Dosen Pembimbing :
Oleh :
Rizal Hilmi
180210303083
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah kesempatan dan
kemampuan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang sederhana ini,
sehingga dapat menyalurkan bakat yang telah kami miliki.
Penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat menambah ilmu pengetahuan yang
telah ada maupun menjadi ilmu pengetahuan baru dalam kajian ilmu sosial. Penulis juga
berusaha membahas meteri karya tulis ilmiah ini secara rinci dan terstruktur dengan bahasa yang
lugas sehingga mempermudah pembaca untuk memahami karya tulis ilmiah ini.
Penulis dengan setia menanti kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca untuk
memperbaiki karya tulis ilmiah ini ke depannya. Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca. Amiin.
Jember,27 Februari 2020
Penulis
ABSTRAK
Optimalisasi Objek Wisata Sendang Sani dalam Perspektif Benda Cagar Budaya
Di zaman seperti sekarang ini, dengan adanya kemajuan teknologi dan pembangunan
tempat-tempat modern menjadikan keberadaan benda cagar budaya dipandang sebelah mata. Jika
tidak ada perlindungan, pembangunan, pelestarian, dan peningkatan kualitas maka keterbatasan
tersebut akan menimbulkan kurang optimalnya benda cagar budaya yang ada sebagai sarana
pembelajaran maupun wisata. Sehingga optimalisasi sangat penting dilakukan agar benda cagar
budaya dapat terjaga, lestari, bermanfaat, dan berkualitas.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah optimalisasi objek wisata
Sendang Sani dalam perspektif benda cagar budaya? Sedangkan tujuan penelitian ini
adalah: 1) Mendeskripsikan cara mengoptimalisasikan objek wisata Sendang Sani dalam
perspektif benda cagar budaya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan
data menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi kepustakaan.
Dari hasil penelitian dan pembahasan masalah dapat disimpulkan bahwa Optimalisasi
objek wisata Sendang Sani dalam perspektif Benda Cagar Budaya dapat dilakukan dengan cara:
ditetapkannya Sendang Sani sebagai salah satu benda cagar budaya, dibuktikan dengan
diterimanya sertifikat dari Museum Ronggowarsito Semarang; memberikan perlindungan,
pengembangan, dan pemanfaatan dalam rangka memajukan kebudayaan nasional sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat; kerjasama antara beberapa yayasan dan pemerintah
setempat menjadikan Sendang Sani menjadi cagar budaya yang terlindungi dengan cara
membantu merenovasi pembangunan lokasi Sendang Sani. Adapun saran yang dapat diberikan di
antaranya kepedulian masyarakat dalam bentuk partisipasi dalam berbagai kegiatan/acara yang
diadakan dan membantu merawat situs-situs yang berada di sekitar objek wisata Sendang Sani.
Sedangkan dari pihak pemerintah dapat mengalokasikan dana APBD untuk pembangunan dan
perawatan objek wisata Sendang Sani serta menyosialisasikan kepada masyarakat luas tentang
keberadaan objek wisata Sendang Sani.
DAFTAR ISI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Cagar Budaya
Cagar budaya merupakan kekayaan bangsa sebagai wujud pemikiran dan perilaku
kehidupan manusia yang penting, artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu
pengetahuan, kebudayaan dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga perlu
dilestarikan dan dikelola secara tepat melalui perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan
dalam rangka memajukan kebudayaan nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Secara lebih rinci ditulis pada pasal 1 bahwa cagar budaya adalah warisan budaya bersifat
kebendaan berupa Benda Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan
keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan,
agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan.
Dalam Kamus Ilmiah Populer (2010: 768) cagar budaya berarti perlindungan terhadap
benda–benda budaya (candi, benteng, dsb). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2013: 235) cagar budaya adalah daerah yang pelestarian hidup masyarakat dan peri
krhidupannya dilindungi oleh undang undang dari kepunahan.
Berdasarkan konsep UU No 11 tahun 2010 tersebut cagar budaya terdiri dari :
BAB III
METODE PENULISAN
A. Objek dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sendang Sani yang terletak di RT 3 RW 3 Dukuh Sani, Desa
Tamansari, Tlogowungu, Pati, Jawa Tengah. Tepatnya terletak lebih kurang 6 km di sebelah
utara kota Pati atau lebih mudahnya dekat dengan lokasi wisata Sendang Marta Tirta Sani.
Penelitian ini dilakukan selama dua minggu yaitu pada tanggal 19 Februari sampai 10 Maret
2016.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut H. B. Sutopo, penelitian deskriptif
kualitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan data berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang
memiliki arti lebih daripada sekedar angka atau frekuensi (Sutopo, 2002:35).
C. Jenis Data dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Jenis Data Primer
Data primer dalam penelitian ini berupa hasil observasi dan wawancara peneliti
tentang sejarah dan optimalisasi objek wisata Sendang Sani dalam perspektif benda cagar
budaya. Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh sumber data dari informan juru kunci
Sendang Sani, Kepala Desa Taman Sari, istri Camat Tlogowungu, dan masyarakat sekitar
Sendang Sani.
DAFTAR PUSTAKA
Sutopo, HB. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Pustaka Agung Harapan. 2010. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Pustaka Agung Harapan.