Anda di halaman 1dari 11

GEOLOGI TEKNIK

SOAL MENGENAI PATAHAN/LIPATAN

DIBUAT OLEH
MOHD. RIZKI NOVIANTO
1707111251

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


KELAS B
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2017
Soal

1. Jelaskan apa yang di maksud dengan strike dan dip ?


2. Jelaskan apa beda true dip dan apparent dip ?
3. Jelaskan jenis jenis patahan ?
4. Jelaskan bagian-bagian lipatan ?
5. Jenis-jenis lipatan dan penyebabnya ?
Jawaban

1. Strike atau Jurus adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan
bidang planar dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara.

Dip adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dan bidang
horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike.

2. Apparent dip atau Dip semu adalah nama dari setiap dip yang diukur di
bidang vertikal yang tidak tegak lurus dengan garis strike ( >90o). True
dip atau dip asli bisa diukur dari apparent dip menggunakan
trigonometri bila diketahui nilai strike. Penampang geologi
menggunakan apparent dip ketika mereka digambarkan dalam suatu
sudut yang tidak tegak lurus trike.

True dip ketika diukur dibidang vertikal yang tegak lurus terhadap garis
strike.
3. JENIS JENIS PATAHAN :

a) Normal Fault

Patahan dikatakan masuk ke dalam normal fault jika patahan tersebut


memungkinkan satu block misalnya bagian foot wall memiliki lapisan
yang bergerak searah namun relatof naik terhadap blok lainnya yaitu
hanging wall. Ciri yang sangat mudah ditemukan pada jenis normal fault
adalah tingkat kemiringannya yang hampir 90 derajat.

b) Block Mountain
Block Mountain adalah kumpulan patahan- patahan yang tidak
beraturan. Patahan tersebut membentuk dataran yang memiliki bentuk
yang bermacam- macam. Ada yang naik, turun, maupun miring. Hal ini
terjadi dari akibat adanya beberapa tekanan yang terjadi di satu daerah
yang besar.
Tekanan tersebut membuat tarikan dan dorongan, yang
menghasilkan bentuk relief yang tidak beraturan. Kumpulan patahan ini
biasanya akan membentuk
berbagai pegunungan.
Pegunungan ini biasanya
terdiri dari balok- balok
lithosfer

c) Reserve Fault

Kebalikan dari normal fault, untuk jenis reserve fault ini merupakan
patahan yang terjadi dengan arah foot wall yang relatif turun
dibandingkan dengan hanging wall. Ciri yang mudah ditemukan pada
jenis patahan ini adalah tingkat kemiringannya yang relatif kecil yaitu
sekitar 45 derajat saja atau setengah dari kemiringan normal fault.
d) Obligue
Oblique adalah sesar yang
mengalami patahan vertikal
bersamaan dengan patahan
horizontal. Gerakan ini juga
disebut sebagai gerak miring.
Gerakan miring terjadi akibat
adanya dua tekanan yang
berbeda, terjadi dalam satu
Bentuk oblique
waktu dan di satu titik yang sama.

Dikarenakan gerakannya yang miring, hal ini menyebabkan sesar


berbentuk miring dan memanjang. berbeda dengan Fault scarp yang
membentuk tebing, bentuk Obliquelebih dalam dan panjang. Selain itu,
perbedaan tekanan yang didapat, membuat Oblique lebih curam
dari Fault scarp. Oblique adalah penyebab terbentuknya palung di dasar
laut, dan ngarai di daratan

e) Strike Fault / Patahan horizontal

Untuk jenis strike fault ini merupakan patahan yang memiliki arah relatif
mendatar baik itu ke kiri maupun ke kanan. Arah patahan ini memang
tidak seluruhnya bergerak dengan arah mendatar namun juga bisa
dengan arah vertikal.

 Pada patahan jenis ini yang bergerak ke arah kiri disebut dengan
dekstral, Dekstral dapat diketahui dengan cara berdiri di depan
potongan sesar yang besar. jika patahan tersebut adalah dekstral,
maka sesar tersebut akan bergerak ke kiri.

 sedangkan untuk patahan yang bergerak ke kanan disebut dengan


sinistral, Untuk mengetahu sinistral, caranya sama dengan
dekstral. Yaitu berdiri di depan potongan sesar yang besar. jika
sesar tersebut bergerak ke arah kiri, maka patahan tersebut adalah
sinistral.
f) Patahan vertikal

Patahan vertikal adalah patahan yang terjadi akibat tenaga endogen.


Patahan ini menyebabkan sesar bergerak keatas dan ke bawah. Sesar
sendiri dibagi menjadi dua, yaitu sesar naik dan sesar turun. Sesar naik
adalah patahan yang bergerak ke atas. Sedangkan sesar turun adalah
patahan yang bergerak ke bawah.

Patahan vertikal adalah salah


satu penyebab relief di muka
bumi memiliki tinggi yang
berbeda- beda. Patahan
vertikal yang terkenal di
indonesia adalah patahan
semangko. Patahan semangko
berada di sumatra. Patahan ini
membagi sumatra menjadi
bagian barat dan timur.
Bentuk Patahan Vertikal

 Horst
Horst adalah dataran yang mengalami kenaikan akibat adanya
tenaga endogen. Kenaikan dataran ini akibat adanya gerakan
tektogenesa vertikal. Gerakan tektogenesa adalah gerakan yang
berasal dari dalam bumi. Gerakan tektogenesa memusat dan
mendorong sesar melalui dua titik ke arah atas. Hal ini
menyebabkan sesar terangkat ke atas dan menyebabkan patahan
di kanan dan kiri sesar. Horst berbentuk seperti pematang yang
lebih tinggi dari dataran di kanan dan kirinya. Horst juga bisa
disebut pematang atau lurah sesar. Horst adalah puncak dari sesar
yang terdorong ke atas. Contoh horst di indonesia adalah dataran
tinggi dieng dan dataran tinggi wonosari di yogyakarta.

 Graben
Graben adalah dataran yang mengalami penurunan akibat dari
tarikan tenaga endogen. Penurunan ini terjadi secara cepat. Graben
terjadi akibat dari gerakan tektogenesa yang memusat, dan
menarik sesar ke arah bawah melalui dua titik. Graben
menyebabkan patahan di kanan dan kiri sesar. Graben dapat
berbentuk lembah. Tekanan tenaga endogen yang berbeda,
menyebabkan bentuk grabien menjadi berbeda juga.

Tekanan yang memusat, membuat graben memiliki dasar yang


lebih lebar dari pada bagian atasnya. Sedangkan tekanan yang
menyebar, membuat graben memiliki permukaan yang lebih lebar
dari pada bagian bawahnya. Graben juga bisa disebut Slenk atau
Terban. Graben yang terisi oleh air dapat menjadi danau. Salah satu
contoh graben di indonesia adalah danau toba di sumatra utara dan
danau tempe di sulawesi.

 Fault Scrap
Fault scarp atau bisa disebut fleksur adalah bentuk patahan yang
terjadi akibat dorongan dari satu sisi saja. Dorongan ini
menyebabkan salah satu bagian sesar menjadi naik, sehingga
membentuk dinding terjal yang posisinya lebih tinggi dari pada
daerah sekitar. Fault scarp juga biasa disebut sebagai Cliff atau
tebing.

 Pegunungan Patahan
Pegunungan patahan atau bisa disebut Step Faulting adalah bentuk
patahan yang berbentuk seperti tangga. Hal ini terjadi akibat
adanya gerakan penurunan beberapa sesar dengan tempo dan
gerakan yang hampir sama. Sesar bentuk tangga ini, menyebabkan
gunung atau pegunungan memiliki tangga alami untuk dinaiki.
4. BAGIAN BAGIAN LIPATAN :

a) Antiklin atau dikenal juga dengan sebutan punggung lipatan,


adalah unsur geometri lipatan yang memiliki permukaan cembung
(conveks) dengan arah cembungan ke atas. Bagian ini
mempunyai 2 buah limb yang arah kemiringannya berlainan dan
saling menjauh satu dengan yang lainnya. Dibagian tengah antiklin
terdapat core atau inti antiklin.
b) Sinklin atau atau dikenal juga dengan sebutan lembah lipatan,
yakni unsur geometri lipatan yang memiliki permukaan cekung
(konkav) dengan arah cekungan ke atas. Bagian ini mempunyai 2
buah limb yang arah kemiringan yang saling mendekat. Dibagian
tengah antiklin terdapat core atau inti sinklin.
a) Axial plane merupakan bidang yang memotong puncak sehingga
bagian samping dari lipatan menjadi kurang simetris. Bagian dari
lipatan yang lain adalah limbs atau dalam bahasa Indonesia disebut
sebagai sayap lipatan.
b) Axial surface atau hinge surface, merupakan bidang imajiner yang
mana terdapat semua axial line dari suatu lipatan.
c) Limbs adalah bidang miring yang membangun struktur sinklin atau
antiklin. Limbs memanjang dari axial plane pada lipatan satu ke
axial plane pada lipatan lainnya.
d) Pluge merupakan sebuah sudut yang terbentuk karena adanya
pertemuan poros dengan garis horizantal pada suatu bidang
vertikal.
e) Inflection point adalah titik dimana terdapat perubahan pada
lengkungan yang mana lengkungan ini masih termasuk bagian dari
limbs itu sendiri.
f) Wavelenght atau disebut juga dengan half, merupakan jarak antara
dua buah inflection point.
g) Crest adalah garis sepanjang bagian atau daerah tertinggi dari suatu
lipatan. Atau lebih tepatnya garis yang menghubungkan titik-titik
tertinggi dari suatu lipatan pada bidang yang sama. Crest dapat pula
disebut sebagai hinge line. Adapun bidang pada lipatan tempat
terbentuknya crest disebut sebagai crestal plane.
h) through sendiri adalah kebalikan dari crest. Through merupakan
garis yang menempati bagian paling rendah dari suatu lipatan.
Dengan kata lain, garis ini menghubungkan titik-titik paling rendah
dari bidang yang sama. Dan bidang tempat terbentuknya through
dinamakan dengan trough line.
i) Core merupakan bagian dari sebuah lipatan yang posisinya berada
disekitar sumbu lipatan.
j) Depresion adalah daerah paling rendah dari puncak sebuah
lipatan.

5. MACAM MACAM LIPATAN

a) Lipatan Tegak adalah Lipatan yang dihasilkan dari kekuatan yang


sama yang mendorong dua sisi dengan seimbang.
b) Lipatan Miring adalah Lipatan yang dihasilkan ketika kekuatan
tenaga pendorong di salah satunya sisi lebih kuat, maka akan
menghasilkan kenampakan yang salah satu sisinya lebih curam.
c) Lipatan menggantung adalah kelanjutan dari lipatan miring yang
terus mendapat dorongan. Sesuai dengan namanya, lipatan ini
mempunyai puncak yang menggantung.
d) Lipatan isoklinal merupakan Isoclinal fold mempunyai bidang
sumbu yang sejajar satu dengan yang lainnya. Lipatan ini
disebabkan oleh adanya dorongan yang terjadi secara
berkelanjutan.
e) Lipatan rebah disebut juga overtuned fold. Puncak lipatan rebah
berbentuk landai seperti suatu benda yang merebah. Penyebabnya
adalah adanya dorongan secara melintang yang berasal dari satu
arah saja.
f) Lipatan sesar sungkup merupakan kelanjutan dari lipatan rebah
yang terus menerus mendapat tekanan. Nama lain lipatan sesar
sungkup adalah overthrust. Jika lapisan tanah yang mengalami
lipatan sesar sungkup tidak cukup elastis, maka akan terjadi
patahan.

g) Overfold adalah Lipatan yang dihasilkan saat tekanan bekerja


pada salah satu sisi dengan lebih kuat, sisi tersebut akan terlipat
sesuai arah lipatan.
h) Lipatan Recumbent Fold adalah Lipatan yang terbentuk pada saat
lipatan yang satu menekan sisi yang lain, menyebabkan sumbu
lipat hampir datar.
i) Lipatan Overthrust adalah Lipatan yang terbentuk ketika tenaga
tekan menekan satu sisi dengan kuatnya hingga menyebabkan
lipatan menjadi retak.
j) Nappe adalah Lipatan yang terbentuk setelah lipatan overthrust
rusak sepanjang garis retakan. Dalam perkembangannya, wilayah
sinklinal maupun antiklinal mengalami proses perombakan oleh
tenaga yang berasal dari luar Bumi. Contohnya, wilayah sinklinal
mengalami perombakan sampai membentuk rangkaian
pegunungan dan lembah berselang-seling yang selanjutnya
disebut sinklinorium. Begitu pula dengan antiklinal yang terombak
hingga terbentuk rangkaian pegunungan dan lembah yang
selanjutnya disebut antiklinorium.

Pengelompokkan lipatan berdasarkan intensitasnya terdiri dari :

a) Lipatan terbuka yakni lipatan yang terjadi karena proses deformasi


yang lemah sehingga tidak mengalami penebalan atau pun
penipisan pada lapisannya.
b) Lipatan tertutup adalah lipatan yang terjadi karena proses
deformasi yang kuat sehingga lapisan tanah mengalami penebalan
atau penipisan.
c) Drag fold merupakan lipatan yang terjadi karena adanua
pergeseran antar lapisan. Lipatan ini adalah bagian dari sayap
lipatan lain yang lebih besar ukurannya.
d) En enchelon foldadalah sekelompok lipatan yang saling merebah
satu dengan yang lainya.
e) Culmination and depression yaitu salah satu jenis lipatan yang
memiliki sudut yang runcing pada bagian arah yang berlainan.
f) Synclinorium adalah lipatan yang sinklin utamanya terdiri dari
beberapa lipatan lain yang ukurannya lebih kecil.
g) Anticlinorium merupakan lipatan yang antiklin utamanya terdiri
dari beberapa lipatan lain yang ukurannya lebih kecil.

Anda mungkin juga menyukai