Perbedaan-Perbedaan Qiraa’at
Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata Kuliah: Ilmu Qira’at al-Qur’an
Dosen Pengampu: Dr. Hj. Umayah, M.Ag.
Disusun oleh:
M. Naufal (2008307025)
Khilda Minhatul Maula (2008307007)
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang
telah menuntun kita dari jalan yang penuh kegelapan ke jalan yang penuh dengan cahaya yaitu
Agama Islam.
Walupun mungkin terdapat kesalahan dan kekurangannya, penulis sebagai manusia biasa yang
tak terlepas dari kesalahan dan kekurangan, sangat mengharapkan bimbingan dan kritik dari
berbagai pihak, dengan harapan penulis dapat menyempurnakan segala kesalahan dan
kekurangan dari makalah ini.
Hanya untaian do’a yang dapat kami panjatkan semoga amal baiknya di terima oleh Allah SWT.
Dan menjadi amal saleh yang senantiasa mengalir keharibaan penguasa alam semesta.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh sekali dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran yang mampu membangkitkan jiwa kami, sangat diharapkan. Mudah-mudahan
makalah ini mamapu memberi manfaat serta menunjang ilmu pengetahuan bagi penullis
khususnya dan bagi para generasi yang akan datang. Serta senantiasa mendapat ridho-Nya.
Aamiin.
Daftar Isi
Halaman Judul.....................................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam memiliki banyak bidang ilmu pengetahuan yang sangat beragam, namun
disamping banyaknya fan (cabang-cabang) ke-ilmuan sedikit dari mereka enggan untuk
menelusuri berbagai aspek pengetahuan lebih dalam. Karena pada dasarnya ilmu
pengetahuan segelintir dari mereka menganggap cukup dari ilmu ‘Ammah (umum-umum)
saja. Sama halnya cabang ke-ilmuan dari kelanjutan memahami al-Qur’an adalah, Ilmu
Qira’at al-Qur’an.
Ilmu yang sedikit orang tertarik untuk mempelajarinya, kecuali bagi mereka yang
membutuhkan ilmu ini seperti kalangan akademik atau pondok pesantren dimana
memfokuskan pada pendalaman qira’at saja. Banyak sekali aspek melatar belakangin hal
ini dianatarnya adalah, pertama ilmu ini tidak berhubungan langsung dengan kehidupan
dan muamalah manusia sehari-hari; tidak seperti ilmu fiqih, hadis, dan tafsir. Kedua, ilmu
ini cuku rumit untuk dipelajari, banyak hal yang harus diketahui oleh peminat ilmu
qira’at, titik terpenting adalah bagaimana pengenalan al-Qur’an secara mendalam dari
berbagai sudut, bahkan hafal sebagian besar dari ayat-ayat al-Qur’an merupakan salah
satu pintu untuk memasuki ke-ilmuan ini; pengetahuan bahasa Arab mendalam,
pengenalan macam-macam qira’at dan para perawinya yang menjadikan ilmu ini tidak
terlalu popular (Amaruddin, 2013).
Meskipun demikian ilmu qira’at ini sangat penting untuk dipelajari guna
memberikan sebuah manfaat, baik secara teoritis dan praktis. Secara teoritis, makalah ini
diharapkan memiliki implikasi sebagai awal kajian awal tentang pengertian dan hakikat
ilmu qira’at al-Qur’an. Secara praktis, makalah ini diharapkan memilki kegunaan untuk
memahami lebih mendalam tentang pengertian dan hakikat ilmu-qira’at. Tanpa adanya
sebuah pendalaman maka akan sulit untuk memahami ilmu ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan guna memenuhi tugas mata kuliah "Ilmu Qira’at al-Qur’an" dan
Menambah Wawasan bagi para pembaca serta bisa memperdalam makna yang tersirat.
BAB II
PEMBAHASAN
perbedaan qira’at disebabkan karena tidak adanya tanda titik dan harkat. Jika
dilihat dari segi pendapat para ulama maka ada dua faktor yang
perbedaan qira’at yang diajarkan oleh Nabi Saw. Ketika mengajarkan Al-Qur’an,
Nabi tidak hanya mengajarkan dalam satu bacaan, ini dikuatkan dengan hadis
kemudian Nabi mengulang pula bacaan tersebut kepada para Sahabat dengan
beberapa huruf. Seperti di dalam kisah kisah Umar bin Khattab berdebat dengan
Hisyam bin Hakim tentang bacaan pada surat al-Furqan. Ketiga, idak adanya
naqt (tanda titik) dan syakl (tanda harkat/baris), sehingga memunculkan ijtihad
Noldeke, perbedaan karena tidak adanya titik pada huruf-huruf resmi dan
perbedaan karena harakat yang dihasilkan, disatukan, dan dibentuk dari huruf-
huruf yang diam (tidak terbaca) merupakan faktor utama lahirnya perbedaan
qira’at dalam teks yang tidak punya titik sama sekali atau yang titiknya kurang
Al-Qur’an adalah akibat kekeliruan dalam penulisan bahasa Arab zaman dulu,
agama. Kedua, perbedaan riwayat dari Sahabat. Sahabat mengambil qira’at yang
berbeda-beda dari Nabi, diantara mereka ada yang mengambil satu huruf, ada
yang dua huruf atau lebih. Selanjutnya para Sahabat mengajarkan kepada para
Tabi’in qira’at yang didapatnya tersebut, dan para Tabi’in mengajarkan pula
kepada generasi sesudahnya, sampai saat ini. Ketiga perbedaan bahasa dan
perbedaan bahasa dan dialek (lahjat) yang terjadi di kalangan suku bangsa
Arab waktu itu. Pendapat tersebut didasarkan atas sebuah riwayat dari
alDahak dari Ibnu Abbas bahwa Allah Swt menurunkan AlQur’an sesuai
2. Abu Syamah
Arab. Dengan demikian, sangat tidak layak jika suatu kaum atau suku
dipaksa harus membaca Al-Qur’an dengan dialek kaum atau suku yang
lain (yang tidak mereka kuasai). Ini artinya, seorang tidak boleh dipaksa
3. Thaha Husayn
lain Ibnu Qutaibah, Ibnu al-Jazari yang bersumber dari al-Qurtubi (Pujianto,
b) Perbedaan harakat dan syakl, yang berimplikasi terhadap perbedaan makna namun
tulisannya tetap. Contohnya di dalam surah al-Baqarah ayat 37
Kata َك الْعِ ْه ِنbisa dibaca pula menjadi كالص وف keduanya memiliki makna yang
sama yaitu, bulu.
5. Perbedaan huruf, dan berbeda tulisan serta berimplikasi terhadap perbedaan
makna seperti dalam contoh berikut;
ٍ وطَْل ٍح َّمنض
ود ُ َ
Kata طَْل ٍحdengan huruf ha berarti pohon pisang, bisa dibaca طلع dengan huruf
ain yang berarti pemandangan.
يُ َقاتِلُ ْو َن يِف ْ َسبِْي ِل ال ٰلّ ِه َفَي ْقُتلُ ْو َن َويُ ْقَتلُ ْو َن
BAB III
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Aida, A., Nur Faradila, A., & Kartika Dewi, A. (2022). Variasi Qira’At Dan Latar Belakang
Perbedaan Qira’At. MUSHAF JOURNAL: Jurnal Ilmu Al Quran dan Hadis, 2(1), 101–111.
https://doi.org/10.54443/mushaf.v2i1.23
Amaruddin. (2013). Mengenal Ilmu Qira’at. Syahadah, 1(1).
Amin, A., & Alwi, M. (2019). Pengaruh Perbedaan Qira’At Al-Qur’an Terhadap Istimbath
Hukum Fiqih. Jurnal Mutsaqqafin: Jurnal Pendidikan Islam dan Bahasa Arab, II(1), 1–22.
https://mutsaqqafin.e-journal.id/Mutsaqqafin/article/view/44
Pujianto, A. F. (2021). Aspek Qira’at dalam al-Qur’an. Salimiya: Jurnal Studi Ilmu Keagamaan
Islam, 2(3), 195–217. https://ejournal.iaifa.ac.id/index.php/salimiya/article/view/395
Sholihah, I. (2021). Mengenal Ilmu Qiroat Dalam Al-Qur’an Dan Sejarah Perkembangannya.
Samawat, Vol 5, No, 19–31. http://jurnal.staiba.ac.id/index.php/samawat/article/view/256
Manna Khalil al-Qattan, Mabahis fi Ulum Alquran, ditejemahkan oleh Mudzakir Dengan Judul
Studi Ilmu-Ilmu Alquran (Cet.III; Bogor: PT Pustaka Litera AntarNusa,1992).
Imam Badr al- Din Muhammad al- Zarkasyi, Al-Burhan fi Ulumul Quran (Cet.II; Mesir: Isa al-
Babi al-Halabi, t.t).
Hasanuddin AF, Anatomi Alquran: Perbedaan Qira'at dan Pengaruhnya terhadap Istimbath
Hukum (Cet.I; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995).
Supiana dan Karman, Ulumul Quran (Cet,I; Bandung: Pustaka Islamika, 2002).
Muhammad Ali Ash- Shabuny, al- Tibyan fi Ulum al- Qur’an ( Cet.I; Beirut: Alam al- Kutub,
1985).