Anda di halaman 1dari 4

Khutbah I

MERESAPI FENOMENA ALAM

‫ الَّ ِذيْ اَل ِإ ٰلهَ ِإاَّل هُ َو ْال َح ُّي ْالقَيُّوْ ُم َوَأتُوْ بُ ِإلَ ْي ِه‬ ٩×  ‫َأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظـ ْي َم‬

َ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ اِلَه‬. ‫ب‬ِ ‫ت ُأِلولِي اَأْل ْلبَا‬ ِ َ‫اختِاَل فَ اللَّي ِْل َوالنَّه‬
ٍ ‫ار َآَليَا‬ ْ ‫ض َو‬ َ ْ‫ت َواَأْلر‬ َ َ‫اَ ْل َح ْم ُد هلل الَّ ِذيْ خَ ل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬
ُ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬.‫ َشهَا َدةَ َم ْن هُ َو خَ ْي ٌر َّمقَا ًما َوَأحْ َس ُن نَ ِديًّا‬,ُ‫ك لَه‬ َ ‫اِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬
ً‫ق ْال َو ْع ِد َو َكانَ َرسُوْ ال‬ َ ‫صا ِد‬ َ َ‫صلِّ َو َسلِّ ْم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َكان‬ َ َ‫ اَللَّهُ َّم ف‬.‫صبِيًّا‬َ ‫ار ِم ِكبَارًا َو‬ ِ ‫ف بِ ْال َم َك‬
ُ ‫ص‬ِ َّ‫ْال ُمت‬
َ‫اضرُوْ ن‬ ِ ‫ فَيَا َأيُّهَا ْال َح‬,‫ َأ َّما بَ ْع ُد‬,‫صحْ بِ ِه الَّ ِذ ْينَ يُحْ ِسنُوْ نَ ِإ ْسالَ َمهُ ْم َولَ ْم يَ ْف َعلُوْ ا َش ْيًئا فَ ِريًّا‬
َ ‫ َو َعلَى آلِ ِه َو‬,‫نَبِيًّا‬
‫ َو ِم ْن َءا ٰيَتِ ِه ٱلَّ ْي ُل‬: ‫ قَا َل هللاُ تَ َعالَى‬. َ‫ فَقَ ْد فَازَ ْال ُمتَّقُوْ ن‬،ِ‫ص ْينِ ْي نَ ْف ِس ْي َوِإيَّا ُك ْم بِتَ ْق َوى هللا‬
ِ ْ‫ اُو‬,ُ‫َر ِح َم ُك ُم هللا‬
۟ ‫وا لِل َّش ْمس َواَل لِ ْلقَمر َوٱ ْس ُج ُد‬
ُ‫وا هَّلِل ِ ٱلَّ ِذى َخلَقَه َُّن ِإن ُكنتُ ْم ِإيَّاه‬ ۟ ‫َوٱلنَّهَا ُر َوٱل َّش ْمسُ َو ْٱلقَم ُر ۚ اَل تَ ْس ُج ُد‬
ِ َ ِ َ
َ‫تَ ْعبُ ُدون‬
Allah Akbar 3X,

Jamaah shalat gerhana bulan as‘adakumullah,

Pada kesempatan yang penuh dengan berkah di tempat yang mulia ini marilah, bersama-
sama kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Alloh Swt dengan melaksanakan segala
perintahNya dan menjahui segala laranganNya,memperbanyak Istigfar, memperbanyak Shodaqoh,
memperbayak Dzkir , dengan memuji,mensucikan ,mengagungkan Alloh Swt.terutama di masa
pandemi covid -19, terutama jangan tinggalkan sholat 5 waktu ,semoga Alloh berikan kekuatan
pada kita semua, tabah setiap menghadapi cobaan, iklas setiap menerima taqdir dan bersyukur
setiap mendapatkan Nikmat serta mendapatkan Ridho Alloh selamat dunia dan akherat.

Allah Akbar 3X,

Jamaah shalat gerhana bulan as‘adakumullah,

Setiap orang di antara kita barangkali sudah mengimani bahwa seluruh keberadaan alam
semesta ini diciptakan oleh Allah subhânahu wata‘âlâ. Gunung, laut, rerumputan, binatang, udara,
benda-benda langit, jin, manusia, hingga seluruh detail organ dan sel-sel di dalamnya tidak luput
dari penguasaan dan pengaturan Allah. Tak satu pun makluk lepas dari sunnatullah. Inilah makna
Allah sebagai Rabbul ‘âlamîn, pemilik sekaligus penguasa dari seluruh keberadaan; al-Khâliqu kulla
syaî’, pencipta segala sesuatu. Apa saja dan siapa saja. Namun, apakah nilai lebih selanjutnya
setelah kita mempercayai itu semua? Allah menciptakan segala sesuatu tak lain sebagai ayat atau
tanda akan beradaan-Nya. Dalam khazanah Islam lazim kita dengar istilah ayat qauliyyah dan ayat
kauniyyah. Yang pertama merujuk pada ayat-ayat berupa firman Allah (Al-Qur’an), sedangkan yang
kedua mengacu pada ayat berupa ciptaan secara umum, mulai dari semesta benda-benda langit
sampai diri manusia sendiri.

Dalam Al-Qur’an dijelaskan:

‫اق َوفِي َأ ْنفُ ِس ِه ْم‬


ِ َ‫ َسنُ ِري ِه ْم آيَاتِنَا فِي اآلف‬
“Kami (Allah) akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (ayat) Kami di segenap ufuk
dan pada diri mereka sendiri….” (QS Fushshilat [41]:53 ) Tanda (ayat) tetap akan selalu berposisi
sebagaimana tanda. Ia medium atau perantara untuk mencapai sesuatu. Kita bisa tahu udara
sedang bertiup ke arah utara ketika kita menyaksikan daun pepohonan sedang bergerak ke arah
utara. Kita bisa tahu dari kejauhan sedang terjadi kebakaran saat menyaksikan kepulan asap
membumbung ke udara. Dalam konteks ini, fenomena daun bergerak dan membumbungnya asap
hanyalah perantara bagi yang melihatnya tentang apa yang berada di baliknya, yakni udara dan
api.

Dalam skala yang lebih besar dan lebih hakiki, fenomena pergerakan benda-benda langit yang
demikian tertib, agung, dan menakjubkan adalah tanda akan hadirnya Dzat dengan kekuasaan
yang tak mungkin tertandingi oleh apa pun dan siapa pun. Dialah Allah subhânahu wata‘âlâ.
Dengan demikian, fenomena gerhana bulan yang kita saksikan saat ini pun seyogianya kita
posisikan tak lebih dari ayat. Kita patut bersyukur mendapat kesempatan melewati momen-
momen indah tersebut. Selain menikmati keindahan dan mengagumi gerhana bulan, cara
bersyukur paling sejati adalah meresapi kehadiran Allah di balik peristiwa alam ini.

Allah Akbar 3X,

Jamaah shalat gerhana bulan as‘adakumullah,

Jika kita sering mendengar anjuran untuk mengucapkan tasbih “subhânallâh” (Mahasuci
Allah) kala berdecak kagum, maka sesungguhnya itu manifestasi dari ajaran bahwa segala sesuatu
—bahkan yang menakjubkan sekalipun—harus dikembalikan pada keagungan dan kekuasaan
Allah. Kita dianjurkan untuk seketika mengingat Allah dan menyucikannya dari godaan keindahan
lain selain Dia. Bahkan, Allah sendiri mengungkapkan bahwa tiap sesuatu di langit dan di bumi
telah bertasbih tanpa henti sebagai bentuk ketundukan kepada-Nya.

Dalam Suarat al-Hadid ayat 1 disebutkan:

‫ض َوهُ َو ْال َع ِز ْي ُز ْال َح ِك ْي ُم‬


ِ ْ‫ت َواَألر‬ َ ‫َسب ََّح هَّلِل ِ َما فِي ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬
Artinya: “Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah
(menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

.” Sementara dalam Surat al-Isra ayat 44 dinyatakan:

َ‫ات ال َّس ْب ُع َواَأْلرْ ضُ َو َم ْن فِي ِه َّن ۚ َوِإ ْن ِم ْن َش ْي ٍء ِإاَّل يُ َسبِّ ُح بِ َح ْم ِد ِه َو ٰلَ ِك ْن اَل تَ ْفقَهُون‬
ُ ‫تُ َسبِّ ُح لَهُ ال َّس َما َو‬

‫يحهُ ْم ۗ ِإنَّهُ َكانَ َحلِي ًما َغفُورًا‬


َ ِ‫تَ ْسب‬
Artinya: “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah.
Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”
Jamaah shalat gerhana bulan as‘adakumullah, Apa konsekuensi lanjutan saat kita mengimani,
menyucikan, serta mengagungkan Allah? Tidak lain adalah berintrospeksi betapa lemah dan
rendah diri ini di hadapan Allah. Artinya, meningkatnya pengagungan kepada Allah berbanding
lurus dengan menurunnya sikap takabur, angkuh atas kelebihan-kelebihan diri, termasuk bila itu
prestasi ibadah. Yang diingat adalah ketakberdayaan diri, sehingga memunculkan sikap merasa
bersalah dan bergairah untuk memperbanyak istighfar. Dalam momen gerhana bulan ini pula kita
dianjurkan untuk menyujudkan seluruh kebanggaan dan keagungan di luar Allah, sebab pada
hakikatnya semuanya hanyalah tanda.

‫س َواَل لِ ْلقَ َم ِر َوا ْس ُج ُدوا هَّلِل ِ الَّ ِذي َخلَقَه َُّن‬


ِ ‫َو ِم ْن آيَاتِ ِه اللَّ ْي ُل َوالنَّهَا ُر َوال َّش ْمسُ َو ْالقَ َم ُر اَل تَ ْس ُج ُدوا لِل َّش ْم‬
َ‫ِإ ْن ُك ْنتُ ْم ِإيَّاهُ تَ ْعبُ ُدون‬
“Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Jangan kalian
bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang
menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembah-Nya,” (QS Fushilat [41]: 37). Dalam tataran
praktis, ada yang memaknai perintah sujud pada ayat tersebut sebagai perintah untuk
melaksanakan shalat gerhana sebagaimana yang kita lakukan pada malam hari ini. 

Momen gerhana bulan juga menjadi wahana tepat untuk memperbanyak permohonan
ampun, tobat, kembali kepada Allah sebagai muasal dan muara segala keberadaan. Semoga
fenomena gerhana bulan kali ini meningkatkan kedekatan kita kepada Allah subhânahu wata‘âlâ,
membesarkan hati kita untuk ikhlas menolong sesama, serta menjaga kita untuk selalu ramah
terhadap alam sekitar kita. Wallahu a’lam.

‫ َونَفَ َعنِي َوِإيَّا ُك ْم بِ َمافِ ْي ِه ِم ْن آيَ ِة َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل هللاُ ِمنَّا‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬
ِ ْ‫اركَ هللا لِي َولَ ُك ْم فِى ْالقُر‬ َ َ‫ب‬
‫ َوَأقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا فَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم ِإنَّهُ هُ َو ال َغفُوْ ُر ال َّر ِحيْم‬،‫َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ َوِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬
Khutbah II

‫ الَّ ِذيْ اَل ِإ ٰلهَ ِإاَّل هُ َو ْال َح ُّي ْالقَيُّوْ ُم َوَأتُوْ بُ ِإلَ ْي ِه‬ ٩×  ‫َأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظـ ْي َم‬
َ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ ال‬.‫َلى تَوْ فِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‬ َ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ ع‬
َ ‫َلى ِإحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ ع‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬َ ‫ اللهُ َّم‬.‫إلى ِرضْ َوانِ ِه‬ َ ‫اعى‬ ِ ‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ال َّد‬ َّ ‫َش ِر ْيكَ لَهُ َوَأ ْشهَ ُد‬
‫ِو َعلَى اَلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا َأ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُواهللاَ فِ ْي َما َأ َم َر َوا ْنتَهُوْ ا َع َّما نَهَى‬
ُ‫َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه َوقَا َل تَعاَلَى ِإ َّن هللاَ َو َمآلِئ َكتَه‬
‫صلَّى‬ َ ‫ اللهُ َّم‬.‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬
َ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫ُصلُّوْ نَ عَل َى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا‬
َ ‫ي‬
‫ض اللّهُ َّم َع ِن‬ َ ْ‫ك َو َمآلِئ َك ِة ْال ُمقَ َّربِ ْينَ َوار‬
َ ِ‫آل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْنبِيآِئكَ َو ُر ُسل‬ِ ‫هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى‬
َ ‫َّاش ِد ْينَ َأبِى بَ ْك ٍر َو ُع َمر َو ُع ْث َمان َو َعلِى َوع َْن بَقِيَّ ِة الص‬
‫َّحابَ ِة َوالتَّابِ ِع ْينَ َوتَابِ ِعي التَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم‬ ِ ‫ْال ُخلَفَا ِء الر‬
ِ ‫ك يَا َأرْ َح َم الرَّا ِح ِم ْينَ اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬
‫ت‬ َ ِ‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمت‬
َ ْ‫بِاِحْ َسا ٍن اِلَىيَوْ ِم ال ِّد ْي ِن َوار‬
َ ْ‫ت اللهُ َّم َأ ِع َّز ْاِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوَأ ِذ َّل ال ِّشر‬
‫ك‬ ِ ‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا‬
ِ ‫َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬
ْ‫اخ ُذلْ َم ْن َخ َذ َل ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو َد ِّمر‬ ْ ‫َص َر ال ِّد ْينَ َو‬ َ ‫َو ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َوا ْنصُرْ ِعبَادَكَ ْال ُم َوحِّ ِديَّةَ َوا ْنصُرْ َم ْن ن‬
‫ك ِإلَى يَوْ َم ال ِّدي ِْن‪ .‬اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْال َوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ َوسُوْ َء‬
‫َأ ْعدَا َء ال ِّدي ِْن َوا ْع ِل َكلِ َماتِ َ‬
‫صةً َو َساِئ ِر ْالب ُْلدَا ِن ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عآ َّمةً يَا‬
‫ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َحنَ َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ع َْن بَلَ ِدنَا اِ ْن ُدونِي ِْسيَّا خآ َّ‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َو ْ‬
‫اإن‬ ‫اب النَّ ِ‬‫آلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬ ‫َربَّ ْال َعالَ ِم ْينَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْا ِ‬
‫ان َوِإيْتآ ِء ِذي‬ ‫اس ِر ْينَ ‪ِ .‬عبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُرنَا بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس ِ‬ ‫لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ْالخَ ِ‬
‫بى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم‬ ‫ْالقُرْ َ‬
‫َلى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَرْ‬
‫َوا ْش ُكرُوْ هُ ع َ‬

Anda mungkin juga menyukai