Anda di halaman 1dari 15

Batuan Sedimen

Sandri Erfani, M.Eng


Teknik Geofisika Univ.
Lampung

Second Slide Master


Batuan Sedimen merupakan
akumulasi yang terjadi, baik yang
berasal dari rombakan batuan
yang telah ada (lebih tua) maupun
akumulasi hasil aktivitas
organisme (binatang & tumbuhan),
serta akumulasi hasil proses kimia
yg terjadi secara alamiah
kemudian terpadatkan hingga
membentuk massa yang padat
(Sukandarrumidi et al, 2017)
Klasifikasi batuan sedimen

Batuan sedimen organik

Batuan sedimen kimiawi

Batuan sedimen klastik


Batuan sedimen klastik
Tekstur batuan sedimen klastik
Batuan sedimen klastik terbentuk dari
rombakan batuan lain. Hasil rombakantsb
terangkut oleh media air maupun angin,
selanjutnya mengalami pemilahan butir
(sortasi), dilanjutkan dgn terendapkan lalu
terkompaksi dan menjadi batu.
• Ukuran butir
• Bentuk butir
• Pemilahan
• Kemas

Batuan sedimen non-klastik


Tekstur non klastik, yang akan memebentuk
batuan sedimen non-klastik, yaitu batuan
sedimen yang komponen pembentukannya
tidak mengalami transportasi.
• Tekstur amorf (non kristalin)
• Tekstur kristalin
Contoh batuan sedimen non klastik yang
terbentuk secara kimia: gypsum, dolostone,
batuan phospat.
Contoh batuan non-klastik yg terbentuk
secara organik: batugamping koral.
Ukuran butir fragmen

Millimeters Class Clastic texture terms


>256 boulder gravel- coarse grained
64 cobble gravel- coarse grained
4 pebble gravel- coarse grained
2 granule gravel- coarse grained
1.0 very coarse sand sand- medium-grained
0.5 coarse sand sand- medium-grained
0.25 medium sand sand- medium-grained
0.125 fine sand sand- medium-grained
0.0625 very fine sand sand- medium-grained
0.031 coarse silt mud- fine-grained
0.0156 medium silt mud- fine-grained
0.0078 fine silt mud- fine-grained
<0.0039 clay mud- fine-grained

Skala Wentworth
Ukuran butir fragmen

Bentuk butir/fragmen

konglomerat
breksi
Pemilahan (sorting)
Ciri-ciri batuan sedimen yang mudah dikenali
di lapangan:
 tampak adanya bidang perlapisan, yaitu struktur
sedimen yg menandakan adanya proses
sedimentasi.
 sifat klastik, yang menandakan bahwa butir-butir
pembentuk batuan itu pernah lepas, terutama
golongan detritus (rombakan)
 adanya sifat jejak , yaitu bekas tanda kehidupan
ataupun fosil
 jika bersifat hablur, selalu bersifat monomineral,
misalnya gypsum, kalsit, dolomit dan rijang

Bidang perlapisan
Sifat klastik

Jejak fosil
Struktur batuan sedimen
Struktur batuan sedimen mampu menceritakan cara
terjadinya batuan sedimen:
• Masif, bila pada batuan sedimen tidak menampakkan
perlapisan sama sekali
• Perlapisan, sering disebut strata, bila pada batuan
sedimen terlihat ada perlapisan.
• Berdasarkan terjadinya: struktur batuan sedimen dibagi
menjadi dua bagian besar, yaitu struktur syngenetic dan
struktur epigenetic.

Struktur syngenetic

a) Strutur perlapisan menerus


b) Struktur perlapisan silang siur
c) Strutur perlapisan pilihan (gradded
bedding)
Strutur perlapisan menerus

Struktur perlapisan silang siur


Strutur perlapisan pilihan (gradded
bedding)

Struktur epigenetic

a) Strutur kenampakan permukaan


b) Struktur erosi
Strutur kenampakan permukaan
ripples (gelembur gelombang)

Struktur erosi
Struktur sedimen non-klastik

• Struktur berfosil
• Struktur oolitik
• Struktur pisolitik

Struktur berfosil
Struktur oolitik

Struktur pisolitik

Anda mungkin juga menyukai