Anda di halaman 1dari 12

Nama : Devindha Permatasari

NIM : 165500120
Kelas : 2016B

1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang geometri !


Meliputi :
– Konsep geometri bidang berdasarkan literatur
– Penjelasan secara rinci mengenai bidang 2 dimensi yang di bahas dalam geometri
bidang (teo,postulat,definisi) beserta bukti.
– Contoh permasalahan beserta penyelesaian secara rinci beserta bukti.

Geometri berasal dari bahasa Yunani yaitu geo yang artinya bumi dan metro yang
artinya mengukur. Dari arti kata Geometri di atas maka beberapa ahli membuat definisi
tentang apa itu geometri ;
1. Menurut Novelisa Sondang bahwa “Geometri menjadi salah satu ilmu Matematika yang
diterapkan dalam dunia arsitektur; juga merupakan salah satu cabang ilmu yang berkaitan
dengan bentuk, komposisi, dan proporsi.”
2. Menurut Muhamad Fakhri Aulia menyebutkan bahwa geometri dalam pengertian dasar
adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari pengukuran bumi dan proyeksinya dalam
sebuah bidang dua dimensi.
3. Alders (1961) menyatakan bahwa Geometri adalah salah satu cabang Matematika yang
mempelajari tentang titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat-sifatnya,
ukuran-ukurannya, dan hubungannya antara yang satu dengan yang lain.

Dari beberapa definisi Geometri di atas dapat disimpulkan bahwa Geometri adalah salah
satu cabang Matematika yang mempelajari tentang bentuk, ruang, komposisi beserta sifat-
sifatnya, ukuran-ukurannya dan hubungan antara yang satu dengan yang lain. Geometri
dapat dipandang sebagai suatu sistem deduktif. Dalam suatu
sistem deduktif harus ada pengertian-pengertian pangkal, yaitu
unsur-unsur dan relasi-relasi yang tidak didefinisikan. Masih
diperlukan pula definisi-definisi dari unsur-unsur lain dengan
menggunakan pengertian pangkal tersebut. Definisi
memungkinkan kita memberi nama pada unsur-unsur
sehubungan dengan pengertian pangkal itu. Selain itu harus ada
relasi-relasi atau pernyataan yang dapat diterima tanpa bukti
yang dinamakan sebagai asumsi atau aksioma atau postulat.
Relasi-relasi lainnya yang dapat dibuktikan dengan
menggunakan definisi atau postulat-postulat itu dinamakan dalil
atau teorema. Proses untuk mendapatkan atau menurunkan suatu
dalil dari himpunan pengertian pangkal, definisi dan postulat
disebut suatu deduksi. Jadi, sistem deduktif mempunyai
sejumlah pengertian pangkal, definisi, postulat, dan teorema-
teorema. Gambaran sistem deduktif dapat disajikan sebagai
gambar disamping.
Nama : Devindha Permatasari
NIM : 165500120
Kelas : 2016B

Dalam Geometri sebagai suatu sistem deduktif himpunan postulat itu dipandang sebagai
“aturan permainan”. Himpunan postulat harus konsisten, artinya tidak boleh ada 2
pernyataan yang bertentangan. Demikian pula tidak boleh ada 2 dalil yang bertentangan.
Demikian pula tidak boleh ada 2 dalil yang bertentangan yang diturunkan dari himpunan
postulat itu.

3 unsur yang tidak didefinisikan:

a. Titik
Dalam geometri, titik adalah konsep abstrak yang tidak berwujud atau tidak
berbentuk, tidak mempunyai ukuran, tidak mempunyai berat, atau tidak mempunyai
panjang, lebar, atau tinggi. Titik disajikan dengan huruf kapital A, B, C, ...
Contoh : A : Titik A
Antara titik yang satu dengan yang lain memenuhi relasi kongruensi.
b. Garis
Garis adalah himpunan titik yang mempunyai panjang tetapi tidak mempunyai lebar.
Garis disajikan dengan huruf kecil, misal a, b, g dst.
Perhatikan:
Garis AB atau ⃡ atau garis g

g B
Beberapa Aksioma :
Aksioma 1.1 : Setiap garis adalah himpunan titik-titik.
Aksioma 1.2 : Untuk sebarang dua titik yang berbeda,
terdapat tepat satu garis yang memuat dua titik tersebut.
Aksioma 1.3 : Setiap garis memuat paling sedikit dua titik yang berbeda.
Aksioma 1.4 : Untuk suatu garis tertentu, minimal ada satu titik yang tidak terletak
pada garis tersebut.
Definisi :
 Sebarang himpunan yang memuat paling sedikit dua titik yang merupakan
himpunan bagian dari suatu garis disebut himpunan kolinier.
 Kolinier : Segaris.
c. Bidang
Bidang dapat diperluas tanpa batas, tetapi tidak mempunyai tebal. Bidang juga diberi
nama dengan huruf kapital, biasanya digunakan huruf U, V atau W. Kadang juga
menggunakan huruf yunani α, β atau γ.
Beberapa Aksioma :
Aksioma1.5: Melalui tiga titik yang berbeda sekurang-
kurangnya dapat dibuat satu bidang datar.
Aksioma1.6: Jika ada 2 titik yang berbeda dan terletak
pada bidang datar maka garis yang melalui dua titik
α tersebut terletak pada bidang.
Nama : Devindha Permatasari
NIM : 165500120
Kelas : 2016B

A. Sudut
Definisi Sudut adalah gabungan dua sinar garis yang bersekutu titik pangkalnya.
Suatu sudut yang dibentuk oleh sinar garis OA dan OB
dinotasikan AOB atau BOA atau O. Sinar garis OA dan
OB disebut kaki-kaki sudut dan titik O disebut titik
sudut. Ukuran sudut dinyatakan dengan derajat atau
radian.
Interior dari suatu sudut memuat titik titik dalam sisi
sidut. Ekterior memuat semua titik diluar sudut. Titik
pada sudut tidak termasuk interior maupun eksterior.

R
Definisi : Interior ∠PQR adalah himpunan semua titik
titik pada bidang V yang tidak termuat pada exterior dan
pada sudut itu sendiri.
Definisi :
Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 90˚
Sudut lancip adalah sudut yang besarnya antara 0˚ dan Q P
90˚
Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya antara 90˚ dan 180˚.

Definisi :
Dua sudut dikatakan saling bekomplemen jka dan hanya jika ukurannya 90˚.

Teorema 1.1 Jika dua sudut saling berkomplemen maka kedua


sudut itu lancip.
diketahui : ∠1 dan ∠2 adalah sudut-sudut yang saling
berkomplemen
buktikan : m∠1<90˚ dan m∠2<90˚
bukti : berdasarkan definisi sudut yang saling berkomplemen.
Nama : Devindha Permatasari
NIM : 165500120
Kelas : 2016B

Jumlah ukuran ∠1 dan ∠2 adalah 90˚ hal ini terjadi jika ukuran masing-masing sudut
kurang dari 90˚ maka keduanya haruslah lancip.

Teorema 1.2 semua sudut siku-siku adalah kongruen.


Diketahui : ∠3 dan ∠4 adalah siku-siku
Buktikan : ∠3 ≅ ∠4
Bukti : berdasarkan kesepakatan definisi siku-siku.
kedua sudut diatas mempunyai sudut siku-siku.
ukuran-ukuran tersebut sama dan kongruen karena
hanya mempunyai satu nilai yaitu 90˚.

B. Bangun Datar
1. Segitiga
Definisi : Segitiga adalah gabungan tiga ruas garis yang dibentuk oleh tiga titik yang
tidak segaris yang sepasang-sepasang dihubungkan. Ketiga ruas garis tersebut disebut
sisi-sisi segitiga. Sudut-sudut yang terbentuk oleh pasangan-pasangan sisi-sisi tersebut
disebut sudut-sudut segitiga.
Definisi :
 Segitiga dikatakan lancip jika dan hanya jika ketiga sudutnya lancip.
 Segitiga dikatakan tumpul jika dan hanya jika salah satu sudutnya adalah tumpul.
 Segitiga dikatakan siku siku jika dan hanya jika salah satu sudutnya adalah siku siku,
sisi dedepan sudut siku siku disebut hipotenusa.

Definisi :
Sebuah sisi pada segitiga dikatakan diapit oleh dua
sudut jika dan hanya jika titik sudut pada sudut
sudut itu adalah ujung dari sisi itu. Sebuah sudut
pada segitiga dikatakan diapit oleh dua sisi pada
segitiga jika dan hanya jika sudut itu memuat 2
sisi pada segitiga. Sebuah sisi pada segitiga dikatakan didepan sudut jika dan hanya jika
sisi itu tidak memuat titik sudut dari sudut itu, sudut ini juga dikatakan sebagai sudut
didepan sisi . Garis DE merupakan sisi yang diapit oleh sudut D dan sudut E sedangkan
sudut E adalah sudut yang diapit oleh garis DE dan garis EF, demikian halnya dengan
Nama : Devindha Permatasari
NIM : 165500120
Kelas : 2016B

sudut depan dan sisi depan dapat ditunjukkan dalam gambar diatas. Sisi depan sudut D
adalah garis EF dan sudut depan garis DE adalah sudut F.
Definisi :
 Garis berat : garis yang titik-titik ujungnya merupakan titik sudut pada segitiga dan
titik tengah sisi depannya.

 Garis Bagi Segitiga : garis bagi sudut yang titik-titik ujungnya merupakan titik sudut
segitiga dan suatu titik di sisi depannya.

̅̅̅̅ adalah salah satu garis


berat pada △SRT, salah satu
titik dari ̅̅̅̅ yaitu R adalah
titik sudut segitiga dan titik
yang lain yaitu Q adalah titik
tengah ̅̅̅̅ .

Aksioma 1.7 : Jumlah ke tiga sudut segitiga adalah 180˚

∠A + ∠B +∠C = 180˚

2. Jajargenjang
Definisi :
Segiempat dengan kekhususan yaitu sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang, serta
sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
Teorema 1.3 : Sisi-sisi yang berhadapan dari suatu Jajaran Genjang adalah kongruen.
Diketahui : ABCD adalah jajargenjang
Buktikan ̅̅̅̅ ≅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ≅ ̅̅̅̅
Bukti : Berdasarkan definisi jajargenjang bahwa
sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang
maka ̅̅̅̅ ≅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ≅ ̅̅̅̅
Nama : Devindha Permatasari
NIM : 165500120
Kelas : 2016B

3. Trapesium
Definisi :
Trapesium adalah segi empat yang mempunyai satu dan hanya satu pasang sisi sejajar.
Trapesium sama kaki adalah trapezium yang kedua sisi tidak sejajarnya kongruen.

4. Persegi
Definisi :
Persegi adalah persegi panjang dengan empat sisinya kongruen.
Teorema 1.4 : Jumlah sudut dalam persegi adalah
360˚.
Diketahui : ABCD adalah persegi.
Buktikan : Jumlah sudut dalam persegi adalah 360˚.
Bukti :
- Buat garis lurus dari titik B ke D (Postulat
setiap dua titik dapat dibuat 1 garis)
- Ada 2 △ yaitu △ABD dan △BCD
- Jumlah sudut △ABD = 180˚ (Teorema Jumlah Sudut Segitiga)
- Jumlah sudut △BCD = 180˚ (Teorema Jumlah Sudut Segitiga)
- Jumlah sudut bangun ABCD = 360˚ (penjumlahan 2 bangun segitiga)

Contoh Permasalahan :
C D
1. Diketahui ABCD trapezium sama kaki, ̅̅̅̅ ≅ ̅̅̅̅.
Buktikan ∠A ≌ ∠B.

B A
E

Pernyataan Alasan
̅̅̅̅ ≅ ̅̅̅̅ Diketahui
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ Definisi trapesium
̅̅̅̅ Teorema penenmpatan titik
AECD = jajargenjang Definisi jajargenjang
̅̅̅̅ ≅ ̅̅̅̅ Teorema sisi yang saling berhadapan
pada jajargenjang kongruen.
̅̅̅̅ ≅ ̅̅̅̅ Sifat refleksif kongruen
∠CEB ≌ ∠CBE Teorema segitiga sama kaki
∠DAE ≌ ∠CEB Teorema jika dua garis // dipotong oleh
transfersal, maka sudut-sudut yang
sehadap kongruen.
∠CBA ≌ ∠DAB Sifat transitif kongruensi
Nama : Devindha Permatasari
NIM : 165500120
Kelas : 2016B

2. Geometri dibedakan menjadi geometri euclid dan non euclid. Jelaskan secara rinci !!!

Geometri Euclid

Geometri Euclid adalah pembelajaran geometri yang didasarkan pada definisi, teorema/aksioma
(titik, garis dan bidang) dan asumsi-asumsi dari seorang matematikawan yunani yaitu Euclid.
Buku Euclid yang berjudul “ Element” adalah buku pertama yang membahas tentang geometri
secara sistemetis. Sebenarnya banyak penemuan-penemuan Euclid yang telah didahului oleh
matematikawan Yunani, tatapi penemuan itu tidak terstruktur dengan rapi seperti yang dilakukan
Euclid. Euclid membuat pola deduktif secara komprehensif untuk membentuk geometri.
Pendekatan dari Euclid terdiri dari pembuktian semua teorema dari aksioma-aksiomanya.

Geometri Euclid mempelajari bidang datar. Kita dapat dengan mudah menggambarkannya dalam
bidang datar. Kita bisa menggunakan buku atau kertas untuk mengetahui konsep-konsep dari
geometri Euclid. Dalam bidang datar kita tahu bahwa: .

1. Jarak terpendek dari dua titik adalah sebuah garis (dari dua buah titik bisa tepat dibuat
satu garis).
2. Jumlah sudut dalam segitiga adalah 180 derajat
3. Konsep dari jarak antar garis dapat diilustrasikan seperti pada
gambar ini.

Pada buku Euclid dibedakan antara aksioma dan postulat. Postulat berlaku untuk sains
tertentu sedangkan aksioma berlaku umum. Contoh definisi yang dikemukakan diantaranya
“Suatu bidang adalah yang hanya mempunyai panjang dan lebar”. Definisi ini mempunyai
kelemahan yaitu perlu adanya penjelasan tentang panjang dan lebar, untuk itu perlu didefinisikan
panjang dan lebar. Masih banyak definisi yang dikemukakan oleh Euclid yang masih perlu
adanya definisi baru. Euclid, dalam bukunya yang pertama mulai dengan 23 definisi, 5 postulat,
5 aksioma dan 48 dalil. Euclid membedakan antara postulat dan aksioma, postulat berlaku
khusus untuk sains tertentu dan aksioma berlaku untuk umum.
Nama : Devindha Permatasari
NIM : 165500120
Kelas : 2016B

Definisi-definisi sebanyak 23 itu dapat disajikan sebagai berikut:


1. Titik adalah yang tidak mempu-nyai bagian.
2. Garis adalah panjang tanpa le-bar.
3. Ujung-ujung suatu garis adalah titik.
4. Suatu garis lurus adalah suatu garis yang terletak rata dengan titik-titik padanya.
5. Suatu bidang adalah yang hanya mempunyai panjang dan lebar.
6. Ujung-ujung suatu bidang ada-lah garis.
7. Suatu bidang datar adalah suatu bidang yang terletak rata dengan garis-garis padanya.
8. Suatu sudut datar adalah inklinasi (kemiringan) sesame-nya dari dua garis dalam suatu
bidang datar yang bertemu dan tidak terletak pada suatu garis lurus.
9. Dan jika garis-garis yang memuat sudut itu lurus, maka sudut itu disebut sudut garis lurus.
10. Jika suatu garis lurus berdiri pada suatu garis lurus dan membuat sudut yang bersisian sama,
masing-masing sudut ini disebut siku-siku dan garis yang berdiri pada garis lainnya tadi
disebut tegak lurus pada garis yang lain.
11. Suatu sudut tumpul adalah sudut yang lebih besar dari sudur siku-siku.
12. Suatu sudut lancip adalah yang lebih kecil dari suatu sudut siku-siku.
13. Suatu batas adalah ujungnya (akhirnya) sesuatu.
14. Suatu bangun adalah sesuatu yang termuat dalam suatu batas atau beberapa batas.
15. Suatu lingkaran adalah suatu bangun datar yang termuat dalam suatu garis sedemikian,
hingga semua garis lurus yang melalui satu titik dalam hubungan itu dan mengenai garis tadi
sama panjangnya.
16. Dan titik itu disebut titik pusat lingkaran.
17. Suatu garis tengah dari lingkar-an adalah sebarang garis lurus melalui titik pusat dan pada
kedua arahnya berakhir pada keliling lingkaran dan garis semacam itu membagi dua sama
lingkaran itu.
18. Suatu setengah lingkaran ada-lah bangun yang termuat dalam suatu garis tengah dan keliling
lingkaran yang terbagi oleh garis tengah itu. Titik pusat setengah lingkaran sama dengan
titik pusat lingkaran.
19. Bangun-bangun garis lurus ada-lah bangun-bangun yang termu-at dalam garis-garis lurus
atau dibatasi garis lurus. Bangun-bangun trilateral adalah yang dibatasi oleh tiga,
Nama : Devindha Permatasari
NIM : 165500120
Kelas : 2016B

quadrilateral dibatasi oleh empat dan multi-lateral dibatasi oleh empat dan multilateral
dibatasi oleh lebih dari empat garis.
20. Dari bangun-bangun trilateral (sisi tiga), suatu segitiga sama-sisi adalah yang mempunyai
tiga sisi sama, suatu segitiga sama kaki adalah yang hanya dua sisinya sama dan suatu
segitiga miring adalah yang semua sisinya tidak sama.
21. Selanjutnya dari bangun-bangun segitiga, suatu segitiga siku-siku adalah yang mempu-nyai
suatu sudut siku-siku, suatu segitiga tumpul yang mempunyai suatu sudut tumpul dan suatu
segitiga lancip adalah yang ketiga sudutnya lancip.
22. Dari bangun-bangun segiempat, suatu bujur sangkar adalah yang sama sisi dan bersudut
siku-siku, suatu empat persegi panjang adalah yang bersudut siku-siku, tetapi tidak samasisi,
suatu belah ketupat adalah yang sama sisi, tetapi tidak bersudut siku-siku, suatu jajarn
genjang adalah sama sisinya dan sudut-sudutnya yang berhadapan sama, tetapi empat yang
lain dari ini semua disebut trape-sium.
23. Garis-garis lurus sejajar atau parallel adalah garis-garis lurus yang terletak dalam suatu
bidang datar dan jika diperpan-jang tak terbatas pada kedua arahnya tidak akan bertemu
pada arah yang manapun.

Aksioma (berlaku umum) yang dikemukakan Euclid ada lima yaitu:

1. Benda-benda yang sama dengan benda yang sama, satu dengan yang lain juga sama
2. Jika suatu yang sama ditambah dengan suatu yang sama, jumlahnya sama.
3. Jika suatu yang sama dikurangi dengan suatu yang sama, sisanya sama.
4. Benda-benda yang berimpit satu sama lain, benda-benda tersebut sama.
5. Seluruhnya lebih besar dari bagiannya.

Postulat-postulat (berlaku khusus pada sains tertentu) yang dikemukakan Euclid ada lima yaitu:

1. [Titik dan Garis] Dua buah sebarang titik dapat dihubungkan oleh satu dan hanya satu
garis lurus.
2. [Ruas Garis] Sebarang ruas sebuah garis dapat diperpanjang hingga tak hingga.
Nama : Devindha Permatasari
NIM : 165500120
Kelas : 2016B

3. [Lingkaran] Untuk sebarang titik, dan garis yang terhubung padanya, dapat digambar
sebuah lingkaran dengan titik tersebut adalah pusatnya dan garis yang terhubung tadi
adalah radiusnya.
4. [Sudut] Semua sudut siku (sudut yang terbentuk dari pertemuan dua garis tegak lurus)
ukurannya sama besar.
5. [Garis Paralel] Jika dua garis dipotong oleh garis transversal sedemikian hingga jumlah
dua sudut interiornya (sudut dalam) pada satu sisi transversal adalah kurang dari 180°,
garis tersebut akan bertemu pada satu sisi transversal tersebut.
Dari postulat - postulat di atas dapat dideduksi sejumlah teorema dasar. Diantaranya adalah:
1. Sudut bertolak belakang sama besar
2. Sifat kongruensi segitiga ( SAS, ASA, SSS )
3. Teorema kesamaan sudut dasar segitiga sama kaki dan konversinya
4. Eksistensi garis yang tegak lurus pada garis pada titik dari garis tersebut
5. Eksistensi garis yang tegak lurus pada garis yang melalui titik eksternal
6. Pembuktian suatu sudut yang sama dengan sudut dengan titik sudut dan isi yang
telah diberikan sebelumnya
7. Pembentukan segitiga yang kongruen dengan segitiga dengan sisi yang sama pada
sisi segitiga yang diketahui.

Geometri Non Euclid


Geometri Non-Euclides merupakan bentuk geometri yang mengandung negasi dari postulat
paralel Euclid. Geometri Non-Euclides muncul karena para ahli matematika berusaha
membuktikan kebenaran dari postulat yang kelima dari Euclid dengan mendasarkan keempat
postulat sebelumnya. Jadi Geometri Non Euclid masih berdasarkan empat postulat pertama dari
Euclides dan hanya berbeda pada postulat kelimanya. Postulat kelima itu adalah jika suatu garis
lurus memotong dua garis lurus dan membuat sudut-sudut dalam sepihak kurang dari dua sudut-
siku-siku, kedua garis itu jika diperpanjang tak terbatas, akan bertemu dipihak tempat kedua
sudut dalam sepihak kurang dari dua sudut siku-siku. Perbedaan penting antara geometri
Euclidean dan non-Euclidean adalah sifat paralel baris. Postulat kelima Euclid, dalil paralel,
setara dengan postulat Playfair, yang menyatakan bahwa, dalam pesawat dua dimensi, untuk
setiap garis yang diketahui ℓ dan titik A, yang tidak pada ℓ, ada tepat satu garis melalui A yang
Nama : Devindha Permatasari
NIM : 165500120
Kelas : 2016B

tidak tidak berpotongan ℓ. Dalam geometri hiperbolik, sebaliknya, ada banyak garis tak terbatas
melalui A ℓ tidak berpotongan, sementara dalam geometri eliptik, setiap garis melalui A
memotong ℓ .
Cara lain untuk menggambarkan perbedaan antara geometri adalah mempertimbangkan dua garis
lurus tanpa batas waktu diperpanjang dalam bidang dua dimensi yang baik tegak lurus ke saluran
ketiga:
 Dalam geometri Euclidean garis tetap konstan jarak dari satu sama lain bahkan jika
diperpanjang hingga tak terbatas, dan dikenal sebagai paralel.
 Dalam geometri hiperbolik mereka “kurva pergi” satu sama lain, peningkatan jarak
sebagai salah satu bergerak lebih jauh dari titik persimpangan dengan tegak lurus umum,
garis-garis ini sering disebut ultraparallels.
 Dalam geometri berbentuk bulat panjang garis “kurva ke arah” satu sama lain dan
akhirnya berpotongan

Ada dua macam Geometri Non Euclid:


1. Geometri Hiperbolik atau Geometri Lobachevsky
Ditemukan hampir bersamaan oleh 3 tokoh berlainan dan masing-masing bekerja sendiri-
sendiri. Tokoh-tokoh tersebut adalah Karl Friedrich Gauss dari Jerman, Yonos Bolyai dari
Hongaria, dan Nicolai Ivanovitch Lobachevsky dari Rusia. Pada kajian Geometri Hiperbolik
ini objek-objek kajianya yang berupa titik, garis, bidang dan segmen tidak sama dengan titik,
garis, bidang dan segmen pada Geometri Parabolik. Pada Geometri Hiperbolik Ini bidang
direpresentasikan oleh sebuah lingkaran O.

2. Geometri Elliptik atau Geometri Riemann adalah Geometri yang diketemukan oleh G.F.B.
Bernhard Riemann dari Jerman. Beliau mencetuskan teori tentang kores pondensi satu–
satu, penjelasan tentang himpunan bilangan tak hingga dan urutan himpunan,
pembuktian bahwa bilangan real lebih banyak dari pada bilangan asli. Geometri Eliptik
berbeda dengan Geometri Euclid hanya pada postulat kesejajarannya saja, Postulat
kesejajaran dari Riemann adalah sebagai berikut:
“Tidak ada garis-garis sejajar dengan garis lain”
Nama : Devindha Permatasari
NIM : 165500120
Kelas : 2016B

Berdasarkan pada Postulat diatas, pada Geometri Eliptik ini dua garis selalu berpotongan dan
tidak ada dua garis sejajar. Pada Geometri Eliptik terdapat dua macam pengkhususan yang
pertama Geometri “single elliptic” dan yang kedua Geometri “double elliptic”. Kata Eliptik
didasarkan atas klasifikasi Geometri Proyektif, karena tidak ada dua garis yang dapat dibuat
sejajar garis tersebut. Untuk dapat memudahkan dalil-dalil berikut, maka sebagai model dari
Geometri “double elliptic” ialah bola dan untuk Geometri “single elliptic” adalah setengah
bola.

Daftar Pustaka

Alders, C.J. 1961. Ilmu Ukur Ruang . Jakarta: Noor Komala.

Budiyono. Dasar-dasar Geometri. FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo.

digilib.unila.ac.id/14604/2/bab%201.pdf [diakses pada 22 Oktober 2016]

ejournal.umpwr.ac.id/index.php/limit/article/download/191/202 [diakses pada 22 Oktober 2016]

Muharti, Hw. 1986. Sistem-sistem Geometri. Jakarta: Universitas Terbuka (UT).

Rawuh. 1993. Geometri Transformasi. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

regentsprep.org/Regents/math/geometry/GG1/Euclidean.htm [diakses pada 22 Oktober 2016]

slideshare.net/irsadi77/geometri-non-euclid-docx [diakses pada 22 Oktober 2016]

Soemadi, H. 2000. Sistem Geometri. Surabaya: Jurusan Matematika FMIPA Unesa.

Susanah dan Hartono. 2012. Geometri. Surabaya : Unesa University Press

Anda mungkin juga menyukai