DIBUAT OLEH
MOHD. RIZKI NOVIANTO
1707111251
1. Strike atau Jurus adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan
bidang planar dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara.
Dip adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dan bidang
horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike.
2. Apparent dip atau Dip semu adalah nama dari setiap dip yang diukur di
bidang vertikal yang tidak tegak lurus dengan garis strike ( >90o). True
dip atau dip asli bisa diukur dari apparent dip menggunakan
trigonometri bila diketahui nilai strike. Penampang geologi
menggunakan apparent dip ketika mereka digambarkan dalam suatu
sudut yang tidak tegak lurus trike.
True dip ketika diukur dibidang vertikal yang tegak lurus terhadap garis
strike.
3. JENIS JENIS PATAHAN :
a) Normal Fault
b) Block Mountain
Block Mountain adalah kumpulan patahan- patahan yang tidak
beraturan. Patahan tersebut membentuk dataran yang memiliki bentuk
yang bermacam- macam. Ada yang naik, turun, maupun miring. Hal ini
terjadi dari akibat adanya beberapa tekanan yang terjadi di satu daerah
yang besar.
Tekanan tersebut membuat tarikan dan dorongan, yang
menghasilkan bentuk relief yang tidak beraturan. Kumpulan patahan ini
biasanya akan membentuk
berbagai pegunungan.
Pegunungan ini biasanya
terdiri dari balok- balok
lithosfer
c) Reserve Fault
Kebalikan dari normal fault, untuk jenis reserve fault ini merupakan
patahan yang terjadi dengan arah foot wall yang relatif turun
dibandingkan dengan hanging wall. Ciri yang mudah ditemukan pada
jenis patahan ini adalah tingkat kemiringannya yang relatif kecil yaitu
sekitar 45 derajat saja atau setengah dari kemiringan normal fault.
d) Obligue
Oblique adalah sesar yang
mengalami patahan vertikal
bersamaan dengan patahan
horizontal. Gerakan ini juga
disebut sebagai gerak miring.
Gerakan miring terjadi akibat
adanya dua tekanan yang
berbeda, terjadi dalam satu
Bentuk oblique
waktu dan di satu titik yang sama.
Untuk jenis strike fault ini merupakan patahan yang memiliki arah relatif
mendatar baik itu ke kiri maupun ke kanan. Arah patahan ini memang
tidak seluruhnya bergerak dengan arah mendatar namun juga bisa
dengan arah vertikal.
Pada patahan jenis ini yang bergerak ke arah kiri disebut dengan
dekstral, Dekstral dapat diketahui dengan cara berdiri di depan
potongan sesar yang besar. jika patahan tersebut adalah dekstral,
maka sesar tersebut akan bergerak ke kiri.
Horst
Horst adalah dataran yang mengalami kenaikan akibat adanya
tenaga endogen. Kenaikan dataran ini akibat adanya gerakan
tektogenesa vertikal. Gerakan tektogenesa adalah gerakan yang
berasal dari dalam bumi. Gerakan tektogenesa memusat dan
mendorong sesar melalui dua titik ke arah atas. Hal ini
menyebabkan sesar terangkat ke atas dan menyebabkan patahan
di kanan dan kiri sesar. Horst berbentuk seperti pematang yang
lebih tinggi dari dataran di kanan dan kirinya. Horst juga bisa
disebut pematang atau lurah sesar. Horst adalah puncak dari sesar
yang terdorong ke atas. Contoh horst di indonesia adalah dataran
tinggi dieng dan dataran tinggi wonosari di yogyakarta.
Graben
Graben adalah dataran yang mengalami penurunan akibat dari
tarikan tenaga endogen. Penurunan ini terjadi secara cepat. Graben
terjadi akibat dari gerakan tektogenesa yang memusat, dan
menarik sesar ke arah bawah melalui dua titik. Graben
menyebabkan patahan di kanan dan kiri sesar. Graben dapat
berbentuk lembah. Tekanan tenaga endogen yang berbeda,
menyebabkan bentuk grabien menjadi berbeda juga.
Fault Scrap
Fault scarp atau bisa disebut fleksur adalah bentuk patahan yang
terjadi akibat dorongan dari satu sisi saja. Dorongan ini
menyebabkan salah satu bagian sesar menjadi naik, sehingga
membentuk dinding terjal yang posisinya lebih tinggi dari pada
daerah sekitar. Fault scarp juga biasa disebut sebagai Cliff atau
tebing.
Pegunungan Patahan
Pegunungan patahan atau bisa disebut Step Faulting adalah bentuk
patahan yang berbentuk seperti tangga. Hal ini terjadi akibat
adanya gerakan penurunan beberapa sesar dengan tempo dan
gerakan yang hampir sama. Sesar bentuk tangga ini, menyebabkan
gunung atau pegunungan memiliki tangga alami untuk dinaiki.
4. BAGIAN BAGIAN LIPATAN :