Anda di halaman 1dari 13

َ‫َوهّٰلِل ِ ااْل َ ْس َم ۤا ُء ْال ُح ْس ٰنى فَا ْد ُعوْ هُ بِهَ ۖا َو َذرُوا الَّ ِذ ْينَ ي ُْل ِح ُدوْ نَ فِ ْٓي اَ ْس َم ۤا ِٕى ٖ ۗه َسيُجْ

زَ وْ نَ َما َكانُوْ ا يَ ْع َملُوْ ن‬

Artinya: Allah mempunyai asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut
asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan". (QS. Al A'raf: 180).

Dalil tentang asmaul husna lainnya juga disebutkan dalam Surat Al Hasyr. Allah SWT
berfirman:

ُ‫ك ْالقُ ُّدوسُ السَّال ُم ْال ُمْؤ ِمن‬ُ ِ‫) هُ َو هَّللا ُ الَّ ِذي اَل ِإلَهَ ِإال هُ َو ْال َمل‬22( ‫ب َوال َّشهَا َد ِة هُ َو الرَّحْ َمنُ ال َّر ِحي ُم‬ ِ ‫هُ َو هَّللا ُ الَّ ِذي اَل ِإلَهَ ِإال هُ َو عَالِ ُم ْال َغ ْي‬
‫ص ِّو ُر لَهُ األ ْس َما ُء ْال ُح ْسنَى يُ َسبِّ ُح لَهُ َما فِي‬
َ ‫ارُئ ْال ُم‬ ِ َ‫ق ْالب‬ ُ ِ‫) هُ َو هَّللا ُ ْالخَال‬23( َ‫ن ْال َع ِزي ُز ْال َجبَّا ُر ْال ُمتَ َكبِّ ُر ُسب َْحانَ هَّللا ِ َع َّما يُ ْش ِر ُكون‬sُ ‫ْال ُمهَ ْي ِم‬
)24( ‫ض َوه َُو ْال َع ِزي ُز ْال َح ِكي ُم‬ ِ ْ‫ت َواألر‬ ِ ‫} ال َّس َما َوا‬

"Dialah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang
gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dialah Allah Yang
tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera,
Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Mahaperkasa, Yang
Mahakuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka
persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa,
Yang mempunyai nama-nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit
dan di bumi. Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS. Al Hasyr ayat 23-24)

Dalil tentang asmaul husna berjumlah 99 diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu,
bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

"‫ وهو وتر ي ُِحبُّ ْال ِو ْت َر‬،‫صاهَا دخل الجنة‬


َ ْ‫ َم ْن َأح‬،‫ ِماَئةٌ ِإاَّل َوا ِحدًا‬،‫"ِإ َّن هَّلِل ِ تَ َعالَى تِ ْس َعةً َوتِ ْس ِعينَ ا ْس ًما‬

Artinya: Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, alias seratus kurang
satu. Barang siapa yang menghitung-hitungnya, niscaya masuk surga; Dia Witir dan menyukai
yang witir". Rasulullah SAW pun mengajarkan umatnya untuk mempelajari dan menghafal
asmaul husna sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Abdullah ibnu Mas'ud ra, bahwa
Rasulullah SAW telah bersabda:

"‫ي‬َّ ِ‫ َع ْد ٌل ف‬،َ‫ي ُح ْك ُمك‬ َّ ِ‫اض ف‬


ٍ ‫ َم‬،َ‫صيَتِي بِيَ ِدك‬ ِ ‫ نَا‬،‫ك‬ ِ ِ‫ ابْنُ َأ َمت‬s،‫ك‬ َ ‫ اللَّهُ َّم ِإنِّي َع ْب ُد‬:‫ط هَ ٌّم َواَل ح ُْز ٌن فَقَا َل‬
ِ ‫ ابْنُ َع ْب ِد‬،‫ك‬ ُّ َ‫اب َأ َحدًا ق‬َ ‫ص‬َ ‫َما َأ‬
‫ب‬ ‫ْأ‬
ِ ‫ َأ ِو ا ْستَ ثَرْ تَ بِ ِه فِي ِع ْل ِم ْال َغ ْي‬، َ‫ َأوْ َأ ْن َز ْلتَهُ فِي ِكتَابِك‬،َ‫ َأوْ َأ ْعلَ ْمتَهُ َأ َحدًا َم ْن خَ ْلقِك‬،‫ك‬ َ ‫ك َس َّميْتَ بِ ِه نَ ْف َس‬
َ َ‫ك بِ ُك ِّل اس ٍْم هُ َو ل‬َ ُ‫ َأ ْسَأل‬،َ‫ضاُؤ ك‬
َ َ‫ق‬
."‫َب هَّللا ُ هَ َّمهُ َوح ُْزنَهُ َوَأ ْب َدلَهُ َم َكانَهُ فَ َرحًا‬
َ ‫ ِإاَّل َأ ْذه‬،‫َاب هَ ِّمي‬ َ ‫ َو َذه‬،‫ َو ِجاَل َء ح ُْزنِي‬،‫ص ْد ِري‬ َ ‫ َونُو َر‬،‫ َأ ْن تَجْ َع َل ْالقُرْ آنَ َربِي َع قَ ْلبِي‬، َ‫ِع ْندَك‬
‫ يَ ْنبَ ِغي لِ ُك ٍّل ِم ْن َس ِم َعهَا َأ ْن يَتَ َعلَّ َمهَا‬،‫ "بَلَى‬:‫ َأفَاَل نَتَ َعلَّ ُمهَا؟ فَقَا َل‬،ِ ‫ يَا َرسُو َل هَّللا‬:‫"فَقِي َل‬.

Tidak sekali-kali seseorang tertimpa kesusahan, tidak pula kesedihan, lalu ia mengucapkan doa
berikut: "Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hambamu, anak hamba, dan amat (hamba
perempuan)-Mu, ubun-ubun (roh)ku berada di dalam genggaman kekuasaan-Mu, aku berada di
dalam keputusan-Mu, keadilan belakalah yang Engkau tetapkan atas diriku. Aku memohonkan
kepada Engkau dengan menyebut semua nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan
dengannya diri-Mu, atau yang Engkau turunkan di dalam kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan
kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau Engkau menyimpannya di dalam ilmu gaib di sisi-Mu,
jadikanlah Al-Qur’an yang agung sebagai penghibur kalbuku,-cahaya dadaku, pelenyap dukaku,
dan penghapus kesusahanku," melainkan Allah menghapuskan darinya kesedihan dan
kesusahannya, dan menggantikannya dengan kegembiraan. Ketika ada yang bertanya, "Wahai
Rasulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?" Rasulullah Saw. menjawab: Benar, dianjurkan
bagi setiap orang yang mendengarnya (asmaul husna) mempelajarinya. Wallahu A'lam

Dalil naqli yang menjelaskan tentang asmaul husna Allah adalah firman Allah dalam surah al
Hasyr ayat yang ke 24. Lafadz dari firman Allah dalam surah al Hasyr ayat yang ke 24 adalah

‫ض َوه َُو ْال َع ِز ْي ُز ْال َح ِك ْي ُم‬ ِ ‫ص ِّو ُر لَهُ ااْل َ ْس َم ۤا ُء ْال ُح ْس ٰنىۗ يُ َسبِّ ُح لَهٗ َما فِى السَّمٰ ٰو‬
ِ ۚ ْ‫ت َوااْل َر‬ َ ‫ارُئ ْال ُم‬ ُ ِ‫هُ َو هّٰللا ُ ْال َخال‬.
ِ َ‫ق ْالب‬
Terjemahan dari irman Allah dalam surah al Hasyr ayat yang ke 24 menggunakan bahasa
indonesia adalah Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa,
Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan
Dialah Yang Maha perkasa, Maha bijaksana.

Penjelasan:

Surah al hasyr ayat ke 24 selain menjadi dalil yang menjelaskan bahwa Allah memiliki Asmaul
Husna, juga menjadi dalil dari beberapa Asmaul Husna. terdapat beberapa Asmaul Husna yang
tersebutkan dalam ayat ke 24 surah al hasyr yaitu

Asmaul husna al khaaliq yang secara bahasa dalam bahasa indonesia mengandung arti maha
pencipta

Asmaul husna al baari yang secara bahasa dalam bahasa indonesia mengandung arti maha
dermawan

Asmaul husna al musawwir yang secara bahasa dalam bahasa indonesia mengandung arti maha
pembentuk

Asmaul husna al 'aziz yang secara bahasa dalam bahasa indonesia mengandung arti maha
perkasa

Asmaul husna al hakim yang secara bahasa dalam bahasa indonesia mengandung arti maha
bijaksana
Selain 5 Asmaul Husna yang tersebut dalam ayat ke 24 surah al hasyr masih ada 94 Asmaul
Husna lainnya yang terdapat dalam Alquran dan juga terdapat dalam hadis-hadis nabi. Sehingga
total Asmaul Husna yang ada pada Allah jumlahnya mencapai 99 Asmaul Husna. 99 Asmaul
Husna yang tersebut dalam ayat-ayat Alquran dan hadis-hadis nabi tersebut wajib kita ketahui,
kita pahami dan kita teladani makna yang terkandung di dalamnya. Karena makna yang
terkandung dalam Asmaul Husna semuanya mengandung nilai-nilai terpuji atau yang sangat
Agung.

Berikut ini adalah contoh dari Dalil Aqli dan dalil Naqli sifat-sifat Allah yaitu

Allah bersifat Wujud (Ada)

Dalil Aqli yaitu kita melihat alam semesta ini begitu sempurna di dalam bentuk dan system
kerjanya bagaimana Matahari bisa beredar sesuai dengan garis edarnya dalam waktu yang
mungkin bermiliaran tahun. Tidak pernah keluar sedikitpun menandakan bahwa ada sesuatu
yang Menciptakan matahari dan mengaturnya sedemikian rupa.

Dalil Naqlinya maka kita bisa lihat pada surat As Sajdah ayat 4 yang berbunyi:

ِ ۗ ْ‫ض َو َما بَ ْينَهُ َما فِ ْي ِستَّ ِة اَي ٍَّام ثُ َّم ا ْست َٰوى َعلَى ْال َعر‬
َ‫ش َما لَ ُك ْم ِّم ْن ُدوْ نِ ٖه ِم ْن َّولِ ٍّي َّواَل َشفِي ۗ ٍْع اَفَاَل تَتَ َذ َّكرُوْ ن‬ َ ْ‫ت َوااْل َر‬ َ َ‫هّٰللَا ُ الَّ ِذيْ خَ ل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬

allāhullażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā fī sittati ayyāmin ṡummastawā


'alal-'arsy, mā lakum min dụnihī miw waliyyiw wa lā syafī', a fa lā tatażakkarụn

Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa,
kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Bagimu tidak ada seorang pun penolong maupun
pemberi syafaat selain Dia. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?

Di dalam surat tersebut Allah dengan tegas menyebutkan bahwa Dialah yang telah menciptakan
langit dan bumi. Tidak pernah ada satupun teks atau apapun itu yang menyebutkan bahwa dia
telah menciptakan alam selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Pembahasan

Allah Subhanahu Wa Ta’ala memiliki banyak sifat-sifat sebagaimana yang disebutkan di dalam
Al Quran. Sifat Allah Subhanahu Wa Ta’ala ini terbagi menjadi 2 yaitu:

Sifat Dzatiyah yaitu sifat yang selalu melekat dan ada pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
contohnya adalah Dzat Allah.

Sifat Fiiliyah yaitu sifat yang ada sesuai dengan kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala
contohnya seperi Allah Berbicara, maka kapan saja Allah ingin berbicara atau tidak sesuai
kehendaknya sebagaimana pada saat nabi Musa diajak berbicara oleh Allah Subhanahu Wa
Ta’ala.

Sedangkan dalil Aqli adalah terkait dengan sesuatu yang bisa kita pikirkan (Akal), sedangankan
dalil Naqli adalah dalil yang tertulis di dalam Al Quran ataupun As Sunnah.

2. Qidam

Meningkatkan Iman, Mari Mengenal 20 Sifat Wajib Allah SWT dan ArtinyaPopbela.com/Niken
Ari

Sifat wajib Allah SWT selanjutnya adalah qidam. Qidam berarti terdahulu atau awal. Allah SWT
telah ada terlebih dulu jauh sebelum apa pun yang diciptakan-Nya.

Sifat qidam pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Hadid ayat 3 yang berbunyi
sebagai berikut.
ٰ
‫اخ ُر َوٱلظَّ ِه ُر َو ْٱلبَا ِطنُ ۖ َوهُ َو بِ ُك ِّل َش ْى ٍء َعلِي ٌم‬
ِ ‫هُ َو ٱَأْل َّو ُل َوٱلْ َء‬

Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Hadid: 3)

3. Baqa’

Meningkatkan Iman, Mari Mengenal 20 Sifat Wajib Allah SWT dan ArtinyaPopbela.com/Niken
Ari

Baqa’ merupakan sifat wajib Allah SWT selanjutnya yang patut diketahui. Baqa’ berarti kekal
atau abadi. Allah Maha Kekal, Dia tidak akan bisa punah atau mati.

Sifat baqa’ pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Ar-Rahman ayat 26-27 dan Surat Al-
Qashash ayat 88 yang berbunyi sebagai berikut.

٢٧( ‫ك ُذو ْال َجال ِل َواإل ْك َر ِام‬


َ ِّ‫) َويَ ْبقَى َوجْ هُ َرب‬٢٦( ‫ُكلُّ َم ْن َعلَ ْيهَا فَا ٍن‬

Artinya: “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang
mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar-Rahman: 26-27)
ٌ ِ‫ع َم َع ٱهَّلل ِ ِإ ٰلَهًا َءاخَ َر ۘ ٓاَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل ه َُو ۚ ُكلُّ َش ْى ٍء هَال‬
َ‫ك ِإاَّل َوجْ هَهۥُ ۚ لَهُ ْٱل ُح ْك ُم وَِإلَ ْي ِه تُرْ َجعُون‬ ُ ‫َواَل تَ ْد‬

Artinya: “Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apa pun yang lain.
Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali
Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS.
Al-Qashash: 88)

4. Mukholafatul Lilhawaditsi

Selanjutnya, sifat Allah SWT yang harus kamu ketahui adalah mukholafatul lilhawaditsi. Nah,
Mukholafatul lilhawaditsi berarti berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya. Allah SWT adalah Zat
Yang Maha Sempurna dan tak ada satu pun makhluk di dunia yang menyerupai Allah.

Sifat mukholafatul lilhawaditsi pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Ikhlas ayat 4
dan Surat Asy-Syura ayat 11 yang berbunyi sebagai berikut.

‫َولَ ْم يَ ُكن لَّ ۥهُ ُكفُ ًوا َأ َح ۢ ٌد‬

Artinya: “Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 4)

ِ َ‫ْس َك ِم ْثلِ ِهۦ َش ْى ٌء ۖ َوهُ َو ٱل َّس ِمي ُع ْٱلب‬


‫صي ُر‬ َ ‫ض ۚ َج َع َل لَ ُكم ِّم ْن َأنفُ ِس ُك ْم َأ ْز ٰ َوجًا َو ِمنَ ٱَأْل ْن ٰ َع ِم َأ ْز ٰ َوجًا ۖ يَ ْذ َرُؤ ُك ْم فِي ِه ۚ لَي‬
ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬
ِ ‫فَا ِط ُر ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬

Artinya: “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya
kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan
Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat." (QS. Asy-Syura: 11)

5. Qiyamuhu Binafsihi

Allah SWT adalah zat yang berdiri sendiri. Dia tidak memerlukan bantuan dari siapa pun dan
tidak bergantung kepada siapa pun, maka dari itu ia memiliki sifat qiyamuhu binafsihi yang
artinya berdiri sendiri.

Sifat qiyamuhu binafsihi pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Isra ayat 111 yang
berbunyi sebagai berikut.

‫ك َولَ ْم يَ ُكن لَّهۥُ َولِ ٌّى ِّمنَ ٱل ُّذ ِّل ۖ َو َكبِّرْ هُ تَ ْكبِي ۢ ًرا‬
ِ ‫ك فِى ْٱل ُم ْل‬
ٌ ‫َوقُ ِل ْٱل َح ْم ُد هَّلِل ِ ٱلَّ ِذى لَ ْم يَتَّ ِخ ْذ َولَدًا َولَ ْم يَ ُكن لَّهۥُ َش ِري‬
Artinya: “Dan katakanlah: ‘Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak
mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong
dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.’” (QS. Al-Isra: 111)

6. Wahdaniyah

Allah SWT hanya ada satu di dunia ini, maka dari itu Dia memiliki sifat wahdaniyah yang berarti
tunggal atau esa. Allah SWT bersifat tunggal karena Dia tak memiliki sekutu.

Sifat wahdaniyah pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Ikhlas ayat 1 yang berbunyi
sebagai berikut.

‫قُلْ ه َُو ٱهَّلل ُ َأ َح ٌد‬

Artinya: "Katakanlah: 'Dialah Allah, Yang Maha Esa.'" (QS. Al-Ikhlas: 1)

7. Qudrat

Di dunia ini, Allah SWT adalah pemilik dan pemegang kuasa terhadap segala sesuatu. Maka dari
itu, Allah SWT memiliki sifat qudrat yang artinya berkuasa.

Sifat qudrat pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 20 yang berbunyi
sebagai berikut.

۟ ‫ظلَم َعلَ ْي ِه ْم قَا ُم‬ ۟


َ ٰ ‫َب بِ َس ْم ِع ِه ْم َوَأب‬
‫ْص ِر ِه ْم ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ َعلَ ٰى‬ َ ‫وا ۚ َولَوْ َشٓا َء ٱهَّلل ُ لَ َذه‬ َ ْ ‫ضٓا َء لَهُم َّم َشوْ ا فِي ِه َوِإ َذٓا َأ‬
َ ‫ص َرهُ ْم ۖ ُكلَّ َمٓا َأ‬
َ ٰ ‫ق يَ ْخطَفُ َأ ْب‬ ُ ْ‫يَ َكا ُد ْٱلبَر‬
‫ُكلِّ َش ْى ٍء قَ ِدي ٌر‬

Artinya: "Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu
menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka
berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan
mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah: 20)

8. Iradat
Sifat Allah SWT selanjutnya, yakni iradat. Iradat berarti berkehendak. Jika Allah SWT telah
berkehendak atas sesuatu, maka tak ada yang tak mungkin terjadi dan tak ada pula yang mampu
mencegahnya.

Sifat iradat pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Hud ayat 107 dan Surat Yasin ayat 82
yang berbunyi sebagai berikut.

َ ُّ‫ت َوٱَأْلرْ ضُ ِإاَّل َما َشٓا َء َرب‬


‫ك ۚ ِإ َّن َربَّكَ فَعَّا ٌل لِّ َما ي ُِري ُد‬ ِ ‫ٰخَ لِ ِدينَ فِيهَا َما دَا َم‬
ُ ‫ت ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬

Artinya: "mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia
kehendaki." (QS. Hud: 107

َ ُ‫ِإنَّ َمٓا َأ ْم ُر ٓۥهُ ِإ َذٓا َأ َرا َد َش ْيـًٔا َأن يَق‬


ُ‫ول لَ ۥهُ ُكن فَيَ ُكون‬

Artinya: "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata


kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia." (QS. Yasin: 82)

9. ‘Ilmun

Tak ada satu hal pun yang tidak diketahui Allah SWT, maka dari itu Allah SWT memiliki sifat
‘ilmun. ‘Ilmun berarti mengetahui atas segala sesuatu. Allah SWT mengetahui segala sesuatu,
baik yang tampak hingga yang tidak tampak oleh mata manusia.

Sifat ‘ilmun pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Qaf ayat 16 yang berbunyi sebagai
berikut.

‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ٱِإْل ن ٰ َسنَ َونَ ْعلَ ُم َما تُ َوس ِْوسُ بِ ِهۦ نَ ْف ُسهۥُ ۖ َونَحْ نُ َأ ْق َربُ ِإلَ ْي ِه ِم ْن َح ْب ِل ْٱل َو ِري ِد‬

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (QS. Qaf: 16)

10. Hayat

Hayat memiliki arti maha hidup atau kekal. Allah SWT memiliki sifat hayat yang artinya Dia
adalah makhluk yang Maha Hidup dan kekal abadi yang tidak akan pernah bisa mati.

Sifat hayat pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 255 dan Surat Al-
Furqan ayat 58 yang berbunyi sebagai berikut.
َ ْ‫ت َوٱَأْلر‬
ۖ‫ض‬ ِ ‫يَ ْشفَ ُع ِعن َد ٓۥهُ ِإاَّل بِِإ ْذنِ ِهۦ ۚ يَ ْعلَ ُم َما بَ ْينَ َأ ْي ِدي ِه ْم َو َما خَ ْلفَهُ ْم ۖ َواَل يُ ِحيطُونَ بِ َش ْى ٍء ِّم ْن ِع ْل ِم ِٓهۦ ِإاَّل بِ َما َشٓا َء ۚ َو ِس َع ُكرْ ِسيُّهُ ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
‫َواَل يَـُٔو ُدهۥُ ِح ْفظُهُ َما ۚ َوهُ َو ْٱل َعلِ ُّى ْٱل َع ِظي ُم‬

Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa
yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya?
Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi
langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi
lagi Maha Besar." (QS. Al-Baqarah: 255)

ُ ‫َوت ََو َّكلْ َعلَى ْٱل َح ِّى ٱلَّ ِذى اَل يَ ُم‬
ِ ‫وت َو َسبِّحْ بِ َح ْم ِد ِهۦ ۚ َو َكفَ ٰى بِِۦه بِ ُذنُو‬
‫ب ِعبَا ِد ِهۦ خَ بِيرًا‬

Artinya: "Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-
hamba-Nya." (QS. Al-Furqan: 58)

11. Sam'un

Allah SWT memiliki sifat sam’un atau yang berarti Maha Mendengar. Allah SWT adalah Zat
Yang Maha Mendengar segala sesuatu yang ada di dunia ini. Baik suara yang terdengar dan
diucapkan, maupun yang hanya disembunyikan di dalam hati.

Sifat sam'un pada Allah SWT tertulis dalam Al-Quran Surat Asy-Syura ayat 11 dan Surat Al-
Maidah ayat 76 yang berbunyi sebagai berikut.

ِ َ‫ْس َك ِم ْثلِ ِهۦ َش ْى ٌء ۖ َوهُ َو ٱل َّس ِمي ُع ْٱلب‬


‫صي ُر‬ َ ‫ض ۚ َج َع َل لَ ُكم ِّم ْن َأنفُ ِس ُك ْم َأ ْز ٰ َوجًا َو ِمنَ ٱَأْل ْن ٰ َع ِم َأ ْز ٰ َوجًا ۖ يَ ْذ َرُؤ ُك ْم فِي ِه ۚ لَي‬
ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬
ِ ‫فَا ِط ُر ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬

Artinya: “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya
kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan
Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat." (QS. Asy-Syura: 11)

‫ض ًّرا َواَل نَ ْفعًا ۚ َوٱهَّلل ُ ه َُو ٱل َّس ِمي ُع ْٱل َعلِي ُم‬ ُ ِ‫ُون ٱهَّلل ِ َما اَل يَ ْمل‬
َ ‫ك لَ ُك ْم‬ sَ ‫قُلْ َأتَ ْعبُد‬
ِ ‫ُون ِمن د‬
Artinya: "Katakanlah: "Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak
dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?" Dan Allah-lah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Maidah: 76)
12. Basar

Selain Maha Mendengar, Allah SWT juga memiliki sifat basar atau yang berarti Maha Melihat.
Allah SWT dapat melihat segala sesuatu di dunia ini karena pandangan dan penglihatan Allah
SWT tak terbatas. Baik yang terlihat secara kasat mata, maupun yang disembunyikan.

Sifat basar pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Hujurat ayat 18 dan Surat Al-
Baqarah ayat 265 yang berbunyi sebagai berikut.

َ‫صي ۢ ٌر بِ َما تَ ْع َملُون‬ ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬


ِ َ‫ض ۚ َوٱهَّلل ُ ب‬ َ ‫ِإ َّن ٱهَّلل َ يَ ْعلَ ُم َغي‬
ِ ‫ْب ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬

Artinya: "Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hujurat: 18)

ِ ‫َت ُأ ُكلَهَا‬
ِ ‫ض ْعفَ ْي ِن فَِإن لَّ ْم ي‬
‫ُص ْبهَا‬ َ ‫ت ٱهَّلل ِ َوت َْثبِيتًا ِّم ْن َأنفُ ِس ِه ْم َك َمثَ ِل َجنَّ ۭ ٍة بِ َرب َْو ٍة َأ‬
ْ ‫صابَهَا َوابِ ٌل فَـَٔات‬ َ ْ‫َو َمثَ ُل ٱلَّ ِذينَ يُنفِقُونَ َأ ْم ٰ َولَهُ ُم ٱ ْبتِغَٓا َء َمر‬
ِ ‫ضا‬
‫صي ٌر‬ِ َ‫َوابِ ٌل فَطَ ٌّل ۗ َوٱهَّلل ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ ب‬

Artinya: "Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari


keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran
tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika
hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat
apa yang kamu perbuat." (QS. Al-Baqarah: 265)

13. Kalam

Sifat Allah SWT selanjutnya adalah kalam yang artinya berfirman. Allah SWT dapat berbicara
dan berkata secara sempurna tanpa bantuan apa pun.

Sifat kalam pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-A’raf ayat 143 dan Surat An-Nisa
ayat 164 yang berbunyi sebagai berikut.

َ َ‫ۚ َولَ َّما َجٓا َء ُمو َس ٰى لِ ِمي ٰقَتِنَا َو َكلَّ َمهۥُ َربُّ ۥهُ ق‬
َ ‫ال َربِّ َأ ِرنِ ٓى َأنظُرْ ِإلَ ْي‬
‫ك‬

Artinya: "Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami
tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya." (QS. Al-A'raf: 143)
‫ك ۚ َو َكلَّ َم ٱهَّلل ُ ُمو َس ٰى تَ ْكلِي ًما‬ َ ‫صصْ ٰنَهُ ْم َعلَ ْي‬
َ ‫ك ِمن قَ ْب ُل َو ُر ُساًل لَّ ْم نَ ْقصُصْ هُ ْم َعلَ ْي‬ َ َ‫َو ُر ُساًل قَ ْد ق‬

Artinya: "Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang
mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu.
Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung." (QS. An-Nisa: 164)

14. Qadiran

Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini merupakan kuasa Allah SWT. Maka dari itu, Allah SWT
memiliki sifat qadiran yang berarti kuasa.

Sifat qadiran pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 20 yang berbunyi
sebagai berikut.
۟ ‫ظلَم َعلَ ْي ِه ْم قَا ُم‬ ۟
َ ٰ ‫َب بِ َس ْم ِع ِه ْم َوَأب‬
‫ْص ِر ِه ْم ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ َعلَ ٰى‬ َ ‫وا ۚ َولَوْ َشٓا َء ٱهَّلل ُ لَ َذه‬ َ ْ ‫ضٓا َء لَهُم َّم َشوْ ا فِي ِه َوِإ َذٓا َأ‬
َ ‫ص َرهُ ْم ۖ ُكلَّ َمٓا َأ‬
َ ٰ ‫ق يَ ْخطَفُ َأ ْب‬ ُ ْ‫يَ َكا ُد ْٱلبَر‬
‫ُكلِّ َش ْى ٍء قَ ِدي ٌر‬

Artinya: "Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu
menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka
berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan
mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah: 20)

15. Muridan

Segala peristiwa di dunia dapat terjadi atas kehendak dan takdir yang telah Allah SWT tetapkan.
Allah SWT memiliki sifat muridan yang berarti kehendak. Jika Allah SWT telah berkehendak,
maka tak ada yang bisa menolak takdir tersebut.

Sifat muridan pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Hud ayat 107 yang berbunyi sebagai
berikut.

َ ُّ‫ت َوٱَأْلرْ ضُ ِإاَّل َما َشٓا َء َرب‬


‫ك ۚ ِإ َّن َربَّكَ فَعَّا ٌل لِّ َما ي ُِري ُد‬ ِ ‫ٰخَ لِ ِدينَ فِيهَا َما دَا َم‬
ُ ‫ت ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬

Artinya: "mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia
kehendaki." (QS. Hud: 107)

16. ‘Aliman
Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di dunia ini. Allah SWT memiliki sifat
‘aliman yang bermakna Maha Mengetahui. Tak ada yang dapat menyembunyikan apa pun dari
Allah SWT, sebab Dia memiliki pengetahuan yang tak terbatas dan tak tertandingi.

Sifat ‘aliman pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat An-Nisa ayat 176 yang berbunyi
sebagai berikut.

‫ك ۚ َوه َُو يَ ِرثُهَٓا ِإن لَّ ْم يَ ُكن لَّهَا َولَ ٌد ۚ فَِإن‬ َ ‫ت فَلَهَا نِصْ فُ َما ت ََر‬ ٌ ‫ْس لَهۥُ َولَ ٌد َولَ ٓۥهُ ُأ ْخ‬
َ ‫ك لَي‬ َ َ‫ك قُ ِل ٱهَّلل ُ يُ ْفتِي ُك ْم فِى ْٱل َك ٰلَلَ ِة ۚ ِإ ِن ٱ ْم ُرٌؤ ۟ا هَل‬
َ َ‫يَ ْستَ ْفتُون‬
۟ ُّ‫ضل‬ َّ ِ‫ك ۚ وَِإن َكانُ ٓو ۟ا ِإ ْخ َوةً رِّ َجااًل َونِ َسٓا ًء فَل‬
ِ َ‫لذ َك ِر ِم ْث ُل َحظِّ ٱُأْلنثَيَ ْي ِن ۗ يُبَيِّنُ ٱهَّلل ُ لَ ُك ْم َأن ت‬
‫وا ۗ َوٱهَّلل ُ بِ ُكلِّ َش ْى ٍء‬ َ ‫ان ِم َّما ت ََر‬ ِ َ‫َكانَتَا ْٱثنَتَ ْي ِن فَلَهُ َما ٱلثُّلُث‬
‫َعلِي ۢ ٌم‬

Artinya: "Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi
fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai
anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua
dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta
saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang,
maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika
mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang
saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum
ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. An-
Nisa: 176)

17. Hayyan

Allah SWT tidak pernah tidur, tidak lengah, dan tidak akan pernah mati. Sebab, ia memiliki sifat
hayyan yang berarti Maha Hidup.

Sifat hayyan pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Furqan ayat 58 yang berbunyi
sebagai berikut.

ُ ‫َوت ََو َّكلْ َعلَى ْٱل َح ِّى ٱلَّ ِذى اَل يَ ُم‬
ِ ‫وت َو َسبِّحْ بِ َح ْم ِد ِهۦ ۚ َو َكفَ ٰى بِِۦه بِ ُذنُو‬
‫ب ِعبَا ِد ِهۦ خَ بِيرًا‬

Artinya: "Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-
hamba-Nya." (QS. Al-Furqan: 58)

18. Sami’an
Selanjutnya, Allah SWT memiliki sifat sami’an yang berarti Maha Mendengar. Allah SWT
Maha Mendengar semua ucapan, doa, dan permintaan kita. Dia akan mengabulkan doa hamba-
Nya di waktu tepat. Maka dari itu, jangan pernah ragu untuk meminta dan berdoa kepada-Nya
karena Dia pasti mendengar.

Sifat sami’an pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 256 dan yang
berbunyi sebagai berikut.
ٰ
َ ِ‫ت َويُْؤ ِم ۢن بِٱهَّلل ِ فَقَ ِد ٱ ْستَ ْم َسكَ بِ ْٱلعُرْ َو ِة ْٱل ُو ْثقَ ٰى اَل ٱنف‬
‫صا َم لَهَا ۗ َوٱهَّلل ُ َس ِمي ٌع‬ ِ ‫ٓا ِإ ْك َراهَ فِى ٱلدِّي ِن ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّ ْش ُد ِمنَ ْٱل َغ ِّى ۚ فَ َمن يَ ْكفُرْ بِٱلطَّ ُغو‬
‫َعلِي ٌم‬

Artinya: "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan
beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat
yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah:
256)

19. Bashiran

Allah SWT selalu mengawasi setiap gerak-gerik dan tingkah laku hamba-Nya. Tak ada satu pun
yang luput dari pandangannya. Sebab, Allah SWT memiliki sifat bashiran yang berarti Maha
Melihat.

Sifat bashiran pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Hujurat ayat 18 yang berbunyi
sebagai berikut.

َ‫صي ۢ ٌر بِ َما تَ ْع َملُون‬ ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬


ِ َ‫ض ۚ َوٱهَّلل ُ ب‬ َ ‫ِإ َّن ٱهَّلل َ يَ ْعلَ ُم َغي‬
ِ ‫ْب ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬

Artinya: "Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hujurat: 18)

20. Mutakkaliman

Al-Quran merupakan bukti nyata firman Allah SWT atau kata-kata dari Allah SWT yang
disampaikan melalui Nabi dan Rasul-Nya. Hal ini sesuai dengan sifat Allah SWT, yakni
mutakkaliman yang berarti berfirman atau berkata-kata.
Sifat mutakkaliman pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat An-Nisa ayat 164 yang
berbunyi sebagai berikut.

‫ك ۚ َو َكلَّ َم ٱهَّلل ُ ُمو َس ٰى تَ ْكلِي ًما‬ َ ‫صصْ ٰنَهُ ْم َعلَ ْي‬


َ ‫ك ِمن قَ ْب ُل َو ُر ُساًل لَّ ْم نَ ْقصُصْ هُ ْم َعلَ ْي‬ َ َ‫َو ُر ُساًل قَ ْد ق‬

Artinya: "Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang
mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu.
Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung." (QS. An-Nisa: 164)

Anda mungkin juga menyukai