Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

ACARA PRAKTIKUM BATUAN SEDIMEN

4.1. Tujuan Praktikum


1. Untuk mengetahui jenis-jenis batuan sedimen
2. Untuk mengetahui ciri dan jenis-jenis batuan sedimen
3. Untuk dapat menyimpulkan hasil identifikasi analisis pada batuan
sedimen.

4.2. Teori Dasar


4.2.1. Pengertian Batuan Sedimen
Batuan Sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan
(yaitu batuan beku dan batuan metamorf) yang terbentuk melalui tiga cara
utama, yaitu pelapukan batuan lain (klastic). Pengendapan karena
aktivitas biogenic (deposition), dan pengendapan dari larutan
(precipitation). Batuan sedimen ada yang tersusun berlapis, tetapi ada juga
yang tidak. Butiran endapan itu bisa berukuran macam-macam, dari
ukuran halus sampai ukuran besar. Bahan batuan sedimen bisa dari batuan
beku, bisa dari batuan metamorf dan bisa juga dari batuan sedimen itu
sendiri. Pada batuan sedimen tidak terbentuk kristal. Jenis batuan umum
seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung termasuk dalam batuan
sedimen. Batuan sedimen meliputi 66% dari permukaan bumi.

45
46

Gambar 4.1 Sandstone

4.2.2. Klasifikasi Batuan Sedimen


1. Batuan Sedimen Detritus Klastik
Batuan ini diendapkan dengan proses mekanis. Terbagi dalam dua
golongan besar dan ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara
terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan, baik
yang terbentuk di lingkungan darat maupun di air laut.
2. Batuan Sedimen Evaporit
Proses terbentuknya adalah pada air yang memiliki larutan kimia yang
pekat. Pada umumnya terbentuk di danau atau lautan tertutup.
3. Batuan Sedimen Batubara
Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik, yaitu dari
tumbuh-tumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan
cepat tertimbun oleh lapisan yang tebal diatasnya, sehingga tidak
memungkinkan untuk terjadi pelapukan.
4. Batuan Sedimen Karbonat
Batuan ini sudah umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang
moluska alga, foraminifera atau lainnya yang bercangkang kapur.
Atau proses pengendapan yang merupakan rombakan batuan yang
terbentuk lebih dulu dan diendapkan disuatu tempat.

4.2.3. Identifikasi Batuan Sedimen


47

a. Batuan Sedimen Klastik


Batuan yang terbentuk dari pengendapan kembali datritus atau
pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf,
dan sedimen. Fragmentasi dimulai dari pelapukan mekanis maupun
kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu sekungan
pengendapan.
Setelah pengendapan berlangsung, kemudian mengalami
diagenesa, yakni proses perubahan-perubahan yang berlangsung pada
temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi
terjadi. Litifikasi merupakan proses yang mengubah suatu sedimen
menjadi batuan keras.

Gambar 4.2 Contoh Batuan Sedimen Klastik

Identifikasi batuan sedimen klastik terutama didasarkan pada


tekstur, komposisi mineral, dan struktur. Tekstur adalah suatu
kenampakan yang berhubungan dengan ukuran dan bentuk butir, serta
susunannya.
Pembahasan mengenai tekstur meliputi:
1. Ukuran Butir
Pada identifikasi ukuran butir menggunakan perhitungan
Skala Wentworth (1992).

Tabel 4.1 Skala Wentworth


48

Nama Butir Besar Butir (mm)


Bongkah (Boulder) > 256
Brangkal (Couble) 256 - 64
Kerakal (Pebble) 64 - 4
Kerikil (Granule) 4-2
Pasir Sangat Kasar (Very Coarse Sand) 2-1
Pasir Kasar (Coarse Sand) 1 - 1/2
Pasir Sedang (Medium Sand) 1/2 - 1/4
Pasir Halus (Fine Sand) 1/4 - 1/8
Lanau (Silt) 1/16 - 1/256
Lempung (Clay) < 1/256

2. Sortasi
Sortasi adalah keseragaman dari ukuran besar butir
penyusunan batuan sedimen, artinya bila semakin seragam ukuran
dan besar butirnya, maka sortasi semakin baik.
Dalam sortasi dipakai batasan-batasan sebagai berikut:
 Well Sorted
Bila ukuran butir di dalam batuan sedimen tersebut
seragam. Hal ini biasanya terjadi pada batuan sedimen
dengan kemas tertutup.
 Moderatly Sorted
Bila ukuran butir di dalam batuan sedimen terdapat yang
seragam & yang tidak seragam.
 Poorly Sorted
Bila ukuran butir di dalam batuan sedimen terdapat yang
seragam sedikit.Hal ini biaanya terjadi pada batuan
sediment dengan kemas terbuka.
49

Gambar 4.3 Sortasi

3. Derajat Pembundaran
Derajat pembundaran adalah nilai membulat atau
meruncingnya butiran dimana sifat ini hanya bisa diamati pada
batuan sedimen klastik. Kebundaran dapat dilihat dari bentuk
batuan yang terdapat dalam batuan tersebut, seperti Sangat
membundar (well rounded), Membundar (rounded), Membundar
tanggung (Subrounded), Menyudut tanggung (subangular),
Menyudut (Angular).

Gambar 4.4 Derajat Pembundaran

4. Kemas
50

Dalam Batuan Sedimen klastik dikenal dua macam kemas,


yaitu:
 Kemas terbuka, apabila butiran tidak saling bersentuhan.
 Kemas tertutup, apabila butiran saling bersentuhan

5. Struktur
Struktur batuan sedimen diantaranya adalah perlapisan.
Macam-macam perlapisan adalah sebagai berikut:
 Masif, bila tidak menunjukkan struktur dalam perlapisan
sejajar, bila perlapisan saling sejajar.
 Laminasi, perlapisan sejajar ukurannya lebih tipis dari 1
cm
 Perlapisan pilihan, bila perlapisan disusun oleh butiran
yang berubah dari kasar menjadi halus kearah vertikal.
 Perlapisan silang siur, perlapisan yang membentuk sudut
terhadap bidang perlapisan.

6. Komposisi Mineral
Komposisi yang ada pada batuan sedimen klasitik yaitu
terdiri dari:
 Fragmen
Adalah butiran yang berukuran paling besar dapat berupa
pecahan batuan, mineral dan cangkang fosil.
 Matrik
Merupakan butiran yang lebih kecil dari fragmen dan
terletak di antara fragmen sebagai massa dasar. Matrik
dapat juga berupa batuan mineral, atau fosil.
 Semen adalah bahan pengikat antar butiran atau fragmen
dan matrik.
Bahan yang umum adalah:
51

1. Semen Karbonat (berwarna putih)


2. Semen Silika (berwarna putih)
3. Semen oksidasi besi (berwarna kemerahan)

b. Batuan Sedimen Non Klastik


Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil kimia atau bisa juga dari
hasil kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah
kristalisasi langsung atau reaksi organik.
Identifikasi batuan Sedimen Non Klastik didasarkan hanya pada
tekstur, struktur dan komposisi dari batuan tersebut.
Pembahasan mengenai tekstur meliputi:
1. Tekstur dibedakan menjadi:
 Kristalin, terdiri dari kristal-kristal yang interlocking, kristal
saling mengunci satu sama lain.
 Amorf, terdiri dari mineral yang tidak mempunyai sistem kristal.
2. Struktur yang penting antara lain:
 Folisiferous, struktur yang ditunjukkan oleh fosil atau komposisi
yang organik.
 Geode, rongga yang terisi kristal dengan pertumbuhan yang
terlihat konsentris.
 Stylot, merupakan struktur bergerigi akibat pelarut.
3. Komposisi batuan sedimen non klasik umumnya monominera (satu
macam mineral).

Tabel 4.2 Penamaan Batuan Sedimen

Nama Batuan Komposisi Mineral


Batu Gamping Kristalin Kalsit
Chert Kalsedon
Gipsum Gypsum
52

4.3 Alat dan Bahan


1. Lembar format data klasifikasi batuan sedimen
2. Loop (kaca pembesar)
3. Alat tulis
4. Tabel Klasifikasi Batuan Sedimen

4.4 Waktu dan Tempat Praktikum


Waktu dan tempat pada praktikum ini adalah :
Tempat : Gedung C STT MIGAS Balikpapan
Waktu : Minggu, 3 Desember 2017. Pukul 16.00 – 18.00 WITA

4.5 Prosedur Praktikum


1. Mengambil Sampel (batuan sedimen) dari tempat yang telah
disediakan.
2. Mengamati batuan sedimen menggunakan lup (secara megaskopis).
3. Mengidentifikasi batuan beku sesuai sifat fisiknya.
4. Mengisi lembar kerja yang telah disediakan (Format batuan sedimen)
5. Mengambil batuan sedimen berikutnya dan mengulang langkah 1-5
sebanyak 3 kali.
53

4.6 Hasil Praktikum


LEMBAR IDENTIFIKASI PERAGA BATUAN SEDIMEN
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN

IDENTIFIKASI MEGASKOPIK BATUAN SEDIMEN

Nama : Pere Samben


NIM : 1701052
Kelompok :1

No. Urut :1
No. Peraga : 44
Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
Warna : Segar : Abu - Abu
Lapuk : Hitam
Tekstur
a. Ukuran Butir : > 0,004 Skala wentworth
b. Bentuk Butir : Sub Angular
c. Sortasi : Baik
d. Kemas : Tertutup
Komposisi
Fragmen : Hancuran batuan asal
Matriks : Ada
Mineral Aksesoris :-
Semen : Karbonat
Struktur : Berlapis
Ciri Khusus : Non Klastik - Karbonat
Nama Batuan : Batu Lempung
Genesa : Transisi Laut Dalam

GAMBAR
KETERANGAN GAMBAR

Nama : Lempung
Semen : Karbonat
Kemas ; TertutupNILAIPARAF ASPRAK
54

LEMBAR IDENTIFIKASI PERAGA BATUAN SEDIMEN


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN

IDENTIFIKASI MEGASKOPIK BATUAN SEDIMEN

No. Urut :1
No. Peraga :
Deskripsi Mineral
Mineral sebagai Fenokris
Warna :
Ukuran :
Bentuk :
Kelimpahan :
Nama Mineral :

Mineral sebagai Massa Dasar


Warna :
Ukuran :
Bentuk :
Kelimpahan :
Nama Mineral :

Mineral sebagai Aksesoris


Warna :
Ukuran :
Bentuk :
Kelimpahan :
Nama Mineral :
55

LEMBAR IDENTIFIKASI PERAGA BATUAN SEDIMEN


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN

IDENTIFIKASI MEGASKOPIK BATUAN SEDIMEN

Nama : Pere samben


NIM : 1701052
Kelompok :1

No. Urut : 02
No. Peraga : 18
1. Jenis Batuan : Batuan Sedimen klastik
2. Warna : Segar : Coklat
Lapuk : Hitam
3. Tekstur
a. Ukuran Butir : Lanau ( 0,004 – 0,06 mm )
b. Bentuk Butir : Subrounded
c. Sortasi : Terpilah Baik
d. Kemas : Tertutup
4. Komposisi
Fragmen :-
Matriks :
Mineral Aksesoris :-
Semen : Silika
5. Struktur : Berfosil
6. Ciri Khusus : Berbau jika di Gosok
7. Nama Batuan : Batu Rijang
8. Genesa : Transisi Laut Dalam

GAMBAR
KETERANGAN GAMBAR

Nama : Batu Rijang


Semen : Silika
Kemas ; TertutupNILAIPARAF ASPRAK
56

LEMBAR IDENTIFIKASI PERAGA BATUAN SEDIMEN


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN

IDENTIFIKASI MEGASKOPIK BATUAN SEDIMEN

No. Urut :2
No. Peraga :
Deskripsi Mineral
Mineral sebagai Fenokris
Warna :
Ukuran :
Bentuk :
Kelimpahan :
Nama Mineral :

Mineral sebagai Massa Dasar


Warna :
Ukuran :
Bentuk :
Kelimpahan :
Nama Mineral :

Mineral sebagai Aksesoris


Warna :
Ukuran :
Bentuk :
Kelimpahan :
Nama Mineral :
57

LEMBAR IDENTIFIKASI PERAGA BATUAN SEDIMEN


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN

IDENTIFIKASI MEGASKOPIK BATUAN SEDIMEN

Nama : Ayu Lesari


NIM : 1401033
Kelompok :1

No. Urut : 03
No. Peraga :2
Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
Warna : Segar : Abu - Abu
Lapuk : Hitam

3. Tekstur
a. Ukuran Butir : Krikil
b. Bentuk Butir : Angwar
c. Sortasi : Baik
d. Kemas : Tertutup
4. Komposisi
Fragmen : Hancuran batuan lain
Matriks : Pasir
Mineral Aksesoris :-
Semen : Karbonat
5. Struktur : Masif
6. Ciri Khusus : Menyudut
7. Nama Batuan :Breksi
8. Genesa : Pelapukan batuan lain
GAMBAR
KETERANGAN GAMBAR

Nama : Breksi
Semen : Karbonat
Kemas ; TertutupNILAIPARAF ASPRAK
58

LEMBAR IDENTIFIKASI PERAGA BATUAN SEDIMEN


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN

IDENTIFIKASI MEGASKOPIK BATUAN SEDIMEN

No. Urut :3
No. Peraga :
Deskripsi Mineral
Mineral sebagai Fenokris
Warna :
Ukuran :
Bentuk :
Kelimpahan :
Nama Mineral :

Mineral sebagai Massa Dasar


Warna :
Ukuran :
Bentuk :
Kelimpahan :
Nama Mineral :

Mineral sebagai Aksesoris


Warna :
Ukuran :
Bentuk :
Kelimpahan :
Nama Mineral :
59

4.7 Pembahasan
Pada pengamatan mineral ini, saya akan membahas tiga buah batuan
sedimen

Gambar 4.5 Batu Lempung

Pada pengamatan pertama, batuan sedimen yang kami amati berjenis


batuan sedimen klastik dengan warna segar putih corak hitam dan warna
lapuk putih kekuningan. Ukuran butir dari batuan sedimen tersebut adalah
krikil dengan sortasi poory sorted, kemas terbuka dan bentuk butir very
angular. Batuan tersebut memiliki fragmen dan matriks dengan struktur
batuan laminasi. Batuan tersebut memiliki semen berupa karbonat karena
berbuih jika ditetesi dengan HCl. Batuan tersebut terbentuk dari hasil
pelapukan batuan lain. Dari data di atas, maka dapat kami simpulkan batuan
yang kami identifikasi tersebut adalah Breksi
60

Gambar 4.6 Rijang

Pada pengamatan kedua, batuan sedimen yang kami amati berjenis


batuan sedimen klastik dengan warna segar abu-abu dan warna lapuk abu-
abu kehitaman. Ukuran butir dari batuan sedimen tersebut adalah silt dengan
sortasi very-well sorted, kemas tertutup dan bentuk butir rounded. Batuan
tersebut memiliki tidak memiliki fragmen, matriks, dan mineral aksesoris.
Batuan tersebut memiliki struktur batuan laminasi dengan semen berupa
karbonat karena berbuih jika ditetesi dengan HCl. Batuan tersebut terbentuk
dari hasil pelapukan batuan lain. Dari data di atas, maka dapat kami
simpulkan batuan yang kami identifikasi tersebut adalah Batu Rijang.
61

Gambar 4.7 Breksi

Pada pengamatan ketiga, batuan sedimen yang kami amati berjenis


batuan sedimen klastik dengan warna segar putih dan warna lapuk putih
kecoklatan. Ukuran butir dari batuan sedimen tersebut adalah pasir dengan
sortasi well sorted, kemas terbuka dan bentuk butir sub angular. Batuan
tersebut memiliki memiliki fragmen, matriks, dan tidak memiliki mineral
aksesoris. Batuan tersebut memiliki struktur batuan laminasi dengan semen
berupa karbonat karena berbuih jika ditetesi dengan HCl. Batuan tersebut
terbentuk dari hasil pelapukan batuan lain. Dari data di atas, maka dapat
kami simpulkan batuan yang kami identifikasi tersebut adalah Breksi
62

4.8 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan saya dan hasil praktikum yang saya peroleh,
maka dapat saya simpulkan:
1. Setiap batuan sedimen memiliki sifat-sifat fisik yang berbeda
antara satu dengan yang lain.
2. Ketiga batuan sedimen ini memiliki semen yaitu jenis karbonat
3. Untuk menentukan semen pada batuan semen dapat dilakukan
dengan cara meneteskan cairan HCL.

Anda mungkin juga menyukai