Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian:
a. Ide Pokok/gagasan:
Ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf. Ide pokok ini
terdapat dalam kalimat utama. Nama lain ide pokok adalah gagasan utama, gagasan pokok.
Dalam satu paragraf hanya ada satu ide pokok.
b. Kalimat utama
Kalimat utama adalah kalimat yang berisi pokok pikiran utama atau ide pokok utama dan
menjadi dasar untuk mengembangkan paragraf. Kalimat utama biasanya bersifat umum
dan memuat keseluruhan isi dalam suatu paragraf.
Kalimat utama tidak selalu berada di awal paragraf karena gagasan utama bisa berada di
akhir, atau ditengah, dan terkadang juga muncul bersamaan di awal dan akhir paragraf.
Kalimat utama disebut juga kalimat topik, hal itulah yang menyebabkan kalimat utama
menjadi acuan pengembangan paragraf.
c. Kalimat Penjelas
Pengertian Kalimat penjelas adalah kalimat yang mengandung gagasan penjelas. Adapun
yang dimaksud dengan gagasan penjelas adalah gagasan yang menjelaskan suatu gagasan
utama.
d. Kalimat Transisi
Kalimat Transisi adalah penghubung kalimat dalam suatu paragraf atau antar paragraf
dalam suatu wacana.Transisi dapat diartikan pula sebagai kata konjungsi yang berguna
sebagai kata penghubung antar kalimat.
Contoh : Bahkan,Rafi mengetahui jika Feri dan Berlin bermusuhan

2. Bagian karangan ilmiah:


a. Bagian Pembuka
i. Cover
ii. Kata Pengantar
iii. Daftar Isi
iv. Daftar Tabel
b. Bagian Isi
i. Bab I Pendahuluan
ii. Bab II Landasan Teori
iii. Bab III Metode Penelitian
iv. Bab IV Hasil Penelitian dan Analisis
c. Bagian Penutup
i. Bab V Penutup
ii. Daftar Pustaka
iii. Lampiran
3. Beda catatan kadi dan daftar pustaka
a. Daftar Pustaka
i. Biasanya ditulis di bagian belakang atau akhir sebuah karangan.
ii. Unsur-unsurnya terdiri atas nama pengarang, tahun penerbitan, judul, nama
penerbit, dan halaman yang dikutip.
iii. Nama pengarang yang berjumlah satu orang mesti ditulis nama belakangnya
terlebih dahulu, baru kemudian ditulis nama depannya.
iv. Judul dan subjudul karangan yang dikutip mesti dicetak miring penulisannya.
v. Ukuran hurufnya sama dengan ukuran pada huruf teks pada umumnya.
vi. Jika daftar pustakanya lebih dari satu sumber, maka mesti ditulis secara
berurutan berdasarkan abjad nama pengarangnya.
b. Catatan Kaki
i. Diletakkan di bagian paling bawah suatu karangan.
ii. Ukuran tulisannya lebih kecil dari teks yang ditulis.
iii. Unsur-unsur yang dikandungnya sama dengan yang terkandung dalam
daftar pustaka.
iv. Khusus untuk penulisan nama pengarang, nama pengarang yang dikutip
dalam catatan kaki ditulis seperti biasa, di mana nama pengarag ditulis nama
depannya dulu lalu kemudian disusul dengan nama belakangnya.
v. Ditulis menggunakan nomo di samping kirinya, di mana ukuran nomor
tersebut berukuran lebih kecil dari ukuran huruf pada catatan kaki.
Contohnya : (¹), (²), dan (³).
4. Kutipan lagsung dan tak langsung (sudah tahu)
5. Cara penulisan:
a. Daftar Pustaka:
<nama>.<tahun>.<judul>.<kota penerbit>:<penerbit>
Contoh:
Moeliono, Anton M(ed). 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
b. Catatan Kali
<nama>.<Judul>,(<kota>:<Penerbit>,<tahun>),<halaman>
Contoh:
Mahmud Efendi, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia, (Solo: Citra Aji Pratama, 2008),
hlm, 47.

6. Penjelasan ibid, opcit, loc-cit

Contoh:
 T.R.R. Nitibaskara, Perangkap Penyimpangan dan Kejahatan: Teori Baru dalam
Kriminologi, Jakarta: YPKIK, 2009, hlm. 22.
 Ibid, hlm 49.
 Steven P. Lab, Crime Prevention: Approaches, Practices and Evaluations, Cincinati,
OH: Anderson Publishing Co., 1992, hlm. 15.
 Loc.cit.
 T.R.R. Nitibaskara, Op.cit., hlm 100.
 T.R.R. Nitibaskara, Catatan Kriminal, Jakarta: Jayabaya University Press, 1999, hlm
45.
 T.R.R. Nitibaskara, Op.cit., 2009, hlm 45.

Anda mungkin juga menyukai