Anda di halaman 1dari 1

JADILAH PRIBADI YANG BIJAK

Seseorang tak akan pernah sampai pada hakikat iman sampai dia meninggalkan kebiasaan berdebat
meski dia benar.
.
Pada dasarnya, keharusan kita adalah mempercayai sesuatu yang kita baca atau dengar jika itu benar,
dan terlebih dahulu diam jika mendengar sesuatu yang salah, menyimaknya baik-baik, sebelum
meluruskannya dengan diskusi yang santun.
.
Inti dari poin ini adalah kita tidak meneruskan suatu perdebatan meski kita benar. Sebab debat, terlebih
yang sengit, maka nafsulah yang bermain di dalamnya, dan tanda terbesar dari itu adalah amarah yang
menguasai serta usaha untuk menjatuhkan lawan bicara.
Misal :
.
✅ Orang yang mempunyai pemikiran besar selalu menyibukkan diri dan menghabiskan waktu untuk
membicarakan ide dan target.
.
✅ Sedang orang yang berpikiran sederhana biasa-biasa saja menghabiskan waktu membicarakan
orang.
.
✅ Adapun orang yang berpikiran kecil menyibukkan dirinya dengan membicarakan hal yang remeh
temeh.
.
Oleh itu , Belajarlah untuk menerima keadaan yang sulit kita ubah, dan konsentrasikan diri terhadap
sesuatu sehingga kita dapat memberikan pengaruh positif dalam hal itu.
.
Misalnya membicarakan politik Amerika, itu tidak banyak manfaat bagi kita. Atau berdebat soal perkara-
perkara furu'iyah dalam agama, itu juga tidak banyak manfaat bagi kita. Hanya semakin membuktikan
betapa bodohnya kita, betapa tidak luasnya wawasan kita, seperti katak dalam tempurung atau bagai
orang yang terlambat lahir.
.
Dua hal yang banyak membuat kita menjadi lebih bijak dalam menyikapi hidup adalah banyak membaca,
menjadikan jiwa kita berjiwa Iqro' dan mengambil pelajaran kehidupan dari siapapun yang kita temui.
.
Gunakan kesempatan berpikir untuk menentukan reaksi kita. Jadikan keputusan kita berdasarkan keluasan
ilmu, bukan berdasarkan ego, emosi, terlebih nafsu.
.
Bersama Ramadhan, semoga kita semua menjadi insan yang memiliki pribadi yang tenang, bijak dan
bersahaja.

Anda mungkin juga menyukai