Anda di halaman 1dari 16

PRESENTASI PRAKTIKUM PETROLOGI

Nama Kelompok:
Hendra Suwarta
Rico Syahputra
Bayu Saputro
Gusti A Prasetyo
Egoh Pratama

Asdos pembimbing : agus kurniawan

A. DEFINISI BATU GAMPING

Batu Gamping (Kapur) adalah salah satu jenis


batuan sedimen yang terdiri dari mineral utama
calcite (kalsium karbonat). Pembentukan batu
gamping dapat terjadi secara mekanik, kimia, dan
organik. Mineral calcite banyak terdapat pada
organisme laut, oleh karena itu biasanya terbentuk
dari cangkang binatang laut, kerang, dan jasad
B. STRUKTUR DAN TEKSTUR
• DETERMINASI BATUAN SEDIMEN NON • Namun yang ditekankan pada batuan
KLASTIK ini hanya penjelasan struktur dan
tekstur saja pada batu gamping ini

• Oolitik, struktur dimana fragmen


klastik diselubungi oleh mineral non
• 1. Nomor Urut : 01 klastik, bersifat konsentris dengan
• 2. Jenis Batuan : Batuan sedimen non klastik diameter kurang dari 2 mm.
• 3. Nama Batuan : Batu Gamping
• 4. Warna : Putih keabuan
• Kristalin : Tekstur ini terdiri dari kristal-
• 5. Struktur : Oolitik
kristal yang interlocking, yaitu kristal-
• 6. Tekstur : Kristalin
kristal yang saling mengunci satu
• 7. Komposisi : Kalsium karbonat

dengan yang lain.
8. Kegunaan : Bahan baku semen
• 9. Perusahaan yang menambang : PT.Semen
Padang
C. PEMYEBARAN DIPULAU SUMATERA

• Penyebaran batuan sedimen karbontan khususnya


batugamping di wilayah sumatra dibagi menajadi 3 bagian
yaitu bagian utara , bagian tengah dan bagian selatan.
• Bagian Utara diwakili oleh kelompok Tapanuli. Dalam
Kelompok Tapanuli adanya formasi yang mencirikan
penyebaran batugamping yaitu formasi alas yang dimana
pada formasi ini batugamping telah mengalami tahap
metomorfisme yang dimana fosil yang terdapat pada
formasi alas coral Allostrphylum chinnese, Zaphrentites,
Cleiothyridina, dan Marginatia (Metclafe,1983).
• Sedangkan pada Umur Permian
hingga Triassic yang diwakili oleh
kelompok Peusangaean.
Peusangaean ini diambil dari
nama sungai yang berada di
sungai tawak dan laut andaman.
Fosil yang ditemukan berupa fosil
yang berumur Permian hingga
Traissic (Cameron et al.1980)
dengan penyebaran dari utara
hingga selatan berupa fosil alga.
• Gambar 4 Korelasi umur litologi batuan di pulau Sumtara
bagian Utara
• (Sumber ; A.J Barbet et al,Sumatra. 2005)
• Formasi batuan yang memiliki banyak
kandung fosil diwilayah Pulau sumatra
tengah antaranya Formasi Asai, Penata,
Tabir, dan Siulak yang dimana ke empat
formasi memiliki pola distribusi fosil yang
hampir sama dengan komposisi fosil
berkisar antara 70-80 % pada setiap
formasi. Fosil terdapat pada formasi Siulak
berupa fosil Lotftulisa dan Hydrocollaniae
yang berumur Cretaceous (Tobler,1922).
Berjarak 6 km dari formasi Siulak terdapat
formasi Tabir dengan dominan batuan
yaitu batuan karbonat dengan komposisi
fosil berupa fosil Ostrea (Tobler, 1922).

• Gambar 3 Korelasi umur litologi batuan di pulau


Sumtara bagian Tengah
• (Sumber ; A.J Barbet et al,Sumatra. 2005)
• Pada Sumatra bagian Selatan
terdapat terdapat masik memliki
komposisi dengan sumatra bagian
tengah namun terdapat perbedaan
yaitu pada formasi didaerah bagian
selatan kebanyak batuan telah
mengalami tahap metamorfisme
dengan pengaruh dari aktivitas
tektonik yang begitu intensif didaerah
sumatra bagian selatan.
• Gambar 3 Korelasi umur litologi batuan
di pulau Sumtara bagian Selatan
• (Sumber ; A.J Barbet et al,Sumatra. 2005)
D. MANFAAT BATU GAMPING DI DUNIA MIGAS
DAN SEHARI HARI
• D. Dalam penjernihan pelunakan air untuk
industri , kapur dipergunakan bersama-sama
• a. Bahan bangunan dengan soda abu dalam proses yang dinamakan
Bahan bangunan yang dimaksud adalah dengan proses kapur soda.
kapur yang dipergunakan untuk
plester,adukan pasangan bata, pembuatan • E. Batu Gamping (caco3) Sebagai Pupuk Alternatif
semen tras ataupun semen merah. Penetralisir Keasaman Tanah
Semua material yang mengandung senyawa Ca
dapat digunakan sebagai bahan pengkapuran
• b. Bahan penstabilan jalan raya untuk menetralisir keasaman tanah, yaitu
Pemaklaian kapur dalam bidang meningkatkan pH tanah yang pada dasarnya
pemantapan fondasi jalan raya termasuk menambahkan Ca dan menurunkan Al.
rawa yang dilaluinya. Kapur ini berfungsi
untuk mengurangi plastisitas, mengurangi • F. Batugamping sebagai bahan baku semen
penyusutan dan pemuaian fondasi jalan Batu gamping sebagai salah satu bahan baku
pembuatan semen, dengan eksplorasi yang tidak
raya
bijaksana, lambat laun warisan dunia yang unik
dan terbentuk ribuan tahun ini akan hilang dan
• c. Sebagai pembasmi hama hanya menjadi cerita anak cucu kita kelak, jika kita
Sebagai warangan timbal (PbAsO3) dan tidak ikut membantu melestarikannya.
warangan kalsium (CaAsO3) atau sebagai
serbuk belerang untuk disemprotkan.
G. BATU GAMPING DALAM DUNIA MIGAS

Batu gamping juga berperan penting dalam • b. Melindungi casing dari cairan korosif
dunia migas, salah satu nya dalam saat melakukan • Bila terdapat formasi yang mengandung
pengeboran yang mana batu gamping tersebut yang
cairan korosif, cairan ini kontak dengan
telah diolah menjadi semen khusus untuk pemboran
casing, maka casing akan berkarat dan
lama kelamaan akan bocor. Dengan
• Fungsi Penyemenan
ditempatkan semen diantara casing dan
a. Semen melekatkan casing ke formasi
dinding lubang, cairan korosif akan
ditahan oleh semen dan tidak kontak
langsung dengan casing. Sehingga casing
terhindar dari berkarat. Gambarannya
dapat dilihat pada gambar 8.2

Bubur semen yang ditempat diannulus antara casing


dan dinding lubang, setelah dibiarkan akan
mengeras. Dengan demikian casing menyatu dengan
formasi dan sumur menjadi kuat dan kokoh.
Gambarannya seperti gambar 8.1
c. Menutupi formasi formasi yang
membahayakan

Formasi yang membahayakan misalkan


formasi bertekanan tinggi. Selama tekanan
hydrostatik lumpur lebih besar dari tekanan
formasi , formasi ini tidak berbahaya.Akan
tetapi apabila disaat melanjutkan pemboran
terjadi mud loss, permukaan lumpur turun,
tekanan hisdrostatik lumpur turun.
E. PROSES PENAMBANGAN
• PENAMBANGAN BATU KAPUR
Sistem penambangan batu kapur di
Bukit Karang Putih awalnya memakai
sistem tambang dalam (Glory hole)
pada tahun 1910. dengan semakin
meningkatnya kebutuhan batu kapur • Tahapan kegiatan penambangan batu
untuk pembuatan semen maka pada kapur di Bukit Karang putih adalah :
tahun 1974 sistem penambangan
diganti dengan sistem tambang 1. Clearing yaitu kegiatan pembersihan
terbuka dengan membuat jenjang tempat kerja dari pohon-pohon
besar dan kecil, kemudian dilakukan
(bench) yang bertujuan untuk
stripping yang bertujuan untuk
mendapatkan fungsi kerja yang baik.
membuang tanah penutup (over
burden) yang mana lapisan penutup
di Bukit Karang Putih mempunyai
ketebalan 0,1 – 5 meter yang terdiri
dari batu gamping lapuk, silica dan
rijang. Proses ini dilakukan dengan
diadakannya menggunakan
– Drilling – Blasting (Peledakan)
• Sesudah pengupasan dan • Setelah pemboran dilakukan
pembuangan tanah penutup selesai selanjutnya dilakukan peledakan
dikerjakan, maka tahap selanjutnya yang bertujuan untuk memisahkan
adalah pembongkaran batu kapur material yang diinginkan dari
yaitu dengan cara pemboran dan batuan induknya sehingga
peledakan. Kegiatan pemboran memudahkan dalam proses
untuk menyediakan lubang tembak
selanjutnya.
di Bukit Karang Putih dilakukan
– Loading (Pemuatan)
dengan memakai dua buah alat bor
yang tersedia yaitu • Pekerjaan pemuatan batu kapur
• : hasil peledakan kealat angkut
• Dua unit bermerek Ingersoll Rand dengan dilakukan oleh beberapa alat muat
diameter 6,5 inch
yang mempunyai kapasitas bucket
• Satu unit bermerek Tamrock tipe CHA-1100
dengan diameter 4,5 inch terbesar 10,5 m3.
• Pengangkutan I (Front
penambangan)
• Yaitu pemindahan material di daerah
tambang dari loading area menuju
dumping point dengan menggunakan
– Hauling (Pengangkutan) dump truck.
• Rock Sliding
• Pola pengangkutan material batu
• Yaitu pemindahan material batu kapur
kapur hasil peledakan dari Bukit dengan menggelincirkan material ke
Karang Putih ke tempat Crusher yaitu : lereng bukit dengan sudut elevasi 70o –
80o dari dumping point ke loading area
yang terletak di kaki bukit
• Pengangkutan II (Pengolahan
batu kapur)
• Yaitu kegiatan memindahkan material
batu kapur dari loading area ke tempat
pereduksian ukuran batuan (crusher)

GAMBAR BATUAN

PENAMBANGAN BATU GAMPING


BATU GAMPING
Kesimpulan
Kesimpulan
1. Batu Gamping (Kapur) adalah salah satu jenis
batuan sedimen yang terdiri dari mineral utama
calcite (kalsiumkarbonat).

2. Pembentukan batu gamping dapat terjadi secara


mekanik, kimia, dan organik.Mineral calcite banyak
terdapat pada organis melaut, oleh karena itu
biasanya terbentuk dari cangkang binatang laut,
kerang, dan jasad makhluk hidup laut yang telah mati.

3. Batu Gamping terdiri dari terdiri dari butir-butir <


0,005 mm, tidak dapat diketahui apakah terdiri dari
fragmen-fragmen halus (pecahan-pecahan gamping)
atau kristal-kristal halus.
Terimakasih

Wassalammualai
kum wr wb

Anda mungkin juga menyukai