Anda di halaman 1dari 17

Kelompok VII:

Mita Aulia Malik (1402618078)


Muhammad Wahyu Wardana (1402618049)
Rizva Nurfadilah (1402618037)
Silvia Widyarini (1402618012)
Yanuar Dwi Ananto (1402618035)

STRUKTUR LIPATAN DI INDONESIA:


PROSES DAN SEBARANNYA
Latar Belakang

Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke yang di dalamnya


terdapat bermacam macam fenomena geologis. Salah satunya adalah
fenomena lipatan geologi (folds). Hal ini juga dipengaruhi oleh struktur
batuan yang sangat beragam di Indonesia, sehingga banyak terdapat
lipatan.
Bumi bukanlah benda homogen, sehingga persebaran lipatan pun tak merata
di setiap daerah. Proses-proses geologi yang telah berjalan ribuan, bahkan
jutaan tahun yang menyebabkan persebaran lipatan tak merata. Ada
bagian bagian bumi yang banyak lipatan dan sebaliknya.
DEFINISI LIPATAN MENURUT PARA AHLI
GEOLOGI STRUKTUR

Hill (1953) Billing (1960)


Hobs (1971) Park (1980)
Struktur lipatan merupakan Lipatan
Struktur lipatan akibat bending, Lipatan adalah suatu
pencerminan dari suatu bentuk merupakan terjadi apabila gaya penyebabnya
lengkungan yang mekanismenya bentuk undulasi tegak lurus terhadap bidang bentuk lengungan
disebabkan oleh 2 (dua) proses, atau bentuk lapisan, sedangkan pada proses (curve) dari suatu
buckling, terjadi apabila gaya bidang.
yaitu bending (Melengkung) dan gelombang penyebabnya sejajar dengan
buckling (Melipat). Pada gejala pada batuan di bidang lapisan. Selanjutnya
buckling, gaya yang bekerja kulit bumi. dikemukakan pula bahwa pada
proses buckling terjadi perubahan
sejajar dengan bidang pola keterikatan batuan, dimana
perlapisan. Sedangkan pada pada bagian puncak lipatan
gejala bending, gaya yang antiklin, berkembang suatu rekahan
yang disebabkan akibat adanya
bekerja tegak lurus terhadap tegasan tensional (tarikan)
permukaan bidang lapisan. sedangkan di bagian bawah
bidang lapisan terjadi tegasan
kompresi yang menghasilkan shear
joint. Kondisi ini akan terbalik pada
lipatan siklin.
PROSES TERBENTUKNYA LIPATAN

Lipatan adalah bagian dari struktur geologi yang mengalami deformasi atau perubahan permanen dalam bentuknya
maupun ukurannya yang ditunjukkan dalam struktur lengkungan pada permukaan bidang. Sebagaimana tahapan
deformasi bahwa lipatan merupakan akibat dari sifat mekanika batuan yang cenderung plastis ketika diberi tegangan.
Sehingga batuan tersebut tidak mengalami crack, namun hanya membentuk lipatan atau lengkungan. Hal ini disebabkan
batuan belum melewati batas plastisnya.

Keterbentukan lipatan dipicu oleh beberapa tegangan diantaranya tegangan horizontal dan vertikal. Biasanya tegangan
horizontalnya lebih kuat. Tegangan horizontal ini bekerja pada struktur bidang yang relatif kuat sehingga tidak mampu
dipatahkan, hanya dapat melengkung saja. Namun tidak hanya parameteer tegangan saja yang mempengaruhi
perubahan struktur geologi menjadi lipatan. Sifat fisik dan mekanik batuan juga dapat dijadikan parameter yang
mempengaruhi apakah batuan akan terdeformasi membentuk lipatan ataupun patahan. Proses perlipatan yang
diakibatkan oleh gaya horizontal disebut buckling.
Adanya lipatan, selain dikarenakan tegangan-tegangan yang mempengaruhinya, lipatan terbentuk dikarenakan
adanya pengaruh dari material lain, seperti halnya intrusi magma ataupun adanya cobakan minyak bumi dan gas.
Material-material tersebut memiliki pergerakan yang bebas karena memiliki tekanan yang tinggi pada kondisi
tertentu. Akibat pergerakan fluida-fluida ini memaksa lapisan yang berada diatasnya melengkung dan fluida tersebut
terjebak dibawah lengkungan lapisan tersebut. Proses perlipatan yang diakibatkan oleh gaya-gaya vertikal disebut
bending.
BAGIAN – BAGIAN LIPATAN
Limb Sinklin
Axial Plane Axial Surface
Inflection Point Pluge
Crest Waveleght
Through Core
Antiklin Depresion
GAMBAR BAGIAN – BAGIAN LIPATAN
JENJS LIPATAN BERDASARKAN PENAMPANG
TEGAKNYA
Lipatan Chevron merupakan lipatan Lipatan Isoklin merupakan lipatan dengan
bersudut dengan bidang planar sayap sejajar yang disebabkan oleh tekanan yang
terus menerus

Lipatan Klinbands merupakan lipatan


Lipatan Tegak merupakan lipatan yang garis
bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan
sumbunya membagi secara simetris atau sma
planar
besar antara antiklin dan sinklin
LIPATAN BERDASARKAN SIFAT DAN KEDALAMANNYA
Lipatan Paralel merupakan lipatan Lipatan Similar merupakan lipatan
dengan ketebalan lapisan yang tetap dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu
utama

Lipatan Disharmonik merupakan lipatan


Lipatan Ptigmatik merupakan lipatan
yang tidak teratur karena lapisan ini tersusun
dari bahan-bahan yang berbeda
terbalik terhadap sumbunya
10. Lipatan Menggantung merupakan lipatan yang
9. Lipatan Miring merupakan lipatan mirip dari lipatan miring akan tetapi bagian puncaknya
yang garis sumbunya tidak simetris, terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti
membentuk sudut menggantung

11. Lipatan Rebah merupakan lipatan yang 12. Lipatan Kelopak merupakan lipatan yang
tertekan terus menerus menyebabkan bagian dalamnya bekerja daya tekanan dan
puncaknya melandai seperti rebahan sayap tengah tidak menjadi tirebaha
13. Lipatan Seretan (Drag folds) merupakan
lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan
suatu sesar
PETA PERSEBARAN LIPATAN DI INDONESIA
LIPATAN YANG TERJADI DI PERMUKAAN BUMI DAPAT KITA
TEMUKAN DI WILAYAH INDONESIA
1. PULAU SUMATERA Bukit Barisan
Bukit barisan yang membentang di Pulau
Sumatera merupakan salah satu contoh dari
lipatan. Bukit ini merupakan hasil bentukan dari
aktivitas lempeng- lempeng yang ada di bawah
permukaan Bumi, yakni lempeng tektonik yang
bergerak.
2. PULAU JAWA

Pegunungan Ijen Pegunungan Tengger


Contoh dari lipatan lainnya adalah pegunungan Ijen. Selain bukit barisan, contoh dari lipatan lainnya
Pegunungan Ijen merupakan hasil dari aktivitas adalah pegunungan Tengger. Pegunungan Tengger
lempeng – lempeng bumi yang bergerak atif di bawah merupakan pegunungan yang berada di wilayah
permukaan bumi. provinsi Jawa Timur. Pegunungan ini terbentuk
karena adanya aktivitas dari lempeng bumi yang
aktif.
Pegunungan Selatan Jawa • Lipatan Rajamandala
Sebagai hasil pelipatan pada Maosen dan berlanjut Di sebelah dataran Bandung terdapat gunung
kearah Timur yaitu ke Nusa Tenggara Barat, Nusa Rajamandala memanjang miring memotong zona
Tenggara Timur (Umbgrove, 1949, 41). tengah dan menghubungkan antara zona selatan
Struktur daerah ini memiliki arah poros lipatan lebih dengan zona utara.
kurang timurlaut – baratdaya. Disamping perlipatan
terdapat juga persesaran, berdasarkan data geofisika
terdapat sesar dengan arah timurlaut baratdaya
melalui tepi timur Terban–Bantul (Untung, dkk,
1977).
Perbukitan Rembang Igir Pengunungan Kendeng
Perbukitan Rembang terdiri dari bukit-bukit lipatan, Igir pegunungan Kendeng merupakan hasil dari
tetapi berbeda dengan pegunungan Kendeng. Dari perlipatan lempeng yang ada di jawa barat.
sudut tektonik lipatan di perbukitan Rembang lebih kenampakan garis yang horizontal, dimana semua
landai dan simetris dari pada yang terdapat di punggung-punggungnya mempunyai tinggi yang
Kendeng, dimana zona Kendeng lipatannya kuat, sama.
curam, dan upturned. Gerak lipatan ini terjadi pada
bagian akhir plestosen tengah. Di antara lipatan
tersebut terdapat depresi dimana permukaan aslinya
mulai menurun dan yang sekarang telah diisi oleh
endapan muda seperti cekungan Blora, Jojongan, dll.
KESIMPULAN

Lipatan adalah bagian dari struktur geologi yang mengalami deformasi atau perubahan permanen dalam
bentuknya maupun ukurannya
Terdapat dua macam mekanisme pembentuk lipatan
• Buckling (melipat) adanya penekanan oleh gaya tekan yang arahnya sejajar dengan permukaan lempeng.
• Bending (melengkung) disebabkan oleh adanya penakanan yang arahnya tegak lurus terhadap bidang
lapisan.
Akibat dari dua gaya tersebut terdapat beberapa jenis lipatan
Lapisan lempeng yang terbentuk tersebut tersebar hampir diseluruh kawasan di Indonesia ini, dari sabang sampai
merauke tetapi lebih dominan di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Salah satu contohnya adalah bukit barisan yang
terbentuk dari ujung utara Pulau Sumatera sampai ujung selatan Pulau Sumatera.

Anda mungkin juga menyukai