Anda di halaman 1dari 19

05/10/2021

Sub-Materi

01 Pengenalan
Geologi
Mineralogi Batuan
GEOLOGI DASAR Beku
Pada bab ini akan dipelajari pengenalan
geologi, mineral, proses yang terjadi di
bumi, batuan beku, batuan sedimen, dan
batuan metamorf. Batuan Batuan
Sedimen Metamorf

PENGENALAN GEOLOGI Geomorfologi

Kristalografi
Stratigrafi dan
mineralogi

Geologi (Geo= bumi, logos=ilmu):


Cabang Ilmu

ilmu yang mempelajari tentang bumi Geologi


Geologi
Petrologi
dan segala sesuatu yang terjadi di Struktur
dalamnya Geologi
● Ruang lingkup : hidrosfer, atmosfer,
dan geosfer
Geologi Mineral optik
Terapan dan petrografi

Sedimentologi Paleontologi

1
05/10/2021

Inti Bumi (Core) Mantel (mantle)


 Mulai dari kedalaman 2.883 km
 Densitas 9,5 gr/cc – 14,5 gr/cc
 Terdiri dari Nikel dan besi  Lapisan penyelubung setebal
 Inti luar (outer core) pada 2.883 km
kedalaman 2.883 km – 5.140 km  Densitas 5,7 gr/cc di dekat inti dan
yang bersifat cair 3,3 gr/cc di dekat kerak bumi
 Inti dalam (inner core) pada
kedalaman 5.140 km – 5.371 km
yang bersifat padat

Struktur Interior Bumi Struktur Interior Bumi

Magma dan Arus Konveksi Magma


Kerak bumi (crust)  Magma adalah batuan cair yang terletak pada inti bumi yang memiliki suhu yang
 Densitas rata-rata 2.7 gr/cc sangat tinggi dan dapat bergerak secara konvektif
 Terdiri dari kerak benua dan kerak  Arus konveksi magma disebabkan adanya perbedaan suhu yang sangat tinggi
samudra sehingga timbul tekanan dari bagian dalam. Lelehan magma yang lebih panas akan
 Kerak benua terdiri dari batuan bergerak ke aras dan lelehan magma yang lebih dingin akan tenggelam. Hal ini
granitik, ketebalan 45 km, kaya akan memengaruhi timbulnya bentukan bumi maupun mineral-mineral penyusun
akan unsur Si dan Al batuan
 Kerak samudra terdiri dari batuan
basaltik, ketebalan 7 km, kaya
akan Si dan Mg

Struktur Interior Bumi


Ilustrasi arus konveksi magma

2
05/10/2021

MINERALOGI

Mineralogi adalah salah satu


cabang ilmu geologi yang
mempelajari mengenai mineral,
baik dalam bentuk individu
maupun dalam bentuk kesatuan,
antara lain mempelajari tentang
sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia,
cara terdapatnya, cara terjadinya
dan kegunaannya.

Mineral terbentuk akibat


pendinginan magma
(penghabluran). Peristiwa ini
dapat dijelaskan dalam deret
reaksi Bowen

Sifat Fisik Mineral

Warna (color)
Warna mineral pada umumnya
Warna Kilap Belahan Pecahan mencerminkan komposisi kimia
dari mineral tersebut.

Bentuk Kekerasan Cerat

3
05/10/2021

Kekerasan (Hardness)
Skala Mosh
Kilap (Luster) 1. Talc
2. Gypsum
3. Kalsit
Kenampakan refleksi (pantulan) 4. Fluorit
cahaya pada bidang kristal. Terdiri 5. Apatit
dari metalik (yang menyerupai 6. Ortoklas
logam) dan non-metalik (tidak 7. Kuarsa
menyerupai logam) 8. Topaz
9. Korundum
10. Intan

Siklus Batuan

Cerat (Streak) Model yang menggambarkan


pembentukan, penghancuran,
dan pembentukan kembali dari
Warna mineral dalam keadaan sebuah batuan sebagai hasil dari
bubuk atau serbuk yang akan proses sedimentasi (yang diikuti
terlihat saat digoreskan pada oleh litifikasi), pembekuan, dan
permukaan kasar metamorfisme.

Cerat cokelat pada mineral hematit

4
05/10/2021

Tekstur Batuan Ukuran Butir Bentuk Kristal


Sedimen Klastik
 Kasar ( > 5 mm)
 Sedang (1 – 5 mm)
● Fragmen/Grain, batuan yang  Halus (< 1 mm)
ukurannya lebih besar dari pasir
● Matriks, butiran yang berukuran  Mikrokristalin (sangat halus
lebih kecil dari fragmen dan yang tidak dapat dibedakan)
diendapkan bersama fragmen
● Semen, material halus sebagai
pengikat

Kebundaran (Roundness) Sortasi

5
05/10/2021

Kemas (Fabric) Tekstur Batuan sedimen non klastik

 Sedimen non klastik terdiri atas satu jenis mineral (monomineralik) dimana
teksturnya dibagi berdasarkan kenampakan kristal
 Amorf, umumnya berukuran lempung atau koloid, non kristalin
 Oolitik, kristal bulat (elipsoid) dengan ukuran butir 0,25 – 2 mm
 Pisolitik, oolitik dengan ukuran butir > 2 mm
 Sakaroidal, butir sangat halus dan sama besar
 Kristalin, kristal berukuran besar

 Ukurn butir kristal


 Kasar (> 5 mm)
 Sedang (1 – 5 mm)
Kemas Terbuka  Halus (< 1 mm)
Kemas Tertutup

Teori Apungan Teori Tektonik


Benua Lempeng
Benua mengapung di atas mantel Interaksi antar lempeng yang
dan bergerak dimana terdapat akibatnya yang didasarkan pada
benua raksasa bernama pangaea 1. Pembentukan material
yang kemudian saling bergeser lempeng baru akibat
menjauh hingga terbentuk seperti pemekaran lantai samudra
saat ini (sea floor spreading) di
sepanjang mid oceanic ridge
2. Material litosfer baru
3. Luas area permukaan bumi
tetap konstan
4. Lempeng litosfer mampu
mentransmisikan tekanan
sampai jarak horizontal yang
cukup besar tanpa ada lapisan
penyambung

6
05/10/2021

Jenis Hubungan Lempeng


Jenis Gerak Lempeng Tektonik

Perubahan Muka
Air Laut
Muka air laut berubah dipengaruhi oleh aktivitas tektonik, gravitasi, serta
Lingkungan
pasang-surut. Hal ini akan menimbulkan berbagai jenis laut
1. Laut transgresi, laut yang terbentuk karena naiknya permukaan air
Pengendapan
laut
2. Laut regresi, aut yang mengecil dan mendangkal seiring dengan
berjalannya waktu Lingkungan terendapkannya sedimen
3. Laut ingresi, laut yang terbentuk karena terjadi penurunan kerak Terdiri dari lingkungan pengendapan
samudera relatif dengan kerak benua darat, laut, dan transisi

7
05/10/2021

Lingkungan Lingkungan
Pengendapan Transisi
Pengendapan Darat
● Delta
● Pantai
 Kipas Aluvial ● Barrier island
 Danau ● Lagoon
 Sungai braided ● Tidal flats
 Dataran banjir
 Sungai meander
 Gletser
 Gurun

Lingkungan
Pengendapan Laut



Reefs
Continental shelf
Continental slope
06
● Continental rise ATMOSFER DAN HIDROSFER
● Abyssal plain
Pada bab ini akan diperkenalkan
mengenai bagian luar dari bumi.

8
05/10/2021

PENGERTIAN ATMOSFER KOMPOSISI ATMOSFER


● Atmosfer berasal dari kata Yunani “atmos” yang berarti uap dan Gas yang jumlahnya tetap/permanen
“sphaira” berarti bulatan.
(nitrogen, oksigen, hidrogen, helium,
● Atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi.
● Gas yang membentuk atmosfer disebut udara. Udara natural dan gas-gas kecil lainnya)
terdiri dari udara kering, uap air dan aerosol. Gas Pembentuk
Udara bersifat mobile, compressible, tidak berbau, tidak

berwarna, tidak mempunyai rasa dan tidak bisa dirasakan
Atmosfer
kecuali udara bergerak (angin).
Gas yang jumlahnya berubah (uap air,
● Fenomena atmosfer yang mudah diamati, dari cuaca cerah
yang menyenangkan sampai cuaca buruk yang menegangkan : karbondioksida, dan ozon)
shower, lightning – thunder, tornado.
● Atmosfer menyebabkan gesekan bagi benda langit (meteorit)
yang bergerak melaluinya sehingga terbakar. *Komposisi udara tersebut berada di atmosfer
bagian bawah (0-25 km)

KOMPOSISI ATMOSFER STRUKTUR VERTIKAL ATMOSFER


4 gas utama udara kering yaitu Nitrogen (78,08%), Oksigen (20,95%),
Argon (0,93%), dan Karbon dioksida (325 ppm), meliputi hampir seratus ● Troposfer
persen (99,9925%) dari volume udara. Lapse rate : 0,65 oC / 100 m

Berat Kadar ● Stratosfer


Unsur Gas
Molekuler (fraksi molekul total) Terdapat lapisan ozon.
Nitrogen (N2) 28,02 0,7808 (75,51% dari massa)
Oksigen (O2) 32,00 0,2095 (23,14% dari massa) ● Mesosfer
Argon (A) 39,94 0,0093 (1,28% dari massa) Lapse rate 0,4oC/100 m
Uap air (H2O) 18,02 0 – 0,04
Karbon dioksida (CO2) 44,01 325 ppm ● Termosfer (lapisan panas)
Neon (Ne) 20,18 18 ppm Bersuhu 400o – 2000o C
Kripton (Kr) 83,70 5 ppm
Hidrogen (H) 2,02 0,5 ppm
Ozon (O3) 48,00 0 – 12 ppm

9
05/10/2021

STRUKTUR VERTIKAL ATMOSFER


(berdasarkan sifat radioelektrik)
UNSUR CUACA DAN IKLIM
Cuaca : keadaan atmosfer pada suatu saat, iklim : rata-rata cuaca dalam periode
● Netrosfer : ketinggian < 60 km dpl., dilapisan ini tidak terjadi fotoionisasi. yang panjang. Cuaca dikaji dalam meteorologi, iklim dalam klimatologi.
● Ionosfer : ketinggian 60 km – rumbai-rumbai bumi (~ 1000 km), molekuler Unsur cuaca : iklim , temperatur dan kelembapan udara, curah hujan, tekanan
udara terionisasi oleh radiasi matahari uv. udara dan angin, dll.
● Daerah D : 60 – 80 km, memantulkan radiasi gelombang kilometrik > 1
km, konsentrasi elektron 103 – 104 elektron/cm3.
KENDALI IKLIM
● Daerah E : ketinggian > 160 km, memantulkan radiasi gelombang
UNSUR IKLIM
hektometrik, konsentrasi elektron 105 pada siang sampai 103 elektron/cm3
Radiasi matahari
pada malam hari. Bekerja Meng-
Darat dan air Temperatur
● Daerah F : ketinggian > 160 km, memantulkan radiasi gelombang metrik, pada hasilkan Jenis Cuaca
Sel tekanan tinggi Endapan
konsentrasi mencapai 2 x 106 elektron/cm3 pada ketinggian 400 km, terdiri
dan rendah dan Iklim
dari dua lapisan yaitu F1 : 160 – 210 km dan F2 : diatas 210 km. Kelembapan
Massa udara
Tekanan udara
Pegunungan
Arus laut Angin
Badai siklonik

KELEMBABAN TEKANAN ATMOSFER


Tekanan atmosfer pada tinggi z adalah berat seluruh kolom atmosfer
di atas z per satuan luas

Kandungan air yang terdapat dalam udara:

Tekanan uap (e): tekanan parsial dari uap air


Kelembapan Mutlak: Masa jenis uap air
Mixing Ratio : Perbandingan massa uap air terhadap massa
udara kering

Ekspresi tekanan atmosfer. Kiri : tekanan atmosfer pada ketinggian z, dan


kanan : tekanan atmosfer permukaan

10
05/10/2021

ANGIN PERGERAKAN ANGIN


Angin adalah gerak udara yang sejajar permukaan bumi.
Angin diberi nama dari mana angin datang : angin timur angin datang dari
timur, angin laut datang dari laut, dsb.
Gaya yang bekerja pada angin adalah gaya gradien tekanan : Fp = – 1/ . p/ n
Tanda negatif menunjukkan arah gaya gradien tekanan dari tekanan tinggi ke
tekanan rendah

L 900 mb

H 1000 mb
Gaya gradien tekanan Fp

ANGIN Angin Ageostrofik Angin Gradien

Karena bumi berotasi maka muncul gaya Coriolis : Angin permukaan menderita gaya Angin yang bertiup pada isobar lengkung
Fc = 2 sin . v gesekan yang memperlambat kecepatan (lingkaran), ada tiga gaya yaitu Fp, Fc,
Jika Fp diimbangi oleh Fc maka terjadi angin geostrofik, terdapat angin, sehingga gaya Coriolis menjadi dan Fs : gaya sentrifugal
pada ketinggian di sekitar 1500 m dimana efek gesekan kecil sedangkan gaya gradien tekanan Ada 2 angin gradien :
permukaan bumi dapat diabaikan tetap. Jadi angin memotong isobar • angin siklon jika pusat isobar adalah
tekanan rendah tekanan rendah
• angin antisiklon jika pusat isobar
adalah tekanan tinggi

Angin geostrofik sejajar isobar

11
05/10/2021

Arah dan Kecepatan Angin


AWAN DAN HUJAN
• Angin adalah besaran vektor yang mempunyai arah dan
kecepatan. Awan adalah kumpulan butiran air dan/atau kristal es yang berjejari ~ 10 m
dengan konsentrasi berorde 100/cm3.
• Arah angin dinyatakan dalam derajat. Secara
klimatologis diamati 8 penjuru tapi dalam penerbangan, Awan panas, t > – 10 °C mengandung tetes air dan awan dingin t < – 10 0C
16 penjuru. Angin antara = 3600, angin tenang = 00, mengandung tetes air kelewat dingin dan kristal es.
angin timur = 900, angin tenggara = 1350, dan
Presipitasi didefinisikan sebagai air cair (hujan) dan/atau air padat (salju,
seterusnya. batu es) yang jatuh dari dasar awan sampai permukaan tanah, jika partikel-
• Kecepatan angin dinyatakan dalam satuan meter per partikel ini tidak mencapai permukaan tanah (misalnya menguap) disebut
sekon, kilometer per jam, atau knot (1 knot ~ 0,5 m/s). virga atau stalaktit.
• Vektor angin : panjang vektor adalah kecepatan angin,
Partikel presipitasi akan tumbuh jika populasi awan menjadi labil. Untuk
dan anak panah adalah arah angin. awan panas kelabilan disebabkan oleh beda ukuran tetes atau kecepatan
jatuh terminal, sedangkan untuk awan dingin kelabilan disebabkan oleh
beda tekanan uap di atas air kelewat dingin (es) yang lebih besar
dibandingkan tekanan uap di atas es (ei)

KLASIFIKASI AWAN HUJAN


(a)
Bentuk presipitasi adalah hujan,
gerimis, salju dan batu es. Di Indonesia
pada umumnya presipitasi berbentuk
Menurut metode pembentukan : tetes hujan, tetapi akhir-akhir ini sering
Stratiform dan Cumuliform terjadi batu es hujan dari awan Cb.
(b)
Menurut tinggi dasar awan (h) :
awan rendah, h < 2 km; Ns, Sc dan St Ada 4 jenis hujan :
awan menengah, h = 2 – 6 km; Ac dan As (a) Hujan konvektif
awan tinggi, h > 6 km, Cs, Cc, dan Ci. (b) Hujan orografik
(c) Hujan konvergensi
(d) Hujan fronta (c) (d)
Atas : Altocumulus, dan Altostratus,
bawah : Cumulus dan cumulonimbus

12
05/10/2021

Pola curah hujan utama di Indonesia IKLIM


• Jenis monsunal, dipengaruhi oleh monsun, distribusi curah hujan
bulanan berbentuk V atau U.
• Jenis ekuatorial, dipengaruhi oleh ekinoks, distribusi curah hujan
bulanan menunjukkan maksima ganda.
• Jenis lokal, dipengaruhi oleh kondisi lokal, distribusi curah hujan
bulanan kebalikan jenis monsunal.

Pola curah hujan tipe


monsunal (Semarang), tipe
ekuatorial (Pontianak) dan tipe
lokal (Ambon)
Pembagian 3 wilayah iklim di Indonesia berdasarkan pola
rata-rata tahunan

PERUBAHAN IKLIM DAN PEMANASAN GLOBAL SISTEM IKLIM


Faktor penyebab perubahan iklim Teori perubahan iklim

• Faktor eksternal: perubahan orbit • Teori astronomi: orbit elip bumi,


bumi, jumlah noda matahari dan noda matahari

• Faktor internal : perubahan sifat • Teori geologi : Letusan gunung


lima komponen sistem iklim api, hanyutan benua (the
continental drift)
• Faktor aktivitas manusia:
pencemaran udara, urbanisasi • Teori karbon dioksida : CO2
dan deforestasi sebagai gas rumah kaca

13
05/10/2021

PEMANASAN GLOBAL PEMANASAN GLOBAL


Aktivitas manusia : Emisi CO2 (karbon dioksida), CH4 (metan), CFC • CO2 : sejak era preindustri naik sekitar 30% akibat pembakaran bbf
(chlorofluorocarbon) • CH4 : selama periode 300 tahun (1700 – 2000) naik sekitar 145%.
Deforestasi : kerusakan hutan secara alamiah (kebakaran) dan buatan. Hutan,
penyerap karbon terbesar 1 pohon menyerap 5 – 15 ton karbon per tahun Konsentrasi (ppm) CO2 dan
CH4 selama 300 tahun yang
n CO2 + n H2O  (CH2 O)n + n O2 lalu menunjukkan kenaikan
cepat sejak dimulainya
h : energi foton,  : frekuensi radiasi matahari, industrialisasi
h : 6,625 x 10-34 Js disebut konstanta Planck (Houghton, 2001).

Alih fungsi hutan, menjadi pemukiman, persawahan, perkebunan, pertambangan,


industri – Angin kencang, radiasi masuk ke permukaan.

Kontribusi Gas-gas Terhadap


Pemanasan Global

07
ALAM SEMESTA
Pada bab ini akan diperkenalkan dengan
alam semesta dan pembentukannya.

• Sumber : PA Government Services Inc, 2000

14
05/10/2021

Teori terjadinya alam semesta


TERJADINYA ALAM SEMESTA 1. TEORI KEADAAN
TETAP
Pencetus : 3 kosmolog Inggris FRED
GEOSENTRIS HELIOSENTRIS Hoyle, Herman Bondi dan Thomas
Bumi adalah pusat dari alam Matahari adalah pusat dari alam Gold.
semesta. Semua benda langit yang semesta. Semua benda langit yang “ Alam semesta itu tidak berawal dan
ada berputar mengelilingi bumi ada berputar mengelilingi matahari tidak berakhir”
Ptolomeus, 25 SM) (Copernicus, 1530)
Materi yang ada memadat kemudian
menjadi galaksi. Galaksi yang
terbentuk tidak akan pernah kembali
ke pusat hipotesis alam semesta.

Teori terjadinya alam semesta


2. TEORI BIGBANG
Teori ini dikembangkan oleh George
Lemaitre. Berdasrkan
pengamatannya terhadap bintang2 di
langit: Posisi bintang-bintang
terhadap bintang-bintang yang lain
tidaklah tetap, melainkan tampak
semakin renggang satu sama lain.

“ Bintang berasal dari serpihan suatu


massa yg sangat besar yang
kemudian meledak” Serpihan2 ini
memiliki energi yang besar dan
menyebar ke segala penjuru, sbg
massa pijar.

15
05/10/2021

Teori terjadinya alam semesta


3. TEORI ALAM TERJADINYA TATA SURYA
SEMESTA BERAYUN
Tata surya adalah suatu kelompok benda langit yang terdiri atas seluruh
Serpihan Materi yang tersebar bergerak saling bintang dan benda2 langit yg mengitari bintang tersebut.
menjauhi , akhirnya mengalami perlambatan dan
berhenti. Tata Surya merupakan sub sistem dari suatu sistem yang lebih besar
yaitu Galaksi.
Dengan adanya gravitasi maka materi-materi tsb
tertarik kembali kearah pusat hipotesis alam
semesta. Terjadilah pemampatan kembali,
sampai suatu saat akan meledak lagi. Ledakan Bintang Planet
dapat terjadi berulang-ulang.
Memiliki cahaya sendiri. Tidak memiliki cahaya sendiri.
Hal ini menunjukan bahwa alam mengalami
pemuaian dan penyusutan, tidak ada materi yang Terlihat bercahaya jika memperoleh
hilang atau tercipta, yang ada hanyalah cahaya dari matahari kemudian
perubahan susunan saja. memantulkannya.

Dasar : Teori big bang

Teori terjadinya tata surya Teori terjadinya tata surya


1. TEORI KABUT 1. TEORI KABUT
Menurut Immanuel Kant (1755) Menurut Laplace (1796)

Kabut serta gas yang terdapat di Tata surya berasal dari kabut gas yang
angkasa berputar secara lambat berputar dengan cepat serta memiliki
hingga akhirnya membentuk cakram suhu tinggi.
yang datar dan memiliki inti massa.
Dengan kecepatan yang tinggi akhirnya
Bagian tengah dari inti massa membuat materi bola gas terlempar ke
tersebut memiliki suhu yang tinggi sekelilingnya. Bola-bola padat tersebut
dan berpijar, hingga membentuk akhirnya berubah menjadi planet.
matahari. Serta inti massa bagian Sedangkan bola yang panas menjadi
pinggir mengalami pendinginan dan pusat peredaran planet, alias matahari.
secara perlahan berubah menjadi
palnet yang mengorbit pada
matahari.

16
05/10/2021

Teori terjadinya tata surya Teori terjadinya tata surya


2. TEORI AWAN DEBU 3. TEORI PLANETESIMAL

Tata surya terbentuk dari kumpulan gas Matahari telah ada sejak awal. Lantas,
dan debu, sehingga akhirnya berputar ada sebuah bintang yang berukuran
menyerupai cakram dan bentuknya besar seperti matahari mengelilingi
berubah menjadi planet. matahari.
Pemampatan menjadi proses yang
penting dalam teori Awan Debu. Karena Karena gravitasi yang dimiliki oleh
dengan pemampatan, partikel debu bintang tersebut, partikel yang dimiliki
tertarik ke bagian pusat awan hingga matahari akhirnya ikut terseret keluar.
membentuk bola dan manjadi cakram.
Partikel yang berada di tengah cakram Partikel yang terseret jauh akhirnya
saling menekan sehingga menimbulkan mengambang di angkasa yang lama
panas dan menjadi pijar, yang menjadi kelamaan menjadi planet lain. Sementara
matahari. Bagian luar yang berputar partikel yang tidak terseret akan kembali
sangat cepat akhirnya terpecah dan tertarik ke matahari.
menjadi planet.

Teori terjadinya tata surya Teori terjadinya tata surya


4. TEORI PASANG SURUT 5. TEORI KONDENSASI
Bumi serta tata surya terbentuk karena Teori ini dikemukakan astronom Belanda,
adanya bintang lain yang mendekat ke G.P Kuiper pada tahun 1950.
matahari.
Teori ini menyampaikan bahwa tata surya
Hingga akhirnya bintang serta matahari terbentuk karena adanya bola kabut
hampir bertabrakan yang menyebabkan raksasa yang berputar hingga menjadi
tertariknya materi dari bintang lain dan cakram raksasa.
matahari.

Materi-materi itu akhirnya terkondensasi


menjadi planet.

17
05/10/2021

Teori terjadinya tata surya Susunan Tata Surya


5. TEORI BINTANG
KEMBAR
Pada tahun 1956, Fred Hoyle
menyampaikan bahwa tata surya tercipta
karena adanya dua bintang besar yang
berdekatan hingga akhirnya salah satu
bintang tersebut meledak dan
meninggalkan serpihan kecil.

Karena gravitasi yang dimiliki oleh


bintang, akhirnya serpihan hasil ledakan
mulai mengelilingi bintang tersebut.

PLANET DI TATA SURYA PLANET DI TATA SURYA


Matahari Merkurius Venus Bumi
Terdiri dari gas H2 dan He. • Ukuran ± 1/3 diameter bumi, rotasinya Ukurannya hampir sama dengan bumi. • Terbesar diantara 4 planet dalam.
Inti matahari diduga suhunya mencapai sangat lambat (59hari), berarti 29 hari
20.000.000° C. malam terus dan 29 hari siang terus. Tampak paling indah karena mampu • 70% permukaannya tertutup air.
• Pada siang hari suhu mencapai 200°C menyerap cahaya matahari dgn baik.
Lapisan tipis yang menyelimuti inti dan malam hari mencapai -270°C . • Atmosfirnya terdiri dari Nitrogen (80%),
matahari suhunya jauh lebih rendah, • Atmosfirnya sangat tipis dan tersusun Dikenal sbg Bintang Kejora. Oksigen (19%) dan gas lain (1%).
yaitu 6000 ° C, disebut Fotosfer. Diluar dr gas He. Kecepatan rotasinya masih belum
Fotosfer disebut atmosfer. • Dari Bumi dikenal sbg Bintang sore krn diketahui pasti. Diduga suhunya • Memiliki 1 satelit yaitu bulan.
hanya dapat dilihat pada saat matahari mencapai 400°C .
Fotosfer tersusun dari 2 lapisan yaitu akan tenggelam dan saat matahari
Chromosfer (sebelah dalam), tebalnya ± akan terbit. Tidak memiliki satelit.
12.000km, suhu ± 100.000° C. • Tidak memiliki satelit.

18
05/10/2021

PLANET DI TATA SURYA PLANET DI TATA SURYA


Mars Jupiter Saturnus Uranus
Paling dekat dengan bumi, ukuran • Planet terbesar dalam tatasurya, Planet terbesar ke 2 setelah Jupiter. • Warna planet ini kehijauan.
separuh bumi. diameternya 1/10 matahari.
• Letak Jupiter sangat jauh jika dibanding Karakteristik dari planet ini adalah • Ukuran 1,3XJupiter. Planet luar
Memiliki kutub utara dan selatan yg 4 planet pertama. Rotasinya 10 jam tiap memiliki cincin/gelang rangkap 2 yang umumnya besar kecuali Pluto.
tertutup salju. putaran. tersusun dari lapisan-lapisan debu halus.
• Memiliki 16 satelit(bulan) 3 diantaranya • Memiliki gelang seperti Saturnus, dan 5
Permukaan Mars berupa tanah gersang beredar berlawanan arah. Atmosfernya tersusun dari gas NH3 dan satelit.
tak ada kehidupan. Atmosfirnya terdiri • Atmosfernya tersusun dari metan, CH4. Suhu rata-rata -180°C.
dari CO2 dan suhunya -67°C. amoniak, H2 dan He. • Atmosfernya tersusun dr metan dan
• Pesawat tak berawak yg berhasil Memiliki 23 buah satelit. H2.
Memiliki 2 satelit yg disebut Phobos dan mendekati adalah Pioner dan Voyager.
Deimos. • Rotasinya searah jarum jam.

PLANET DI TATA SURYA


Neptunus
Ukuran seperti Uranus, letaknya juga
Baru-baru ini ditemukan planet baru
yg diberi nama Gliese 581g TERIMA KASIH
berdekatan.
- Sandri Erfani -
Memiliki 2 satelit, warna kehijauan.

Atmosfir tersusun dr CH4 dan NH3.

Diumumkan pada 29 September


2020, Gliese 581g Planet baru
seperti bumi, suhu tidak terlalu
panas/dingin, ada cairan spt air di
permukaan. Dapatkah manusia
hidup disana?

19

Anda mungkin juga menyukai