Anda di halaman 1dari 30

Geometri

KEGIATAN BELAJAR 2

Capaian Pembelajaran:
Mahasiswa mampumengidentifikasi, membandingkan,dan
menganalisis sifat dan karakter bentuk geometri 2 dimensi dan geometri 3 dimensi beserta i
Mahasiswa mampu mengklasifikasikan bentuk 2 dimensi dan 3 dimensi berdasarkan sifat dan k
Mahasiswamampumenyelidiki,mendeskripsikan,danmenalar

pembagian,penggabungan, dan pentransformasian suatu bentuk geometri;


Mahasiswa mampu menerapkan kongruensi dan kesebangunan;

 Mahasiswa mampumendeskripsikan lokasi dan pergerakan
menggunakanistilahgeometridanmenggunakanbahasayang komunikatif;
Mahasiswa mampu membuat dan menggunakan sistem koordinat dan untuk menunjukkan lo
Mahasiswa mampu menentukan jarak di antara dua titik pada sistem koordinat;
Mahasiswa mampu memprediksi dan mendeskripsikan hasil dari pergeseran, pencerminan, da
Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan mendeskripsikan simetri dan

1
A. Capaian Pembelajaran

KEGIATAN BELAJAR 2

 Mahasiswa mampu menganalisis karakter dan sifat dari geometri 2


dimensi dan geometri 3 dimensi serta mengembangkan argumen
tentang hubungan geometris.
 Mahasiswa mampu menentukan posisi dan mendeskripsikan
hubungan spasial menggunakan sistem koordinat atau sistem
representasi lain.
 Mahasiswa mampu menerapkan transformasi dan menggunakan
simetri untuk menganalisis situasi matematis.
 Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalah yang berkait
dengan konsep kongruensi dan kesebangunan

2
B. Pokok Materi

KEGIATAN BELAJAR 2

Istilah dalam Geometri:


 Bangun Datar
 Bangun Ruang
 Sistem Koordinat
 Segitiga Siku-Siku dan Teorema Pythagoras
 Transformasi Geometri

3
C. Uraian Materi

KEGIATAN BELAJAR 2

A. Istilah dalam Geometri


Geometri berasal dari bahasa latin geo yang berarti bumi dan
metros yang berarti pengukuran, sehingga geometri diartikan sebagai
pengukuran bumi. Berikut adalah tiga istilah pokok dalam geometri
yang tidak didefinisikan (undefined term).
1. Titik
Titik merupakan objek geometri yang tidak mempunyai panjang
dan tebal. Titik diilustrasikan sebagai noktah (dot) dan diberi
label dengan huruf kapital;
2. Garis
Garis merupakan objek geometri yang diilustrasikan dengan
goresan yang kedua ujungnya diberi tanda panah untuk
menandakan bahwa garis dapat diperpanjang di kedua ujungnya;
3. Bidang
Bidang merupakan objek geometri yang diilustrasikan dengan
suatu daerah (misalnya dinyatakan sebagai persegipanjang atau
jajargenjang).
Ketiga istilah pokok yang tidak didefinisikan tersebut
merupakan fondasi fundamental yang mengonstruksi geometri.
Berikut akan dijelaskan hubungan titik, garis, dan bidang
beserta istilah-istilah lain dalam geometri terkait kedudukannya.
1. Kedudukan titik dan garis
Misalkan diberikan sebuah titik A dan garis g. Terdapat 2
kemungkinan kedudukan titik A terhadap garis g, yakni:
a. Titik terletak pada garis

b. Titik terletak di luar garis

4
2. Kedudukan garis dan garis
Misalkan diberikan 2 garis, yakni garis g dan garis k. Terdapat 4
kemungkinan kedudukan garis g dan garis k, yakni:
a. Garis g berhimpit dengan garis k
Garis g dengan garis k dikatakan berhimpit jika dan hanya jika
kedua garis tersebut memiliki paling sedikit 2 titik sekutu.

b. Garis g berpotongan dengan garis k


Garis g dengan garis k dikatakan berpotongan jika dan hanya
jika kedua garis tersebut memiliki paling sedikit 1 titik sekutu.

c. Garis g sejajar dengan garis k


Garis g dengan garis k dikatakan sejajar jika dan hanya jika
kedua garis tersebut sebidang dan tidak berpotongan.

d. Garis g bersilangan dengan garis k


Garis g dengan garis k dikatakan bersilangan jika dan hanya jika
kedua garis tersebut tidak sebidang

3. Kedudukan titik dan bidang


Misalkan diberikan sebuah titik A dan bidang α. Terdapat 2
kemunkinan kedudukan titik A terhadap bidang α, yakni:
a. Titik terletak pada bidang
b. Titik terletak di luar bidang

5
4. Kedudukan garis dan bidang
Misalkan diberikan garis g dan bidang α. Terdapat 3 kemungkinan
kedudukan garis g dan bidang α, yakni:
a. Garis g terletak pada bidang α
Garis g dikatakan terletak pada bidang α jika dan hanya jika
terdapat 2 titik pada garis terletak pada bidang α.
b. Garis g sejajar bidang α
Garis g dikatakan sejajar bidang α jika dan hanya jika garis dan
bidang tidak memiliki titik sekutu
c. Garis g memotong/menembus bidang α
Garis g dikatakan memotong bidang α jika dan hanya jika garis
dan bidang memiliki tepat 1 titik sekutu

5. Kedudukan bidang dan bidang


Misalkan diberikan 2 bidang, yakni bidang α dan bidang β.
Terdapat 3 kemungkinan kedudukan bidang α dan bidang β,
yakni:
a. Bidang α terletak pada bidang β
Bidang α dikatakan terletak pada bidang β jika dan hanya jika
kedua bidang tersebut memiliki 3 titik sekutu yang tidak
segaris
b. Bidang α sejajar bidang β
Bidang α dan bidang β dikatakan sejajar jika dan hanya jika
kedua bidang tersebut tidak memiliki titik sekutu
c. Bidang α memotong/menembus bidang β
Bidang α dikatakan memotong dengan bidang β jika dan hanya
jika kedua bidang tersebut memiliki 2 titik sekutu

Istilah lain yang perlu dipahami selanjutnya adalah sudut,


sebangun, dan kongruen.
1. Sudut
Sudut merupakan gabungan dua sinar garis yang titik pangkalnya
berhimpit. Kedua sinar garis disebut sebagai sisi atau kaki sudut
dan titik pangkalnya disebut titik sudut. Sudut dinotasikan
dengan simbol  diikuti tiga huruf dengan huruf tengah
merupakan titik sudut atau simbol  diikuti satu huruf, yakni
titik sudut saja.

Contoh: AOB atau O

6
Ukuran sudut dapat dinyatakan dengan satuan derajat atau radian.
Berdasarkan ukuran sudut, berikut adalah macam-macam istilah
sudut.
a. Sudut lancip adalah sudut yang besarnya antara 0o dan 90o
b. Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 90o
c. Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya antara 90o dan 180o
d. Sudut lurus adalah sudut yang besarnya 180o

Berdasarkan hubungan sudut dengan sudut lain, berikut adalah


macam-macam istilah sudut.
a. Dua sudut disebut berpelurus, jika jumlah besar sudut
keduanya 180o

b. Dua sudut disebut berpenyiku, jika jumlah besar sudut


keduanya 90o

7
2. Kesebangunan
Dua bangun geometri atau lebih dikatakan sebangun jika dan
hanya jika bangun-bangun tersebut memiliki panjang sisi-sisi
yang bersesuaian mempunyai perbandingan sama besar dan
mempunyai sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Contoh:
Perhatikan gambar di bawah ini!

Seorang pemuda mengukur lebar sungai dengan menancapkan


tongkat di B, C, D, dan E dengan AB  BC (A sebuah pohon). Lebar
sungai (AB) adalah ….

Penyelesaian:

𝐴𝐵 𝐷𝐸
=
𝐵𝐶 𝐸𝐶
𝐴𝐵 2
=
9 3
AB x 3 = 9 x 2
AB = 6
Jadi lebar sungai adalah 6 m

3. Kongruen
Dua bangun geometri atau lebih dikatakan kongruen jika dan hanya
jika bangun-bangun tersebut memiliki bentuk, ukuran, dan besar
sudut yang bersesuain sama besar.
Contoh:
Perhatikan gambar berikut.

8
Pada gambar trapesium sama kaki di atas, banyak pasangan
segitiga yang sama dan sebangun atau kongruen adalah … .
Penyelesaian:

1. Segitiga DEF kongruen dengan CEF


2. Segitiga DFA kongruen dengan CFB
3. Segitiga AGF kongruen dengan BGF
4. Segitiga DCA kongruen dengan DCB
5. Segitiga BAD kongruen dengan ABC
Jadi terdapat 5 pasangan segitiga yang kongruen

B. Bangun Datar
1. Jajargenjang
Jajargenjang adalah segiempat yang dibatasi oleh dua
pasang sisi berhadapan sama panjang dan sejajar.

Luas daerah jajargenjang = alas x tinggi

Keliling jajargenjang = 2 × (𝑎 + 𝑠)

Sifat jajargenjang:
Panjang AP = PC
DC sejajar AB
DAB  BCD
AD sejajar BC
ABC  CDA
Panjang DC =

AB Panjang AD

= BC

9
2. Persegipanjang
Persegipanjang adalah segiempat yang dibatasi oleh dua
pasang sisi berhadapan sama panjang, sejajar, dan keempat
sudutnya siku-siku. (Dapat juga dikatakan bahwa persegipanjang
adalah jajargenjang yang keempat sudutnya siku-siku)

Luas daerah persegipanjang= 𝑝 × 𝑙


Keliling persegipanjang = 2 × (𝑝 +
𝑙) Sifat persegipanjang:

garis DC sejajar garisAB


garis AD sejajar garis BC Panjang DS = panjang SB
Panjang DC = panjang Panjang AS = panjang SB
AB
Panjang AD = panjang BC
DAB  ABC  BCD  CDA 
900

3. Persegi
Persegi adalah segiempat yang dibatasi oleh empat sisi sama
panjang dan keempat sudutnya siku-siku. (Dapat dikatakan juga
bahwa persegi adalah persegipanjang yang sisinya sama panjang)

Luas daerah persegi = 𝑠 × 𝑠


𝑠 = panjang sisi

Keliling persegi = 𝑠 + 𝑠 + 𝑠 + 𝑠 = 4 × 𝑠
Sifat persegi:

garis DC sejajar garis AB


garis AD sejajar garis BC

Panjang garis DC = AB = AD = BC
Panjang garis DS = SB = AS = SC

DAB  ABC  BCD  CDA  900

10
4. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi tiga sisi.
Penamaan segitiga:
a. Ditinjau dari panjang sisinya: segitiga sama sisi, segitiga
sama kaki, dan segitiga sembarang.
b. Ditinjau dari besar sudutnya: segitiga siku-siku, segitiga
lancip, segitiga tumpul
Segitiga siku-siku: salah satu sudutnya 900 (siku-siku)
Segitiga lancip: semua sudutnya < 900
Segitiga tumpul: salah satu sudutnya > 900

𝑎×𝑡
Luas daerah segitiga =
2

Keliling segitiga = a  b  c

5. Layang-Layang
Layang-layang adalah segiempat yang diagonal-diagonalnya
berpotongan tegak lurus.
Segitiga siku-siku Segitiga sebarang

11
𝑑1×𝑑2
Luas daerah layang-layang =
2
Keliling layang-layang = 2 × (𝑠1 + 𝑠2)
Sifat layang-layang:
Panjang garis AB = garis BC
Panjang garis AD = garis DC

BAD  BCD
BAC  BCA
ADB  CDB

6. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah segiempat yang diagonal-diagonalnya
berpotongan tegak lurus dan sisi-sisinya sama panjang.
𝑑1×𝑑2
Luas daerah belah ketupat = =
2

Keliling belah ketupat = 4 s


Sifat belah ketupat:
𝐴𝐵 sejajar 𝐷𝐶
𝐴𝐷 sejajar 𝐵𝐶

Garis AD sejajar garis BC


Panjang garis AB = BC = CD = DA
Panjang garis BS = DS
Panjang garis AS = SC

DAB  DCB

ABC  ADC

7. Trapesium
Trapesium adalah segiempat yang memiliki tepat satu
pasang sisi sejajar.
(𝑎+𝑏)×𝑡
Luas daerah trapesium =
2

Keliling trapesium = a  b  c  d
Sifat trapesium:
Garis DC sejajar garis AB

12
8. Lingkaran
Lingkaran adalah kedudukan titik-titik yang berjarak sama
terhadap sebuah titik tertentu dalam bidang yang sama.

4𝑑2
Luas daerah lingkaran = = 𝜋𝑟2
4

Keliling lingkaran =   d  2   r

Contoh Masalah 1
Menentukan Luas dan Keliling Bangun Datar
Diberikan sebuah bangun datar kompleks ABCDE sebagai berikut.

Diketahui AC = 7 cm, BE = 6 cm, OB=OA=OE, AB=AE= 3 2 , dan BC= 5


cm.
1. Sebutkan bangun datar apa saja yang menyusun bangun datar
ABCDE di atas?
2. Tentukan luas daerah bangun datar tersebut!
3. Tentukan keliling bangun ABCDE!

Penyelesaian:
1. Berikut adalah alternatif bangun datar yang dapat
menyusun bangun ABCDE.

Alternatif Bangun Datar Penyusun


Ilustrasi
ke- Bangun ABCDE

13
1. Bangun ABCDE dapat
disusun dari bangun
trapesium DCAE dan
segitiga CBA.

2. Bangun ABCDE dapat


disusun dari bangun segitiga
EAB dan trapesium BEDC

3. Bangun ABCDE dapat


disusun dari bangun layang-
layang ABCE dan segitiga
EDC

4. Dan seterusnya

2. Karena bangun ABCDE dapat disusun oleh bangun layang-layang


ABCE dan segitiga EDC, maka
LABCDE = LABCE + LEDC
d1  d2 a  t
LABCDE = 2  2

7 6 3 4
LABCDE = 2  2
LABCDE = 21 + 6
LABCDE = 27
Jadi, luas daerah ABCDE adalah 27 cm2.

3. KABCDE =

2
AB+BC+CD+DE+EA KABCDE =

3 2 +5+3+4+ 32 KABCDE = 12+ 6

Jadi, keliling bangun ABCDE adalah 12+ 6 2 .

14
C. Bangun Ruang
1. Kubus
Kubus dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi 3
pasang sisi persegi yang kongruen.

Volume kubus = s3 = 𝑠 × 𝑠 × 𝑠

Luas permukaan kubus = 6  s2

2. Balok
Balok dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi 3
pasang sisi berhadapan kongruen.

Volume balok = p  l  t
Luas permukaan balok =

2  ( p  l)  (l  t)  ( p  t)

3. Prisma
Prisma dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi
sepasang sisi sejajar dan kongruen serta sisi tegak berbentuk persegi
panjang.

Volume prisma = Luas alas x tinggi


Luas permukaan prisma = 2 x luas alas + luas seluruh sisi tegak

15
4. Tabung
Tabung dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi tiga
buah sisi, yaitu sisi alas dan sisi atas yang berbentuk lingkaran
serta sisi melingkar yang disebut selimut tabung.
Volume tabung = Luas alas x tinggi
Luas permukaan tabung = 2 x luas alas + luas selimut tabung
Luas permukaan tabung tanpa tutup = luas alas + luas selimut tabung

5. Limas
Limas dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi alas
berbentuk polygon dan sisi tegak berbentuk segitiga.

Limas segitiga Limas segiempat


1
Volume limas = x Luas alas x tinggi
3

6. Kerucut
Kerucut dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi alas
berbentuk lingkaran dan sisi tegak (selimut kerucut). Kerucut dapat
dipandang sebagai limas yang alasnya berbentuk lingkaran.
1
Volume limas = x Luas alas x tinggi
3

Luas selimut kerucut = 𝜋 × 𝑂𝐴 × 𝐴𝑇

16
7. Bola
Bola dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi oleh
kedudukan titik-titik yang memiliki jarak yang sama terhadap titik
pusat.
4  r3
Volume bola = 3

Luas permukaan bola = 4   r2

Contoh Masalah 2
Menentukan Volume Bangun Ruang
Diberikan sebuah bangun ruang ABCDEF.GHIJKL sebagai berikut.

Diketahui AB = 12 cm, BC = 9 cm, CD=DE=3, dan BH= 4 cm.


1. Sebutkan bangun ruang apa saja yang menyusun bangun ruang
ABCDEF.GHIJKL di atas?
2. Tentukan volume bangun ABCDEF.GHIJKL tersebut!

Penyelesaian:
1. Berikut adalah alternatif bangun ruang yang dapat
menyusun bangun ruang ABCDEF.GHIJKL

Alternati Bangun Ruang Penyusun


Ilustrasi
f ke- Bangun ABCDEF.GHIJKL

17
1. Bangun ABCDEF.GHIJKL
dapat disusun dari bangun
ruang balok E’BCD.K’HIJ dan
prisma AE’EF.GK’KL.

2. Bangun ABCDEF.GHIJKL
dapat disusun dari bangun
ruang balok EE’CD.K’HIJ dan
prisma ABE’F.GHK’L.

3. Dan seterusnya

2. Diketahui AB = 12 cm, BC = 9 cm, CD=DE=3 cm, FE= 7 cm, dan BH=


4 cm.
Karena bangun ABCDEF.GHIJKL dapat disusun dari bangun ruang
balok EE’CD.K’HIJ dan prisma ABE’F.GHK’L, maka
VABCDEF.GHIJKL = VEE’CD.K’HIJ +VABE’F.GHK’L
1
EE ' E ' K  E 'C  (AB  FE ')  BE ' BH
VABCDEF.GHIJKL = 2
1
3 43  (12 10)  6 4
VABCDEF.GHIJKL = 2
VABCDEF.GHIJKL = 36 + 264
VABCDEF.GHIJKL = 300
Jadi, volume bangun ABCDEF.GHIJKL adalah 300 cm3.

D. Sistem Koordinat
Sistem koordinat yang sering digunakan dalam kajian geometri
adalah sistem koordinat kartesius. Sistem koordinat kertesius dua
dimensi terdiri dari 2 sumbu, yakni sumbu-x (horizontal) dan sumbu-
y (vertikal). Berikut ini diilustrasikan manfaat sistem koordinat.

Menentukan Lokasi Titik dan Jarak Titik

Kota Ngalam merupakan kota unik yang jalan-jalannya didesain


menyerupai sumbu koordinat dengan Balai Kota sebagai pusatnya.
Berikut ini adalah tata letak bangunan penting di kota Ngalam.

18
Contoh Masalah 3
Masalah Lokasi Titik

1. Berdasarkan gambar lokasi Kota Ngalam di atas, berikan


koordinat dari masing-masing bangunan berikut:
a. Pom Bensin
b. Universitas
c. Rumah Sakit

2. Kepala polisi kota Ngalam merencanakan beberapa rute mobil


polisi. Kepala polisi tersebut perlu membuat rute mobil polisi
terpendek dari pasangan lokasi berikut.
Pasangan 1: dari Kantor polisi ke Balai
Kota Pasangan 2: dari Stasiun ke Stadion
Pasangan 3: dari Universitas ke Pizza Dut
a. Berikan arah yang tepat dari rute mobil polisi pada setiap
pasangan!

19
b. Pada setiap pasangan, temukan total jarak mobil polisi dalam
satuan kotak!

3. Misalkan Anda mengetahui koordinat dua bangunan di Ngalam.


Bagaimana Anda menentukan lintasan terpendek mobil polisi
(dalam satuan kotak) di antara mereka?

Penyelesaian:
1. Berikut adalah koordinat bangunan di kota Ngalam.
a. Pom bensin terletak di persimpangan jalan ke-7 dan 5,
jadi koordinatnya (7,5);
b. Universitas terletak di persimpangan jalan ke- (-7) dan 2,
jadi koordinatnya (-7,2);
c. Rumah sakit terletak di persimpangan jalan ke- 4 dan
(- 4), jadi koordinatnya (4,-4).
2. a. Berikut adalah rute yang tepat dari:
1) Rute terpendek yang ditempuh mobil polisi dari
Kantor polisi ke Balaikota adalah melewati 2 jalan ke
Utara dan melewati 5 jalan ke Timur atau melewati 5
jalan ke Timur dan melewati 2 jalan ke Utara.

2) Rute terpendek yang ditempuh mobil polisi dari


Stasiun ke Stadion adalah melewati 2 jalan ke Timur
dan melewati 3 jalan ke Selatan atau melewati 3 jalan
ke Selatan dan melewati 2 jalan ke Timur.

3) Rute terpendek yang ditempuh mobil polisi dari


Universitas ke Pizza Dut adalah melewati 7 jalan ke
Timur dan melewati 7 jalan ke Selatan atau melewati
7 jalan ke Selatan dan melewati 7 jalan ke Timur.

20
b. Berdasarkan rute yang ditempuh, berikut adalah jarak
tempuh dari masing-masing rute.
1) Rute terpendek yang ditempuh mobil polisi dari
Kantor polisi ke Balaikota adalah 7 satuan kotak;
2) Rute terpendek yang ditempuh mobil polisi dari
Stasiun ke Stadion adalah 5 satuan kotak;
3) Rute terpendek yang ditempuh mobil polisi dari
Universitas ke Pizza Dut adalah 14 satuan kotak.
3. Misalkan diberikan koordinat dua bangunan di Ngalam,

yakni bangunan A(x1, y1 dan bangunan B(x2 , y2 ) . Untuk


)
menentukan lintasan terpendek mobil polisi dari bangunan
A(x1, y1 )
dan bangunan B(x2 , y2 adala x2  satuan ke
) h x1

Timur/Barat (horizontal) dan y2  y1 satuan ke Utara/Selatan


(vertikal).

E. Segitiga Siku-Siku dan Teorema Pythagoras

1. Segitiga Siku-Siku
Segitiga siku-siku merupakan segitiga yang besar salah satu

sudutnya 90o. Perhatikan


PQR
pada gambar di bawah ini yang
sudut siku-sikunya di
Q . Sisi PR disebut sisi miring

(hipotenusa) sedangkan sisi PQ dan QR disebut kaki segitiga siku-


siku.

21
2. Teorema Pythagoras
Pythagoras merupakan seorang ahli filsafat dan matematika
dari Yunani. Teorema Pythagoras menyatakan bahwa pada
sebuah segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring (hipotenusa)
merupakan
jumlah kuadrat dari dua sisi yang lain. Misalkan PQR berikut
siku-siku di Q .

Teorema Pythagoras

PR2  PQ2  QR2

Sebagai akibat teorema Pythagoras adalah adanya bilangan


tripel Pythagoras, yakni segitiga yang dibentuk dengan ukuran
sisi sesuai bilangan tripel Pythagoras adalah segitiga siku-siku.
Contoh bilangan tripel Pythagoras di antaranya adalah:
3, 4, dan 5
5, 12, dan 13
7, 24, dan 25
Salah satu manfaat teorema Pythagoras adalah dalam
menentukan jarak.

Contoh Masalah 4

Masalah Penentuan Jarak

Perhatikan kembali peta kota Ngalam pada materi koordinat kartesius.

1. Dibandingkan dengan mobil, helikopter dapat secara langsung


menuju dari satu tempat ke tempat lain. Dari setiap pasangan lokasi
pada Contoh Masalah 3 Nomor 2, temukan jarak tempuh
terpendek helikopter (dalam satuan kotak) dari titik awal hingga
titik akhir.
22
2. Apakah rute helikopter di antara setiap pasangan lokasi selalu
lebih pendek helikopter rute mobil? Jelaskan!

Penyelesaian:
1. Misalkan diberikan koordinat dua bangunan di Ngalam,

yakni bangunan A(x1, y1 ) dan B(x2 , y2 ) .


bangunan

Dengan menerapkan teorema Pythagoras, jarak dari


bangunan A ke bangunan B jika ditempuh dengan helikopter
adalah

AB  x21 x2 y 21y 2


a. Diketahui koordinat kantor polisi (-5,-2) dan koordinat
balai kota (0,0).

Jarak kantor polisi ke balai kota adalah

 0  (5) 2   0  (2) 2 52  22  25  4  29

Jadi, jarak kantor polisi ke balai kota adalah 29 satuan.


b. Diketahui koordinat stasiun (3,1) dan koordinat stadion
(5,-2).

23
Jarak Stasiun ke Stadion adalah

5  32   2 12 22  (3)2  4  9  13

Jadi, jarak kantor polisi ke balai kota 13 satuan.


adalah

c. Diketahui koordinat universitas (-7,2) dan koordinat


pizza dut (0,-5).

Jarak Universitas ke Pizza Dut adalah

 7  02   5  22 (7)2  (7)2 49  49  98


Jadi, jarak kantor polisi ke balai kota adalah 98 satuan

2. Ya. Berdasarkan sifat segitiga siku-siku, panjang hipotenusa


selalu lebih kecil daripada jumlah panjang kedua kaki
segitiga siku-siku. Dengan demikian, rute helikopter di
antara setiap pasangan lokasi selalu lebih pendek daripada
rute mobil.

24
F. Transformasi Geometri

Objek geometri dapat diberikan operasi seperti pergeseran, perputaran,


dan perbesaran/pengecilan.
1. Pergeseran
k

A
A’

Posisi objek geometri A dikatakan mengalami pergeseran sejauh k


menjadi di A’.

2. Pencerminan

s
B B’
Objek geometri B dikatakan mengalami pencerminan terhadap
sumbu s menjadi B’.
3. Perputaran

Objek geometri C dikatakan mengalami perputaran sebesar θ.


4. Perbesaran/Pengecilan

E
D

25
Objek geometri E dikatakan perbesaran dari objek geometri D
atau
Objek geometri D dikatakan pengecilan dari objek geometri E.

26
D. Latihan

KEGIATAN BELAJAR 2

Diskusikan dengan teman Anda!


1. Ketika menjelaskan bangun datar, guru menggunakan contoh pintu
dan papan tulis sebagai contoh persegipanjang. Bagaimana
pendapat Anda?
2. Sebagai guru, bagaimana cara Anda mengajarkan konsep 𝜋 (dibaca:
pi) ketika menjelaskan luas dan keliling lingkaran?
3. Buatlah peta konsep yang menunjukkan hubungan/kaitan diantara
bangun-bangun geometri!
4. Seorang siswa berpendapat bahwa persegipanjang merupakan
jajargenjang yang besar keempat sudutnya 90o. Bagaimana Anda
menyikapi pendapat siswa tersebut?
5. Disadari bahwa rumus-rumus bangun datar yang harus dikuasai
siswa jenjang SD/MI cukup banyak. Sebagai guru, bagaimana cara
Anda menyiasati permasalahan tersebut?
6. Bagaimana keterkaitan salah satu indikator moderasi beragama
dalam proses pembelajaran materi tersebut di atas? Berikan pendapat
saudara.

Soal Latihan
1. Apakah bagian yang berwarna merah pada tiga gambar
berikut memiliki luas yang sama?

2. Sebuah persegipanjang luasnya 110 cm2. Jika panjangnya


bertambah 10% dan lebarnya berkurang 10%, menjadi berapakah
luasnya sekarang?
3. Luas suatu belah ketupat 36 cm2. Jika salah satu diagonalnya
adalah dua kali diagonal yang lain, berapakah panjang masing-
masing diagonalnya?

27
4. Pada bangun ruang berikut:
a. Gambarkan jaring-jaringnya
b. Luas seluruh permukaannya
c. Panjang seluruh rusuknya
d. Volumenya
5. Sebuah tangga bagian belakang menempel di tembok, bagian bawah
menempel di lantai. Bentuk dan ukuran tangga seperti pada gambar
di bawah. Tangga tersebut dicat pada bagian yang berwarna kuning.
Berapakah luas permukaan yang dicat?

6. Dita mendapat hadiah seuntai kalung. Kalung tersebut memiliki


panjang 30 cm dan seluruhnya diisi butiran mutiara berbentuk
bola dengan diameter 1 cm. Apabila berat mutiara adalah 5
gram/cm3, berapa berat kalung Dita?
7. Pada koordinat kartesius, titik sudut pada segitiga ABC memiliki
koordinat sebagai berikut: A(-2, -1), B(4, 2), dan C(1, 6). Jika
segitiga ABC dicerminkan terhadap sumbu x, tentukan koordinat
hasil pencerminannya.

28
E. Referensi Tambahan

KEGIATAN BELAJAR 2

Untuk memperkaya materi, Bapak/Ibu dapat mempelajari materi


penunjang KB 2 melalui tautan dibawah ini. Selamat belajar semoga
bermafaat.

⮚ Istilah dalam Geometri dan Bangun Datar


http://repository.ut.ac.id/4046/2/PDGK4206-M1.pdf
⮚ Bangun Ruang
http://repository.ut.ac.id/4721/2/PEMA4216-M1.pdf
⮚ Segitiga Siku-Siku dan Teorema Pythagoras
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/1958
02011984031-DIDI_SURYADI/DIDI-23.pdf
⮚ Transformasi Geometri
http://www.mnfajri.50webs.com/Transformasi%20Geometri.pdf
⮚ Kesebangunan dan kongruen
https://rezanikeoktarianiblog.files.wordpress.com/2017/01/kesebangunan-
dan-kekongruenan.pdf http://p4tkmatematika.org/file/Bermutu
%202011/SMP/11.PEMBELAJAR AN%20KESEBANGUNAN%20DI
%20SMP.pdf
⮚ Sistem Koordinat
http://eprints.radenfatah.ac.id/383/7/Paket%207.pdf

Untuk menambah wawasan anda tentang materi tersebut di atas, Anda


dapat melihat tautan video maupun bahan presentasi berikut:
⮚ Istilah dalam Geometri
https://www.youtube.com/watch?v=TGc5XAPpxX4
⮚ Bangun Datar
https://www.youtube.com/watch?v=lasR-oiEuso
⮚ Bangun Ruang
https://www.youtube.com/watch?v=X4iZvxQHoCs
⮚ Segitiga Siku-Siku dan Teorema Pythagoras
https://www.youtube.com/watch?v=agTXm3rbHpU&t=7s
https://www.youtube.com/watch?v=_h96r-cKCvI

29
⮚ Transformasi Geometri
https://www.youtube.com/watch?v=hb7zSdgKIo4
⮚ Kesebangunan dan kongruen
https://www.youtube.com/watch?v=GWQtdpdk89c
https://www.youtube.com/watch?v=SHMDMBevcck
⮚ Sistem Koordinat
https://www.youtube.com/watch?v=6ngNB0KKWiI

Artikel/Jurnal/Buku/Modul:
1. Kesulitan Siswa Sekolah Dasar Pada Materi Geometri Bangun Ruang
Ditinjau Dari Persepsi Guru :
https://jurnal.habi.ac.id/index.php/Dikmat/article/view/45
2. Keterampilan Dasar Geometri Siswa Kelas V Dalam Menyelesaikan Soal
Bangun Datar Berdasarkan Kemampuan Matematika Di MI Al
Istiqomah Banjarmasin

Selain materi di atas, anda dapat menambah pengayaan materi


melalui sumber lain yang berkaiatan dengan materi tersebut sehingga
pemahaman anda menjadi lebih baik.

30

Anda mungkin juga menyukai