
minimnyaa lapangan pekerjaan, malasmencari pekerjaan, dll.
3.1.4 Melemahnya daya serap tenaga kerja di beberapa sektor industri, membuat angka
pengangguran bertambah. BPS melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus
2015 sebanyak 7,56 juta orang, bertambah 320 ribu orang dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu 7,24 juta jiwa
3.1.5 Pengangguran menyebabkan munculnya kemiskinan, gangguan psikologi, tindak kejahatan
dan kriminal, dan menyebabkan tingkat pendapatan nasional menurun.
3.1.6 Pengangguran dapat dikurangi dengan beberapa cara seperti memperluas lapangan pekerjaan,
mengadakan bimbingan, penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja, menambah
keterampilan, meningkatkan pendidikan , dll.
3.2 SARAN
Saran yang dapat diberikan penulis adalah sebaiknya pemerintah mengeluarkan kebijakan
tertentu yang dapat mengurangi jumlah pengangguran dan memberikan penyuluhan,
pembinaan serta pelatihan kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing untuk
mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan
kesejahteraan. Selain dari pemerintah, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya
pengurangan jumlah pengangguran yang terjadi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://derryjie.blogspot.co.id/2013/11/makalah-dampak-pengangguran-di-indonesia.html
(diakses pada tanggal 30 Mei 2016)
http://yogotakgentar.blogspot.co.id/2014/02/makalah-penganggurandi-indonesia-di.html
(diakses pada tanggal 30 Mei 2016)
http://lathifahanun.blogspot.co.id/2012/09/makalah-pengangguran.html (diakses pada tanggal
30 Mei 2016)
https://beritagar.id/artikel/berita/data-bps-pengangguran-di-indonesia-756-juta-orang (diakses
pada tanggal 30 Mei 2016)