Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Perbedaan-Perbedaan Qiraa’at
Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata Kuliah: Ilmu Qira’at al-Qur’an
Dosen Pengampu: Dr. Hj. Umayah, M.Ag.

Disusun oleh:
M. Naufal (2008307025)
Khilda Minhatul Maula (2008307007)

PROGRAM STUDI ILMU HADITS


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
2023/2024
KATA PENGANTAR
 
Bismillaahirrahmaanirrahim,
Syukur Alhamdulillah, segala puja dan puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
hanya berkat rahmat dan karunia-Nya, dan maha suci Engkau yang telah memberi kemudahan
dalam menyusun makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah, “Ilmu Qira’at al-Qur’an”
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang
telah menuntun kita dari jalan yang penuh kegelapan ke jalan yang penuh dengan cahaya yaitu
Agama Islam.

Walupun mungkin terdapat kesalahan dan kekurangannya, penulis sebagai manusia biasa yang
tak terlepas dari kesalahan dan kekurangan, sangat mengharapkan bimbingan dan kritik dari
berbagai pihak, dengan harapan penulis dapat menyempurnakan segala kesalahan dan
kekurangan dari makalah ini.

Hanya untaian do’a yang dapat kami panjatkan semoga amal baiknya di terima oleh Allah SWT.
Dan menjadi amal saleh yang senantiasa mengalir keharibaan penguasa alam semesta.

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh sekali dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran yang mampu membangkitkan jiwa kami, sangat diharapkan. Mudah-mudahan
makalah ini mamapu memberi manfaat serta menunjang ilmu pengetahuan bagi penullis
khususnya dan bagi para generasi yang akan datang. Serta senantiasa mendapat ridho-Nya.
Aamiin.
Daftar Isi

Halaman Judul.....................................................................................................................i

Kata Pengantar....................................................................................................................ii

Daftar Isi............................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Sebab Munculnya Perbedaan Qira’at ......................................................................


B. Komentar Ulama atas Munculnya Perbedaan dalam Qira’at.....................................
C. Aspek-Aspek Terjadinya Perbedaan Qira’at......................................................
D. Qira’at Bukan Hasil Ijtihad........................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam memiliki banyak bidang ilmu pengetahuan yang sangat beragam, namun
disamping banyaknya fan (cabang-cabang) ke-ilmuan sedikit dari mereka enggan untuk
menelusuri berbagai aspek pengetahuan lebih dalam. Karena pada dasarnya ilmu
pengetahuan segelintir dari mereka menganggap cukup dari ilmu ‘Ammah (umum-umum)
saja. Sama halnya cabang ke-ilmuan dari kelanjutan memahami al-Qur’an adalah, Ilmu
Qira’at al-Qur’an.
Ilmu yang sedikit orang tertarik untuk mempelajarinya, kecuali bagi mereka yang
membutuhkan ilmu ini seperti kalangan akademik atau pondok pesantren dimana
memfokuskan pada pendalaman qira’at saja. Banyak sekali aspek melatar belakangin hal
ini dianatarnya adalah, pertama ilmu ini tidak berhubungan langsung dengan kehidupan
dan muamalah manusia sehari-hari; tidak seperti ilmu fiqih, hadis, dan tafsir. Kedua, ilmu
ini cuku rumit untuk dipelajari, banyak hal yang harus diketahui oleh peminat ilmu
qira’at, titik terpenting adalah bagaimana pengenalan al-Qur’an secara mendalam dari
berbagai sudut, bahkan hafal sebagian besar dari ayat-ayat al-Qur’an merupakan salah
satu pintu untuk memasuki ke-ilmuan ini; pengetahuan bahasa Arab mendalam,
pengenalan macam-macam qira’at dan para perawinya yang menjadikan ilmu ini tidak
terlalu popular (Amaruddin, 2013).
Meskipun demikian ilmu qira’at ini sangat penting untuk dipelajari guna
memberikan sebuah manfaat, baik secara teoritis dan praktis. Secara teoritis, makalah ini
diharapkan memiliki implikasi sebagai awal kajian awal tentang pengertian dan hakikat
ilmu qira’at al-Qur’an. Secara praktis, makalah ini diharapkan memilki kegunaan untuk
memahami lebih mendalam tentang pengertian dan hakikat ilmu-qira’at. Tanpa adanya
sebuah pendalaman maka akan sulit untuk memahami ilmu ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa sebab terjadinya perbedaan qira’at?


2. Bagaimana para ulama memandang perbedaan Qira’at?
3. Apa Qira’at merupakan hasil dari ijtihad?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan guna memenuhi tugas mata kuliah "Ilmu Qira’at al-Qur’an" dan
Menambah Wawasan bagi para pembaca serta bisa memperdalam makna yang tersirat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sebab Munculnya Perbedaan Qira’at


Sebenarnya perbedaan qira’at sudah muncul sejak zaman Rasulullah. Hal ini
terlihat dari beberapa riwayat yang berkaitan dengan hadis al-Ahruf al-sab’ah, menurut
Imam al-Suyuthi ada 21 sahabat yang meriwayatkan hadis tersebut. sehingga banyaknya
sahabat yang meriwayatkan hadis ini menjadi masyhur (terkenal) (Aida et al., 2022).
Dimulai dari masa Ketika Utsman bin Affan mengirimkan mushaf-mushaf ke beberapa
pelosok wilayah yang dikuasai Islam, pasca penaklukan di masa Abu Bakar dan Umar,
Utsman menyertakan ahli-ahli qira’at sesuai qira’at dalam mushaf itu, qira’at mereka
berbeda karena mereka mengambil al-Quran dari sahabat yang berbeda. Para sahabat
sendiri mengambil al-Quran denga qira’at yang berbeda pula. Dan ketika mereka telah
menyebar diberbagai Negara dengan qira’at mereka yang berbeda-beda, para tabi’in dan
pengikut mereka meriwayatkan dari mereka, Karena itulah pengambilan para tabi’in
berbeda dalam meriwayatkannya. Demikianlah seterusnya hingga muncul para imam
qira’at. Para imam qira’at ini mengkhususkan diri dalam qira’at- qira’at tertentu
kemudian mengajarkan dan menyebarkannya .
Bahkan ada yang menyebutkan bahwa perbedaan qira’at itu hasil

rekayasa dari Imam qira’at. Sedangkan menurut kalangan Orientalis, adanya

perbedaan qira’at disebabkan karena tidak adanya tanda titik dan harkat. Jika

dilihat dari segi pendapat para ulama maka ada dua faktor yang

melatarbelakangi munculnya perbedaan qira’at tersebut. Adapun kedua faktor

itu adalah sebagai berikut;


a) Faktor Internal
Berbicara tentang faktor internal, ada beberapa hal yang menyebabkan

munculnya perbedaan qira’at dari AlQur’an itu sendiri, seperti: pertama,

perbedaan qira’at yang diajarkan oleh Nabi Saw. Ketika mengajarkan Al-Qur’an,
Nabi tidak hanya mengajarkan dalam satu bacaan, ini dikuatkan dengan hadis

yang mengatakan bahwa Al-Qur’an turun dengan tujuh huruf. Kedua,

perbedaan turunnya Al-Qur’an. Setiap bulan Ramadhan, malaikat Jibril AS

selalu datang kepada Nabi untuk mengulang-ulang bacaan Al-Qur’an,

kemudian Nabi mengulang pula bacaan tersebut kepada para Sahabat dengan

beberapa huruf. Seperti di dalam kisah kisah Umar bin Khattab berdebat dengan

Hisyam bin Hakim tentang bacaan pada surat al-Furqan. Ketiga, idak adanya

naqt (tanda titik) dan syakl (tanda harkat/baris), sehingga memunculkan ijtihad

Imam qira’at terhadap kalimat Al-Qur’an yang diperselisihkan. Menurut

Noldeke, perbedaan karena tidak adanya titik pada huruf-huruf resmi dan

perbedaan karena harakat yang dihasilkan, disatukan, dan dibentuk dari huruf-

huruf yang diam (tidak terbaca) merupakan faktor utama lahirnya perbedaan

qira’at dalam teks yang tidak punya titik sama sekali atau yang titiknya kurang

jelas. Kemudian Ignaz Goldziher menambahkan bahwa perbedaan bacaan dalam

Al-Qur’an adalah akibat kekeliruan dalam penulisan bahasa Arab zaman dulu,

yang tidak ada titik dan tidak ada tanda harakat.


b) Faktor Eksternal
Selain faktor-faktor yang sudah dijelaskan terdapat pula faktor eksternal yang menjadi sebab

munculnya perbedaan qira’at diantaranya; Pertama, perbedaan taqrir Nabi

terhadap qira’at Sahabat. Misalnya ketika orang Huzail membaca ‫ح تى حين‬


menjadi ‫ع تى حين‬ tidak ada larangan didalamnya Maka karena itulah Allah

memberikan kelapangan sesuai bahasa mereka sebagai kemudahan dalam

agama. Kedua, perbedaan riwayat dari Sahabat. Sahabat mengambil qira’at yang

berbeda-beda dari Nabi, diantara mereka ada yang mengambil satu huruf, ada

yang dua huruf atau lebih. Selanjutnya para Sahabat mengajarkan kepada para

Tabi’in qira’at yang didapatnya tersebut, dan para Tabi’in mengajarkan pula
kepada generasi sesudahnya, sampai saat ini. Ketiga perbedaan bahasa dan

dialek(lahjat). Masyarakat Arab yang heterogen tentunya memiliki bermacam-

macam bahasa dan dialek antara satu dengan yang lainnya.

B. Komentar Ulama atas Munculnya Perbedaan dalam Qira’at


Sarjana muslim tidak akan lepas terhdap pandangan mereka dalam menyikapi hal
seperti ini diantara mereka adalah sebagai berikut:
1. Ibnu Qutaibah

Beliau mengatakatan bahwa perbedaan qira’at al-Qur’an muncul karena

perbedaan bahasa dan dialek (lahjat) yang terjadi di kalangan suku bangsa

Arab waktu itu. Pendapat tersebut didasarkan atas sebuah riwayat dari

alDahak dari Ibnu Abbas bahwa Allah Swt menurunkan AlQur’an sesuai

dengan bahasa suku-suku di kalangan bangsa Arab.

2. Abu Syamah

Membaca Al-Qur’an selain dengan dialek Quraisy merupakan suatu

kebolehan, dalam rangka memberikan dispensasi kepada orang-orang

Arab. Dengan demikian, sangat tidak layak jika suatu kaum atau suku

dipaksa harus membaca Al-Qur’an dengan dialek kaum atau suku yang

lain (yang tidak mereka kuasai). Ini artinya, seorang tidak boleh dipaksa

(ada takhfif) dan perlu diberi kelonggaran untuk membaca Al-Qur’an

sesuai kemampuan yang ia miliki.

3. Thaha Husayn

Mengatakan di dalam buku terkenalnya Fi al-Adab al-Jahili seperti yang

dikutip oleh Taufik Adnan Amal, bahwa munculnya perbedaan qira’at

Al-Qur’an disebabkan adanya perbedaan dialek di kalangan para

pembaca awal, yang berasal dari berbagai suku di Arabia.

C. Aspek-Aspek Terjadinya Perbedaan Qira’at


Para ulama telah mengelompokkan beberapa segi perbedaan tersebut, antara

lain Ibnu Qutaibah, Ibnu al-Jazari yang bersumber dari al-Qurtubi (Pujianto,

2021), sebagai berikut:

a) Perbedaan harakat dan syakl, tanpa adanya perbedaan makna ataupun

bentuk tulisan. Contohnya di dalam surah al-Baqarah ayat 282

ۚ ‫ب َواَل َش ِهي ٌد‬ ِ َّ ‫وَأ ْش ِه ُد ٓو ۟ا ِإ َذا َتبايعتُم ۚ واَل يض‬


ٌ ‫ٓار َكات‬ َ ُ َ ْ َْ َ َ
‫ٓار‬
َّ ‫ض‬َ ُ‫ ي‬pada huruf ra terdapat dua bacaan yang diperbolehkan, bisa dibaca fathah atau
dhommah.

b) Perbedaan harakat dan syakl, yang berimplikasi terhadap perbedaan makna namun
tulisannya tetap. Contohnya di dalam surah al-Baqarah ayat 37

ٍ ‫َفَتلَ ٰقّٓى اٰدم ِم ۡن َّربِّه َكلِ ٰم‬


‫ت‬ َُ
ٍ ‫ َكلِ ٰم‬pada huruf terakhir bisa dibaca dengan fathah tanwin
‫ت‬
c) Berbeda huruf dan makna, akan tetapi rasm-nya sama, seperti

‫ف نـُ ِۡشنُز َها‬ ِۡ ِ


َ ‫َوانْظُ ۡر اىَل العظَ ِام َك ۡي‬
Kata ‫ نـُ ۡن ِش ُز َها‬dalam ayat tersebut bisa dibaca ‫نُ ۡـنشرُهَا‬

4. Berbeda huruf, tulisan namun maknanya tidak berubah.

ِ ۗ ‫ال َكالْعِ ْه ِن الْ َمْن ُف ْو‬


‫ش‬ ُ َ‫َوتَ ُك ْو ُن اجْلِب‬

Kata ‫ َك الْعِ ْه ِن‬bisa dibaca pula menjadi ‫كالص وف‬ keduanya memiliki makna yang
sama yaitu, bulu.
5. Perbedaan huruf, dan berbeda tulisan serta berimplikasi terhadap perbedaan
makna seperti dalam contoh berikut;

ٍ ‫وطَْل ٍح َّمنض‬
‫ود‬ ُ َ
Kata ‫ طَْل ٍح‬dengan huruf ha berarti pohon pisang, bisa dibaca ‫طلع‬ dengan huruf
ain yang berarti pemandangan.

6. Perbedaan dalam taqdim dan ta’khir yaitu mendahulukan atau mangakhirkan


lafaz atau kalimat tertentu dalam susunan suatu ayat al-Qur’an,

‫يُ َقاتِلُ ْو َن يِف ْ َسبِْي ِل ال ٰلّ ِه َفَي ْقُتلُ ْو َن َويُ ْقَتلُ ْو َن‬

Ayat diatas bisa dibaca terbalik menjadi, ‫قتلُ ْو َن‬


َ ُ‫َوي‬ ‫يُ َقاتِلُ ْو َن يِف ْ َسبِْي ِل ال ٰلّ ِه َفَي ْقُتلُ ْو َن‬

7. Perbedaan dalam bentuk ziyadah (penambahan) dan Nuqsan (pengurangan),


yaitu penambahan atau pengurangan lafaz-lafaz tertentu dalam susunan suatu ayat
al-Qur’an;

ٍ ّ‫واَع َّد هَل م جٰن‬


‫ت جَتْ ِر ْي حَتَْت َها ااْل َْن ٰه ُر‬ َ ُْ َ َ
Ada tambahan huruf ‫ من‬sebelum kata ‫ حتتها‬sehingga berbunyi ‫من‬ ‫واعد هلم جنة جتري‬
‫حتتها األهنر‬

D. Qira’at Bukan Hasil Ijtihad

Sebagaimana kita ketahui bahwasannya al-Qur’an sebagai kalamullah


diwahyukan dan disampaikan kepada nabi Muhammad SAW melalui perantaraan
malaikat Jibril. Lalu apa yang disampaikan atau dibacakan oleh malaikat Jibril kepada
Nabi SAW disampaikan serta diajarkan pula oleh beliau kepada para shahabat sampai
generasi seterusnya.
Maka dari itu jelaslah bahwa qira’at al-Qur’an itu bersifat tauqifiyah dan bukan
bersifat ikhtiyariyat. Artinya, ia berasal dan bersumber dari Nabi SAW dan bukan
merupakan hasil ijtihad atau rekayasa para ahli qira’at. Dan karena itu pula, para pemuka
shahabat Nabi SAW tidak memandang adanya satu versi qira’at yang kualitasnya lebih
baik atau lebih utama dari versi qira’at yang lainnya (Sholihah, 2021). Begitupun Cara
pelafalan ayat-ayat Alquran itu berdasarkan atas riwayat yang bersambung kepada Nabi
Muhammad. Jadi, bersifat tauqifi bukan ijtihadi (Amin & Alwi, 2019).

BAB III
KESIMPULAN

Makalah ini menyimpulkan terntara Perbedaan cara membaca al-Quran atau


dengan istilah qira’at al-Quran, bukan tanpa sebab. Qira’at al-Quran muncul dengan
sebab situasi dan kondisi tertentu. Dari beberapa riwayat dan naskah sejarah, kronologi
sebab munculnya qira’at al-Quran, atau istilah qira’at, dimulai pada masa khalifah
Utsman bin Affan. Hasil dan pembahasan makalah ini menunjukkan bahwa perbedaan
dari kalangan ulama qira’at tidak membuat menjadi masalah berkepanjangan walaupun
bagi masyarakat awam memandang ilmu ini sangatlah asing bahkan bisa memberi
peluang perdebatan. Namun dari segi historis ini tidaklah masalah. Selain dari segi
historis, adapula yang menganngap perbedaan qira’at itu semata letaknya pada lahja
(dialek) orang-orang pada masa kenabian dan qira’at al-Qur’an itu bersifat tauqifiyah dan
bukan bersifat ikhtiyariyat.
Makalah ini diharapkan memiliki implikasi manfaat dan kegunaan sebagai kajian
awal tentang sebab terjadinya perbedaan qira’at untuk kemaslahatan umat. Makalah ini
tentunya memiliki keterbatasan tanpa melakukan studi lebih mendalam, sehingga hal ini
menjadi peluang untuk lebih lanjut mengkaji secara empiris dan terukur.

Daftar Pustaka

Aida, A., Nur Faradila, A., & Kartika Dewi, A. (2022). Variasi Qira’At Dan Latar Belakang
Perbedaan Qira’At. MUSHAF JOURNAL: Jurnal Ilmu Al Quran dan Hadis, 2(1), 101–111.
https://doi.org/10.54443/mushaf.v2i1.23
Amaruddin. (2013). Mengenal Ilmu Qira’at. Syahadah, 1(1).
Amin, A., & Alwi, M. (2019). Pengaruh Perbedaan Qira’At Al-Qur’an Terhadap Istimbath
Hukum Fiqih. Jurnal Mutsaqqafin: Jurnal Pendidikan Islam dan Bahasa Arab, II(1), 1–22.
https://mutsaqqafin.e-journal.id/Mutsaqqafin/article/view/44
Pujianto, A. F. (2021). Aspek Qira’at dalam al-Qur’an. Salimiya: Jurnal Studi Ilmu Keagamaan
Islam, 2(3), 195–217. https://ejournal.iaifa.ac.id/index.php/salimiya/article/view/395
Sholihah, I. (2021). Mengenal Ilmu Qiroat Dalam Al-Qur’an Dan Sejarah Perkembangannya.
Samawat, Vol 5, No, 19–31. http://jurnal.staiba.ac.id/index.php/samawat/article/view/256
Manna Khalil al-Qattan, Mabahis fi Ulum Alquran, ditejemahkan oleh Mudzakir Dengan Judul
Studi Ilmu-Ilmu Alquran (Cet.III; Bogor: PT Pustaka Litera AntarNusa,1992).
Imam Badr al- Din Muhammad al- Zarkasyi, Al-Burhan fi Ulumul Quran (Cet.II; Mesir: Isa al-
Babi al-Halabi, t.t).
Hasanuddin AF, Anatomi Alquran: Perbedaan Qira'at dan Pengaruhnya terhadap Istimbath
Hukum (Cet.I; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995).
Supiana dan Karman, Ulumul Quran (Cet,I; Bandung: Pustaka Islamika, 2002).
Muhammad Ali Ash- Shabuny, al- Tibyan fi Ulum al- Qur’an ( Cet.I; Beirut: Alam al- Kutub,
1985).

Anda mungkin juga menyukai