Lengkap
Sora N 26/02/2015
Pengertian gempa bumi dan jenisnya lengkap – Pengertian gempa bumi adalah pergerakan
(bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau dari bawah permukaan bumi. Atau
definisi gempa bumi yang lebih langkapnya yaitu getaran atau goncangan yang terjadi karena
pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau dari bawah permukaan
bumi dan bisa juga disebabkan adanya letusan gunung api. Berdasarkan dari peristiwa yang
disebabkannya gempa dapat dibedakan menjadi gempa tektonik, gempa vulkanik, gempa
runtuhan atau terban dan gempa buatan.
Gempa bumi vulkanik (Gunung Api) adalah suatu gempa bumi yang terjadi akibat adanya
aktivitas magma gunung api, yang biasa terjadi sebelum gunung tersebut meletus. Apabila
keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan
mengakibatkan terjadinya gempa. Gempa bumi ini hanya terdapat di daerah gunung api yang
meletus. Gempa bumi jenis ini lebih bahaya dari gempa bumi runtuhan.
Gempa bumi tektonik adalah Gempa ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu
pergeseran lempengan tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang kecil
sampai yang sangat besar. Daerah yang sering kali mengalami gempa jenis ini yaitu daerah
pegunungan lipatan muda, adalah daerah rangkaian mediterania dan rangkaian sirkum pasifik.
Bahaya dari gempa ini sangat besar, karena lapisan bumi dapat mengalami lipatan patahan
ataupun pergeseran.
Gempa bumi runtuhan adalah jenis gempa bumi yang biasanya terjadi pada daerah kapur atau
pada daerah pertambangan, jenis gempa ini jarang terjadi dan bahaya yang di akibatkan dari
gempa bumi runtuhan kecil, umumnya gempa runtuhan terjadi pada wilayah lokal.
Gempa bumi buatan adalah jenis gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia,
misalnya seperti peledakan dinamit, nuklir ataupun palu rasaksa yang dipukulkan ke permukaan
bumi, sehingga menimbulkan goncangan.
apakah itu gempa bumi?
Dampak fisik :
Dampak sosial:
Menimbulkan kemiskinan.
Kelaparan.
Menimbulkan penyakit.
Bila pada sekla yang besar ( dapat menimbulkan tsunami yang besar), bisa melumpuhkan
politik, system ekonomi dan lain-lain.
Dan sebagainya.
Seismograf adalah alat yang digunakan atau dipakai untuk mengukur kuat dan lemahnya suatu
gempa bumi. Berdasarkan arah getaran yang diukur, seismograf dibedakan menjadi 2 (dua)
macam :
Seismograf horisontal yaitu suatu jenis seismograf yang mencatat kekuatan gempa
ataupun getaran bumi dengan arah secara horizontal (mendatar).
Seismograf vertikal yaitu jenis dari seismograf yang mencatat getaran bumi dengan arah
secara vertikal.
Besaran gempa didasarkan pada amplitudi gelombang tektonik dan dicatat oleh alat Seismograf
dengan menggunakan Skala Rchter.
Pengertian Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi pada permukaan bumi
akibat dari pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba dan menciptakan gelombang seismik.
Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakkan kerak/lempeng bumi. Bencana alam gempa
bumi terjadi secara tiba-tiba, berbeda dengan bencana alam lainnya, seperti banjir misalnya, ada
hujan deras dulu baru bisa banjir. Indonesia sering dilanda gempa, diantaranya disebabkan
karena indonesia banyak gunung berapi.
1. Gempa Tektonisme
Keaneka-ragaman muka bumi sangat dipengaruhi oleh adanya gerakan di kerak/dasar bumi,
gerakan mendatar ataupun gerakan tegak. Gerakan-gerakan itu menyebabkan terjadinya
perubahan bentuk yang menghasilkan pola baru disebut struktur diastropik. Struktur diastropik
adalah perubahan bentuk yang menghasilkan pola baru pada muka bumi. Bentuk struktur
diastropik adalah pelengkungan, pelipatan, patahan, dan retakan. Berikut keterangan bentuk
tersebut ;
a) Pelengkungan: lapisan kulit bumi yang awalnya mendatar jika mendapat tekanan vertikal ,
maka akibatnya membentuk struktur melengkung. Lengkungan yang mengarah ke atas disebut
juga dengan kubah (dome) dan yang mengarah ke bawah yang disebut juga dengan basin.
b) Lipatan: lipatan adalah akibat dari tekanan arah mendatar pada kulit bumi. Sementara
punggung lipatan disebut antiklinal dan lembah lipatan disebut sinklinal.
c) Patahan: patahan terjadi karena tekanan atau gerakan tektonik secara horizontal maupun
vertikal di kulit bumi yang rapuh. Daerah patahan ini adalah daerah yang rawan gempa karena
daerah tersebut rapuh. Patahan disebut juga dengan sesar.
d) Retakan: retakan terjadi disebabkan karena gaya regangan yang menyebabkan batuan menjadi
retak.
2. Gempa Vulkanisme
Vulkanisme adalah proses keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan bumi. Magma
tersebut keluar ke permukaan bumi pada umumnya melalui retakan batuan, patahan, dan pipa
kepundan pada gunung berapi. Jika magma yang berusaha untuk keluar tidak mencapai
permukaan bumi, proses ini disebut intrusi magma. Dan jika magma sampai di permukaan bumi,
proses ini disebut ekstrusi magma. Magma yang sudah keluar ke permukaan bumi disebut lava.
Proses vulkanisme menghasilkan berbagai bentuk dari muka bumi diantaranya :
a) Kawah, lubang yang menyerupai mangkuk di puncak gunung berapi,
b) Kaldera, hasil dari letusan gunung berapi yang berbentuk seperti kawah tetapi ukurannya jauh
lebih besar. Oleh karena itu pada sebuah kaldera dapat terbentuk danau, emisi gas, mata air
panas, dan gunung berapi corong kecil,
c) Berbagai bentuk gunung berapi.
3 Seisme
Bila tumpukan energi di daerah penujaman sangat besar, energi itu akan mampu
menggoyangkan atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera yang berada di
sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut dengan gempa bumi. Kemudian gejala ini disebut
seisme. Getaran yang dihasilkan oleh pergeseran kerak bumi tersebut bisa besar maupun kecil.
Besar atau kecilnya kerusakan di permukaan bumi disebabkan oleh besar atau kecilnya kekuatan
gempa tersebut.
Magnitude
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang jarak atau kedalaman hiposentrumnya lebih dari
300 km dibawah permukaan bumi. Contoh gempa bumi dalam yaitu gempa bumi yang
hiposentrumnya terdapat dibawah laut sulawesi, laut Banda, Laut Flores, dan lainya. Gempa
bumi jenis ini tidak terlalu membahayakan sebab kekuatan gempanya kecil karena sumber atau
pusat gempanya jauh.
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang jarak atau kedalaman hiposentrumnya berada
antara 100km dan 300km dibawah permukaan bumi. gempa bumi menengah ini sedikit lebih
kuat daripada gempa bumi dalam, sehingga sedikit membahayakan. Contoh gempa bumi
menengah yaitu gempa bumi yang hiposentrumnya terdapat di sepanjang Pulau Sumatra sebelah
barat, Jawa sebelah Selatan, Nusa Tenggara, antara Sumbawa dan Maluku, Sepanjang Teluk
Tomini, dan Sebagainya.
Makroseisme
Apa yang dimaksud dengan makroseisme ? Makroseisme adalah gempa bumi yang intensitas
atau kekuatanya besar dan dapat diketahui secara langsung tanpa menggunakan alat.
Mikroseisme
Apa yang dimaksud dengan Mikroseisme ? Mikroseisme adalah gempa bumi yang intensitas atau
kekuatannya kecil dan hanya dapat diketahui dengan alat pengukur gempa.
Gempa adalah suatu sentakan asli yang terjadi di bumi, bersumber dari dalam bumi yang
kemudian merambat ke permukaan (Katilli, 1966). Pada saat gempa bumi terjadi, yang dapat kita
rasakan adalah getaran bumi di tempat kita berpijak. Ilmu yang mempelajari gempa bumi
dinamakan seismologi.
Gempa ini terjadi karena adanya getaran dalam bumi yang disebabkan oleh gesekan magma
dengan dinding batuan yang diterobos pada saat magma naik ke permukaan, di samping adanya
tekanan gas pada saat terjadinya peledakan hebat.
Ketegangan-ketegangan yang terjadi di dalam bumi akan mengaktifkan kembali sesar-sesar lama
yang sudah tidak aktif. Apabila pergerakan tersebut cukup besar dan terekam oleh seismograf
akan menyebabkan terjadinya gempa bumi tektonik.
Pusat gempa di bawah permukaan bumi disebut hiposentrum, dari hiposentrum, gelombang
menjalar ke segala arah. Ada dua bentuk hiposentrum, yaitu hiposentrum garis dan titik.
Hiposentrum berbentuk garis jika penyebabnya patahan kerak bumi dan hiposentrum berbentuk
titik jika penyebabnya gunung api atau tanah longsor.
Permukaan tanah yang berada tepat di atas hiposentrum disebut episentrum. Di sekitar
episentrum inilah biasanya terjadi kerusakan paling parah. Dari episentrum getaran permukaan
menjalar horizontal ke segala arah. Di Indonesia, episentrum umumnya terdapat di bawah
permukaan laut. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya tsunami.
1. Gempa bumi dalam, gempa ini memiliki kedalaman hiposentrum lebih dari 300 km.
Letak hiposentrum yang dalam mengakibatkan gempa ini tidak begitu mengguncang
permukaan bumi. Contohnya adalah gempa yang pernah terjadi di bawah Laut Jawa, Laut
Flores, dan Laut Sulawesi.
2. Gempa bumi menengah, gempa ini memiliki kedalaman hiposentrum antara 100 - 300
km. Contoh gempa ini pernah terjadi di selatan Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Teluk
Tomini. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan ringan.
3. Gempa bumi dangkal, gempa ini memiliki kedalaman hiposentrum kurang dari 100 km.
Gempa bumi ini berbahaya sebab dapat menimbulkan kerusakan besar, seperti yang
terjadi di Yogyakarta dan sebagian Jawa tengah pada bulan Mei tahun 2006.
Getaran yang disebabkan oleh gempa bumi dapat merambat melalui 3 macam gelombang gempa,
sebagai berikut.
1. Gelombang longitudinal yaitu gelombang gempa yang merambat dari sumber gempa ke
segala arah, dengan kecepatan 7 - 14 km per detik. Gelombang inilah yang pertama
dicatat oleh seismograf dan yang pertama kali dirasakan orang di daerah gempa, sehingga
dinamakan gelombang primer.
2. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang sejalan dengan gelombang primer dengan
kecepatan 4 - 7 km per detik, dinamakan juga gelombang sekunder.
3. Gelombang panjang atau gelombang permukaan, yaitu gelombang gempa yang merambat
di permukaan bumi dengan kecepatan sekitar 3,5 - 3,9 km per detik. Gelombang inilah
yang paling banyak menimbulkan kerusakan.
Keterangan:
D : jarak episentral dalam megameter
S – P : perbedaan waktu tibanya gelombang pertama dan kedua dalam menit
1' : satu menit merupakan pengurangan tetap
1 megameter : 1.000 kilometer
Contoh:
Di stasiun gempa, pelopor pertama tercatat pada pukul 10.02 dan pelopor kedua tercatat pada
pukul 10.08. Berdasarkan rumus Laska, berapa jarak episentrumnya?
Jawab :
S - P = 6 menit
D = (6 - 1) × 1 megameter = 5 megameter = 5.000 kilometer
Jadi, jarak episentrum gempa adalah 5.000 km.
Pengertian Gempa Bumi Serta Berdasarkan Penyebabnya - Pernah anda
merasakan bumi ini bergetar atau bergoyang, ornang menyebut sebagai gempa.
Gempa bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Kita bisa merasakan dipagi hari,
disiang hari atau bahkan dimalam hari ketika orang sedang pulas tertidur. Sering
gempa menyebabkan korban manusia bahkan gempa dilaut dapat menyebabkan
terjadinya Tsunami. Seperti pada tsunami di Aceh yang menelan ratusan jiwa korban,
apakah penyebabnya?. Terjadinya gempa karena adanya pengaruh tenaga geologi
baik endogen maupun eksogen, gempa bumi ini akan mempengaruhi kehidupan
manusia.
Gempa bumi adalah " peristiwa bergetarnya kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan
yang ada pada bumi ". Alat untuk mengukur kekuatan gempa dinamakan Seismograf.
Berdasarkan Penyebabnya
Gempa Vulkanik adalah " gempa yang disebabkan oleh aktivitas gunung api,
akibat tekanan gas pada magma maka terjadilah getaran pada kulit bumi
disekitar gunung api ". Gempa jenis ini dapat diperkirakan, karena sebelum
gunung api meletus terdapat tanda-tandanya.
Gempa Tektonik adalah " gempa yang disebabkan adanya gerakan lempeng
litosfer, lempeng atau kerak bumi yang bergerak suatu saat akan terjadi
tumbukan ". Tumbukan tersebut akan menyebabkan terjadinya gempa tektonik.
Gempa ini sangat berbahaya, karena getarannya sangat kuat dan tidak ada
tanda-tanda sebelumnya.
Gempa Runtuhan adalah " gempa yang disebabkan oleh runtuhnya tanah yang
mempunyai volume besar ".
2.Gempa bumi tektonik ; Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran
lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga
yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran
gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh
perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang
karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan
dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa
bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan
mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan
bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.Gempa bumi
tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit,
yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam
ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan
fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas
pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia
pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB
3.Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh
ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi
4.Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah
pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
5.Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari
manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
1) Tektonisme
Seperti telah dijelaskan, keragaman muka bumi dipengaruhi oleh adanya gerakangerakan di kerak bumi,
baik gerakan mendatar maupun gerakan tegak. Gerakangerakan tersebut mengakibatkan terjadinya
perubahan bentuk yang menghasilkan pola baru yang disebut struktur diastropik. Bentuk baru yang
termasuk dalam struktur diastropik adalah pelengkungan, pelipatan, patahan, dan retakan.
Pelengkungan : lapisan kulit bumi yang semula mendatar jika mendapat tekanan vertikal akan
membentuk struktur melengkung. Lengkungan tersebut dapat mengarah ke atas yang disebut kubah
(dome) dan dapat mengarah ke bawah yang disebut basin.
Lipatan : lapisan kulit bumi yang mendapat tekanan arah mendatar akan membentuk lipatan. Punggung
lipatan disebut antiklinal. Lembah lipatan disebut sinklinal.
Patahan : terjadi karena adanya tekanan atau gerakan tektonik secara horizontal maupun vertikal pada
kulit bumi yang rapuh. Daerah patahan merupakan daerah yang rawan gempa karena rapuh. Patahan
sering disebut juga sesar.
Retakan : terjadi karena gaya regangan yang menyebabkan batuan menjadi retakretak.
2) Vulkanisme
Vulkanisme merupakan proses keluarnya magma ke permukaan bumi. Keluarnya magma ke permukaan
bumi umumnya melalui retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung api. Jika magma yang
berusaha keluar tidak mencapai permukaan bumi, proses ini disebut intrusi magma. Jika magma sampai
di permukaan bumi, proses ini disebut ekstrusi magma. Magma yang sudah keluar ke permukaan bumi
disebut lava.
3) Seisme
Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang
atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Gayangan atau getaran ini
disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme. Getaran yang dihasilkan akibat pergeseran kerak bumi
tersebut dapat besar maupun kecil. Besar kecilnya kerusakan di muka bumi disebabkan oleh besar
kecilnya gempa tersebut.
PROSES GEMPA BUMI DAN MITIGASINYA
BAB I
PENDAHULUAN
Gempa Bumi Gempa bumi (earthquake) adalah getaran yang berasal dari dalam bumi dan
merambat sampai ke permukaan bumi disebabkan oleh adanya tenaga endogen. Pusat atau sumber
gempa bumi yang letaknya di dalam bumi disebut hiposentrum. Ilmu yang secara khusus mempelajari
gempa disebut seismologi, sedangkan ilmuwan yang mengkhususkan diri untuk mempelajari gempa
disebut seismolog.
Mengenali dan mengetahui berbagai sifat bencana yang ditimbulkan merupakan hal yang harus
dilakukan pertama kali dalam rangka mitigasi bencana. Beberapa kegiatan bencana alam seperti gempa,
sulit sekali dicegah dan ditentukan kapan dan di mana lokasinya, tetapi pencegahan jatuhnya korban
dapat dilakukan. Nah, salah satu caranya adalah mengenali berbagai jenis gempa. Jika kita
mempertanyakan dari mana gempa itu berasal atau bagaimana gempa itu terjadi, maka kita dapat
melihat pada tiga sumber terjadinya gempa, yaitu karena pergerakan lempeng tektonik, aktivitas gunung
api, atau karena runtuhan tambang atau lubang-lubang interior di dalam Bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Gempa Bumi Tektonik (Tectonic Earthquake), terjadi akibat proses tektonik di dalam litosfer yang
berupa pergeseran lapisan batuan.\ Gempa ini memiliki kekuatan yang sangat besar dan sebarannya
meliputi daerah sangat luas. Salah satu contohnya seperti gempa bumi yang terjadi di bumi Nanggroe
Aceh Darussalam.
2. Gempa Bumi Runtuhan (Fall Earthquake), terjadi akibat runtuh nya batu-batu raksasa di sisi gunung,
atau akibat runtuhnya gua-gua besar. Radius getarannya tidak begitu luas dan tidak begitu terasa di
tempat jauh.
3. Gempa Bumi Vulkanik (Volcanic Earthquake), terjadi akibat adanya aktivitas gunungapi. Dalam
banyak peristiwa, gempa bumi ini mendahului terjadinya erupsi gunungapi, tetapi lebih sering terjadi
dalam waktu bersamaan. Getaran gempa vulkanik lebih terasa jika dibandingkan getaran gempa
runtuhan, getarannya terasa di daerah yang lebih luas.
1. Gempa linier, jika episentrum berbentuk garis. Contoh: Gempa tektonik karena patahan.
2. Gempa sentral, jika episentrumnya berbentuk titik. Contoh: Gempa vulkanik dan gempa
runtuhan.
1. Gempa setempat, jika jarak episentrum dan tempat gempa terasa sejauh kurang dari 1.000 km.
2. Gempa jauh, jika jarak episentrumnya dan tempat gempa terasa sekitar 10.000 km.
3. Gempa sangat jauh, jika jarak episentrum dengan tempat terasa lebih dari 10.000 km
Mekanisme perusakan terjadi karena energi getaran gempa dirambatkan ke seluruh bagian bumi.
Di permukaan bumi, getaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan runtuhnya bangunan
sehingga dapat menimbulkan korban jiwa. Getaran gempa juga dapat memicu terjadinya tanah longsor,
runtuhan batuan, dan kerusakan tanah lainnya yang merusak permukiman penduduk. Gempa bumi juga
menyebabkan bencana ikutan berupa kebakaran, kecelakaan industri dan transportasi serta banjir
akibat runtuhnya bendungan maupun tanggul penahan lainnya. Gejala dan Peringatan Dini
• Kejadian mendadak/secara tiba-tiba
• Belum ada metode pendugaan secara akurat
Berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dewasa ini telah ditemukan beberapa cara
untuk mengetahui pusat gempa, yaitu sebagai berikut.
a. Dengan menggunakan hasil pencatatan seismograf, yaitu satu seismograf vertikal, satu seismograf
horizontal yang berarah utara-selatan, dan satu lagi seismograf horizontal yang berarah timur-barat.
Dengan tiga seismograf ini akan ditemukan letak episentrum.
b. Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak dalam satu homoseista. Ketiga tempat yang
terletak dalam satu homoseista itu dihubungkan, kemudian ditarik garis sumbu pada garis yang
menghubungkan tempat-tempat pencatatan.
c. Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat jarak episentrum. Cara ini dicari dengan rumus
Laska, yaitu:
DΔ = {(S – P) – 1} x 1 megameter
BAB III
SIMPULAN
A. Simpulan
Gempa bumi (earthquake) adalah getaran yang berasal dari dalam bumi dan merambat sampai ke
permukaan bumi disebabkan oleh adanya tenaga endogen. Pusat atau sumber gempa bumi yang
letaknya di dalam bumi disebut hiposentrum. Ilmu yang secara khusus mempelajari gempa disebut
seismologi, sedangkan ilmuwan yang mengkhususkan diri untuk mempelajari gempa disebut seismolog.
Menurut jenisnya, gempa bumi ada tiga macam, yaitu gempa tektonik, vulkanis, dan runtuhan atau
terban.
Mekanisme perusakan terjadi karena energi getaran gempa dirambatkan ke seluruh bagian bumi.
Di permukaan bumi, getaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan runtuhnya bangunan
sehingga dapat menimbulkan korban jiwa. Getaran gempa juga dapat memicu terjadinya tanah longsor,
runtuhan batuan, dan kerusakan tanah lainnya yang merusak permukiman penduduk.
Gempa bumi memiliki kekuatan yang bervariasi, yakni gempa yang berkekuatan rendah, sedang
dan tinggi. Apabila gempa bumi berkekuatan sedang dan tinggi terjadi didekat daratan, maka akan
menimbulkan kerusakan secara fisik yang hebat. Gempa bumi yang kuat apabila terjadi dilaut dapat
menimbulkan gelombang laut yang besar atau yang biasa disebut tsunami.
Gempa bumi
Minggu, 09 Juni 2013
Macam Macam Gempa Bumi
Berdasarkan Jenisnya
1. Gempa Tektonik
Merupakan gempa bumi yang disebabkan oleh adanay pertemuan dua
lempeng benua dan lempeng samudera. Misalnya seperti gempa di Jogja
Tahunn 2006, ha; tersebut termasuk gempa yang disebabkan
oleh pertemuan antara lempeng eurasia (benua) dan lempeng indoaustralia
(Samudera)
2. Gempa Vulkanik
Merupakan Gempa yang terjadi akibat adanya letusan gunung api yang
sangat kuat hingga menimbulkan getaran yang luar biasa. Misalnya
meletusnya Gunung Krakatau tahun 1883 yang mengakibatkan gempa
dan tsunami
Proses terjadinya Gempa Vulkanik
Gempa bumi yang terjadi memang menakutkan, namun hal ini tidak bisa dihindari mengingat Indonesia
termasuk negara yang rawan akan gempa.
Untuk itu, mempelajari dan mewaspadai ciri-ciri yang biasanya terjadi sebelum gempa adalah hal yang
bijaksana.
Ada beberapa ciri-ciri yang dapat terlihat jika akan terjadi gempa bumi. Beberapa ciri-ciri tersebut antara
lain:
1.Lihat ke langit
kalau di langit ada awan yang berbentuk seperti angin tornado/seperti pohon/seperti batang, bentuknya
berdiri, itu adalah awan gempa yang biasanya muncul sebelum gempa terjadi.
Awan yang berbentuk aneh itu terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis berkekuatan hebat
dari dasar bumi, sehingga gelombang elektromagnetis tersebut ‘menghisap’ daya listrik di awan, oleh
karena itu bentuk awannya jadi seperti tersedot ke bawah.
Gelombang elektromagnetis berkekuatan besar itu sendiri terjadi akibat adanya patahan atau
pergeseran lempeng bumi. Tapi kemunculan awan gempa seperti itu di langit tidak selalu berarti akan
ada gempa. Bisa saja memang bentuknya seperti itu.
Kalo tiba-tiba TV brebet-brebet, lampu fax blinking, padahal sedang tidak transmitting, teks yang kita
terima berantakan dan neon tetap menyala biarpun tidak ada arus listrik, itu berarti memang sedang
ada gelombang elektromagnetis luar biasa yang sedang terjadi tapi kasat mata dan tidak dapat dirasakan
oleh manusia.
3.Perhatikan hewan-hewan
Cek apakah hewan-hewan seperti “menghilang”, lari atau bertingkah laku aneh/gelisah. Insting hewan
biasanya tajam dan hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetis.
4.Air tanah
Lihat juga apakah air tanah tiba-tiba menjadi surut tidak seperti biasanya.
Jika empat tanda ini ada atau terlihat dalam waktu bersamaan, segeralah bersiap-siap untuk evakuasi.
Empat tanda tersebut kemungkinan besar menunjukkan memang akan ada gempa berkekuatan besar.
Walaupun demikian, adanya awan gempa yang bentuknya aneh itu, tetap tidak bisa memastikan kapan
gempa terjadi.
Oleh karena itu jangan tunggu-tunggu lagi, sebisa mungkin langsung melakukan tindakan penyelamatan
diri untuk menghindari hal-hal yang paling buruk.
Kalau skala gempanya besar dan episentrumnya terletak di laut, kita harus selalu aware akan datangnya
gelombang tsunami. Tingginya gelombang bisa puluhan meter, bisa juga hanya dua meter. Tapi biarpun
hanya dua meter, gelombangnya tidak main-main. Kekuatannya dahsyat (seperti tidak ada habisnya)
dan tekanannya bisa mencapai 190 kilogram