kegiatan dalam
interpretasi citra
Metode Interpretasi Citra
• Visual (9 kunci interpretasi)
• Lebih mengandalkan interpreter
• Citra resolusi tinggi (quickbird, foto udara, ikonos, worldview)
• Streoskop
• Digital (Pengolahan Citra Digital)
• Lebih mengandalkan spektrum objek
• Citra Resolusi rendah-menengah-tinggi (Landsat, SPOT, Quickbird,dll)
• Aplikasi Pengolahan Citra (ENVI, ER MAPPER, PCI, ARCGIS)
Deteksi
• adalah usaha penyadapan data secara global baik yang tampak
maupun yang tidak tampak. Di dalam deteksi ditentukan ada tidaknya
suatu objek. Misalnya, objek berupa savana.
Identifikasi
• adalah kegiatan untuk mengenali objek yang tergambar pada citra yang dapat dikenali berdasarkan ciri yang
terekam oleh sensor dengan alat stereoskop.
Ada tiga ciri utama yang dapat dikenali, yaitu sebagai berikut.
A. Ciri Spektral adalah ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik dengan objek. Ciri
spektral dinyatakan dengan rona dan warna.
Adapun faktor yang mempengaruhi rona antara lain sebagai berikut.
1) Karakteristik objek (permukaan kasar atau halus).
2) Bahan yang digunakan (jenis film yang digunakan).
3) Pemrosesan emulsi (diproses dengan hasil redup, setengah redup, dan gelap).
4) Keadaan cuaca (cerah atau mendung).
5) Letak objek (pada lintang rendah atau tinggi).
B. Ciri Spasial adalah ciri yang terkait dengan ruang permukaan Bumi. Ciri spasial dapat dikenali dengan
menggunakan unsur- unsur interpretasi yang meliputi rona, bentuk, pola, ukuran, bayangan, asosiasi, dan
tekstur.
C. Ciri Temporal adalah ciri yang terkait dengan benda pada waktu perekaman. Misalnya, rekaman sungai musim
hujan tampak gelap, sedangkan pada musim kemarau tampak cerah.
Analisis
• adalah kegiatan penelaahan dan penguraian data hasil identifikasi sehingga dapat
dihasilkan dalam bentuk tabel, grafik, atau peta tematik.
• Urutan kegiatan yang lebih rinci dalam interpretasi citra, yaitu sebagai berikut.
1. Menguraikan atau memisahkan objek yang rona atau warnanya berbeda.
2. Ditarik garis batas atau deliniasi bagi objek yang rona dan warnanya sama.
3. Setiap objek dikenali berdasarkan karakteristik spasial dan unsur temporalnya.
4. Objek yang sudah dikenali diklasifikasikan sesuai dengan tujuan interpretasinya.
5. Digambarkan ke dalam peta kerja atau peta sementara.
6. Untuk menjaga ketelitian dan kebenarannya dilakukan pengecekan medan (lapangan).
7. Interpretasi akhir adalah pengkajian atas pola atau susunan keruangan (objek).
8. Dipergunakan sesuai tujuannya.
Tabel Interpretasi Visual
N0 Rona dan Warna Tekstur Bentuk Ukuran Pola Situs Bayangan Asosiasi Konvergensi Objek Kanamapak
Rona Bukti an
1. Cerah/ Sangat halus/kasar/ Lingkaran, 3 m2, 5 m2 Memanjan di dataran Ada, tinggi Rel kereta hubungan Pohon Kelapa
Cerah/ agak kasar/ Persegi, g rendah, di api antara
Cerah ----- menyusuri perkotaan, berasasosiasi beberapa kunci
sangai , di dengan interpretasi,
melingkar pegununga gerbong bentuknya
n, keretapi, melingkar, pola
bandara memanjang,
dengan tekstur halus, di
pesawat pantai
terbang
01 Cerah Halus Persegi 331m2, Tidak Berdektan Ada, tidak Menyatu Ukuran besar, Pabrik
panjang besar menyatu dengan tinggi dengan bentuk persegi,
dengan lahan lahan dekat dengan
objek lain pertanian/P perkebunan perkebunan
perkebunan
02 Cerah Halus Persegi Menyatu Area Ada, tinggi Menyatu Persegi yang Ruko
Pajanag dengan Kommples dengan berada di
bangunan perumahan pusat kompleks
sejenis perdagangan pertokoan,
dengan ukuran
tinggi