KEGIATAN BELAJAR 2
Capaian Pembelajaran:
Mahasiswa mampumengidentifikasi, membandingkan,dan
menganalisis sifat dan karakter bentuk geometri 2 dimensi dan geometri 3 dimensi beserta i
Mahasiswa mampu mengklasifikasikan bentuk 2 dimensi dan 3 dimensi berdasarkan sifat dan k
Mahasiswamampumenyelidiki,mendeskripsikan,danmenalar
1
A. Capaian Pembelajaran
KEGIATAN BELAJAR 2
2
B. Pokok Materi
KEGIATAN BELAJAR 2
3
C. Uraian Materi
KEGIATAN BELAJAR 2
4
2. Kedudukan garis dan garis
Misalkan diberikan 2 garis, yakni garis g dan garis k. Terdapat 4
kemungkinan kedudukan garis g dan garis k, yakni:
a. Garis g berhimpit dengan garis k
Garis g dengan garis k dikatakan berhimpit jika dan hanya jika
kedua garis tersebut memiliki paling sedikit 2 titik sekutu.
5
4. Kedudukan garis dan bidang
Misalkan diberikan garis g dan bidang α. Terdapat 3 kemungkinan
kedudukan garis g dan bidang α, yakni:
a. Garis g terletak pada bidang α
Garis g dikatakan terletak pada bidang α jika dan hanya jika
terdapat 2 titik pada garis terletak pada bidang α.
b. Garis g sejajar bidang α
Garis g dikatakan sejajar bidang α jika dan hanya jika garis dan
bidang tidak memiliki titik sekutu
c. Garis g memotong/menembus bidang α
Garis g dikatakan memotong bidang α jika dan hanya jika garis
dan bidang memiliki tepat 1 titik sekutu
6
Ukuran sudut dapat dinyatakan dengan satuan derajat atau radian.
Berdasarkan ukuran sudut, berikut adalah macam-macam istilah
sudut.
a. Sudut lancip adalah sudut yang besarnya antara 0o dan 90o
b. Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 90o
c. Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya antara 90o dan 180o
d. Sudut lurus adalah sudut yang besarnya 180o
7
2. Kesebangunan
Dua bangun geometri atau lebih dikatakan sebangun jika dan
hanya jika bangun-bangun tersebut memiliki panjang sisi-sisi
yang bersesuaian mempunyai perbandingan sama besar dan
mempunyai sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Contoh:
Perhatikan gambar di bawah ini!
Penyelesaian:
𝐴𝐵 𝐷𝐸
=
𝐵𝐶 𝐸𝐶
𝐴𝐵 2
=
9 3
AB x 3 = 9 x 2
AB = 6
Jadi lebar sungai adalah 6 m
3. Kongruen
Dua bangun geometri atau lebih dikatakan kongruen jika dan hanya
jika bangun-bangun tersebut memiliki bentuk, ukuran, dan besar
sudut yang bersesuain sama besar.
Contoh:
Perhatikan gambar berikut.
8
Pada gambar trapesium sama kaki di atas, banyak pasangan
segitiga yang sama dan sebangun atau kongruen adalah … .
Penyelesaian:
B. Bangun Datar
1. Jajargenjang
Jajargenjang adalah segiempat yang dibatasi oleh dua
pasang sisi berhadapan sama panjang dan sejajar.
Keliling jajargenjang = 2 × (𝑎 + 𝑠)
Sifat jajargenjang:
Panjang AP = PC
DC sejajar AB
DAB BCD
AD sejajar BC
ABC CDA
Panjang DC =
AB Panjang AD
= BC
9
2. Persegipanjang
Persegipanjang adalah segiempat yang dibatasi oleh dua
pasang sisi berhadapan sama panjang, sejajar, dan keempat
sudutnya siku-siku. (Dapat juga dikatakan bahwa persegipanjang
adalah jajargenjang yang keempat sudutnya siku-siku)
3. Persegi
Persegi adalah segiempat yang dibatasi oleh empat sisi sama
panjang dan keempat sudutnya siku-siku. (Dapat dikatakan juga
bahwa persegi adalah persegipanjang yang sisinya sama panjang)
Keliling persegi = 𝑠 + 𝑠 + 𝑠 + 𝑠 = 4 × 𝑠
Sifat persegi:
Panjang garis DC = AB = AD = BC
Panjang garis DS = SB = AS = SC
10
4. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi tiga sisi.
Penamaan segitiga:
a. Ditinjau dari panjang sisinya: segitiga sama sisi, segitiga
sama kaki, dan segitiga sembarang.
b. Ditinjau dari besar sudutnya: segitiga siku-siku, segitiga
lancip, segitiga tumpul
Segitiga siku-siku: salah satu sudutnya 900 (siku-siku)
Segitiga lancip: semua sudutnya < 900
Segitiga tumpul: salah satu sudutnya > 900
𝑎×𝑡
Luas daerah segitiga =
2
Keliling segitiga = a b c
5. Layang-Layang
Layang-layang adalah segiempat yang diagonal-diagonalnya
berpotongan tegak lurus.
Segitiga siku-siku Segitiga sebarang
11
𝑑1×𝑑2
Luas daerah layang-layang =
2
Keliling layang-layang = 2 × (𝑠1 + 𝑠2)
Sifat layang-layang:
Panjang garis AB = garis BC
Panjang garis AD = garis DC
BAD BCD
BAC BCA
ADB CDB
6. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah segiempat yang diagonal-diagonalnya
berpotongan tegak lurus dan sisi-sisinya sama panjang.
𝑑1×𝑑2
Luas daerah belah ketupat = =
2
DAB DCB
ABC ADC
7. Trapesium
Trapesium adalah segiempat yang memiliki tepat satu
pasang sisi sejajar.
(𝑎+𝑏)×𝑡
Luas daerah trapesium =
2
Keliling trapesium = a b c d
Sifat trapesium:
Garis DC sejajar garis AB
12
8. Lingkaran
Lingkaran adalah kedudukan titik-titik yang berjarak sama
terhadap sebuah titik tertentu dalam bidang yang sama.
4𝑑2
Luas daerah lingkaran = = 𝜋𝑟2
4
Keliling lingkaran = d 2 r
Contoh Masalah 1
Menentukan Luas dan Keliling Bangun Datar
Diberikan sebuah bangun datar kompleks ABCDE sebagai berikut.
Penyelesaian:
1. Berikut adalah alternatif bangun datar yang dapat
menyusun bangun ABCDE.
13
1. Bangun ABCDE dapat
disusun dari bangun
trapesium DCAE dan
segitiga CBA.
4. Dan seterusnya
7 6 3 4
LABCDE = 2 2
LABCDE = 21 + 6
LABCDE = 27
Jadi, luas daerah ABCDE adalah 27 cm2.
3. KABCDE =
2
AB+BC+CD+DE+EA KABCDE =
14
C. Bangun Ruang
1. Kubus
Kubus dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi 3
pasang sisi persegi yang kongruen.
Volume kubus = s3 = 𝑠 × 𝑠 × 𝑠
2. Balok
Balok dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi 3
pasang sisi berhadapan kongruen.
Volume balok = p l t
Luas permukaan balok =
2 ( p l) (l t) ( p t)
3. Prisma
Prisma dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi
sepasang sisi sejajar dan kongruen serta sisi tegak berbentuk persegi
panjang.
15
4. Tabung
Tabung dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi tiga
buah sisi, yaitu sisi alas dan sisi atas yang berbentuk lingkaran
serta sisi melingkar yang disebut selimut tabung.
Volume tabung = Luas alas x tinggi
Luas permukaan tabung = 2 x luas alas + luas selimut tabung
Luas permukaan tabung tanpa tutup = luas alas + luas selimut tabung
5. Limas
Limas dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi alas
berbentuk polygon dan sisi tegak berbentuk segitiga.
6. Kerucut
Kerucut dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi alas
berbentuk lingkaran dan sisi tegak (selimut kerucut). Kerucut dapat
dipandang sebagai limas yang alasnya berbentuk lingkaran.
1
Volume limas = x Luas alas x tinggi
3
16
7. Bola
Bola dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi oleh
kedudukan titik-titik yang memiliki jarak yang sama terhadap titik
pusat.
4 r3
Volume bola = 3
Contoh Masalah 2
Menentukan Volume Bangun Ruang
Diberikan sebuah bangun ruang ABCDEF.GHIJKL sebagai berikut.
Penyelesaian:
1. Berikut adalah alternatif bangun ruang yang dapat
menyusun bangun ruang ABCDEF.GHIJKL
17
1. Bangun ABCDEF.GHIJKL
dapat disusun dari bangun
ruang balok E’BCD.K’HIJ dan
prisma AE’EF.GK’KL.
2. Bangun ABCDEF.GHIJKL
dapat disusun dari bangun
ruang balok EE’CD.K’HIJ dan
prisma ABE’F.GHK’L.
3. Dan seterusnya
D. Sistem Koordinat
Sistem koordinat yang sering digunakan dalam kajian geometri
adalah sistem koordinat kartesius. Sistem koordinat kertesius dua
dimensi terdiri dari 2 sumbu, yakni sumbu-x (horizontal) dan sumbu-
y (vertikal). Berikut ini diilustrasikan manfaat sistem koordinat.
18
Contoh Masalah 3
Masalah Lokasi Titik
19
b. Pada setiap pasangan, temukan total jarak mobil polisi dalam
satuan kotak!
Penyelesaian:
1. Berikut adalah koordinat bangunan di kota Ngalam.
a. Pom bensin terletak di persimpangan jalan ke-7 dan 5,
jadi koordinatnya (7,5);
b. Universitas terletak di persimpangan jalan ke- (-7) dan 2,
jadi koordinatnya (-7,2);
c. Rumah sakit terletak di persimpangan jalan ke- 4 dan
(- 4), jadi koordinatnya (4,-4).
2. a. Berikut adalah rute yang tepat dari:
1) Rute terpendek yang ditempuh mobil polisi dari
Kantor polisi ke Balaikota adalah melewati 2 jalan ke
Utara dan melewati 5 jalan ke Timur atau melewati 5
jalan ke Timur dan melewati 2 jalan ke Utara.
20
b. Berdasarkan rute yang ditempuh, berikut adalah jarak
tempuh dari masing-masing rute.
1) Rute terpendek yang ditempuh mobil polisi dari
Kantor polisi ke Balaikota adalah 7 satuan kotak;
2) Rute terpendek yang ditempuh mobil polisi dari
Stasiun ke Stadion adalah 5 satuan kotak;
3) Rute terpendek yang ditempuh mobil polisi dari
Universitas ke Pizza Dut adalah 14 satuan kotak.
3. Misalkan diberikan koordinat dua bangunan di Ngalam,
1. Segitiga Siku-Siku
Segitiga siku-siku merupakan segitiga yang besar salah satu
21
2. Teorema Pythagoras
Pythagoras merupakan seorang ahli filsafat dan matematika
dari Yunani. Teorema Pythagoras menyatakan bahwa pada
sebuah segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring (hipotenusa)
merupakan
jumlah kuadrat dari dua sisi yang lain. Misalkan PQR berikut
siku-siku di Q .
Teorema Pythagoras
Contoh Masalah 4
Penyelesaian:
1. Misalkan diberikan koordinat dua bangunan di Ngalam,
23
Jarak Stasiun ke Stadion adalah
24
F. Transformasi Geometri
A
A’
2. Pencerminan
s
B B’
Objek geometri B dikatakan mengalami pencerminan terhadap
sumbu s menjadi B’.
3. Perputaran
E
D
25
Objek geometri E dikatakan perbesaran dari objek geometri D
atau
Objek geometri D dikatakan pengecilan dari objek geometri E.
26
D. Latihan
KEGIATAN BELAJAR 2
Soal Latihan
1. Apakah bagian yang berwarna merah pada tiga gambar
berikut memiliki luas yang sama?
27
4. Pada bangun ruang berikut:
a. Gambarkan jaring-jaringnya
b. Luas seluruh permukaannya
c. Panjang seluruh rusuknya
d. Volumenya
5. Sebuah tangga bagian belakang menempel di tembok, bagian bawah
menempel di lantai. Bentuk dan ukuran tangga seperti pada gambar
di bawah. Tangga tersebut dicat pada bagian yang berwarna kuning.
Berapakah luas permukaan yang dicat?
28
E. Referensi Tambahan
KEGIATAN BELAJAR 2
29
⮚ Transformasi Geometri
https://www.youtube.com/watch?v=hb7zSdgKIo4
⮚ Kesebangunan dan kongruen
https://www.youtube.com/watch?v=GWQtdpdk89c
https://www.youtube.com/watch?v=SHMDMBevcck
⮚ Sistem Koordinat
https://www.youtube.com/watch?v=6ngNB0KKWiI
Artikel/Jurnal/Buku/Modul:
1. Kesulitan Siswa Sekolah Dasar Pada Materi Geometri Bangun Ruang
Ditinjau Dari Persepsi Guru :
https://jurnal.habi.ac.id/index.php/Dikmat/article/view/45
2. Keterampilan Dasar Geometri Siswa Kelas V Dalam Menyelesaikan Soal
Bangun Datar Berdasarkan Kemampuan Matematika Di MI Al
Istiqomah Banjarmasin
30