Anda di halaman 1dari 19

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1. Profil Perusahan Dan Sejarah Perusahan

2.1.1 Sejarah Perusahan

PT Skyline Kurnia adalah merupakan perusahaan swasta yang didirikan di

Jayapura berdasarkan Akta No. 55 tanggal 10 Februari 1982.Berdasarkan Akta

No. 7 tanggal 10 Maret 2009 dari Notaris Antonius Eddy Kristian, SH., Notari di

Jayapura. PT Skyline Kurnia berkedudukan kantor pusat di Jl. Perdagangan No.

5.7 Jayapura, dan kantor operasional kegiatan penambangan berada di kampung

Nolokla distrik Sentani Timur kabupaten Jayapura yang secara geografis terletak

pada koordinat 02o34’39.713”S dan 140o33’58.802”E.

Sesuai dengan anggaran dasar perseroan, ruang lingkup kegiatan PT Skyline

Kurnia bergerak di bidang pertambangan, industri, perdagangan umum, jasa dan

lain sebagainya. Setelah beberapa kali mengalami pasang surut usaha dibidang

perdagangan, sejak tahun 2000 secara perlahan tapi penuh rasa percaya diri

perseroan mulai menemukan bentuk dalam menjalankan bidang usahanya dan

lebih mengkonsentrasikan diri pada perdagangan hasil potensi sumber daya alam

dari penambangan bahan galian golongan C.

PT Skyline Kurnia dalam top management memiliki integritas tinggi baik

dari segi pengalaman maupun dalam setiap pemetaan rencana pengembangan

usaha perseroan. Hal ini ditandai sejak perseroan melakukan perubahan yang
sangat tepat untuk hanya berkonsentrasi di bidang perdagangan batuan. Dari

segala ini, baik dari serta dengan perusahaan tambang batuan.

Perusahaan kami berangkat dengan visi maju dalam usaha sukses dalam

berkarya, perusahaan akan selalu memprioritaskan aktivitas bisnis yang terpadu

dan terprogram untuk memberikan hasil optimal dan kepuasan konsumen

dengan menjalin hubungan baik. Adapun misi yang kami miliki memberikan

pelayanan yang memuaskan tepat waktu, mudah serta ramah tamah dengan

harapan kedepannya dapat menarik minat masyarakat dan pihak perusahaan lain

untuk bekerjasama. Berperan aktif menjalankan roda bisnis dengan mendukung

program pemerintah untuk dapat meningkatkan perekonomian. Berperan serta

didalam menciptakan upaya pekerjaan dan turut serta membangun budaya kerja

yang berkualitas dan professional.

Segment dari PT Skyline Kurnia adalah proyek swasta yang membidangi

pertambangan, perdagangan, pembangunan dan jasa dimana bidang bidang

tersebut merupakan pekerjaan yang sudah kami jalani selama ini. Sehingga

pengalaman kerja dan keahlian sebagai modal kerja perusahaan kami.

2.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suatu susunan yang terdiri dari fungsi fungsi

dan mempunyai hubungan yang menyatakan semua kegiatan untuk mencapai

suatu tujuan. Secara fisik struktur organisasi dinyatakan dalam bentuk gambaran

(bagan) yang menghubungkan garis garis organisasi dan garis garis wewenang

yang ada dalam struktur organisasi pada perusahaan PT Skyland Kurnia.


Struktur organisasi PT. Skyline Kurnia dapat dilihat pada gambar 2.1:

RAYMOND
GAN
DIREKTUR

H. INDRA W.A . LATIEFKA.


DIV. STONE RUSHER

MEKANIK BENGKEL HUMAS, KEU & MKETING

YOHANIS BOLY
ADM LAPANGAN
MARIANUS TUE LAURENS ANSAKA GUDANG
MAINTENANCE ,LOGISTIK & SECURITY

ROBERT LAGA, ROBERT


KAWULUR OPERATOR ALAT IBIN MILE
BERAT AGUS DIMARA
AA WODA
SOPIR
SASKA WAMBRAUW,LEONARDO
TUHEPARI DOWATUS O. LION
OPERATOR MESIN PROD A ,ST. JOHN
OPERATOR MESIN PROD B

YUSUP WARU, AYG WAMBRAUW

OPERATOR MESIN PROD C

Sumber : document of IPP office

Gambar 2.1

Struktur organisasi PT.skyline kurnia


2.1.3 Lokasi dan Kesampaian Daerah

Lokasi penambangan PT Skyland Kurnia secara administrasi terletak di Desa

Nolokia atau Desa kampung Harapan Kecamatan Sentani timur, Kabupaten

Jayapura, Provinsi Papua. Kegiatan penambangan yang dilakukan oleh

perusahaan PT Skyland Kurnia mempunyai luas area sekitar 15 Ha, di

sepanjang daerah aliran sungai. Untuk dapat sampai ke PT Skyland Kurnia dapat

menggunakan roda dua maupun roda empat dengan jarak waktu yang ditempuh

± 25 menit dari Abepura.dapat dilihat pada gambar 2.2.

(Sumber : Dokumentasi)

Gambar 2.2
Jalan Masuk Pada Lokasi Penambangan
PT Skyland Kurnia

Secara administrasi areal lokasi penambangan bahan galian batu andesit PT

Skyland Kurnia yang terletak di Kampung Harapan, distrik Sentani Timur,

Kabupaten Jayapura Provinsi Papua memiliki batas batas sebagai berikut:

Sebelah Barat Daya : Lokasi PT Buma Kumawa

4
5

Sebelah Utara : Tanah pertanian dan hutan cagar alam

Sebelah Selatan : Jalan raya Sentani

Sebelah Barat : Kaki gunung Ifar

Sebelah Timur : Gunung alang alang (Tanah Adat)

Secara geografis lokasi penambangan perusahaan PT Skyland Kurnia

terletak pada 02º 35’ 59, 7” Lintang Selatan hingga 02º 36’ 01” Lintang Selatan

dan 140º 39’ 39” Bujur Timur sampai 140º40’40” Bujur Timur.

(Sumber : Google Earth)

Gambar 2.3
Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah

2.3 Kondisi Geologi

2.3.1 Fisiografi dan Morfologi Daerah Penelitian

Fisiografi adalah salah satu cabang ilmu geografi yang mempelajari suatu

wilayah daerah atau negara berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis

lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi,
6

relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut (Kamus Besar Bahasa

Indonesia).

Daerah lokasi penambangan PT Skyland Kurnia terletak dibawah kaki ifar

gunung, kemiringan lereng yang tidak begitu curam dan sedikit mendatar.

Lokasi PT Skyland Kurnia telah mengalami proses pengangkatan, lipatan,

patahan dan terletak pada ketinggian 20-25 m dari permukaan air laut.

Lingkungan geografi dan fisiografi papua terlihat pada gambar 2.4. dimana

pulau papua mirip dengan seekor burung yang daerah daerahnya terbagi atas,

head (kepala), neck (leher) dan body (badan) fisiografi daerah penelitian terletak

pada daerah body (badan) pulau Papua, DOW (1988).

1. Daerah tengah (central range) merupakan pegunungan yang pejal,

memprlihatkan kenampakan glasiasi dan danau paniai.

2. Daerah tinggian tengah, terdiri dari pegunungan Ofiolite (Ophiolite

Mountain).

3. Pedataran danau (Meervlakte) terlihat sebagai cekungan antar pegunungan,

batas utara dari Ofiolite.

4. Pegunungan utara (Northern Mountains), terletak di bagian utara Meervlakte

yang merupakan daerah hamburan ber relief rendah sedang.

5. Pedataran bagian selatan (Southern Plains), yaitu wilayah bagian selatan

daerah tengah.

Geomorfologi daerah penelitian secara regional terbagi atas 3 (tiga)

bagian, yaitu Pegunungan Ofiolite, Meervlakte dan pegunungan bagian utara.


7

(Sumber : Dinas Pertambangan Dan Energi Kabupaten Jayapura)

Gambar 2.4
Lingkungan Geografi Dan Bagian Bagian Yang Menyerupai Burung Dari Pulau
Papua (DOW,1988)

Pegunungan Ofiolite merupakan pegunungan antara daerah tengah dan

Meervlakte. Membentuk suatu daerah penghalang yang tinggi, terutama tersusun

oleh batuan ultrabasa dan plutonik basa yang diatas 30 km panjangnya tidak

beraturan. Pegunungannya tersusun dari batuan batuan ultrabasa yang

memperlihatkan penyebaran yang luas tetapi bagian dalamnya terpotong akibat

punggungan punggungan membulat yang pejal yang dipisahkan oleh lembah

lembah terjal berbentuk “V”.

Vegetasi pada batuan ini merupakan jenis tumbuhan yang tumbuh secara

kerdil dan topografi yang pejal ini memberikan suatu pola yang kas pada foto

udara. Batuan plutonik terpotong jelas dengan mengikuti pola dendritik tetapi

punggunganya memiliki kekerasan yang sama dan dicirikan oleh punggungan

punggungan bersisi terjal dan tajam dan berkembang baik ditutup rimba.
8

(Sumber : Modul Kuliah Lapangan Geologi I Periode XVI Tahun 2015)

Gambar 2.5
Fisiografi Papua (DOW & SUKAMTO, 1988)

2.3.2 Pendataran Danau Meervlakte

Merupakan suatu kata geografi yang asing, tentang sebagian drainase dari

daerah pegunungan dari wilayah tubuh atau badan yang mengalir kedalam

depresi antara pegunungan yang disebut dengan “Meervlakte” (dataran danau),

sebagian besar rawa rawa dialiri sungai Rufear dan sungai Idenburg yang

berhubungan dengan sungai Mamberamo yang kemudian terputus oleh

pegunungan bagian utara yang sepanjang 100 km.

2.3.3 Geomorfologi Regional

Berdasarkan peta geologi regional lembar Jayapura (pegunungan Cyclop),

Irian Jaya oleh N. Suwarna dan Y. Noya, (pusat penelitian dan pengembangan

geologi, 1995), daerah penelitian merupakan daerah struktur dan tektonika,

struktur geologi berupa antiklin, sinklin, sesar normal, sesar naik dan sesar

mendatar.
9

Arah umum struktur regional pada batuan sedimen berarah barat laut tenggara,

beberapa hampir mendekati barat laut, timur tenggara dan utara barat laut

selatan tenggara terutama pada batuan tersier. Struktur timur laut barat barat

daya terdapat pada batuan malihan dan ultrabasa, sedangkan yang hampir utara

pada batu gamping kuarter dan juga batuan malihan.

Sejak kala kapur sampai miosen awal, diperkirakan telah terjadi kegiatan

gunung api bawah laut yang membentuk formasi auwewa. Pengangkatan kuat

pada akhir plistosen diikuti oleh suatu pelipatan dan penyesaran yang kuat pada

formasi unk dan formasi Jayapura serta mempertajam pelipatan pada formasi

Makats dan formasi Aurimi.

Kegiatan pengangkatan pada akhir pembentukan formasi Jayapura ditandai

oleh adanya Julang setinggi 750 m, tektonika pada saat itu berpengaruh pada

pembentukan batuan campur aduk dan satuan endapan lumpur.

2.3.4 Geomorfologi Lokal

Berdasarkan suku katanya geomorfologi dapat diartikan menjadi Geo yang

artinya bumi, morfo bentuk dan logos ilmu uraian, jadi geomorfologi diartikan

sebagai uraian tentang bentuk bumi. Geomorfologi merupakan ilmu

pengetahuan tentang bentuk lahan, bentuk muka bumi, baik diatas maupun

didalam permukaan air laut, dan menekankan pada asal mula dan perkembangan

di masa mendatang serta konteksnya dengan lingkungan (Verstappen 1983).

keadaan geomorfologi lokal berdasarkan daerah penelitian terdiri dari dua satuan

yaitu:
10

1. Satuan geomorfologi perbukitan bergelombang lemah kampung harapan

dengan jenis fopitas ilalang (tumbuhan kerdil).

2. Geomorfologi pendataran alluvial daerah kampung harapan.

(Sumber: Dokumentasi)

Gambar 2.6
Geomorfologi Lokal pada PT Skyland Kurnia

2.3.5 Statigrafi Regional

Statigrafi adalah cabang ilmu geologi yang membahas tentang asal usul,

komposisi, umur, sejarah, hubungannya dengan evolusi organik, dan fenomena

lapisan lapisan batuan lainnya (International Subcommission on stratigraphy

and Terminology, 1961, h. 18).

Secara statigrafi pada daerah penelitian tersebar batuan utramafik yaitu

hasrburgit, serpentinit, piroksenit dan dunit, sedikit mineral bijih serpentinit

mineral antigorit dan sedikit piroksen, piroksenit mineral piroksen jenis

hipersten dan enstatit, klorit, aktinolit, tremolit, flogopit bertekstur mata burung,

kuarsa serta sedikit oksida besi, dunit.


11

Dunit, tersepentinkan mineral piroksen, klorit, hasil ubahan piroksen,

antinolit, satuan batuan terbreksikan, terkekarkan dan tersepentinkan.Setempat

rekahan diisi asbes, talkum dan kromit urat urat kuarsa tebal sampai 2 m,

bersentuhan tektonik dengan kelompok malihan Cycloop dan batuan mafik.

Dapat dilihat pada gambar 2.6

(Sumber: Dinas Pertambangan Dan Energi Kabupaten Jayapura)

Gambar 2.7
Peta Geologi Regional Jayapura.

Ada dua formasi yang terdapat di dalam daerah penelitian yang diurutkan

berdasarkan umur yang muda sampai yang paling tua yaitu:

1. Kelompok mahlian cycloops Skis, setempat genes, filit, batu pualam,

aktinolit, dan horenfels. Sekis bersusunan karbonat klorit, klorit muskovit,

muskovit epidot, glaukopan, aktinolit epidol klorit, klorit aktinolit staurolit,

klorit aktinolit, aktinolit tremolit, aktinolit kianit, aktinolit kuarsa, dan klorit

biotit urat urat kuarsa setebal 50 cm setempat mineral sulfida akibat

terobosan granit sebelum sekis mengalami ahli tempat fasies sekis hijau yang
12

terbentuk pada tekanan tinggi bersuhu rendah dan mungkin berhubungan erat

dengan sesar naik genes, bersusunan mika, karbonat, horenblende, klorit,

klorit muskovit, klorit epidot, epidot klorit sekitar daromena terlihat sisa

batuan diorite filit, sisipan dalam sekis amfibolit, berupa bongkahan besar

batu pualam, putih susu, mineral kalsit, sedikit kuarsa dan pirit unakit,

kristalin kuarsa, epidot, klorit hasil ubahan mineral mafik, feldspar yang

umumnya terubah menjadi serisit, sedikit magnetit Horenfels aktinolit kuarsa

bertekstur mosaic, aktinolit, klorit, muskovit, magnetit.Satuan batuan

bersentuhan tektonik dengan batuan ultramafik (um).

2. Ultramafik Harsburgit, serpentinit, piroksenit dan dunit. Harsburgit, berbutir

menengah sampai kasar, mineral utama olivin sebagian terubah menjadi

antigorit dan serpepit, dan ortopiroksen, terserpentinkan, sedikit mineral

bijih.Serpentinit mineral antigorit dan sedikit piroksen. Piroksenit mineral

piroksen jenis hipersten dan enstatit, klorit, aktinolit, tremolit, flogopit

bertekstur mata burung, kuarsa serta sedikit oksida besi.Dunit, tersepentinkan

mineral piroksen, klorit hasil ubahan piroksen, aktinolit.Satuan batuan

terbreksikan, terkekarkan, dan terserpentinkan. Setempat rekahan diisi asbes,

talcum dan kromit. Urat urat kuarsa tebal sampai 2 m bersentuhan tektonik

dengan kelompok malihan cycloop dan batuan mafik.


13

(Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Jayapura)

Gambar 2.8
Korelasi Satuan Peta Geologi Regional Jayapura.

2.3.6 Statigrafi Lokal

Statigrafi lokal atau biasa disebut dengan Litelogi. Litelogi adalah Pemerian

(deskripsi) batuan didasarkan pada sifat fisiknya yang terlihat atau dengan

bantuan kaca pembesar (Kamus Istilah Tambang Versi 1,0 n Grid 2015).

Keadaan statigrafi lokal pada loksi penambangan PT Skyland Kurnia tersusun

dari dua jenis batuan antara lain :

a. Batuan Beku ultra basa yaitu serpentinit dan piroksenit.

b. Batuan metamorf yaitu sekis mosaik, sekis muskovit dan kalsit.


14

(Sumber: Dokumentasi)

Gambar 2.9
Singkapan Batuan Beku Ultra Basa Piroksenit.

2.3.7 Struktur dan Tataan Tektonik Regional

Struktur geologi berupa antiklin, sinklin, sesar normal, sesar naik dan sesar

mendatar arah umum strukur regional pada batuan sedimen berarah baratlaut

tenggara, beberapa hampir mendekati barat baratlaut, timur tenggara dan utara

baratlaut selatan tenggara terutama pada batuan tersier. Strukur timur timur laut,

barat barat daya terdapat pada batuan malihan dan ultra basa, sedangkan yang

hampir utara selatan pada batu gamping kuarter.

Arah umum sumbu lipatan barat barat laut, timur tenggara, beberapa sumbu

antiklin tergeserkan oleh sesar mendatar maupun sesar turun, sesar turun berarah

barat baratlaut, timur tenggara, timur laut barat daya serta hampir utara selatan

menyesarkan batuan berumur tersier dan kuarter sesar naik berarah jurus barat

laut tenggara dan melengkung ke arah barat timur, memisahkan malihan

cycloops dengan satuan batuan ultramafik.


15

Diduga pula satuan batuan mafik dengan formasi auwewa, sesar mendatar

berarah timur laut barat daya yang menyesarkan sesar turun dan sesar naik,

umumnya merupakan batas satuan batuan ultrabasa dan batuan sedimen klastik

kasar. kelurusan berarah umum hampir searah struktur regional, yakni barat laut

tenggara beberapa berarah uatara selatan dan timur laut barat daya. sejak kala

kapur sampai miosen awal, diperkirakan telah terjadi kegiatan gunung api

bawah laut yang membentuk formasi auwewa kegiatan tektonik oligosen tengah

menyebabkan susut laut dan pada saat tersebut batuan ultramafik, mafik dan

malihan muncul ke permukaan, sementara kegiatan gunung api berlangsung

terus. oligosen akhir hingga miosen tengah terjadi sedimentasi batu gamping.

(Sumber: Modul Kuliah Lapangan Geologi I Periode XVI Tahun2015)

Gambar 2.10
Perkembangan Stadia Tektonik Papua Sejak Kala Eosen
Hingga Miosen Akhir.
16

(Sumber: Modul Lapangan Geologi I Periode XVI Tahun 2015)

Gambar 2.11
Tahapan Perkembangan Stadia Orogenesa Papua Sejak
Kala Miosen

2.4. Jam Kerja Perusahaan dan Jumlah Tenaga kerja

Perusahaan PT Skyland Kurnia memiliki Jam kerja yang disediakan adalah

7 jam kerja dalam satu hari dan berlaku untuk semua karyawan yang ada pada

perusahaan tersebut. Hari kerja PT Skyland Kurnia dimulai dari hari senin

sampai sabtu. Pekerjaan dimulai pada pukul 08:00 – 12:00 WIT, dengan 1 jam

istirahat kerja dari pukul 12:00 – 13:00 WIT dan akan dilanjutkan kembali pada

pukul 13:00 – 16:00 WIT.

PT Skyland Kurnia memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 45 orang tenaga

kerja yang bekerja untuk menjalankan industri pertambangan mereka, yaitu

terdiri dari
17

Tabel 2.1
Jumlah Tenaga Kerja
no Jabatan Jumlah
1 Direktur 1
2 Ka. Div. Stone Crusher 1
3 Mekanik Bengkel 1
4 Adm. Lapangan 2
5 Hunas, Keu & Mketing 2
6 Maint & Security 1
7 Gudang & Logistik 1
8 Operator Mesin Prod. A 2
9 Operator Mesin Prod. B 2
10 Operator Mesin Prod. C 2
Jumlah 15

(Sumber : Hasil Wawancara)

2.5. Iklim Dan Curah Hujan

Iklim merupakan suatu keadaan hawa (suhu, kelembapan, awan, hujan dan

sinar matahari) pada suatu daerah dalam jangka waktu yang agak lama di suatu

daerah. Berdasarkan data curah hujan Kabupaten Jayapura, iklim di daerah

penelitian yaitu beriklim tropis. Jumlah rata rata curah hujan dalam empat tahun

terakhir.

Tabel 2.2
Data curah hujan empat tahun terakhir

Bulan/ 2015 2016 2017 2018


tahun CH CH CH CH
(hh) (hh) (hh) (hh)
(mm) (mm) (mm) (mm)
Januari 128 13 110 25 486 17 195 24
Ferbuari 187 14 285 15 228 19 112 14
Maret 131 24 340 27 413 20 92 17
April 98 17 208 18 85 16 233 22
Mei 139 21 171 19 85 11 82 17
Juni 151 16 124 20 147 14 165 19
18

Juli 130 20 76 17 96 17 80 15
Agustus 342 20 71 17 109 17 128 17
September 182 15 163 19 112 13 241 21
Oktober 195 12 120 15 82 18 195 24
November 247 15 202 24 150 21 171 14
Desember 215 26 33 16 209 18 120 15
Jumlah 2137 213 1903 232 2202 201 1328 166
Rata-rata 178 18 159 19 184 17 148 19
Mm:
Keterangan CH: Curah Hujan Hh: Hari Hujan Milimeter
(Sumber : BMKG Provinsi Papua (Stasiun Meteorology Jayapura)

Anda mungkin juga menyukai