Anda di halaman 1dari 28

PERMUTASI, DAN DEFINISI

DETERMINAN
Dosen Pengajar
Rizka Mayasari, S.T.,M.T
Permutasi dan Definisi Determinan Matriks

Permutasi  susunan yang mungkin dibuat menurut suatu aturan dengan


memperhatikan urutan tanpa adanya penghilangan atau pengulangan

Inversi dalam Permutasi


Jika bilangan yang lebih besar mendahului bilangan
yang lebih kecil dalam urutan permutasi

Pertemuan ke-3
Permutasi Genap  Jumlah invers adalah bil. genap
Permutasi Ganjil  Jumlah invers adalah bil. ganjil

Pertemuan ke-3
a11 a12 a13
• JIka A a21 a22 a23 maka:
a31 a32 a33

• det(A)= a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a23 –
a13a22 a13 – a11 a23 a32 - a12 a21 a33
atau
a11 a12 a13 a11 a12
A a21 a22 a23 a21 a22
a31 a32 a33 a31 a23

Pertemuan ke-3
Tentukan determinan matriks 3 2 -1
B 1 1 0
-2 -2 1
Jawab :
3 2 -1 3 2
det B = 1 1 0 1 1
-2 -2 1 -2 -2

= (3)(1)(1) + (2)(0)(- 2) + ( - 1)(1)(


- 2) - ( -1)(1)(-2) - (3)(0)(- 2) - (2)(1)(1)

= 3 +0 + 2 - 2 - 0 - 2
= 1

Pertemuan ke-3
Misalkan a11 a12 ... a1n
a21 a22 ... a 2 n
A
: : :
an1 an 2 ... a
nn

Beberapa definisi yang perlu diketahui :


• Mij disebut Minor- ij yaitu determinan matriks A
dengan menghilangkan baris ke_i dan kolom ke-j
matriks A.
Contoh : 2 1 0 1 2
A 1 2 1 maka M 13 1
0 1 2 0 1
Pertemuan ke-3

Cij Matrik dinamakan kofaktor - ij yaitu (-1)i+j Mij

Contoh : 2 1 0
A 1 2 1
0 1 2

maka
2 +1 1 0
C12 = 1
1 2
= (– 1)3 .2
=–2

Pertemuan ke-3
: , ,
Menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor
sepanjang baris ke-i n
det (A) = ai1 Ci1 + ai2 Ci2 + . . . + ainCin= Σ aij cij
j 1

• Menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor


sepanjang kolom ke-j n

det (A) = a1j C1j + a2j C2j + . . . + anj Cnj = Σ aij


i 1c
ij

Pertemuan ke-3
Hitunglah Det(A) dengan ekspansi kofaktor :

2 1 0
A 1 2 1
0 1 2

Jawab :
Misalkan, kita akan menghitung det (A)
dengan ekspansi kofaktor sepanjang baris
ke-3

Pertemuan ke-3
2 1 0 3
A 1 2 1 det( A) =Σ a3 j c3 j = a31c31 +a32c32 + a33c33
0 1 2 j 1

4
1 0
31
(- 1) 1 (0)(2 1 0 1
M31 = 2 1 (1)(1) )
2 0
c32 (- 1)3+2 32
(- 1) 5
1 (0)(1 1(2 0) 2
1 1 (2)(1) )
M

3 +3
2 1
c33 (- 1) 33
6
(- 1) 1 (1)(1 4 1 3
M 1 2 (2)(2) )

det( A) = 0(1) +1(- 2) + 2(3) =0 - 2 + 6 = 4

Pertemuan ke-3
• : , ,
Tentukan determinan matriks dengan ekspansi
kofaktor

2 1 0 1 1 3 2 1 1 3 2 0
A 3 4 0 B 7 1 2 C 1 2 1 D 0 1 0
0 0 2 5 0 1 1 1 2 4 4 1

1 0 2 4 1 8 1 0 2 1 0 2
E 2 1 3 F 2 1 3 G 3 1 3 H 6 1 3
4 1 8 1 0 2 4 1 8 4 1 8

Pertemuan ke-3
A mempunyai invers jika dan hanya jika det (A) ≠ 0.
Beberapa sifat determinan matriks adalah :
• Jika A adalah sembarang matriks kuadrat, maka
det (A) = det (At)
• Jika A dan B merupakan matriks kuadrat berukuran
sama, maka :
det (A) det (B) = det (AB)
• Jika A mempunyai invers maka :
1) 1
d et (A
d et (A)

Pertemuan ke-3
Misalkan An x n dan Cij adalah kofaktor aij,
maka a a ... a C12  C1n
11 12 1n C11
a21 a22 ... a2n C21 C 22  C1n
A C
: : :    
an1 a ... a
n2 nn C n1 C n2  C nn
Matriks C dinamakan matriks kofaktor A.
Transpos dari matriks ini dinamakan adjoin A,
notasi adj(A) C11 C21  Cn1
C12 C22  Cn1
adj( A) = C =T
   
C1n C2 n  Cnn
Pertemuan ke-3

• Misalkan A memiliki invers maka :
1 1
A adj(A)
det(A)
• Langkah-langkah mencari invers dengan matriks
adjoin :
• Tentukan det(A) dengan ekspansi kofaktor
• Tentukan kofaktor dari A
• Tentukan Matriks Kofaktor A
• Tentukan Matriks Adj(A)

Pertemuan ke-3
Tentukan Matriks Kofaktor, Matriks Adjoin, dan
Invers matriks dari matriks berikut.
1 0 2
A 2 1 3
4 1 8
Solusi:
c11 c12 c13
C c21 c22 c23
c31 c32 c33

Pertemuan ke-3
1 3 2 3 2 1
c11 c12 c13
1 8 4 8 4 1
(( (3)(1) ((2)(8 (3)(4) ((2)(1 (
1)(8) ) )(16 12)) ) 1)(4))
8 3
11 4 (2 6
0 2 1 2 1 0
+4)
c21 c22 c23
1 8 4 8 4 1
((0)(8 (2)(1) ((1)(8 (2)(4) ((1)(1 (0)(4)
)(0 2) ) ) ) )(1 0) )
2 0 1
0 2 1 2 1 0
c31 c32 c33
1 3 2 3 2 1
((0)(3 (2) 1)) ((1)(3 (2)(2) ((1) 1) (0)(2)
) ( ) 4) ) 1 ( 0) )
1(3
(0 2 ( 1 1
+ 2) Pertemuan ke-3
• : , ,
• Matriks Kofaktor Matriks Adjoin (adj(A))
11 4 6 11 2 2
C 2 0 1 adj( A) 4 0 1
2 1 1 6 1 1

• Determinan Matriks A (ekspansi baris ke-1)


1 0 2
-1 3 2 3 2 -1
det( A) = 2 -1 3 = 1 -0 +2
1 8 3 8 4 1
4 1 8
= 1 (-1)(8) - (3)(1) - 0 + 2 (2)(1) - (- 1)(4)
= (- 8- 3) + 2(2 + 4) = - 11 +12 = 1
Pertemuan ke-3
• : , ,
• Invers Matriks A
-11 2 2 -11 2 2
-1 = 1 = 1
A adj(A) -4 0 1 = -4 0 1
det(A) 1
6 -1 -1 6 -1 -1

-11 2 2
-1
A = -4 0 1
6 -1 -1
Pertemuan ke-3
• : , ,
• Tentukan invers dari matriks berikut dengan
menggunakan matriks adjoin:

2 2 1 1 2 2 1 0 2
A= 1 3 0 B= 2 3 2 C= 2 1 3
5 4 3 1 5 3 4 1 8

2 1 3 1 1 6 1 2 2
D= 4 1 8 E= 0 1 4 F= 3 2 1
1 0 2 2 2 11 5 1 2

Pertemuan ke-3
r
Operasi baris elementer meliputi :
1. Pertukaran Baris
2. Perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol
3. Penjumlahan hasil perkalian suatu baris dengan
konstanta tak nol (seperti butir 2) dengan baris
yang lain.

Contoh : OBE 1 Pertukaran Baris

-3 -2 -1 1 2 3 Baris pertama (b1)


ditukar dengan
A= 1 2 3 B1 ↔ b2 ~ - 3 -2 -1
baris ke-2 (b2)
0 2 4 0 2 4

Pertemuan ke-3
• Contoh : OBE 2
Perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol

4 -4 0 -4 1 -1 0 -1 Perkalian Baris
1 pertama (b1)
A= 0 2 1 7 b1 ~ 0 2 1 7 dengan
4 bilangan ¼
2 -1 1 3 2 -1 1 3

• Contoh : OBE 3
Penjumlahan hasil perkalian suatu baris dengan konstanta
tak nol dengan baris yang lain.

1 -1 0 -1 1 -1 0 -1 Perkalian (–2)
dengan b1 lalu
A= 0 2 1 7 2b1 +b3 ~ 0 2 1 7
tambahkan
2 -1 1 3 0 1 -1 5 pada baris ke-
3 (b3)

Pertemuan ke-3
• : , ,
1 1 1 3
B= 0 0 2 1
0 0 0 0
 Baris pertama dan ke-2 dinamakan baris tak nol, karena
pada kedua baris tersebut memuat unsur tak nol.
 Bilangan 1 pada baris pertama dan bilangan 2 pada baris
ke-2 dinamakan unsur pertama tak nol pada baris
masing-masing.
 Bilangan 1 (pada baris baris pertama kolom pertama)
dinamakan satu utama.
 Baris ke-3 dinamakan baris nol, karena setiap unsur pada
baris ke-3 adalah nol.
Pertemuan ke-3
1. Pada baris tak nol maka unsur tak nol pertama
adalah 1 (dinamakan satu utama).
2. Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah
memuat 1 utama yang lebih ke kanan.
3. Jika ada baris nol (baris yang semua unsurnya nol),
maka ia diletakkan pada baris paling bawah.
4. Pada kolom yang memuat unsur 1 utama, maka
unsur yang lainnya adalah nol.
 Matriks dinamakan esilon baris jika
dipenuhi sifat 1, 2, dan 3
 Matriks dinamakan esilon baris tereduksi jika
dipenuhi semua sifat 1, 2, 3, dan 4
Pertemuan ke-3
o

• Tentukan matriks esilon baris tereduksi


1 -1 0 -1
dari: A 0 -2 2 8
3 1 -1 2

• Solusi
1 -1 0 -1 1 -1 0 -1
0 -2 2 8 ~ -3b1 + b3 0 -2 2 8
3 1 -1 2 0 4 -1 5

1 -1 0 -1 1 -1 0 -1
1 0 1 -1 -4 ~ - 4b 2+ b 3 0 1 -1 -4
~ - b2
2
0 4 -1 5 0 0 3 21
Pertemuan ke-3
1 -1 0 -1 1 -1 0 -1
1 0 1 -1 -4
~ b3 ~ b3 +b2 0 1 0 3
3
0 0 1 7 0 0 1 7

1 0 0 2
~ b2 +b1 0 1 0 3
0 0 1 7

Pertemuan ke-3
• : , ,
Perhatikan hasil OBE tadi :
1 0 0 2
0 1 0 3
0 0 1 7

 Setiap baris mempunyai satu utama.


 Tidak setiap kolom memiliki satu utama, karena
Jumlah baris lebih sedikit dari jumlah kolom
(kolom 4 tidak mempunyai satu utama)

Pertemuan ke-3
• : , ,
Tentukan bentuk eselon baris tereduksi dari matriks
berikut:
2 5 1 1 3 5 2 2
1. 1 3 0 1 2. 2 3 4 3
2 3 4 2 1 2 1 1

3 4 13 2
4 6 3 1
3. 1 2 3 1 4. 1 2 1 2
2 1 11 3
3 7 2 3

Pertemuan ke-3
Terima kasih

Pertemuan ke-3

Anda mungkin juga menyukai