Anda di halaman 1dari 5

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda,

Khutbah Pertama
sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab
Shahihnya
‫ا ِتاَل َف الَّل ِل الَّن اِر َآَل اٍت‬ ‫ِت‬ ‫ِذ‬
‫ْي َو َه َي‬ ‫َاَحْلْم ُد هلل اَّل ْي َخ َلَق الَّس َم اَو ا َو اَأْلْر َض َو ْخ‬ Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
‫ِر‬ ‫ِا ِا‬ ‫ِب‬
‫ َش َه اَدَة َمْن ُه َو‬،‫ َأْش َه ُد َأْن َال َلَه َّال اُهلل َو ْح َد ُه اَل َش ْيَك َلُه‬. ‫ُأِلويِل اَأْلْلَبا‬ sallam bersabda,
‫ِص‬ ‫ِد‬
‫ َو َأْش َه ُد َأَّن َس ِّيَدَنا َّمَحًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه اْلُم َّت ُف‬.‫َخ ْيٌر َّمَق اًم ا َو َأْح َسُن َن ًّيا‬
‫ِم‬ ‫ َال‬، ‫ِإَّن الَّش ْم َس َو اْلَق َمَر آَيَتاِن ِم ْن آَياِت الَّلِه‬
‫ َالَّلُه َّم َفَص ِّل َو َس ِّلْم َعَلى َس ِّيِدَنا َحُمَّم ٍد َك اَن َص اِد َق‬.‫ِباْلَم َك اِر ِكَباًر ا َو َص ِبًّيا‬
‫ِل‬ ‫ٍد‬ ‫ِل‬
‫ِه ِذ ِس‬ ‫ِلِه‬
‫ َو َعَلى آ َو َصْح ِب اَّل ْيَن ْحُي ُنْو َن ِإْس َالَمُه ْم َو ْمَل‬،‫اْلَو ْع َو َك اَن َرُسْو ًال َنِبًّيا‬
‫ِد‬ ‫ َفِإَذا َر َأْيُتْم َذ َك‬، ‫َيْنَخ ِس َف اِن َمْو ِت َأَح َو َال َحِلَياِتِه‬
‫ِس‬ ‫ِص‬ ‫ِض‬ ‫ِر‬
‫ ُاْو ْيْيِن َنْف ْي‬،‫ َفَيا َأُّيَه ا اَحْلا ُر ْو َن َر َمِحُك ُم اُهلل‬، ‫ َأَّم ا َبْع ُد‬،‫َيْف َعُلْو ا َش ْيًئا َف ًّيا‬ ‫ َو َص ُّلوا َو َتَص َّد ُقوا‬، ‫َفاْد ُعوا الَّلَه َو َكِّبُر وا‬
‫ِم ِتِه َّل‬ ‫ِهلل‬ ‫ِإ ِب‬
‫ َو ْن َءاَٰي ٱ ْيُل‬: ‫ َقاَل اُهلل َتَعاىَل‬. ‫ َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬، ‫َو َّياُك ْم َتْق َو ى ا‬ “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di
‫ٱْلَق ۚ اَل َت ُد وا۟ ِللَّش ِس اَل ِلْلَق ِر ٱ ُد ۟وا ِلَّلِه‬
‫ْم َو َم َو ْسُج‬ ‫َو ٱلَّنَه اُر َو ٱلَّش ْم ُس َو َمُر ْسُج‬ antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak
َ‫ٱَّلِذى َخ َلَق ُه َّن ِإن ُك نُتْم ِإَّياُه َتْع ُبُد ون‬ terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya
seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah
kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan
Hadirin yang Dirahmati Allah bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044).
Alhamdulilahi Rabbil ‘alamin, di tempat yang berkah ini,
kita umat Islam berkumpul untuk beribadah kepada Allah Matahari dan bulan adalah bagian dari makhluk yang
pada saat yang bersamaan dengan peristiwa Gerhana diciptakan-Nya. Keduanya merupakan tanda-tanda
Bulan yang terjadi pada malam ini. Kita jalankan ini semua kekuasaan Allah yang harus didudukkan posisinya dengan
dalam rangka menghidupkan satu di antara sunnah
benar yakni sebagai makhluk bukan sebagai Khaliq Yang
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk kemudian
Disembah.
mendapatkan keridhaan dan pahala yang sebesarnya dari
Allah.
‫َو ِم ْن َآَياِتِه الَّلْيُل َو الَّنَه اُر َو الَّش ْم ُس َو اْلَق َمُر اَل‬
Allah mengingatkan :

‫َتْس ُج ُد وا ِللَّش ْم ِس َو اَل ِلْلَق َم ِر َو اْسُج ُد وا ِلَّلِه اَّلِذ ي‬ ‫َو َك َأِّيْن ِم ْن آَيٍة يِف الَّس َم اَو اِت َو األْر ِض ُمَيُّر وَن َعَلْيَه ا‬
‫َخ َلَق ُه َّن ِإْن ُك ْنُتْم ِإَّياُه َتْع ُبُد وَن‬ ‫َو ُه ْم َعْنَه ا ُمْع ِر ُضوَن‬
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Artinya: “Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah)
malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang
matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang mereka berpaling dari padanya.” (QS Yusuf: 105).
menciptakannya, Jika Dia-lah yang kamu hendak sembah.”
Alam semesta merupakan bagian dari ayat-ayat Allah yang
(QS Fushilat: 37).
memang diciptakan-Nya untuk mendapat perhatian umat
Begitu besar dan bayaknya tanda-tanda kekuasaan Allah manusia dan agar mereka melihat hubungannya dengan
yang terhampar di alam semesta ini. Kaum Muslimin harus Al-Quran yang merupakan kalam-Nya.
menjadi umat yang tanggap akan hal ini. Mereka tidak
Hal ini telah dipertegas dalam firman Nya yang haq:
boleh abai apalagi lalai terhadap seluruh fenomena di alam

‫ِس ِه‬ ‫ِق‬ ‫ِه ِت‬


‫َس ُنِر ي ْم آَيا َنا يِف اآلَفا َو يِف َأْنُف ْم َح ىَّت َيَتَبَنَّي ُهَلْم‬
raya ini. Mereka harus menjadi umat yang mampu
mengambil ibrah dari keberadaan berbagai benda langit

‫َأَّنُه اَحْلُّق َأَو ْمَل َيْك ِف ِبَر ِّبَك َأَّنُه َعَلى ُك ِّل َش ْي ٍء َش ِه يٌد‬
yang ada di dalamnya dan peristiwa-peristiwa yang
menyertainya.

Artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka


tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan
pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa
Alquran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa
sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala
‫الَّس َم اِء َو ِه ُدَخ اٌن َفَق اَل َهَلا َو ِلألْر ِض‬ ‫َّمُث اْس َتَو ى ِإىَل‬
sesuatu?” (QS Fushilat: 53). ‫َي‬
‫ِئِع‬ ‫ِا ِت‬
Jamaah shalat gerhana yang dirahmati dan dimuliakan
Allah,
‫َك ْر ًه ا َقاَلَتا َأَتْيَنا َطا َني‬ ‫ْئ َيا َطْو ًعا َأْو‬
Ada beberapa hal yang bisa kita ambil sebagai ibrah atau
Artinya: “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit
pelajaran berharga dari peristiwa alam berupa gerhana
dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
bulan ini, di antaranya adalah
kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”.
Pertama, semua benda-benda langit di alam semesta ini
Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”. (QS
adalah ciptaan Allah. Mereka semua merupakan makhluk.
Fushilat: 11).
Sebagai makhluk-Nya, mereka semua tunduk dengan
perintah Allah untuk beribadah kepadanya. Mereka semua
Bagi manusia yang tidak mengenal dan tidak beriman
taat pada Allah Taala dengan menjalankan perintahnya
kepada Allah, mereka menyimpulkan itu sebagai hukum
untuk beredar pada garis orbitnya masing-masing.
alam yang terjadi begitu saja. Berbeda tentunya dengan
orang-orang yang beriman yang menyimpulkan bahwa
Tidak ada satupun benda-benda langit yang menentang
seluruhnya terjadi atas ketentuan taqdir dan hukum Allah.
perintah Allah semisal bergerak meninggalkan orbitnya
untuk memasuki orbit lainnya. Ketundukan dan ketaatan
Di dalam surat Yasin, Allah berfirman:
seluruh benda-benda langit kepada Allah bersifat mutlak
tanpa ada satupun di antara mereka yang pernah
‫ِغ‬
membangkang.
‫ال الَّش ْم ُس َيْنَب ي َهَلا َأْن ُتْد ِر َك اْلَق َمَر َو ال الَّلْيُل َس اِبُق‬
Sejak awal diciptakan, langit dan bumi tidak pernah
melakukan pembangkangan kepada Allah. Mereka ‫الَّنَه اِر َو ُك ٌّل يِف َفَلٍك َيْس َبُح وَن‬
diciptakan lalu diperintahkan untuk datang menghadap
Allah dengan pilihan suka hati atau terpaksa. Mereka Artinya: “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan
serempak menjawab memilih taat dengan suka hati bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan
masing-masing beredar pada garis edarnya”. (QS Yasin: Islam adalah agama ilmu karena Islam bersumber dari Dzat
40). Yang Maha Berilmu Allah Azza Wa Jalla.
Kedua, Manusia sebagai makhluk sudah seharusnya sejalan
dgn sikap langit dan bumi dalam hal ketaatannya kepada Sejarah peradaban umat Islam sepanjang masa telah
Allah Taala. Lebih dari itu, manusia lah yang sejak awal menggambarkan bagaimana mereka generasi terdahulu
diposisikan penciptaannya sebagai wakil Allah atau dari umat ini adalah kelompok umat yang memberikan
khalifatullah fil ardh. Simaklah iradah Allah tentang hal ini perhatian besar dalam ilmu pengetahuan termasuk kajian
yang termaktub dalam surat Al-Baqarah, ilmu tentang alam semesta ini. Keilmuan yang mereka
miliki dan kembangkan membuat generasi terdahulu
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: semakin menguat keimanannya kepada Allah. Hal ini lah
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah yang seharusnya berulang pada generasi umat di era
di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak millennium ketiga atau di abad ke15 Hijriah atau abad ke-
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan 21. Terlebih saat ini kita sedang dilanda wabah covid 19,
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, sepatutnya kita sama sama memperkuat keimanan dan
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau keyakinan kita kepada Allah swt
dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: Sebagai muslimin, mari kita berbenah diri dengan
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu memahami syariah Islam secara kaaffah serta memahami
ketahui”. (QS Al-Baqarah: 30). mengamalkan Islam beserta sunah sunahnya dalam
berbagai kehidupan. Dengan cara inilah keindahan dan
Ketiga, peristiwa-peristiwa alam ini pada dasarnya kemakmuran hidup dalam ketaatan ini akan menemukan
merupakan sebuah fenomena yang kemudian harus jalannya.
ditelaah oleh manusia dengan pendekatan ilmiah berbasis
ilmu pengetahuan. Pada gilirannya, mereka kemudian akan Sudah saatnya seluruh komponen umat di dunia ini, dari
sampai pada satu kesimpulan bahwa ini semua adalah bangsa dan negara manapun, menyadari dan menyatukan
bagian dari ke-Maha-Besaran Allah dan ke-Maha-Agungan hati untuk membina kesatuan umat atau hidup berjamaah
Allahu Rabbul alamin. sebagai ummatan waahidah. Wujudkan bahwa manusia
sebagai bagian tatanan alam semesta ini selalu bergerak
dalam sistem komunitas berjamaah dan ber-imamah,
laksana bulan bintang yang mengikari matahari dalam
sistem tata surya. Perbedaan wilayah, bangsa dan benua di
jaman globalisasi menjadi rahmat, untuk terwujudnya
kesatuan umat Islam sedunia. Meskipun dalam prakteknya
kembali kepada firman Allah : fain syaa fal yukmin, wain
syaan fal yakfur. Hidup ini Allah jadikan pilihan bagi para
hamba-Nya.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah,


Akhirnya, pada penghujung khutbah ini, marilah kita
tundukan sejenak hati dan perasaan kita seraya berdoa
kepada Allah pada malam gerhana bulan ini. Pada malam
di mana kita menghidupkan satu di antara sunnah
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Mudah-mudahan,
Allah berkenan mendengar dan mengabulkan doa dan
munajat kita. Aamiin yaa Rabbal ‘alamin.

Anda mungkin juga menyukai