Data yang diambil meliputi jenis batuan, tekstur (ukuran butir, pemilahan,
bentuk butir, kemas), komposisi batuan (fragmen, matriks, dan semen),
struktur sedimen dan sifat fisik batuan itu sendiri. Selain itu kita dapat
mengetahui harga porositas, permeabilitas dan saturasi fluida yang
terkandung dalam batuan tersebut. Tekstur dan struktur sedimen dapat
menggambarkan sejarah transportasi pengendapan, energi pembentuk
batuan tersebut, genesa, arah arus, mekanisme transportasi dan kecepatan
sedimen tersebut diendapkan. Sehingga dari faktor-faktor tersebut dapat
ditentukan fasies sedimen dan lingkungan pengendapannya.
Core dibagi 2 (dua), yaitu:
1. Conventional Core, yaitu core yang diambil bersamaan dengan proses
pemboran.
2. Sidewall Core, yaitu core yang diambil pada saat melakukan wireline
logging.
Alasan utama dilakukan pengambilan core di lapangan adalah:
1. Keperluan stratigrafi, dimana perusahaan minyak akan mengambil
data formasi core pada daerah development well.
1
Sedimentologi Analisis Inti Batuan (Core)
core pada daerah yang belum terbukti ada kenampakan
hidrokarbonnya (wild cat atau exploratory).
2
Sedimentologi Analisis Inti Batuan (Core)
3
Sedimentologi Analisis Inti Batuan (Core)
Dalam praktikum sedimentologi, analisis core lebih dititikberatkan pada
analisis sedimentologi dalam penentuan lingkungan pengendapan.
Deskripsi core dan analisis petrografi adalah data yang digunakan untuk
menentukan beberapa faktor seperti lingkungan pengendapan,
pengidentifikasian rekahan, mineralogi, dan pengaruhnya terhadap kualitas
batuan dan produksi. Analisis tersebut digunakan untuk menentukan:
1.Deskripsi detil batuan sedimen.
2.Hubungan dan konektivitas dari matrik dan porositas rekahan.
3.Tipe batuan dan karakteristik tekstur.
4.Mineralogi dan asal butiran.
5.Mineralogi daripada matrik dan semen.
6.Hubungan antara butiran, semen, matrik dan porositas
4
Sedimentologi Analisis Inti Batuan (Core)
Metode Analisis
1.1.3. Alat dan Bahan
Alat:
1. Lup dan komperator batuan sedimen
2. Penggaris panjang
3. Alat tulis
Bahan:
1. Core (conventional atau sidewall core)
2. HCl 0,1 N
5
Sedimentologi Analisis Inti Batuan (Core)
Kenampakan fosil, misal :
- Gastropoda
- Kayu (urat, akar, daun, dll)
- Lepidocyclina
- Gigi/tulang hiu, dll.
3. Dari hasil analisis MS (penampang stratigrafi terukur), tentukan
fasies sedimen dan lingkungan pengendapannya berdasarkan
referensi yang ada.
6
Sedimentologi Analisis Inti Batuan (Core)
7
Sedimentologi Analisis Inti Batuan (Core)
8
Sedimentologi Analisis Inti Batuan (Core)
Nama batuan, warna (fresh: , lapuk: ), tekstur batuan (ukuran butir, bentuk butir,
pemilahan, kemas), komposisi (fragmen, matrik dan semen), struktur sedimen
Contohnya:
Lithologies
G – gravel, S – sand, F – fines (mud), D – diamicton
Qualifiers
m – massive, p – planar cross-bedded, t – trough cross-bedded,
r – ripple cross-laminated, h – horizontal-
laminated, l – laminated, r – rootlets, p –
pedogenic, etc.
Prefixes
f – fine, m – medium, c – coarse
Lithologies
M – mudstone, W – wackestone, P – packstone,
G – grainstone, B – boundstone, R – rudstone,
F – floatstone, D – dolomite
Qualifiers
f – fenestral, s – stromatolitic, o – ooidal, p
– peloidal, b – bioclastic, cr – crinoidal, v –
vuggy, etc.
Prefixes f – fine, m – medium, c – coarse,
cx – crystalline, d–dolomitic, s–siliceous,
etc.
Penamaan : vfSs
References
Wendy, K., 2003, Application of Core Analysis in Reservoir Description and
Characterization, Guest Lecture Material, Core Laboratories, Yogyakarta.
9
Sedimentologi Analisis Inti Batuan (Core)
Nugrahadi, Yordi, 2001, Introduction Wellsite Geologist, PT. Caltex Pacific
Indonesia, Duri Riau
10