Anda di halaman 1dari 3

1.

Batu Granit

Batu granit merupakan jenis batuan beku intrusif


yang granular dan memiliki tekstur phaneritic.
Kata granit berasal dari bahasa latin “granum”
yang berarti butir padi. Istilah granit juga berlaku
pada jenis batruan beku intrusif dengan tekstur
yang sama dan sedikit variasi pada komposisi dan
asal. Batuan ini terutama terdiri dari 3 unsur
utama, yaitu:

 Kuarsa
 Fieldspar alkali
 Plagioklas fieldspar

2. Batu Gabro

Batu Gabro adalah salah satu jenis batuan beku


intrusive yang menyimpan koleksi warna-
warna gelap dan tersusun atas kristal-
kristal dalam kondisi kasar. Batu gabro
cenderung menonjolkan sisi warna gelap
karena mineral utama yang menyusunnya
adalah dari jenis mineral plagioklas dan
pirauksen. Jenis batu ini terbanyak
ditemukan didasar samudera atau kerak
samudera.

3. Batu Basalt

Batu basalt adalah salah satu batuan beku yang


terbentuk dari mineral piroksen dan plagioklas.
Batu basalt juga disebut batuan beku ekstrusif atau
dari aliran lava.

Menurut para ahli, batuan basalt adalah batuan


yang memiliki kandungan kuarsa sebesar 20%,
mineral felspar 65% dan feldspathoid kurang dari
10%. Batu basalt terbentuk pada permukaan bumi
yang bersifat basa.
Batu basalt adalah jenis batu yang paling
banyak berada di wilayah cekungan laut.
Terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil,
berwarna hijau keabu-abuan dan
berlubang-lubang
4. Batu Riolit
Riolit adalah batuan beku ekstrusi dengan
kandungan silika sangat tinggi. Riolit biasanya
berwarna pink atau abu-abu dengan butiran
mineral sangat kecil sehingga sulit diamati tanpa
lensa tangan (loupe). Riolit terdiri dari kuarsa,
plagioklas, serta sanidin, dengan sejumlah kecil
hornblende dan biotit.
Gas yang terjebak sering menghasilkan "vugs" di
riolit. Vugs di riolit ini sering terisi bahan kristal,
opal, ataupun kaca. Banyak riolit terbentuk dari
magma granitik yang sebagian telah didinginkan
di bawah permukaan.
Saat magma tipe granitik ini meletus,
batuan dengan dua ukuran butir bisa
terbentuk, yaitu butiran kristal besar yang
terbentuk di bawah permukaan disebut
fenokris, dan kristal kecil yang terbentuk
di permukaan disebut groundmass (massa
dasar).
Riolit biasanya terbentuk pada erupsi vulkanik
kontinental (benua) dimana magma granitik
mencapai permukaan. Riolit jarang diproduksi
pada erupsi di samudera.
5. Batu Andesit
Batuan ini terbentuk dari lelehan lava gunung
Merapi yang meletus, tepatnya saat temperatur
lava meleleh turun antara 900 sampai dengan
1.100 derajat Celsius.
Karakteristik batu andesit yaitu memiliki tekstur
halus, berwarna abu-abu hijau tetapi sering
merah atau jingga. Umumnya juga dipakai untuk
membuat batu nisan, cobek, arca hiasan serta
pembuat candi.

6. Batu Obsidian
Batu obsidian terbentuk dari lava
permukaan yang mendingin dengan
cepat. Ciri-ciri batu ini ialah berwarna
hitam, terlihat seperti kaca dan tidak ada
kristal.
Pada zaman purbakala, batu obsidian digunakan sebagai alat pemotong makanan atau ujung
tombak. Namun saat ini batu obsidian seringkali dijadikan sebagai bahan kerajinan.

7. Batu Scoria
Skoria adalah sebuah batuan vulkanik. Nama lama
Skoria adalah cinder. Skoria diproduksi oleh fragmentasi aliran lava. Kubah vulkanik skoria dapat
ditinggalkan setelah letusan, biasanya membentuk gunung dengan kawah di puncaknya.

8. Batu Apung
Batu apung, atau Pumis (pumice) adalah istilah
tekstural untuk batuan vulkanik yang merupakan
lava berbuih terpadatkan yang tersusun atas
piroklastik kaca yang amat nmikrovesikular dengan
dinding batuan beku gunung berapi ekstrusif yang
bergelembung, amat tipis dan tembus cahaya.
Batu apung adalah produk umum letusan gunung
(pembentukan Plinius dan ignimbrit) dan
umumnya membentuk zona-zona di bagian atas
lava silikat. Batu apung bervariasi dalam hal
kepadatannya menurut ketebalan bahan padat
antargelombang; banyak sampel yang mengapung
di air. Setelah letusan Gunung Krakatau, berton-
ton batu apung hanyut ke Lautan Teduh lebih dari
20 tahun, beserta batang pohon yang mengapung
dengannya. Batu apung banyak digunakan untuk
membuat beton ringan atau yang kepadatannya
rendah dan insulatif. Juga digunakan sebagai
bahan penggosok, seperti pelitur, penghapus
pensil, pengelupas kosmetik, mencuci piring dll.
9. Batu Granit Fosfir
Granofir (berasal dari kata dari granit dan
porfiri) adalah batuan hipabisal yang
mengandung kuarsa dan felspar alkali
dengan ciri memiliki tekstur tumbuh jalan
menyudut seperti pada gambar .
Teksturnya disebut granofirik. Tekstur tersebut
dapat mirip dengan tekstur mikrografi dan dengan
tekstur tumbuh jalan kuarsa dan felspar alkali yang
biasa muncul di pegmatit. Tekstur-tekstur ini
membuktikan kristalisasi berkelanjutan pada
kuarsa dan felspar dari lelehan silikat pada titik
eutektik, mungkin akibat adanya fase kaya-air.
Mereka juga dapat terbentuk oleh kristalisasi
ketika magma telah lewat dingin, yang bukan
karena kondisi eutektik

Anda mungkin juga menyukai