Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH PERKEMBANGAN BATU ALAM

Jika kita flashback ke zaman dahulu (zaman batu sekalipun), ternyataorang-orang zaman dulu
lebih jeli dari pada orang modern (saat ini). Mereka sudah menyadari jika batu alam
memiliki sejuta manfaat. Dari bukti sejarah tercatat batu merupakan benda alam yang
manfaatnya sangat penting sehingga tidak mengherankan jika ada zaman batu. Pada zaman
tersebut, sebuah rumah dari elemen eksterior dan interior rumah berasal dari batu alam.
Selain itu, alat berburu dan patung yang biasa mereka sembah pun terbuat dari batu.Di pusat
peradaban manusia pertama (Mesir), batu berperan penting dalam kehidupan saat itu. Dengan
kondisi iklim yang panas dan berasa di padang pasir menyebabkan bangunan dan rumah-
rumah banyak terbuat dari batu, bukan benda lain seperti kayu. Ini disebabkan batu
mempunyai sifat tidak menyerap panas danmenyejukkan sekaligus mendinginkan udara di
dalamnya. Bahkan bangunan megah seperti Piramid, Gaza, dan Spinx (Mesir), Colosseum
(itali). Tembok Besar Cina (RRC), serta tempat pemujaan Suku Maya Amerika Selatan pun
terbuat dari batu. Selain untuk bahan bangunan, batu alam banyak digunakan untuk perhiasan
dan benda berharga, seperti batu mulia.Di Indonesia, batu alam sudah dimanfaatkan sejak
zaman nenek moyang kita. Banyak arca atau patung, candi, dan lain-lainnya terbuat dari batu.
Candi Prambanan, Borobudur, Mendut, Sewu, Plaosan, dan lain-lain berbahan batu
alam.Batu yang digunakan sama pada setiap candi sehingga dinamakan batu candi. Saat ini
batu candi merupakan batu yang tetap eksis dimanfaatkan hingga saat ini.Sebelum zaman
kemerdekaan, batu belah dari jenis batu andesit sudah banyak diaplikasikan dalam pembuatan
dinding, jembatan, dan saluran irigasi.Batu-batu tersebut disuplai masyarakat setempat dari
tepian sungai. Selain itu, diawal tahun 30-an marmer tulung agung banyak dimanfaatkan
untuk bangunan,terutama bangunan milik bangsawan belanda. Bahkan, Pemerintah belanda
sempat membangun areal penambangan beserta pabrik pengolahannya disana.

BATU ALAM SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
Secara umum bila kita membicarakan batu alam, tidak saja hanya meninjau dari bentuk benda
alam yang keras serta berbongkahan besar, tetapi seharusnya juga dari butiran-butiran batuan
baik besar, sedang, sampai halus, temasuk membicarakan benda tanah sebagai bahan
bangunan.
Batu alam sebenarnya marupakan bahan bangunan yang mahal. Pemakaiannya biasanya
secara tradisi disuatu daerah, dimana benda ini dihasilkan. Karena sifat dari batu alam itu bila
ia dikerjakan mulai dari penggalian, pengangkutan dan pembentukkannya, kini semakin
tinggi harganya.
1. PENGERTIAN:
Batu alam adalah : semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat
mineral-mineral yang telah mengeras akibat proses secara alami seperti, membeku,
pelapukan, mengendap dan adanya proses kimia.
Unsur-unsur yang membentuk batuan yang merupakan lapisan (kerak) luar bumi :
Oksigen (O2) : 49,4 %
Silisium (Si) : 25,4 %
Aluminium (Al) : 7,5 %
Besi ( Fe ) : 4,7 %
Kalsium (Ca) : 3,4 %
Natrium (Na) : 2,6 %
Kalium (K) : 2,4 %
Magnesium (Mg) : 2,0 %
2. Siklus (Terbentuknya) Batu Alam
Magma
Batuan Beku
Batuan Sedimen
Sedimen Anorganik
Batuan Metamorfik
Sedimen Organik
Leburan Silikat-silikat dan Gas pada suhu dan tekanan tinggi
Penurunan Suhu, Kristalisasi dan Pembekuan
Pengaruh Suhu, tekanan dan waktu terjadi perubahan bentuk dan komposisi
Peleburan kembali
Penghancuran mekanik, kimia, pengankutan dan pengendapan
Penghancuran, pengankutan dan pengendapan oleh air, angin, sungai
Pelapukan batuan beku yang tidak mengandung fosil tetapi mengandung biji logam
Pelapukan batuan beku yang tidak mengandung fosil.
3. Jenis-Jenis Batu Alam
Menurut proses kejadiannya :
Batuan Beku,
yaitu batuan alam yang terjadi karena magma yang berasal dari inti bumi mendapat tekanan
dalam keadaan panas sekali dan keluar dalam bentuk cair ke permukaan bumi. Karena
pengaruh udara dingin, cairan ini membeku menjadi batu. Batuan ini biasanya berupa batu
gunung yang massif dan tebal lapisannya. Contoh batuan beku adalah : obsidian, perlit,
Andesit, basalt, dll.
Batuan Sedimen (batuan lapisan/endapan),
yaitu batuan karena pengerasan, pengaruh cuaca, terbawa arus sungai kemudian terendapkan
pada dasar sungai, danau atau laut. Contoh batuan sedimen adalah : kapur (batu gamping),
batu bara, batu karang, dll.
Batuan metamorf ( batuan alihan/batuan ubahan)

batuan sediment yang terkena pengaruh panas dan tekanan yang cukup besar sehingga
terjadi perubahan pada bentuk dan komposisi. Contoh batuan metamorf adalah : batu bara
menjadi intan, batu marmer, batu sabak, antrasit, dll.
Batuan Robohan, yaitu semacam batuan lapisan yang terdiri dari bermacam mineral
kontak. Contoh : pasir, kerikil, batu kali, batu cadas, batu paras, dll.

Pada umumnya jenis-jenis batu alam yang paling banyak dipakai sebagai bahan
bangunan adalah sebagai berikut:
1. Batuan beku, baik batuan beku alam, maupun batuan beku luar, yang sering dipakai ialah:
Granit, Andesit, Rhyolit dan Basalt.
2. Batuan endapan, biasanya ialah: Batu Kapur, Batu Pasir, atau Tuff.
3. Batuan Malihan ( metamorfosa ) ialah: Marmer dan Batu Sabak.
1. Batuan Beku
a. Batuan beku Dalam
Granit merupakan batu alam yang paling banyak dipakai sebagai batu alam untuk bahan
bangunan.Karena kadar kwarsanya tinggi, serta hablurnya besar-besar, maka bila batu ini
dipoles akan memberikan pandangan yang menarik, batunya keras, padat, kuat tekannya
antara 7700-60000 N/cm
2
, dan penyerapan airnya kecil antara 0.002-0.2 %. Oleh karena itu
batu ini cukup awet dalam pemakaiannya. Batu ini cukup mahal, biasanya dipakai sebagai
batu lapis,batu untuk lantai atau untuk kolom. Warnanya dari mendekati putih, sampai agak
hitam.
Di Indonesia batu granit cukup langka, hanya terdapat di beberapa tempat, misalnya di
Sibolga, di Palung Malaka antara lain di Riau, Bangka, Nalitung dan Kalimantan Barat. Batu
granit di Indonesia dibeberapa tampat diambil hanya di jadikan sebagai batu pecah untuk
agregat.
b. Batuan Beku Luar
Di Indonesia banyak terdapat batuan Andesit dan Basalt. Karena terdapat gunung berapi ,
yang berjajar dari ujung Padang sumatra, terus keselatan pulau Jawa, bali sampai NTT dan
Sulawesi maka batuan tersebut dikatan melimpah. Pada umunya didapat dalam bentuk masip
atau bongkahan besar atau merupakan endapan batu keras.Kuat tekannya cukup tinggi antara
6000 20000 N/cm
2
. jenis yang agak lapuk misalnya di gunakan untuk pembangunan candi
Borobudur atau Prambanan.
Jenis yang keras, pada umunya dipakai sebagai batu belah untuk pondasi. Setelah
merdeka batu ini sering digunakan untuk membuat patung serta tugu. Penggalian batu ini
sebagian besar dipakai sebagai batu pecah untuk agregat, baik itu untuk beton atau sebagai
konstruksi jalan raya.
2. Batuan Endapan
a. Batu Kapur
Batu kapur banyak diusahakan sebagai unsur bangunan untuk batu tempel, pelapis lantai,
atau ubin lantai. Karena warnanya yang menarik dari putih, abu-abu, merah sampai
kehitaman, serta bargaris-garis, maka batu ini jika dipoles akan licin dan mengkilap.
Batu kapur sekarang ini sudah banyak diusahakan sebagai unsur bangunan untuk batu
tempel, pelapis lantai atau ubin lantai. Karena warnanya yang menarik dari putih, abu-abu,
merah, sampai kadang-kadang hitam, serta bergaris-garis, maka batu kapur ini jika dipoles,
memberi permukaan yang licin dan mengkilap. Agak berbeda dalam strukturnya antara batu
kapur dan marmer meskipun, keduanya berasal dari bahan yang sama. Marmer merupakan
batu kapur yang mengalami perubahan alam, sehingga mamiliki susunan hablur yang halus
sekali serta padat yang jauh mengkilap dibandingan dengan batu kapur endapan. Pemakai
batu kapur untuk unsur bangunan biasanya dicari bata yang kompak karena sifat lempung
yang mudah mengembang dan menyusut sehingga mengakibatkan batu tersebut dapat pecah
dengan sendirinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Tambang yang pertama, di
Tulungagung, sehingga dikenal marmer Tulungagung. Kemudia di tempat lain misalnya Jawa
Barat(padalarang) dan di daerah Sukabumi, yang terkenal saat ini terdapat di Lampung.
b. Batu Pasir
Batu endapan ini terbentuk dari pasir yang memadat. Kekerasan dan keawetannya
tergantung pada bahan perekat alam yang membantuknya. Unsur yang membentuk utamanya
silikat, tetapi juga dicampur dengan butiran kapur lempung atau lainnya.warna mulai putih
cream sampai tua hitam, kadar porinya sampai 30%. Biasanya digunakan sebagai batu
tempel, untuk lantai kurang baik karena daya aus terhadap gaya gesekan kurang baik.
Terdapat di Jawa Barat tepatnya di G. Walet Sukabumi,terdapat endapan pasir kwarsa.
3. Batu Malihan
a. Batu Marmer
Marmer merupakan batu kapur yang mengalami malihan yang berubah karena pengaruh
suhu dan tekanan di dalam bumi, sehingga memiliki butiran yang halus merata, serta
kepadatan yang tinggi. Kuat tekan lebuh dari 12000 N/cm
2
, bila dipoles halus mengkilap.
b. Batu Sabak
Batu sabak merupakan batuan malihan dari tanah serpih yang memadat dan berlapis-
lapis. Batuan ini dapat dibelah menjadi lembaran tipis sampai 3 mm.
Mengolah Batu alam
Pengolahan batu alam dimulai degan penggalian atau penambangan yang caranya banyak
tergantung dari, bentuk endapan, sifat batuan/ kekerasan batu, skala industri yang
mengolah.Setelah batu yang dihasilkan dibersihkan, biasanya dilakukan pengebran/
pembelahan sehingga bongkahan batu tadi pecah, kemuian diangkat ketempat penggergajian
dan pembentukkan batu sesuai dengan pola yang diinginkan.
Sifat Batu Alam yang Berhubungan Dengan Pemakaiannya yaitu berdasarkan :
a. Berat dan kekuatan
b. Perubahan bentuk karena basah dan kering
c. Pemuaian thermal
d. Daya sekat panas
e. Pengaruh api dan
f. Pengaruh cuaca terhadap batu alam untuk bangunan

Kuat tekan , berat volume, penyerapan air dan tahan aus, beberapa batu alam,
( Sumber DIN. 52100 )
NO Jenis Kuat tekan
kg/cm
3

Berat vol.
(Bulk.Densisity)
kg/cm
3

Penyarapan
air
Tahan aus
Los Angels
1 Granit/ syenit 1600-2400 2,60 80 0,2 0,5 24 38
2 Diorit/ Gabro 1700 - 3000 2,85 3,05 0,2 -0,4 18
3 Phorphyrit 1800 - 3000 2,58 2,83 0,2 0,7 18 30
4 Basalt 2500 - 4000 3,0 - 3,15 0,1 0,3 18
5 Basalt lava 800 - 15000 3,0 3,15 4,0 - 10 24 lebih
6 Diabas 1800 - 2500 2,85 2,95 0,1 0,4 18
7 Kwarsit 1500 - 3000 2,64 2,68 0,2 0,5 -
8 Batu Pasir kwarsa 300 - 1800 2,64 2,72 0,2 9,0 38 lebih
9 Batu kapur kesar
dan marmer
800 - 1800 2,270 2,90 0,2 0,6 26
10 Batu kapur lunak 200 - 900 2,70 2,74 0,2 - 10 -
11 Traventin 200 - 600 2,69 2,72 2,0 5,0 -
12 Batu tufa 200 - 600 2,62 2,75 6,0 15,0 -
13 Gneis 1600 - 2800 2,67 3,05 0,1 0,6 45
14 Amphibolit 1700 - 2800 2,75 3,15 0,1 0,6 38
15 Serpentin 1400 - 2500 2,82 2,90 0,1 07 19
No. 1 6 = batuan beku 7- 12 = Batuan endapan 13-15 = Batuan metamorfosa

Syarat batu alam untuk bahan bangunan menurut SII 0378-80
A. Batu alam untuk pondasi
NO Jenis bangunan/ konstruksi
jalan
Kuat tekan
minimum,
kg/cm
2

Ketahanan
aus indeks
minimum
Kekekalan
1 Bangunan berat atau lalu
lintas berat
1500 0,80 Kekal(tidak retak
tidak hancur)
2 Bangunan sedang atau lalu
lintas sedang
1000 0,70 Idem
3 Bangunan ringan atau lalu
lintas ringan
800 0,60 Idem
Penyerapan air dari batu alam untuk keperluan diatas rata-rata dak lebih dari 3%.
b. Batu alam berasal dari penggalian / penambangan, yang akan dipakai sebagai
agregat.
NO Jenis beton atau
konstruksi jalan
Kuat tekan
minimum
kg/cm
2

Ketahanan hancur Kekekalan,
bagian yang
hancur
Indeks
minimum
Bagian tembus
2 mm maks
1 Beton diatas K225
atau jalan lalu lintas
berat
1200 0,80 16 Maksimum
12,0
2 Beton K 125-225, 800 0,70 24 Idem
atau jalan lalu lintas
sedang.
3 Beton mutu B atau
jalan lalu lintas
ringan.
600 0,60 30 Idem
Penyarapan ait maksimum rata-rata 3,0 %
Beberapa cara pengujian batu alam
a. Berat jenis dan porisitas
Berat jenis semu yaitu disebut juga dengan berat volume
Adalah berat jenis, dimana volume benda hanya diukur dari yang terlihat atau dari luar,
sedang bagian dalam benda tidak diperhitungkan.
Berat jenis yang sesungguhnya
Adalah berat jenis benda itu, diukur dalam keadaan benar-benar masip ( tanpa rongga )
Porisitas adalah kandungan rongga rongga yang ada di dalam batu alam itu.
b. Penyarapan air memberikan gambaran mengenai kepadatan atau kandungan pori batu
alam tersebut.
c. Kuat tekan merupakan sifat batu alam yang penting untuk diketahui, karena dapat
diketahui/ diperkirakan mengenai kepadatan batu serta sifat struktur yang
bersangkutan dengan kegunaannya.
d. Uji ketahanan aus diperlukan untuk mengetahui seberapa besar batu alam tersebut
mampu menahan beban gesekan.
e. Ketahan Hancur

RANGKUMAN
Batu alam adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat
mineral-mineral yang telah mengeras akibat proses secara alami seperti, membeku,
pelapukan, mengendap dan adanya proses kimia.
Jenis-jenis batu alam menurut terjadinya, yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan
metamorf.
Jenis batu alam yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan adalah batu gamping,
dolomit, andesit, basalt, marmer, tras, pasir gunung berapi, batuan gips dan granit.
Sifat Fisik batu alam yang digunakan untuk bangunan adalah : Mempunyai kuat tekan dan
kuat lentur yang tinggi, keras dan tidak mudah hancur, daya serap air relative kecil, tahan
terhadap pengaruh cuaca, tahan terhadap keausan.

Anda mungkin juga menyukai