Anda di halaman 1dari 3

َ ‫ِين َو ْال ِح َس‬

‫اب َما‬ ِ ‫س ضِ َيا ًء َو ْال َق َم َر ُنورً ا َو َق َّد َرهُ َم َن‬


َ ‫از َل لِ َتعْ َلمُوا َع َددَ ال ِّسن‬ َ ْ‫ه َُو الَّذِي َج َع َل ال َّشم‬
َ ‫ت لِ َق ْو ٍم َيعْ َلم‬
‫ُون‬ ِ ‫ص ُل اآل َيا‬ ِّ ‫َخ َل َق هَّللا ُ َذل َِك ِإال ِب ْال َح ِّق ُي َف‬
Maasyiral muslimin rahiimakumullah.

Dalam kesempatan kita melaksanakan shalat gerhana ini, mailah kita berupaya mendekatkan diri kepada Allah Swt,
bertakwa dan taat kepada-Nya serta taat kepada Rasul-Nya. Ketahuilah bahwa pada moment-moment tertentu dalam hidup
ini, misalnya pada terjadi gerhana seperti saat ini, kita perlu banyak berfikir tentang makhluk Allah, tentang kejadian dan
keajaiban yang terjadi di alam semesta, hingga bisa mengakui kesempurnaan kekuasaan Allah yang menciptakannya.

Cobalah kita perhatikan benda-benda angkasa yang berjuta-juta banyaknya! Semuanya berjalan dengan teratur rapi, dan
bergerak pada garis edarnya yang tertentu, dengan tertib menurut ketentuan yang ditetapkan oleh Allah. sedikitpun tidak
menyimpang dari garis yang ditentukan itu.

Kaum muslimin rahiimakumullah.

Dengan menyaksikan kehebatan pengaturan alam semesta ini, insya Allah akan menambah keyakinan kita tentang
kekuasaan Allah yang mengatur hakekat kehidupan ini. Dan sebagai orang-orang yang beriman, ternyata akan mudah
tergetar hati dan perasaann kita untuk berikrar:

‫اللهم انت ربي الاله اال انت خــلقتني وانا عــبدك وانا على عهــدك ووعــدك ماســتطعــت‬
Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tdak ada Tuhan selain Engkau, yang telah menciptakan aku. Aku adalah hamba Mu,
dan aku berjanji sekuat dayaku akan selalu patuh dan taat kepada-Mu.”

Lebih-lebih lagi, dengan kemajuan ilmu dan teknologi pada abad modern ini manusia telah mampu mengarungi ruang
angkasa, sehingga memungkinkan untuk mengetahiu benda-benda langit dan tata surya secara langsung diangkasa raya,
tidak hanya sekedar mengamati dari bumi. Kiranya orang-orang yang tercerahkan hati dan akal pikirannya akan
mengatakan sebaimana yang digambarkan Al-Qur’an:

‫ربنا مــا خلقت هـذا باطال ســبحانك فقنـــا عــذاب النار‬


Artinya: “ Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dengan sia-sia. (Tentu terdapat
hikmah yang tinggi dan tujuan tertentu dalam penciptaannya) Maha Suci Engkau, Ya Allah, maka perihalalah kami dari siksa
api neraka.”

Maasyiral muslimin rahimakumullah.

Peristiwa terjadinya gerhana pada saat ini, hendaknya dapat kita jadikan I’tibar, pelajaran untuk meningkatkan kesadaran
pada diri kita untuk selalu mengingat akan kebesaran dan kekuasaan Allah Swt, kemudian memohon ampun atas segala
dosa dan bertaubat kepada-Nya. Karena menurut tuntunan Rasulullah Saw, apabila kita melihat gerhana, baik gerhana
matahari atau bulan , disunahkan kita memanjatkan do’a kepada Allah Swt. untuk memohon ampun atas segala dosa dan
kesalahan. Kemudian disunatkan shalat gerhana, ang dilakukan secara berjamaah baik laki-laki maupun perempuan. Dan
dilengkapi dengan amalan socsal yang sedekah kepada fakir miskin.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan:

‫خسفت الشمس فقام النبي صلى هللا عليه وسلم فصلى وقال اذا رايتم شيئا من ذالك‬
‫فافزعوا الى ذكر هللا ودعائه واستغفاره‬
Artinya: “Pada suatu ketika terjadi gerhana matahari, maka Nabi Saw berdiri untuk shalat dan bersabda: jika kamu melihat
gerhana, segeralah kamu berdzikir kepada Allah, berdo’a serta memohon ampunan kepada-Nya.”
Dikalangan masyarakat kita masih banyak golongan yang mempunyai anggapan keliru terhadap peristiwa gerhana matahari
atau bulan. Mereka masih cenderung menghubungkan peristiwa gerhana dengan kepercayaan adat atau ramalan-ramalan
mistik, yang hakekatnya tidak ada kaitan apapun dengan kejadian alam tersebut. Misalnya, diangggapnya peristiwa sebgai
pertanda harga-harga kebutuhan hidup akan naik, akan berjangkit wabah penyakit, akan terjadi bencana alam, peperangan,
masa paceklik, dan sebagainya. Ramalan semacam itu tidaklah benar dan tidak sesuai dengan islam.

Rasulullah Saw bersabda:

‫ان الشمس والقمر ايتان من ايات هللا اليخسفان لموت احد وال لحياته فاذا رايتم ذالك‬
‫فاذكروا هللا‬
Artinya: “Sesunguhnya matahari dan bulan merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Terjadinya gerhana
bukanlah karena matinya seseorang atau hidupnya seseorang. Maka jika kamu melihat gerhana, ingatlah kepada Allah.”

Maasyiral muslimin rahiimakumullah.

Itu hanyalah sebagian diantara tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah. dia telah menjadikan malam sebagai waktu
istirahat, siang sebagai waktu bekerja, matahari memancarkan sinar dan bulan memantulakn cahaya. Semua yang dikenai
cahaya matahari mengalami siang, dan bagian muka bumi yang tidak terkena cahaya matahari mengalami malam. Hal ini
terus terjai silih berganti. Dan Allah Swt mengatur perjalanan planet-planet itu pada garis edarnya di cakrawala, sehingga
manusia dapat mengetahui perhitungan tahun, bulan , hari, dan waktu. Allah Swt berfirman:

َ ‫ِين َو ْال ِح َس‬


‫اب َما‬ ِ ‫س ضِ َيا ًء َو ْال َق َم َر ُنورً ا َو َق َّد َرهُ َم َن‬
َ ‫از َل لِ َتعْ َلمُوا َع َددَ ال ِّسن‬ َ ْ‫ه َُو الَّذِي َج َع َل ال َّشم‬
َ ‫ت لِ َق ْو ٍم َيعْ َلم‬
‫ُون‬ ِ ‫ص ُل اآل َيا‬ ِّ ‫َخ َل َق هَّللا ُ َذل َِك ِإال ِب ْال َح ِّق ُي َف‬
Artinya: “Dialah yang telah menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan ditetapkan-Nya manzilah (tempat-
tempat) perjalanan bulan itu. Supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Allah tidak menciptakan
yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan-Nya) kepada orang-orang yang
mengetahiu.” (QS. Yunus : 5)

Maasyiral muslimin rahiimakumullah.

Akhirnya kita semakin menyadari betapa kecilnya kekuasaan manusia, disbanding dengan kekuasaan Allah yang
menciptakan dan mengatur perjalanan benda-benda angkasa itu dengan tertib. Coba bayangkan, manusia berupaya
membuat peraturan lalu lintas di jalan yang belum seberapa luasnya, dilengkapi rambu-rambu berikut pengawasan polisi.
Akan tetapi kecelakaan lalu lintas tetap terjai. Sungguh, ini membuktikan keterbatasan kemampuan dan kuasa manusia.

Karena itulah maka dengan adanya peristiwa gerhana ini, marilah kita perbanyak waktu berdzikir dan kita tingkatkan kualitas
dzikir kita, baik dzikir dengan hati, lisan dan lebih-lebih dzikir dengan pikiran. Sebab banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang
memrintahkan manusia untuk berfikir secara ilmiah tentang kejadian langit dan bumi, merenungkan keajaiban benda-benda
langit dengan peredarannya seperti bintang-bintang, bulan, matahari serta benda-benda yang terhampar luas di bumi ini,
karena semua itu membuktikan kebesaran dan kekuasaan penciptanya, Allah Swt.

Maasyiral muslimin rahiimakumullah.

Sebagai penutup khutbah, kami sampaikan sebuah tentang kehidupan Nabi Saw. pernah di waktu shalat malam beliau
menangis sampai air matanya mambasahi bajunya, karena merenungkan ayat Al-Qur’an yang dibacanya tentang
penciptaan langit dan bumi. Setelah shalat fardhu beliau duduk memuji-muji Allah, lalu berdo’a sambil menangis kembali,
sampai air matanya membasahi tanah. Hingga sahabat Bilal datang untuk adzan subuh, dan ketika melihat Nabi Saw
menangis ia berkata : Wahai Rasulullah, kenapa engkau menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa Rasul-Nya, baik
yang terdahulu maupun yang akan dating “Nabi menjawab : Bagaimana saya tidak menangis “ pada mala mini Allah telah
menurunkan ayat kepadaku:
‫ان فى خــلــق الســموات واالرض واخــتالف الليل والنهار اليت الولي االلباب‬
‫‪Artinya: ”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya siang dan malam, terdapat tanda-tanda bagi‬‬
‫‪orang‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫”‪berakal.‬‬

‫‪Selanjutnya beliau berkata: “Alangkah rugi dan celaka orang-orang yang membawa ayat ini, tetapi tidak mau merenungkan‬‬
‫”‪artinya.‬‬

‫جعلنا هللا واياكم من الفــائزين االمنيــــن وادخلنا واياكم في زمرة عبــاده الصـــالحين‬
‫وقل رب اغــفر وارحم وانت خير الراحمين‬
‫ك َس ِم ْي ٌع‬ ‫ت ْاَألحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاَألمْ َوا ِ‬
‫ت ِا َّن َ‬ ‫ت َو ْالمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬ ‫اغ ِفرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ْ‬
‫َق ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّدعْ َوا ِ‬
‫ت‬
‫ك َخ ْي ُر‬ ‫ك َخ ْي ُر ْال َفا ِت ِحي َْن َو ْ‬
‫اغ ِفرْ َل َنا َف ِا َّن َ‬ ‫ك َخ ْي ُر ال َّناصِ ِري َْن َوا ْف َتحْ َل َنا َف ِا َّن َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْنصُرْ َنا َف ِا َّن َ‬
‫از ِقي َْن َواهْ ِد َنا َو َنجِّ َنا م َِن ْال َق ْو ِم‬ ‫ك َخ ْي ُر الرَّ ِ‬ ‫ك َخ ْي ُر الرَّ ا ِح ِمي َْن َوارْ ُز ْق َنا َف ِا َّن َ‬ ‫ْال َغاف ِِري َْن َوارْ َح ْم َنا َف ِا َّن َ‬
‫‪.‬الظالِ ِمي َْن َو ْال َكاف ِِري َْن‬‫َّ‬
‫ك َوم َِن‬ ‫ِك َما ُت َبلِّ ُغ َن ِاب ِه َج َّن َت َ‬ ‫ِك َو ِمنْ َطا َعت َ‬ ‫ك َما َتح ُْو ُل َب ْي َن َنا َو َبي َْن َمعْ صِ َيت َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْقسِ ْم َل َنا ِمنْ َخ ْش َي ِت َ‬
‫ار َنا َوقُ َّو ِت َنا َما َأحْ َي ْي َت َنا‬ ‫اِئب ال ُّد ْن َيا‪ .‬اَللَّ ُه َّم َم ِّتعْ َنا ِبَأسْ مَاعِ َنا َوَأب َ‬
‫ْص ِ‬ ‫ص َ‬ ‫ْن َما ُت َهوِّ نُ ِب ِه َع َل ْي َنا َم َ‬ ‫ْال َي ِقي ِ‬
‫ث ِم َّنا َواجْ َع ْل ُه َثْأ َر َنا َع َلى َمنْ َعاداَ َنا َوالَ َتجْ َع ْل مُصِ ْي َب َت َنا فِى ِد ْي ِن َن َاوالَ َتجْ َع ِل‬ ‫َواجْ َع ْل ُه ْال َو ِ‬
‫ار َ‬
‫ال ُّد ْن َيا َأ ْك َب َر َه ِّم َنا َوالَ َم ْب َل َغ عِ ْل ِم َنا َوالَ ُت َسلِّ ْط َع َل ْي َنا َمنْ الَ َيرْ َح ُم َنا‬
‫ار‬ ‫َر َّب َنا اَ ِت َنا فِى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِى اَألخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب ال َّن ِ‬

Anda mungkin juga menyukai