Anda di halaman 1dari 30

BATUAN

BY DESI HERDIYANTI (1603184061)


DEFINISI

Batuan adalah massa padat alami


dalam bentuk kumpulan
agregat mineral ataupun
mineraloid.

Ada 3 jenis batuan yang


diklasifikasikan menurut komposisi
kimia dan cara terbentuknya, yaitu:

1. Batuan beku
2. Batuan sedimen, dan
3. Batuan metamorf.

Batuan akan selalu membentuk


lapisan yang padat di permukaan
dan kerak bumi.
1. BATUAN BEKU
Batuan beku merupakan batuan
yang terbentuk karena adanya
pembentukan magma dan lava
yang membeku. Batuan beku
terbagi menjadi beberapa jenis.

- Batu Apung
- Batu Obsidian
- Batu Granit
- Batu Basalt
- Batu Diorit
- Batu Andesit
- Batu Gabro
a. Batu Apung
Batu apung (pumice) adalah batuan dengan ciri ciri
utama berwarna terang serta sangat berpori. Batu
apung termasuk jenis batuan beku yang terbentuk
dari hasil letusan eksplosif gunung berapi. Batuan ini
biasanya disebut juga sebagai batuan gelas volkanik
silikat karena mengandung buih yang terbuat dari
gelembung berdinding gelas.
Ciri-ciri:
 Mempunyai sifat vesicular yang tinggi
 Memiliki berat jenis kurang dari 1,
sehingga membuat batuan ini mampu Batu
  apung mempunyai sifat kimia dan fisika antara lain:
- Mengandung , , MgO, CaO, , , , , , dan Cl.
mengapung diatas air.
- LOI (Loss of Ignition) 6%, pH 5.
Mineral-mineral yang terdapat dalam batu apung biasanya - Berat jenis 0,8 gr/cm3.
adalah feldspar, kuarsa, tridimit, dan kristobalit. - Hantaran suara (sound transmission) rendah.
- Water absorption (peresapan air) 16,67%.
Keterdapatan batu apung selalu berkaitan dengan rangkaian
- Ketahanan terhadap api bisa sampai 6 jam.
gunungapi berumur Kuarter sampai Tersier. Penyebaran batu
- Konduktifitas panas (thermal conductivity) rendah.
apung di Indonesia pada umumnya melingkupi daerah Pulau
- Rasio kuat tekan terhadap beban cukup tinggi.
Lombok, Sukabumi, Serang, dan Pulau Ternate.
Manfaat Batu Apung
• Dalam industri cat batu apung dapat dimanfaatkan sebagai pelapis
nonskid, cat sekat akustik, bahan pengisi tekstur cat, dan sebagai
flattening agents.
• Pada industri kimia batu apung dapat digunakan sebagai media
fitrasi, chemical carrier, dan pemicu korek api belerang.
• Di industri logam dan plastik batu apung dapat digunakan sebagai
pembersih dan pemoles, vibratory and barrel finishing, pressure
blasting, electro-plating, serta pembersih gelas dan kaca.
• Dalam industri kosmetik dan odol batu apung digunakan sebagai
pemoles dan penambal gigi, serta untuk pemerata kulit.
• Di industri komponder, karet dan elektronika, batu apung dapat
dimanfaatkan sebagai bubuk sabun tangan, bahan penghapus, dan
pembersih papan sirkuit.
b. Batu Obsidian

Batu obsidian adalah batuan yang terbentuk dari magma


yang mengalami pendinginan sangat cepat, sehingga atom-
atom tidak sempat mengatur diri untuk membentuk suatu
struktur kristal. Batu obsidian termasuk jenis batuan beku luar
(ekstrusif). Batuan ini tersusun atas material amorf atau biasa
dikenal sebagai mineraloid.
Di Indonesia, orang sering menyebut sebagai batu akik,
walaupun batu akik sendiri mempunyai jenis beraneka ragam.

Manfaat:
• Sebagai alat pemotong.
• Sebagai perhiasan. Ciri-ciri:
• Menyembuhkan penyakit. • Memiliki komposisi mirip riolit dan granit.
• Menghilangkan penyumbatan pada saat • Memiliki butiran yang halus dan juga penampakan
proses penyembuhan penyakit. mineral yang sejajar.
• Digunakan dalam ilmu astrologi. • Bersifat keras dan membentuk serpihan-serpihan
• Dipercaya dalam ilmu klenik. sudut yang tajam.
• Dipercayai memiliki kekuatan magis. • Memiliki kombinasi warna yang serupa.
• Memiliki tanda berupa retakan.
PENERAPAN BATU
OBSIDIAN
c. Batu Granit
Batu granit adalah batuan "beku dalam" atau batuan plutonik yang
berwarna terang dengan butiran mineral yang terlihat cukup besar. Butiran
mineral tersebut terbentuk dari kristalisasi magma yang lambat di bawah
permukaan bumi. Granit utamanya tersusun oleh mineral kuarsa dan
feldspar, dengan sejumlah kecil mika, amfibol dan mineral asesoris lainnya.
Komposisi mineral-mineral inilah yang biasanya memberikan granit
berwarna merah, merah muda, abu-abu ataupun putih dengan butiran
mineral gelap terlihat di permukaannya

Manfaat:
• Sebagai acuan alat ukur.
• Sebagai interior dan eksterior bangunan.
• Sebagai media panjat tebing.
• Sebagai bahan pembuat patung.
PENERAPAN BATU
GRANIT
d. Batu Basalt
Batu basal (basalt) adalah batuan yang berwarna gelap, berbutir halus,
dan merupakan batuan beku yang utamanya tersusun atas mineral
piroksen dan plagioklas. Batuan ini paling sering terbentuk sebagai batuan
ekstrusif (aliran lava). Akan tetapi, batuan ini juga sering terbentuk sebagai
intrusi kecil dalam bentuk dike maupun sill. Batu basal memiliki komposisi
yang mirip dengan gabro . Perbedaan keduanya ada pada ukuran butir
mineralnya. Pada batu basal ukuran butirnya lebih halus dibandingkan
dengan batu gabro yang berbutir kasar.
Manfaat:
1. Sebagai fondasi suatu bangunan dan rumah
Penggunaan batu basalt yaitu digunakan sebagai pembuatan pondasi
landasan pesawat, jalan, dan pondasi rel kereta api. Selain itu, batu basalt
turut pula digunakan sebagai agregat atau pondasi aspal jalan, agregat
beton dan agregat trotoar.

2. Sebagai ornamen penghias bangunan dan rumah


Batu basal yang dipotong dihaluskan permukaannya dapat dijadikan
ornamen penghias bangunan seperti monumen, tugu dan juga lantai.
e. Batu Diorit

Batuan diorit adalah nama yang digunakan untuk kelompok batuan


beku berukuran kasar-sedang, dengan komposisi antara granit sampai
gabro ataupun basalt. Batuan ini biasanya terbentuk sebagai intrusi, baik
secara dike maupun sill pada kerak benua. Diorit sering terbentuk di atas
batas lempeng konvergen, yang mana subduksi lempeng samudra
menyusup ke bawah lempeng benua.

Manfaat:
•Sebagai batuan ornamen dinding
•Lantai bangunan gedung
•Pengeras jalan
•Sebagai pondasi bangunan
•Sebagai gemstone atau batu yang digunakan sebagai perhiasan
f. Batu Andesit

Andesit adalah nama salah satu batuan beku ekstrusif yang


tersusun atas butiran mineral yang halus (fine-grained). Batuan
beku ekstrusif ini biasanya ringan dan berwarna abu-abu gelap.
Pada kondisi cuaca tertentu, Andesit sering terlihat berwarna
coklat sehingga untuk mengidentifikasinya perlu dilakukan
pemeriksaan yang lebih detail. Andesit kaya akan mineral
plagioklas feldspar dan biasanya mengandung biotit, piroksen,
atau amphibole.

Batu andesit sering digunakan sebagai :


•      Nisan kuburan
•      Cobek
•      Lumping jamu
•      Cungkup (kap lampu taman)
•      Arca untuk hiasan
•      Batu pembuat candi
•      Sarkofagus
•      Punden berundak
•      Meja batu
g. Batu Gabro
Gabro adalah batuan beku intrusif, berwarna gelap, dan
tersusun atas kristal-kristal mineral yang berukuran kasar
(coarse-grained). Batuan ini selalu berwarna hitam atau hijau
gelap karena mineral utamanya adalah plagioklas dan
piroksen. Gabro adalah batuan yang paling melimpah pada
kerak samudera. Gabro memiliki berbagai kegunaan di industri
konstruksi, biasanya digunakan sebagai "base material"
(landasan) konstruksi setelah dilakukan proses penghancuran
(stone crusher).

Ciri-ciri: Manfaat:
• Berwarna gelas, biasanya hitam atau hijau tua. • Sebagai ubin lantai
• Kasar, karena terdiri atas kristal-kristal yang berukuran • Sebagai batu nisan
kasar. • Facing stone
• Biasa ditemukan di kerak samudera. • Sebagai base material construction yang berperan
sangat penting bagi bidang konstruksi
• Gabro yang telah dihancurkan digunakan dalam
pembangunan jalan, kereta api dan juga landasan
konstruksi bangunan
2. BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk karena
pengendapan hasil pelapukan dan pengikisan batuan yang
hanyut oleh air atau terbawa oleh tiupan angin. Endapan ini
menjadi keras akibat tekanan atau terdapat zat-zat yang
merekat pada bagian-bagian endapan tersebut. Batuan
sedimen terbagi menjadi beberapa jenis

⁻ Batu Konglomerat
⁻ Batu Pasir
⁻ Batu Serpih
⁻ Batu Gamping (Batu Kapur)
⁻ Batu Breksi
⁻ Stalaktit dan Stalagmit
⁻ Batu Lempung
a. Batu Konglomerat

Batu Konglomerat adalah batuan sedimen klastik yang


mempunyai bentuk fragmen membundar (rounded).
Ukuran diameter fragmennya lebih besar dari 2 mm,
ruang antara fragmen umumnya diisi dengan partikel
yang lebih kecil dan/atau semen kimia yang mengikat
batuan bersama-sama.

Jadi secara umum konglomerat tersusun atas bagian


utama yang disebut sebagai fragmen, matriks, dan
semen. Perbedaan batu breksi dan konglomerat pada
dasarnya mengacu kepada bentuk fragmennya.
Konglomerat mempunyai bentuk fragmen membundar,
sedangkan breksi bentuknya menyudut.
b. Batu Pasir
Batu pasir adalah batuan sedimen klastik yang terdiri dari butiran
mineral berukuran pasir atau bahan organik. Di dalam batu pasir
terdapat semen yang mengikat butiran-butiran pasir dan biasanya
terdiri dari partikel matriks (lanau atau lempung) yang menempati
ruang antar butiran pasir. Batu pasir adalah salah satu jenis batuan
sedimen yang paling umum dan banyak ditemukan dalam cekungan
sedimen di seluruh dunia. Batu pasir sering ditambang untuk
digunakan sebagai bahan konstruksi. Di bawah permukaan, batu
pasir sering berfungsi sebagai akuifer air tanah untuk atau sebagai
reservoir gas dan minyak.

Jika pasir diendapkan dekat dengan sumber batuannya,


komposisinya akan menyerupai batuan induknya. Namun,
semakin lama waktu dan jarak yang memisahkan batuan
sumber dari endapan pasirnya, komposisi tersebut akan
signifikan berubah selama proses transportasi. Butiran yang
terdiri dari bahan mudah lapuk akan diubah dan mineral atau
partikel yang secara fisik lemah akan hilang atau hancur.
c. Batu Serpih

Serpih adalah batuan sedimen berbutir halus yang terbentuk


dari pemadatan lumpur dan lempung. Ukuran partikel
mineralnya biasa kita sebut sebagai "lumpur". Komposisi yang
demikian meyebabkan banyak orang yang memasukan serpih
kedalam kategori batuan sedimen "batulumpur" (mudstones).
Tetapi sebenarnya serpih dibedakan dari batulumpur karena
karena karakternya yang "fissile" dan "laminated". "Laminasi"
berarti bahwa batuan terdiri dari banyak lapisan tipis,
sedangkan "Fisil" artinya batuan itu gampang terbelah
menjadi potongan-potongan tipis disepanjang laminasi-nya.

Serpih hitam mengandung bahan organik yang berperan


sebagai perangkap gas alam atau minyak bumi. Serpih
juga dapat dihancurkan dan dicampur dengan air untuk
menghasilkan tanah liat yang dapat dibuat menjadi
berbagai benda yang berguna.
d. Batu Gamping (Batu Kapur)

Batu gamping adalah batuan sedimen yang utamanya


tersusun oleh kalsium karbonat (CaCO3) dalam bentuk mineral
kalsit. Di Indonesia, batu gamping sering disebut juga dengan
istilah batu kapur, sedangkan istilah luarnya biasa disebut
"limestone". Batu gamping paling sering terbentuk di perairan
laut dangkal.

Batu gamping (batu kapur) kebanyakan merupakan batuan


sedimen organik yang terbentuk dari akumulasi cangkang,
karang, alga, dan pecahan-pecahan sisa organisme. Batu ini
juga dapat menjadi batuan sedimen kimia yang terbentuk oleh
pengendapan kalsium karbonat dari air danau ataupun air
laut.
e. Batu Breksi
Batu Breksi adalah istilah dari batuan sedimen klastik yang
tersusun atas fragmen bersudut besar (angular). Ukuran
fragmen breksi lebih besar dari 2mm, dimana ruang antara
fragmennya dapat diisi dengan partikel yang lebih kecil (biasa
disebut matriks) atau semen berupa mineral yang mengikat
batuan secara bersama-sama. Breksi dapat berwarna apapun
karena warna dari matriks, semen dan fragmennya sangat
menentukan warna keseluruhan batu breksi, sehingga breksi
bisa menjadi batuan yang sangat berwarna-warni.

Jenis-Jenis Batuan Breksi:


• Batuan Breksi Sedimentary
• Batuan Breksi Tektonik (Fault)
• Batuan breksi igneous (beku)
• Batuan breksi Impact
• Batuan breksi Hydrothermal
f. Stalaktit dan Stalagmit

Stalaktit dan stalagmite merupakan endapan-endapan yang


terdapat pada gua, yang umumnya berwarna  kuning, coklat,
krem, keemasan, atau pun putih. Stalaktit dan stalagmite
terbentuk dari air yang larut dan  turun ke gua dan menetes-
netes dari atap gua ke dasar gua. Tetesan-tetesan air yang
mengandung kapur tersebut lama kelamaan kapurnya
membeku dan menumpuk sedikit demi sedikit sehingga
menjadi batuan kapur yang berbentuk runcing-runcing.
Stalaktit dan stalagmit dapat berfungsi sebagai panorama
indah bagi pengunjung wisatawan yang mengunjungi gua.
g. Batu Lempung

Batu lempung merupakan batuan yang umumnya berwarna


coklat, keemasan, merah, atau abu-abu. Batuan ini umumnya
terbentuk karena proses pelapukan batuan beku yang
menghasilkan material lempung dan umumnya ditemukan
disekitar batuan induknya. Kemudian material lempung ini
mengalami proses pengendapan sehingga membentuk batu
lempung. Batu lempung cocok dijadikan sabagai bahan
kerajinan.
3. BATUAN METAMORF

Batuan metamorf atau batuan malihan


merupakan batuan yang berasal dari batuan
sedimen atau batuan beku yang mengalami
perubahan karena panas dan tekanan. Ada banyak
jenis batuan metamorf.

• Batu Pualam atau Batu Marmer


• Batu Sabak
• Batu Gneiss (Ganes)
• Batu Sekis
• Batu Kuarsit
• Batu Milonit
a. Batu Pualam atau Batu Marmer

Batu pualam atau marmer merupakan batu yang berasal


dari batu gamping / batu kapur dan memiliki campuran warna
yang berbeda-beda, mempunyai pita-pita warna, kristal-
kristalnya sedang sampai kasar, Apabila ditetesi asam akan
mengeluarkan bunyi mendesah. Batu ini akan menjadi keras
dan mengkilap jika dipoles. Batu ini terbentuk karena batu
kapur mengalami perubahan suhu dan tekanan tinggi. Batu ini
bisa digunakan sebagai bahan ubin.
PENERAPAN MARMER PADA INTERIOR.
b. Batu Sabak

Batu sabak merupakan batu yang berasal dari batu serpih,


umumnya berwarna abu-abu kehijau-hijauan dan hitam, dapat
dibelah-belah menjadi lempeng-lempeng tipis. Batu ini
terbentuk apabila batu serpih terkena suhu dan tekanan tinggi.
Batu ini bisa dijadikan sebagai bahan kerajinan atau bahan
bangunan.
c. Batu Gneiss (Ganes)

Batu gneiss atau ganes merupakan batu yang umumnya


berwarna putih keabu-abuan, terdapat goresan-goresan yang
tersusun atas mineral-mineral, mempunyai bentuk-bentuk
jajaran yang tipis dan terlipat pada sejumlah lapisan dan
terlihat urat-urat tebal yang terdiri dari butiran-butiran mineral.
Batu ini terbentuk pada saat batuan sedimen atau batuan
beku yang terpendam pada tempat yang dalam mendapatkan
tekanan dan temperatur yang tinggi. Batu ini bisa dijadikan
sebagai kerajinan.
 d. Batu Sekis

Batu sekis merupakan batu yang umumnya berwarna hitam,


hijau dan ungu, mineralnya umumnya terpisah menjadi
berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal
yang berkilau. Batuan ini terbentuk dari perubahan batuan-
batuan yang berubah bentuk pada taraf menengah. Batu ini
dapat digunakan sebagai sumber mika yang utama (komponen
penting dalam industri elektronika).
e. Batu Kuarsit

Batu kuarsit merupakan batu yang umumnya berwarna abu-


abu, kekuningan, coklat, atau merah, sering berlapis-lapis dan
dapat mengandung fosil. Batu ini merupakan perubahan dari
batuan pasir yang mendapatkan suhu  yang tinggi. Batu ini
dapat digunakan sebagai bahan kerajinan atau pun kontruksi
jalan raya.
f. Batu Milonit

Batu milonit merupakan batuan yang terdapat butir-butir


halus, dapat dibelah, berwarna abu-abu, kehitaman, coklat,
atau pun biru. Batu ini terbentuk oleh terbentuknya mineral-
mineral yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir
batuan awal. Batu ini dapat digunakan sebagai bahan
kerajinan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai