Anda di halaman 1dari 16

IDENTIFIKASI BATUAN

SEDIMEN KLASTIK
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
Acara 4

Oleh
Tim Asisten Praktikum Geologi Dasar

Semarang, 9 Oktober 2022


Batuan Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastik adalah jenis batuan sedimen yang dihasilkan
dari proses sedimentasi batuan beku atau material padat lain yang
telah mengalami pelapukan.

Batu Pasir Batu Lempung Konglomerat


Karakteristik Batuan Sedimen Klastik
1. Jenis batuan
2. Tekstur
a. Ukuran Butir
b. Sortasi
c. Derajat Kebundaran
d. Kemas
3. Struktur
4. Komposisi batuan
a. Fragmen
b. Matrik
c. Semen
5. Genesa
Tekstur
Menurut Pettijohn (1975) tekstur adalah suatu kenampakan yang
berhubungan dengan ukuran dan bentuk butir serta susunannya. Secara
umum tekstur batuan sedimen mencerminkan proses-proses yang terjadi
pada saat pengendapan.

Tekstur batuan sedimen merupakan fungsi dari kenampakan hubungan


antar butiran sedimen, meliputi :
a. Ukuran butir
b. Sortasi
c. Bentuk Butir/Roundness
d. Kemas
Ukuran Butir
Ukuran butir batuan sedimen klastik
umumnya mengikuti Skala Wentworth
Butir lanau dan lempung tidak dapat
diamati dan diukur secara megaskopik.
Ukuran butir lanau dapat diketahui jika
material itu diraba dengan tangan
masih terasa ada butir seperti pasir
tetapi sangat halus. Ukuran butir
lempung akan terasa sangat halus dan
lembut di tangan, tidak terasa ada
gesekan butiran seperti pada lanau, dan
bila diberi air akan terasa sangat licin.
Bentuk Butir
Bentuk butir sedimen mencakup tingkat
pembulatan (sphericity) dan pembundaran
(roundness). Dikenal istilah sangat membundar,
membundar, membundar tanggung, menyudut
tanggung, menyudut, dan sangat menyudut.

Bentuk butir mengindikasikan proses abrasi


yang terjadi pada butiran sedimen selama
proses transportasi, berkaitan dengan jarak
transportasi. Semakin angular menunjukkan
bahwa abrasi terhadapm butiran tersebut
masih sedikit (yang mengindikasikan jarak
transportasi belum jauh dari sumbernya),
begitu pula sebaliknya jika semakin rounded.
Kemas
Kemas/fabric berkaitan dengan susunan
butiran dalam batuan serta
hubungannya dengan matrik.
Jumlah matriks secara langsung
berpengaruh terhadap tingkat
kerapatan antar butir.
Kemas terbuka : kerapatan antar
butiran kecil/renggang, butiran tidak
saling bersentuhan/mengambang dlm
massa dasar.
Kemas tertutup : kerapatan antar
butiran besar/rapat.
Sortasi
Merupakan gambaran tingkat keseragaman dari
butiran pembentuk batuan sediment. Semakin
seragam kemas semakin baik.
1. Pemilahan sangat baik (very well sorted)
2. Pemilahan baik (well sorted)
3. Pemilahan sedang (moderately sorted)
4. Pemilahan buruk (poorly sorted)
5. Pemilahan sangat buruk (very poorly sorted)
Sortasi
Komposisi
Secara umum, komposisi batuan sedimen klastik dapat berupa :
Fragmen (pecahan yang besar, contohnya pasir dan kerikil. Bisa berupa mineral atau batuan.)
Matrik (Lumpur, pasir, atau sedimen halus lain yang mengelilingi butiran klastika/fragmen.)
Semen (Bahan / mineral yang mengikat fragmen dan matrik)

Semen
Fragmen
Matrik
Struktur
Struktur sedimen adalah kenampakan batuan sedimen dalam skala yang
lebih besar, yang merupakan suatu kelainan dari perlapisan normal batuan
sedimen dan diakibatkan oleh proses pengendapan dan keadaan energi
pembentuknya.
Genesa
Proses pembentukan suatu batuan
yang berupa asal usul, proses yang
menyebabkan batuan dapat
terbentuk, daerah tempat
pembentukannya, serta keadaan
batuan yang terbentuk juga
kondisi batuan tersebut setelah
pembentukan akhirnya.
Contoh Pengisian Instrumen

1. Jenis Batuan : Klastik


2. Struktur : Masif
3. Tekstur :
a) Ukuran Butir : 1/2 mm - 64 mm
b) Sortasi : Pemilahan buruk
c) Roundness : Membundar
d) Kemas : Terbuka
4. Komposisi Mineral :
e) Fragmen : Kerakal, Rijang (4-64)
f) Matrik : Pasir Sedang (1/4 –
1/2)
g) Semen : karbonat (CaCo3)
5. Nama Batuan : (Emot Batu) 🗿
6. Genesa :
Arigatou
Gozaimasu

Anda mungkin juga menyukai