Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum Wr Wb

Para jamaah masjid Al Hasbi yang semoga selalu dirakhmati Allah SWT, sebagaimana yang
disampaikan sebelumnya bahwa pagi ini kita bersama-sama melaksanakan shalat gerhana bulan. Pada
kesempatan yang berbahagia ini marilah kita bersama-sama meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya taqwa, yaitu istiqamah dalam mengerjakan segala
perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Dengan demikian, mudah-mudahan kita akan
menjadi umat yang terbaik serta mendapat keridlaan Allah SWT didunia dan akhirat. Allah SWT maha
berkuasa dan maha mengetahui akan segala kejadian, Dialah juga yang menjadikan apa yang ada
dibumi seperti manusia, jin, tumbuh-2an dan hewan serta menjadikan apa yang ada dilangit seperti
bulan matahari dan sebagainya. Allah menjadikan itu semua sebagai bukti yang nyata tentang qodrat,
iradat, ilmu serta nikmat dari Allah SWT yang tiada terhingga, agar itu semua menjadikan makhluk-
Nya memuji dan bersyukur kepada-Nya serta mengabdikan diri sebagai hamba dengan khusyuk dan
tawaduk kepada Allah SWT.

Umat Islam seharusnya percaya dengan penuh yakin bahwa Allah SWT adalah penguasa alam semesta,
segala peredaran cakrawala, bumi, bulan, matahari dan seisinya adalah dibawah kekuasaan Allah SWT.
Dialah yang menggerakkan peredaran bulan dan matahari yang teratur setiap hari secara berganti-ganti,
matahari beredar diwaktu siang manakala bulan beredar diwaktu malam, adalah atas kekuasaan Allah
SWT jua dan semuanya mengandung hikmat dan tujuan tersendiri. Maha suci Allah pengatur sekalian
alam ini.

Dulu di zaman jahiliyah, orang-orang menyembah matahari dan bulan. Allah Ta’ala berfirman,

َ‫س َواَل لِ ْلقَ َم ِر َوا ْس ُجدُوا هَّلِل ِ الَّ ِذي َخلَقَه َُّن إِ ْن ُك ْنتُ ْم إِيَّاهُ تَ ْعبُ ُدون‬
ِ ‫ر َوال َّش ْمسُ َو ْالقَ َم ُر اَل تَ ْس ُجدُوا لِل َّش ْم‬Nُ ‫َو ِم ْن آَيَاتِ ِه اللَّ ْي ُل َوالنَّهَا‬

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah
sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu
hendak sembah.” (QS. Fushilat: 41)

Di zaman jahiliyah dahulu juga terdapat anggapan ketika terjadi gerhana matahari atau bulan, itu terjadi
karena kematian atau lahirnya seseorang. Dan memang dahulu terjadi gerhana di masa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena kematian anaknya, Ibrahim. Jadi orang-orang mengira
gerhana itu terjadi karena kematian anaknya. Itulah keyakinan jahiliyah yang masih ada dahulu. Lantas
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan,

‫ت أَ َح ٍد‬ ِ َ‫ الَ يَ ْنخَ ِسف‬، ِ ‫ت هَّللا‬


ِ ْ‫ان لِ َمو‬ ِ ‫س َو ْالقَ َم َر آيَت‬
ِ ‫َان ِم ْن آيَا‬ َ ‫إِ َّن ال َّش ْم‬

“Matahari dan bulan adalah di antara tanda yang membuktikan kebesaran Allah. Gerhana itu muncul
bukan karena sebab kematian seseorang”.[1] Ketika terjadi gerhana, Allah ingin menakuti hamba-
hamba-Nya. Terjadinya gerhana bukanlah karena kematian seseorang. Allah hanya ingin menakuti
hamba-Nya kala itu. Ketika gerhana itu terlihat, maka segeralah shalat dan berdo’alah sampai gerhana
tersebut berakhir.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ت أَ َح ٍد َوالَ لِ َحيَاتِ ِه‬


ِ ْ‫ الَ يَ ْن َك ِسفَا ِن لِ َمو‬، ِ ‫ت هَّللا‬ ِ ‫س َو ْالقَ َم َر آيَت‬
ِ ‫َان ِم ْن آيَا‬ َ ‫إِ َّن ال َّش ْم‬

”Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana
tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang.” (HR. Bukhari no. 1060 dan Muslim
no. 904). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di sini mengingkari aqidah jahiliyah yang keliru
ketika terjadinya gerhana matahari dan bulan. Dan hendaklah ketika terjadinya gerhana tadi, setiap
orang shalat dan perbanyak do’a kala itu sampai gerhana berakhir.

Mari kita perhatikan ayat 33 dari surat Ibrahim :

‫ر‬Nَ ‫ر لَ ُك ُم اللَّ ْي َل َوالنَّهَا‬Nَ ‫س َو ْالقَ َم َر دَائِبَي ِْن َو َس َّخ‬


َ ‫َو َس َّخ َر لَ ُك ُم ال َّش ْم‬
Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam
orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.

Tanda-tanda kekuasaan Allah secara jelas tentang fenomena ini dapat kita perhatikan dalam ayat 37-40
Surat Yasiin sebagai berikut :

ْ ‫ار فَإِ َذا هُ ْم ُم‬


َ‫ظلِ ُمون‬ َ َ‫َوآيَةٌ لَهُ ُم اللَّ ْي ُل نَ ْسلَ ُخ ِم ْنهُ النَّه‬

Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari
malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan,

‫يز ْال َعلِ ِيم‬


ِ ‫ك تَ ْق ِدي ُر ْال َع ِز‬
َ ِ‫َوال َّش ْمسُ تَجْ ِري لِ ُم ْستَقَ ٍّر لَّهَا َذل‬

dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui.

‫ُون ْالقَ ِد ِيم‬


ِ ‫َاز َل َحتَّى عَا َد َك ْالعُرْ ج‬
ِ ‫َو ْالقَ َم َر قَ َّدرْ نَاهُ َمن‬
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah
yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.

‫ك ْالقَ َم َر َوال اللَّ ْي ُل‬


َ ‫ال ال َّش ْمسُ يَ ْنبَ ِغي لَهَا أَ ْن تُ ْد ِر‬

ٍ َ‫ار َو ُك ٌّل فِي فَل‬


َ‫ك يَ ْسبَحُون‬ ِ َ‫ق النَّه‬
ُ ِ‫َساب‬

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang.
Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

Sesungguhnya Allah SWT menjadikan malam dan siang adalah sebagai tanda kekuasaan atau bukti
kekuasaan-Nya, keduanya (malam dan siang) akan mengakibatkan perubahan dan perbedaan cuaca,
masa dan waktu. Begitu juga dengan kejadian gerhana yang hari ini muncul. Gerhana itu terbagi dalam
2 kejadian yaitu gerhana matahari dan bulan. Gerhana adalah suatu perubahan, suatu kejadian suatu
keagungan dan kebesaran Tuhan yang terjadi pada matahari dan bulan. Kejadian ini bagi Allah SWT
amatlah mudah menciptakannya. Jadi jika terjadi gerhana matahari maupun bulan, itu bukanlah berarti
merupakan suatu tanda akan timbul suatu kejadian aneh dan mengkhawatirkan, tetapi gerhana itu tidak
lain adalah bukti kebesaran Allah, bahwa Allah SWT berkehendak dan berkuasa atas segala sesuatu
yang tidak dapat dihalangi oleh kekuatan apapun didunia ini, sebagaimana hadis Rasulullah SAW yang
artinya :

” Apabila terjadi gerhana, kita sebagai umat Islam adalah dianjurkan oleh Rasulullah SAW supaya
bersegera melakukan amalan-amalan kebajikan seperti berdoa, berzikir, bersembahyang, bertakbir,
bersedekah dan beristighfar”

Hal ini lebih jelas lagi dalam hadits Rasulullah SAW :


” Dari A’isyah Radiallahuanha ia berkata : Sabda Rasulullah SAW, maka apabila kamu melihat
gerhana itu lalu berdoalah kamu kepada Allah Ta’ala, serta berzikir, bersembahyang dan bersedekah
(Riwayat Al Imam Al Bukhari).

Oleh karena itu wahai kaum muslimin, marilah kita sama sama mengambil kesempatan ketika terjadi
gerhana ini untuk segera bertaubat atas segala dosa-dosa yang telah kita lakukan serta memperbanyak
doa serta istighfar memohon ampunan ke hadirat Allah SWT. Disamping itu marilah kita melakukan
amal sholeh dan mengasingkan diri dari melakukan perkara-perkara munkar dan maksiat serta
perbuatan syirik yang bertentangan dengan ajaran Agama Islam. Mudah-mudahan kejadian gerhana
matahari ini akan menimbulkan keinsyafan, menambahkan dan menguatkan lagi keimanan serta
ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Amin ya Rabbal’alamin.

Sebagai penutup dari khotbah gerhana ini, marilah kita perhatikan firman Allah SWT dalam surat Ali
Imran ayat 190-191 :
‫الف‬ ْ ‫ض َو‬
ِ ِ‫اخت‬ ِ ْ‫ت َواألر‬ ِ ‫إِ َّن فِي َخ ْل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬

‫ب‬ ْ ‫ت ألولِي‬
ِ ‫األلبَا‬ ِ َ‫اللَّ ْي ِل َوالنَّه‬
ٍ ‫ار آليَا‬

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

ِ ‫م َويَتَفَ َّكرُونَ فِي خَ ْل‬Nْ ‫ َو َعلَى ُجنُوبِ ِه‬N‫الَّ ِذينَ يَ ْذ ُكرُونَ هَّللا َ قِيَا ًما َوقُعُو ًدا‬
‫ق‬

ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬ ِ َ‫ض َربَّنَا َما خَ لَ ْقتَ هَ َذا ب‬
َ َ‫اطال ُس ْب َحان‬ ِ ْ‫ت َواألر‬
ِ ‫ال َّس َما َوا‬

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Demikianlah khotbah gerhana yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat dan semakin meningkatkan
iman dan taqwa kepada Allah SWT Amin.

Anda mungkin juga menyukai