Anda di halaman 1dari 10

DANAU SENTANI

I. LATAR BELAKANG

Danau Sentani adalah danau terbesar, terluas dan tercantik di pulau


Papua. Danau Sentani terletak di hamparan pegunungan Cycloops
yang terbentuk akibat aktifitas Vulkanik.
Danau Sentani sangat
eksotis bila dilihat dari
daerah ifar gunung (+ 300
m dpl), letak danau
sangat strategis karena
Bandar Udara Sentani
berada diareal danau dan
Danau Sentani hanya
berjarak 40 km dari pusat
Ibu Kota Jayapura.
Sehingga bila kita
mendarat di Bandara
Sentani, maka kita akan
langsung disambut oleh
Bila dari bandara dan kita menuju kota
pesona dan keindahan
Jayapura, maka kita akan menjelajah
Danau Sentani.
dipesisir danau sepanjang 20 km. Ada
24 kampung yang tersebar di sekitar
pesisir Danau Sentani. Danau Sentani
membentang dari Timur ke Barat
dengan panjang 26,5 km, lebar danau
0,75 m – 6 m dengan kedalaman
berkisar 24,5 m - 51 m pada daerah
terjal dan dalam, sedangkan pada
daerah landai dan dangkal kedalaman
berkisar 1 m – 5 m. Sumber : BBMKG Wilayah 5 - Jayapura

1
Luas danau sentani mencapai 9.630 Ha dan diperkirakan kapasitas
tampungan mencapai 2,716 juta m3 (perlu penelitian dan kajian
yang lebih mendalam).

Danau Sentani menerima


air dari 14 sungai besar
dan kecil yang berhulu di
pegunungan Cycloops,
dan mengalirkan airnya
ke lautan pasifik hanyan
melalui sungai Jaifuri.

Peta DAS Sentani

Luas DAS 517 km2 dengan curah


hujan rata-rata 1.691 mm/tahun,
bila menggunakan metode
NRECA dapat dihitung
ketersediaan air dalam pertahun
berkisar 404 m3/dt. Di balik
keindahan dan potensi yang
tersimpan di Danau Sentani,
terdapat pula ancaman yang
cukup sering terjadi, yaitu :
pendangkalan yang disebabkan
oleh erosi lahan, serta aktifitas
timbunan daerah sempadan
Danau.
Proyeksi laju erosi lahan mencapai 4,643 ton/tahun, sehingga
diperkirakan laju sedimentasi adalah 0,243 m3/dt (perlu penelitian).
Dan ancaman yang tak kalah seriusya terhadap danau adalah
tercemarnya air danau yang disebabkan adanya aktifitas
pendulangan emas di hulu oleh masyarakat dan adanya lokalisasi
WTS di pinggiran danau.
2
II. TINJAUAN TEKNIS

1. Kondisi Topografi
Kondisi yang berhubungan langsung dan membatasi Danau
Sentani secara umum dibagi menjadi 2 wilayah, yaitu :
a. Bagian Utara
Pada bagian ini mayoritas kemiringan lahan > 60 %, yang
di dominasi pegunungan Cycloops dengan lereng 15 m –
300 m, yang membentang dari Sentani hingga Waena.
b. Bagian Selatan
Pada bagian selatan, kondisi topografi pembatas danau di
dominasi oleh dataran hingga bergelombang dengan
kemiringan 2 % - 40 %.

2. Kondisi Kelerengan Danau


Kelerengan danau sebagai batas kedalaman danau dapat
dibagi menjadi 2 wilayah, yaitu :
a. Bagian barat
Mancakup daerah Doyo Lama dan Boroway,
kelerengannya sangat curam dan dalam.
b. Bagian Timur
Mancakup daerah Puay, Simporo dan Waena/Yoka,
kelerengannya landai hingga dangkal.

Peta Kemiringan Lahan. Sumber : BBMKG Wilayah 5 – Jayapura,

3
3. Kondisi Geomorfologi
Geomorfologi di sekeliling Danau Sentani yang amat
menonjol adalah pembentukan pegunungan Cycloops,
sedangkan Danau Sentani merupakan danau Vulkanik yang
dapat dilihat dari formasi batuan yang ada di sekeliling danau
yaitu :
- Batuan Gunung Api Jamur.
- Batuan Gunung Api Aluvium.
- Kelompok Malinan Cycloops.
- Formasi Makats.
- Batuan Mafiks.
- Formasi Aluvium.

Peta Geomorfologi. Sumber : BBMKG Wilayah 5 - Jayapura

4. Kondisi Vegetasi
Kondisi vegetasi di lingkungan danau dikelompokkan
menurut kelerengan danau, adalah :
a. Daerah Landai
Vegetasi yang timbul adalah hutan rawa, mencakup daerah
Simporo, Yoka dan Puay.
b. Daerah Dangkal
Pada daerah ini di dominasi vegetasi pandan dan hutan
sagu, mencakup daerah Waena hingga Netar.
c. Daerah Kelerengan Dalam
Pada daerah ini di dominasi dengan perbukitan yang
ditumbuhi rumput dan perdu-perduan. Kondisi vegetasi ini
mencakup daerah Boroway dan Doyo Lama.
4
III. POLA CURAH HUJAN
Daerah Danau Sentani mempunyai dua tipe pola curah hujan,
yaitu tipe Monsun dan tipe Ekuatorial, tetapi yang sesuai dengan
daerah danau adalah tipe Ekuatorial. Tipe ini memiliki 2 puncak
musim hujan maksimum dan sepanjang tahun adalah Bulan
Basah atau selalu ada hujan, oleh sebab itu curah hujan rata-rata
di daerah ini mencapai 1.691 mm/thn.

Peta Pola Curah Hujan di Indonesia. Sumber : BBMKG Wilayah 5 - Jayapura

❖ Hal-hal yang mempengaruhi tipe curah hujan adalah :


1. Topografi daerah sekeliling danau
Danau berada pada elevasi 75 m dpl dan dibagi 2 daerah, yaitu
a. Bagian Utara Danau
Berupa dataran rendah hingga berbukit terjal dengan
kemiringan ± 15 – 300 m, atau disebut pegunungan
Cycloops.
b. Bagian Selatan Danau
Pada bagian ini relatif datar hingga bergelombang atau
disebut hamparan pegunungan Mambramo.

2. Suhu Laut
Pengaruh luar yang cukup mempengaruhi kondisi pola curah
hujan adalah suhu muka laut, yaitu dari lautan pasifik.
5
IV. POTENSI

Danau Sentani tidak hanya mempesona karena


keindahannya, tetapi Danau Sentani juga memiliki potensi
antara lain :
a. Potensi Pendayagunaan :
1. Potensi Air Baku Kota (sesuai kebutuhan).
2. Potensi Irigasi dan Tambak (12 m3/dt).
3. Potensi Pariwisata (Festival Danau Sentani, Spot
Fotografer, dll).
4. Potensi Budidaya Ikan Air Tawar (disesuaikan dengan
daya dukung danau).
5. Potensi Olah Raga Air.
6. Potensi PLTM → sudah tidak di setujui (dengan Head
35 m dapat membangkitkan listrik hingga 12.052
kw).
7. Potensi Transportasi Air.

b. Potensi Bencana :
1. Potensi Banjir.
2. Potensi Tsunami.

6
V. ANALISA BENCANA

1. Bencana Akibat Alam


- Tsunami Akibat Gempa Bumi Tektonik
Berdasarkan data dari RSCS, BBMKG Wilayah 5
Jayapura, di daerah ini terjadi aktifitas kegempaan yang
ditandai dengan adanya lajur anjok Memberamo, lajur
ini memanjang dari daerah Waropen – Memberamo
Raya – Kabupaten Jayapura hingga Keerom. Lajur
patahan ini tidak sejenis, tetapi terbagi-bagi dalam
segmen patahan kecil, dan salah satunya bernama
patahan Sentani.

Sumber : BBMKG Wilayah 5 - Jayapura

Gempa bumi di sekitar Danau Sentani kekuatannya kecil tetapi


frekuensinya sering terjadi.

Peta Patahan Sentani. Sumber : BBMKG Wilayah 5 - Jayapura

7
Dari data BBMKG Wilayah 5
Jayapura, Gempa yang terjadi
cukup dangkal, yaitu 5 km – 3
km.
Jadi sangat mungkin terjadi
Tsunami di Danau Sentani, bila
kestabilan massa air di danau
terganggu akibat deformasi bawah
Peta gempa yang dirasakan 1992-2010.
danau yang diakibatkan gempa Sumber : BBMKG Wilayah 5 - Jayapura
bumi dari patahan Sentani.

2. Bencana Akibat Keserakahan Manusia


a. Longsor
Penyebab terjadinya longsor adalah :
- Kemiringan lereng yang terjal pada bagian timur
danau.
- Penebangan hutan di daerah Pegunungan Cycloops.
- Cuting gunung disekitar danau.
- Curah hujan yang tinggi.
- Getaran akibat gempa bumi.

Sumber : BBMKG Wilayah 5 - Jayapura

8
b. Banjir
Banjir di Danau Sentani dapat terjadi karena overtoping
yang disebabkan oleh :
- Curah hujan yang tinggi.
- Penimbunan daerah sempadan danau.
- Pendakalan akibat erosi danau

c. Pencemaran Air
Pencemaran air di Danau Sentani di akibatkan oleh :
- Banjir dan erosi tanah
Banjir mengangkut semua limbah ke danau, seperti limbah
domestik (organik), limbah industri (anorganik), maupun
akibat erosi. Bahan pencemar utama yang masuk ke danau
akibat banjir dan erosi adalah :
- Sedimen
- Unsur hara (nutrient)
- Logam beracun (foxic metal)
- Pestisida
- Organisme eksotik
- Organisme Potoghen
- Sampah
- Oxygen depleting substance

9
Disusun Oleh : ANTONIUS SURYONO, A.Md.T, SH, MMT
Berdasarkan beberapa artikel, tinjauan pustaka dan pengamatan lapangan

Tinjauan Pustaka :

- Agung Sabtaji, 2010, Potensi Tsunami


- Lismining Pujiyani Astuti dan Chairulwan Umar, 2009, Biolimnologi
dan Potensi Produksi Ikan Danau Sentani
- ITB, 2008, Studi Pengembangan Potensi SDA Danau Sentani
- IPB, Bogor, 2008, Analisa Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi
Danau Sentani
- Universitas Cenderawasih, Jurnal Fakultas Biologi, 2010, Kwalitas
Sumber Air Minum Masyarakat Sekitar Danau Sentani

10

Anda mungkin juga menyukai