Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
SIFAT- SIFAT FISIS DARI BERBAGAI MATERIAL GEOLOGIS

1.2 Latar Belakang


Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dan terutama tentang kulit bumi baik
mengenai komposisi struktur dan sejarahnya.
Geologi atau perolehan geologi (bahasa latin petra = batu - batuan, roek atau stone dalam
bahasa Inggris). Dalam kehidupan dimuka bumi ini, Kulit bumi (daratan) terdiri dari macam ±
macam batuan. Batuan ± batuan beku ini berasal dari akibat pendinginan magma atau meletusnya
gunung merapi..

1.2 Tujuan
Tujuan diadakannya penyusunan makalah ini antara lain yaitu,agar mahasiswa dapat
mempelajari sifat fisis dari berbagai material geologis agar kita bisa mengerti dan langsung
bisa mengaplikasikannya dalam bidang Teknik Sipil.
BAB II
PEMBAHASAN

Semua material yang membentuk bumi digolongkan ke dalam material geologis. Material
ini terdiri dari batuan, tanah, air, minyak bumi, gas, es, atau dengan kata lain semua material yang
terdapat di muka dan di lapisan dalam bumi. Menurut wujudnya material geologis bisa berbentuk
padat, cair ataupun gas, sedangkan menurut aturan ilmu material tentang material geologis ternyata
klasifikasi tentang material geologis itu sendiri sangatlah rumit. Oleh karena itu bahasan ini
terbatas hanya terhadap material geologis padat yang berbentuk batuan sedangkan berkaitan
dengan kajian geologi teknik maka material geologis dapat dibedakan lagi atas material batuan
dan material tanah, sehingga perlu dikaji sifat-sifat fisik yang dimilikinya.

Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat mekanis dari suatu material geologi padat dapat ditentukan oleh
:
1. sifat-sifat berbagai material yang membentuknya, Seperti pada gambar berikut.
2. sifat-sifat keseluruhan volume material (sifat-sifat massa)

perbedaan sifat-sifat yang membentuk material geologi padat.

Khusus tentang material geologi cair seperti air dan fluida lainnya pada hakekatnya tidak
memiliki bentuk khusus,
2.2. Material geologis padat: tanah dan batuan

seorang ahli geologi melihat suatu lokasi yang sebagian besar materialnya terdiri dari material
keras, gatas, dan dianggop kuat serta dopat bertahan lama. maka untuk daerah ini dapat didirikan
sebuah bangunan atau sebaliknya sangat potensial sebogai sumber bahan bangunan: tentu apabila
ia hanya terdiri dari batuan saja namun apabila ia merupakan batuan yang mengandung mineral
tentu akan sangat potensial shock untuk diolah guna mendapatkan depositnya. Kerak bumi
pada umumnya dibagi dalam dua kategori, yaitu : Batuan dan Tanah. Kata tanah pada umumnya
digunakan oleh para ahli geologi untuk mendekripsikangumpalan atau komposisi butiran"butiran
mineral"mineral dan materi organik yangrelatif lemah ikatan antar butirnya yang terdapat dari
permukaan bumi hingga ke lapisan batuan padat. Ikatan antar butir yang lemah ini pada umumnya
dapat dipisahkan hanya dengan sedikit gangguan mekanis, misalnya dengan mengaduknya di
dalam air & butiran, butiran mineral yang membentuk bagian padat dari tanah merupakan hasil
pelapukan dari batuan.Semua material-geologis padat (tanah, batuan, es) dinamakan "batuan”
dalam geologi Teknik.

Dengan demikian dalam penyususnan suatu klasifikasi material berdasarkan kriteria geologi
teknik, maka kita terlebih dahulu harus menyusun klasifikasi material tentang batuan bersangkuan,
dengan melakukan serangkaian pengujian dun anlisis
2.2.1. Sifat-sifat yang melakukan penyusunan

Sifat-sifat material geologis yang melakukan penyusunan adalah sifat-sifat dari satuan yaitu :

 Bentuk bentuk butiran : Bersudut, agak bersudut, agak bulat, bulat


 Bentuk bentuk kristal : Prisma, berbidang delapan, belah ketupat, berbidang duabelas
Susunan kimiawi dan struktur kristal dari mineral-mineral sangat penting dalam
menentukan sifat-sifat kimiawi dari mineral-mineral itu sendiri.

2.2.2. Sifat-sifat massa

terhadap “sifat-sifat massa” (sifat-sifat dari keseluruhan volume) yang dimiliki oleh material
geologis. Semua ini ditentukan oleh jumlah sifat dari mineral-mineral yang melakukan
penyusunan, bentuknya, dan kemungkinan terisinya oleh air rongga-rongga di antara mineral-
mineral.
a) Tumpukan Butiran
dalam batuan atau tanah cukup penting dalam menentukan sifat-sifat fisis dan mekanis dari
material geologis yang padat. Bagaimana butiran dapai menentukan sifat-sifat fisis dari
tanah, hal ini dapat kita tinjau. Bagian-bagian kecil vang berbentuk bulat dapat bertumpuk
membentuk kubus atau heksagonal untuk menempati volume yang sekecil mungkin.
Semakin rapat sebuah tumpukan, akan semakin tinggi kerapatannya, semakin tinggi gaya-
gesernya, dan semakin rendah permeabilitasnya.
b) Distribusi besar butiran
Para ahli geologi menyatakan distribusi ukuran butiran dalam istilah penyortiran, sedangkan
para insinyur sipil menyebutnya gradasi. Jenis tanah yang bergradasi baik mengandung
butiran dengan fraksi-fraksi besaran yang berspektrum luas. Maka material ini bagi seorang
ahli geologi dianggap sebagai "bersortir baik". Sebuah contoh tanah yang terdiri dari satu
fraksi besaran butiran dinilai bergradasi kurang baik, namun bersortir baik. Distribu besar
butiran mempunyai pengaruh terhadap kerapatan.
c) Kerapatan
Kerapatan batuan lebih bervariasi dibandingkan dengan kerapatan tanah. Penentuan
kerapatan merupakan suatu ha1 yang penting, karena kerapatan batuan dapat menentukan
tegangan yang dialami batuan jika batuan ini digunakan untuk membentangi sebuah lubang
bawah tanah; kerapatan yang lebih tinggi berarti mempunyai daya tahan yang lebih pendek;
jika digunakan sebagai pencampur beton,

d) Sistem butiran air udara


tanah dan batuan tidak hanya terdiri dari berbagai mineral (fase padat) saja, melainkan juga
terdiri dari rongga-rongga yang mungkin berisi air (fasa cair) atau udara. Volume relatif
yang ditempati oleh ketiga fase (gas-zat cair-zat padat) adalah menentukan bagi sejumlah
sifat massa material, seperti kerapatan, kadar air, porositas, kadar jenuh.

e) Permeabilitas
Permeabilitas adalah tanah yang dapat menunjukkan kemampuan tanah meloloskan air.
Tanah dengan permeabilitas tinggi dapat menaikkan laju infiltrasi sehingga menurunkan
laju air larian. Pada ilmu tanah, permeabilitas didefenisikan secara kualitatif sebagai
pengurangan gas-gas, cairan-cairan atau penetrasi akar tanaman atau lewat. Material yang
permeabel (dapat ditembus) memiliki rongga-rongga yang berhubungan satu dengan yang
lain dan dapat dilalui oleh zat cair. Apabila penembusan tidak dapat dilakukan, maka
material tersebut dinamakan impermeabel. Besarnya lubang tembus dan sifat yang dimiliki
zat cair akan menentukan pemeabilitas (sifat dapat ditembus). material bisa permeabel
terhadap suatu zat cair tertentu (atas gas) dan impermeabel terhadap zat yang lain. Nilai-
nilai permeabilitas yang dikemukakan dalam literatur berlaku untuk air pada temperatur 20
C. Pada tahun 1856, Darcy menyatakan bahwa kecepatan suatu zat cair (v) melalui suatu
medium yang berpori berbanding lurus dengan gradien hidrolik (i = hilangnya tinggi tekan
air perpanjang satuan). Permiabilitas suatu mineral batuan merupakan hal penting pada
banyak proyek teknis
f) Kekuatan dan Deformasi
Respons ini ditentukan oleh sifat-sifat mekanis yang dimiliki oleh material yang
bersangkutan. Dalam hal ini kita dapat memikirkan dua hal :
1. Dapatkah tegangan di dalam bawah-tanah meningkat sedemikian tingginya
sehingga batuan atau tanah kehilangan daya-tahannya
2. Dapatkah perpindahan dalam material-geologis sebagai akibat dari pembebanan
atau pembebasan menjadi sedemikian besarnya sehingga bangunan tersebut bisa
rusak.
 Tegangan
keadaan tegangan yang dapat dialami oleh suatu material- geologis, yaitu
desakan (compression) regangan, dan tegangan-geser. Pemampatan akan
mengurangi volume dari material (misalnya tekanan hidrostatik), regangan
di semua sisi akan melakukan kebali annya dan menimbulkan celah-celah
regangan, sedangkan tegangan geser akan memindahkan satu bagian dari
material terhadap bagian yang lainnya.
 Kekuatan
Kekuatan suatu material dapat didefinisikan sebagai perbedaan tegangan
maksimal yang dapat ditahan oleh material menjelang terjadinya
kehancuran atau keluluhan, sehingga akan timbul suatu kehilangan tahanan
yang besar terhadap tegangan.
 Deformasi
Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu objek.
Apabila suatu material geologis padat dikenakan tegangan eksternal, maka
material tersebut akan mengalami defomasi (perubahan bentuk). Deformasi
dapai translasi rotasi kom-ponen (untuk menentukan perubahan posisi
dalam ruang) dan suatu komponen perubahan bentuk. Dalam mekanika
batuan, yang dibahas hanyalah perubahan bentuk yang dialami oleh
material, yaitu perubahan bentuk atau volume dari material yang
disebabkan oleh tegangan yang dikenakan.
2.2.3 Variasi sifat-sifat volume
Material homogen emiliki sifat-sifat yang sama untuk semua contoh. Homogenitas statis
tergantung dari skala contoh yang diteliti. Granit, misalnya, tidak homogen jika contohnya hanya
menampakkan kristal; nilai dari sifat-sifat yang diukurkan kepada contoh tidak dapat kita ulang
Material yang homogen bisa isotrop atau anisotrop. Pada sebuah material isotrop, sifat-
sifat mekanisnya tidak akan tergantung dari arah dilakukannya pengukuran.Sedimen yang berlapis
dan batuan metamorf yang terdeformasi (dengan skistositas atau belahan) adalah contoh-contoh
dari material anisotrop. Keadaan anisotrop ini akan nampak dalam sebuah variasi sifat-sifat
material.

2.2.4. Perubahan sifat-sifat volume (massa) dalam berlakunya waktu


Pelapukan kimiawi adalah dasar dari proses pelapukan. Pelapukan kimiawi ini akan
menyebabkan perubahan kimiawi atau pelarutan atas mineral-mineral. Proses ini terutama terjadi
oleh air (asam) ion H, sedangkan mineral akan terkena pencemaran kimiawi dapat larut dalam air.
Beberapa mineral, seperti pyrit (Fe S2 ), bisa beroksidasi. Felspar, misalnya, dapat beralih menjadi
mineral lempung. Kalsit (CaCO3)
Sebagai contoh: dengan dibiarkan terkena udara, pyrit (FeS2) bisa beroksidasi. Dalam hal
ini ia akan mengembang. Dengan demikian, batuan yang banyak mengandung pyrit tidak baik
sebagai pencampur beton 'busukan beton").
BAB III
KESIMPULAN

Sifat – sifat dari material geologis di tentukan oleh sifat – sifat yang memiliki berbagai
mineral penyusunnya dan dari cara materialnya tersusun dalam praktek teknik sipil material
geologis dibagi lebih lanjut ke dalam batuan dan tanah sifat – sifat material geologis yang
umumnya penting dalam geologi teknik dan ditentukan di lapangan maupun di laboratorium
DAFTAR PUSTAKA

AN.pdf&ved=2ahUKEwjQh_WPhfPkAhWBbX0KHaf8Cc4QFjADegQIBBAB&usg=AOvVaw
0869k6wgb3GttAjjPoPy4U&cshid=1569657324888
https://www.scribd.com/doc/25244344/Geologi-Teknik-Peta-Geologi-Material-Geolog
Geologi Untuk Teknik Sipil, P.N.W Verhoef

Anda mungkin juga menyukai