Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KEMARAU DAN MUSIM HUJAN


Mata Kuliah : Hadist Kelestarian Lingkungan

Disusun Oleh:
Nama : Muhammad Labib
NIM : 2008307003

JURUSAN ILMU HADIST


FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan daripada alam ini karena manusia adalah
sebagian kehidupan yang mendapat manfaat dari alam ini. Manusia hidup banyak
dipengaruhi oleh alam sekitar bahkan mereka belajar dari alam untuk bisa meneruskan
kehidupan. Allah swt. memang menciptakan bumi ini sebagai tempat yang ideal untuk
kehidupan manusia.

Kehidupan manusia di atas muka bumi ini bukanlah menjadi tujuan awal menurut
pandangan Islam. Bahkan hanya sebagai tempat untuk diuji dan melaksanakan tugas sebagai
hamba yang akan disediakan pembalasan di akhirat nanti. Justru itu, berbekalkan kitab wahyu
dan ajaran Rasulullah sebagai pedoman dalam kehidupan mereka, hukum-hakum dan aturan
hidup dapat ditentukan. Di antara fungsi penting wahyu yang diturunkan kepada manusia
adalah menjelaskan tentang tanggungjawab hamba kepada Allah SWT berkaitan ibadah.
Tanggungjawab melaksanakan ibadah kepada Allah SWT dapat diketahui dari firman Nya:

‫وما خلقت الجن واإلنس إال ليعبدون‬


“Dan (ingatlah) Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk mereka
menyembah dan beribadat kepadaKu.” (Q.S. al-Zaariat (51):56)
Ajaran Islam memberikan kesempatan untuk memahami Sunnatullah serta
menegaskan tanggung jawab manusia. Ajaran Islam tidak hanya mengajarkan untuk
mengambil manfaat dari sumberdaya alam, tetapi juga mengajarkan aturan main dalam
pemanfaatannya dimana kesejahteraan bersama yang berkelanjutan sebagai hasil keseluruhan
yang diinginkan.

Diantara hal menakjubkan yang terjadi di bumi adalah proses terjadinya musim
kemarau dan hujan. Dari proses tersebut, maka akan mendapatkan gambaran tentang sebuah
orkestra dari berbagai unsur alam bekerja. Alam telah mempertontonkan sebuah harmonisasi
yang sangat indah ketika awan, hujan dan arus angin bekerja sama menghidupkan bumi
dengan semua penghuninya.

Akhir-akhir ini, terdapat beberapa daerah mengalami musim kemarau yang


berkepanjangan, sehingga menjadikan tanah dan tumbuhan mengering. Akan tetapi, tidak
menafikan di daerah lainnya yaitu daerah yang mengalami hujan terus-menerus sehingga
mengakibatkan banjir, longsor dan tsunami. Hujan yang Allah turunkan ke bumi untuk
ciptaan-Nya bukanlah hal yang sia-sia apalagi merugikan ekosistem. Namun, hujan tersebut
diturunkan dengan penuh makna salah satunya terdapat keberkahan di dalamnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hadis Rasulullah SAW Mengenai Musim Kemarau dan Hujan

‫ك قَا َل‬ ٍ ِ‫س ب ِْن َمال‬ِ َ‫ت َع ْن َأن‬ ٍ ِ‫َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ب ُْن َأبِي بَ ْك ٍر َح َّدثَنَا ُم ْعتَ ِم ٌر َع ْن ُعبَ ْي ِد هَّللا ِ َع ْن ثَاب‬
‫ا‬ccَ‫الُوا ي‬ccَ‫احُوا فَق‬c‫ص‬ َ َ‫ا َم النَّاسُ ف‬ccَ‫ ٍة فَق‬c‫و َم ُج ُم َع‬c ْ cَ‫لَّ َم يَ ْخطُبُ ي‬c‫ ِه َو َس‬c‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي‬َ ‫ان النَّبِ ُّي‬ َ ‫َك‬
ُ ‫ا ْد‬ccَ‫ت ْالبَهَاِئ ُم ف‬
‫ا َل اللَّهُ َّم‬ccَ‫قِينَا فَق‬c ‫ع هَّللا َ يَ ْس‬ ْ ‫ُول هَّللا ِ قَ َحطَ ْال َمطَ ُر َواحْ َمر‬
ْ ‫َّت ال َّش َج ُر َوهَلَ َك‬ َ ‫َرس‬
‫ت‬ ْ ‫ر‬cc َ َ‫ت َس َحابَةٌ َوَأ ْمط‬ ْ ‫ب فَنَ َشَأ‬ ٍ ‫ا ْسقِنَا َم َّرتَي ِْن َوا ْي ُم هَّللا ِ َما نَ َرى فِي ال َّس َما ِء قَ َز َعةً ِم ْن َس َحا‬
‫ا َم‬ccَ‫ف لَ ْم تَزَلْ تُ ْم ِط ُر ِإلَى ْال ُج ُم َع ِة الَّتِي تَلِيهَا فَلَ َّما ق‬ َ ‫صلَّى فَلَ َّما ا ْن‬
َ ‫ص َر‬ َ َ‫َونَ َز َل َع ْن ْال ِم ْنبَ ِر ف‬
‫بُ ُل‬c‫الس‬ ُّ ‫ت‬ ُ cُ‫ت ْالبُي‬
ْ ‫وت َوا ْنقَطَ َع‬c ْ ‫ َّد َم‬cَ‫ ِه تَه‬c‫احُوا ِإلَ ْي‬c‫ص‬ َ ُ‫لَّ َم يَ ْخطُب‬c‫ ِه َو َس‬c‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي‬ َ ‫النَّبِ ُّي‬
‫ال اللَّهُ َّم َح َوالَ ْينَا َواَل َعلَ ْينَا‬َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ثُ َّم ق‬
َ ‫ع هَّللا َ يَحْ بِ ْسهَا َعنَّا فَتَبَ َّس َم النَّبِ ُّي‬
ُ ‫فَا ْد‬
‫ ِة‬ccَ‫ت ِإلَى ْال َم ِدين‬ ُ ْ‫ط َرةٌ فَنَظَر‬ ْ َ‫ت تَ ْمطُ ُر َح ْولَهَا َواَل تَ ْمطُ ُر بِ ْال َم ِدينَ ِة ق‬ ْ َ‫ت ْال َم ِدينَةُ فَ َج َعل‬ْ َ‫فَ َك َشط‬
‫َوِإنَّهَا لَفِي ِم ْث ِل اِإْل ْكلِي ِل‬
“Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Bakar] telah menceritakan kepada
kami [Mu'tamir] dari ['Ubaidullah] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik] berkata, "Ketika
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah pada hari Jum'at, lalu orang-orang berdiri
dan berseru, "Wahai Rasulullah, hujan sudah tidak turun hingga pepohonan memerah dan
hewan-hewan banyak yang mati. Maka mintalah kepada Allah agar menurunkan hujan buat
kami!" Beliau lalu berdoa: "Ya Allah, berilah kami air hujan." dua kali. Demi Allah,
sebelumnya kami tidak melihat ada awan yang tipis sekalipun hingga muncul awan tebal,
kemudian hujan pun turun. Setelah itu beliau turun dari mimbar dan melaksanakan shalat.
Setelah selesai, hujan masih terus turun bahkan hingga Jum'at berikutnya. Maka ketika Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri menyampaikan khutbah, orang-orang kembali berseru
kepada beliau: "Rumah-rumah telah hancur, jalan-jalan terputus, berdo'alah kepada Allah
agar menahan hujan dari kami!" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu tersenyum seraya
berdoa: "Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan membahayakan kami."
Maka Madinah menjadi terang kembali dan hujan hanya turun di sekitarnya, bahkan tidak
ada hujan setetespun di Madinah. Kemudian aku melihat langit Madinah, dan nampak hujan
hanya turun disekitarnya." (HR. Bukhari)

B. Pengaruh Cuaca dan Iklim Terhadap Manusia

Apabila kita tengok sejarah hingga jauh ke masa silam, Rasulullah Saw selalu tampil
untuk terus mempromosikan kebersihan diri dan lingkungan. Dalam hal ini, manusia harus
arif dan bijaksana serta tidak boleh rakus dan eksploitatif. Sungguh pun begitu, sunnah Nabi
Saw sejatinya ia terus mengalir transmisi hadis tidak boleh terhenti. Oleh karena itu, penulis
memandang penting melihat sunnah Nabi Saw sebagai aktualisasi Islam dalam menghadapi
tantangan perubahan iklim global
Cuaca berarti kondisi udara, sinar matahari, angin, hujan dan sebagainya suatu tempat
pada waktu tertentu, sedangkan iklim adalah keadaan cuaca, hujan, suhu dan sebagainya yang
umum terjadi di suatu tempat. Cuaca suatu tempat dijelaskan berdasarkan beberapa
komponen meteorologi seperti suhu, arah angi dan kecepatannya, laju dan jenis presipitasi
dan durasi sinar matahari. Cuaca melibatkan periode waktu yang singkat yaitu beberapa hari,
sedangkan iklim melibatkan jangka waktu yang lama hingga puluhan tahun dan itu juga
merupakan situasi rata-rata cuaca di suatu tempat. Selain komponen yang menjelaskan
cuaca, ada beberapa komponen tambahan dalam iklim, diantaranya adalah radiasi, tekanan
udara, kelembaban dan tutupan awan. Padahal, cuaca dan iklim sangat erat hubungannya
karena iklim itu kumpulan data cuaca dalam jangka waktu yang panjang dan lebih kompleks
dibandingkan dengan cuaca.

Iklim dunia terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu tropis, kering dan gersang, sedang,
dingin atau kontinental, sangat dingin (kutub) dan dataran tinggi. Perbedaan kondisi
permukaan bumi dan cuaca mempengaruhi populasi manusia dan hewan di dalamnya suatu
tempat.

Studi yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa cuaca dapat mempengaruhi
sikap dan emosi manusia. Diantaranya adalah cuaca panas yang berkontribusi kekerasan atau
tindakan kriminal karena suhu tinggi menimbulkan perasaan tidak nyaman. Namun
demikian, itu juga menyebabkan seseorang memiliki akal kepercayaan yang lebih tinggi pada
orang-orang di sekitarnya. Suhu tinggi juga mendorong orang untuk terlibat dalam aktivitas
perjudian dan memperbaiki perilaku dermawan Ada juga temuan yang menunjukkan bahwa
ada korelasi antara kenaikan suhuq dengan tingkat kelahiran yang menurun. Sementara
cuacanya dingin dan suhunya rendah mengarah ke asmara, kesedihan, perilaku bunuh diri.
Ada dalam pandangannya, pengaruh cuaca terhadap perilaku manusia tidak terjadi secara
acak langsung, melainkan karena aktivitas manusia yang bervariasi menurut cuaca dan suhu
mempengaruhi sikap seseorang. Seperti banyak kegiatan di luar ruangan ketika cuaca panas
menyebabkan peningkatan kejahatan dibandingkan dengan saat cuaca dingin aktivitas di luar
ruangan akan berkurang. Ketika kurangnya aktivitas di luar ruangan cuaca dingin, maka
interaksi dengan individu lain yang dapat berkontribusi berkurang hingga depresi dan bunuh
diri.

C. Bentuk Stratategi Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim


Pada kehidupan di dunia perubahan cuaca pasti terjadi. Agama islam telah
mengajarkan untuk senantiasa menjaga kebersihan yang mencakup kebersihan jasmani dan
rohani serta kebersihan lingkungan, juga menganjurkan kepada semua pihak untuk menjaga
kebersihan sebagai wujud nilai ibadah. Sehingga diperlukan komitmen dari mulai individu,
kelompok, lembaga, dan negara-negara di dunia untuk menciptakan keseimbangan
lingkungan sebagai solusi menurunkan tingkat emisi, penanganan pemanasan global, dan
penyelesaian masalah perubahan iklim. Tentu saja kita tidak boleh mewariskan planet yang
buruk kepada generasi masa depan.
Di mata Islam, apapun demi keimanan dan ibadah, termasuk merawat bumi.
Rasulullah Saw. Merupakan pribadi yang terus mempromosikan kebaikan lingkungan sebagai
sunnah yang terus berlangsung. Harapannya hadis menjadi praktik yang living di masyarakat
melalui transmisi yang tidak terhenti. Sehingga upaya mengatasi perubahan iklim global di
dalam Islam menjadi sikap keseharian sebagai moralitas, etika, dan nilai kearifan yang luhur.
D. Sunah Rasulullah Ketika Musim Hujan dan panas
1. Rasulullah Menyingkap Pakaiannya Ketika Hujan

، ‫انِ ِّي‬ccَ‫ت ْالبُن‬ ٍ ِ‫اب‬ccَ‫ َع ْن ث‬، ‫ان‬ َ ‫لَ ْي َم‬c‫ ُر ب ُْن ُس‬cَ‫ا َج ْعف‬ccَ‫ َأ ْخبَ َرن‬، ‫َو َح َّدثَنَا يَحْ يَى ب ُْن يَحْ يَى‬
‫لَّ َم‬c ‫ ِه َو َس‬c ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬
ِ ‫ َونَحْ ُن َم َع َرس‬c‫صابَنَا‬ َ ‫ال َأنَسٌ َأ‬ َ َ‫ ق‬: ‫ال‬ َ َ‫س ق‬ٍ َ‫َع ْن َأن‬
‫ابَهُ ِم َن‬c‫ص‬ َ ‫هُ َحتَّى َأ‬cَ‫لَّ َم ثَ ْوب‬c ‫ ِه َو َس‬c‫لَّى هَّللا ُ َعلَ ْي‬c‫ص‬
َ ِ ‫و ُل هَّللا‬c ‫ فَ َح َس َر َر ُس‬: ‫ال‬
َ َ‫ ق‬،ٌ‫َمطَر‬
‫ ٍد بِ َربِّ ِه‬c‫يث َع ْه‬ ُ ‫ ِد‬c‫ " َأِلنَّهُ َح‬: ‫ال‬c َ cَ‫ْت هَ َذا ؟ ق‬ َ ‫صنَع‬ َ ‫ يَا َرس‬:‫ فَقُ ْلنَا‬،‫ْال َمطَ ِر‬
َ ‫ لِ َم‬،ِ ‫ُول هَّللا‬
‫" تَ َعالَى‬.
“Telah menceritakan pada kami Yahya nin Yahya, telah mengkabarkan kepada kami
Ja’far bin Sulaiman dari Tsabit al-Bunani dari Anas berkata: Nabi menyingkap
pakaiannya hingga terkena guyuran hujan. Kami berkata: Ya Rasulullah, kenapa
tuan berbuat seperti ini? Rasulullah menjawab: Karena hujan merupakan rahmat
yang diberikan Allah”(H.R. Muslim)
2. Berdoa Ketika Hujan

‫ ُد هَّللا ِ ب ُْن‬cْ‫ا ُعبَي‬cَ‫ َأ ْخبَ َرن‬، ِ ‫ ُد هَّللا‬cْ‫ا َعب‬cَ‫ َأ ْخبَ َرن‬: ‫ا َل‬cَ‫ ق‬، ‫ق‬ َ ‫ َحا‬c‫ َّدثَنَا َعلِ ُّي ب ُْن ِإ ْس‬c‫َح‬
ُ ‫لَّى هَّللا‬c‫ص‬ َ c‫ َأ َّن َر ُس‬، َ‫ة‬c‫ َع ْن َعاِئ َش‬، ‫ ِم‬c‫اس‬
َ ِ ‫ول هَّللا‬ ِ َ‫ َع ِن ْالق‬، ‫ َع ْن نَافِ ٍع‬، ‫ُع َم َر‬
‫صيِّبًا هَنِيًئا‬ َ ‫ " اللَّهُ َّم‬: ‫ال‬ َ َ‫ان ِإ َذا َرَأى ْال َمطَ َر ق‬ َ ‫" َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َك‬.
“Telah menceritakan kepada kamu Alu bin Ishaq berkata, telah memberikabar
kepada kami Abdullah, telah memberi kabar kepada kami Unaidullah bin Umar dari
Nafi’ dari Qasim dari Aisyah, sesungguhnya Rasulullah SAW. Ketika melihat hujan
dia berdoa: ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan”
(H.R. Ahmad).
3. Berdoa Ketika Musim Panas
Hal ini seperti hadis yang di riwayatkan oleh ‘Aisyah RA

ُ ‫ َوقَ ْد َأ َم َر ُك ُم هَّللا‬،‫َّان َز َمانِ ِه َع ْن ُك ْم‬


ِ ‫ار ْال َمطَ ِر َع ْن ِإب‬
َ ‫ار ُك ْم َوا ْستِْئ َخ‬ َ ‫ِإنَّ ُك ْم َش َك ْوتُ ْم َج ْد‬
ِ َ‫ب ِدي‬
َ ‫ َو َو َع َد ُك ْم َأ ْن يَ ْستَ ِج‬،ُ‫َع َّز َو َج َّل َأ ْن تَ ْد ُعوه‬
‫يب لَ ُك ْم ) الحديث‬

“Sesungguhnya kalian mengadu kepadaku tentang kegersangan negeri kalian dan


hujan yang tidak kunjung turun, dan sungguh Allah Azza Wa Jalla telah
memerintahkan kalian untuk berdoa kepada-Nya dan Ia berjanji akan mengabulkan
doa kalian” (HR. Abu Daud)
BAB III
KESIMPULAN

Hukum Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah aturan yang
cocok untuk semua orang terlepas dari cuaca dan iklim yang dihadapi. Ini bukan membuat
perintah agama dilaksanakan dalam kondisi manusia tidak mampu melaksanakannya atau
merugikan mereka baik di dunia atau akhirat bahkan hukum yang diturunkan mengagungkan
maslahah manusia baik untuk mendapatkan kebaikan atau menghindari kecelakaan dan
kehancuran. Oleh karena itu dalam ajaran islam menganjurkan bagaimanapun keadaan
manusia baik kondisi badan ataupun cuaca hendaknya mereka senantiasa berdoa kepada
Allah untuk dijauhkan dari hal-hal yang kurang baik.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, S. (2021). Optimalisasi Sumber Mata Air Winong dengan Melakukan Reboisasi dan
Perbaikan Manajemen Pengelolaan Air untuk Memenuhi Kebutuhan Dasar
Masyarakat Dusun Wonosari Berbasis Participatory Action Resaearch. Khidmatuna:
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 75-84
Masruri, U. N. (2016). Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah. at-Taqaddum, 6(2),
411-428.
Singgih, M. (2018). PENGELOLAAN LINGKUNGAN SECARA ISLAMI BERDASARKAN
HADITS DAN FIQH. An Naba, 1(2), 26-34.
Giarno, G., Dupe, Z. L., & Mustofa, M. A. (2012). Kajian Awal Musim Hujan dan Awal
Musim Kemarau di Indonesia. Jurnal Meteorologi Dan Geofisika, 13(1), 1-8.
Baharudin, A. H. (2021). Pengaruh Cuaca dan Iklim terhadap Hukum: Kajian dalam Fiqh
Ibadah. Jurnal Pengajian Islam, 14(2), 136-144.
Mufidah, N. A. (2021). SHALAT DHUHUR, DHUHA, DAN SUBUH DALAM PERSPEKTIF
HADIS. ELFALAKY, 5(2), 155-178.
Priyanto, M. W., Toiba, H., & Hartono, R. (2021). Strategi Adaptasi Perubahan Iklim:
Faktor yang Mempengaruhi dan Manfaat Penerapannya. Jurnal Ekonomi Pertanian
dan Agribisnis, 5(4), 1169-1178.
NU ONLINE
https://bekalislam.firanda.com/2985-shalat-istisqoo-meminta-hujan-shalat-sunnah-karena-
sebab.html/amp

Anda mungkin juga menyukai