Anda di halaman 1dari 26

KELOMP

OK 5

ALIRAN
PERMUKAAN
• Risdal
• Dandi prayoga
• Indrayitno prasetya
• Muh.Rafly alhidayat
• Rico Aradea p
• Bahtiar Hardianto
• Afdal tohamba
• Muh. Alyahdi Rozid
• Abd Halim
• Wahyu Hidayat
• Nesta
• PENDAHULU
AN
• PEMBAHASA
N
• STUDI KASUS
• KESIMPULAN
PENDAHUL
UAN
Air adalah sumber daya alam yang sangat penting dan memiliki peran utama dalam menjaga
keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan kehidupan. Dalam siklus hidrologi yang kompleks, salah
satu aspek yang menarik perhatian kita adalah aliran tanah. Aliran tanah mencakup pergerakan air di
bawah permukaan tanah, membentuk sistem yang penting dalam menyediakan air bagi tanaman,
kehidupan air tanah, dan banyak lagi.
Aliran tanah, atau disebut juga aliran air tanah, melibatkan sejumlah proses yang terjadi di zona air
tanah. Zona ini berada di bawah permukaan tanah, tempat air diresapi oleh tanah dan kemudian
mengalir di antara butiran-butiran tanah atau batuan. Dalam presentasi kita hari ini, kita akan
menjelajahi konsep aliran tanah, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya, dan
memahami peranannya yang sangat penting dalam siklus hidrologi secara keseluruhan.
PEMBAHAS
PENGERTIAN ALIRAN
PERMUKAAN AN
Aliran permukaan merujuk pada pergerakan air di atas
permukaan tanah. Ini terjadi ketika air hujan atau air yang
berasal dari proses pencairan salju tidak dapat diserap
sepenuhnya oleh tanah dan mulai mengalir di atas permukaan
tanah. Aliran permukaan adalah bagian penting dari siklus
hidrologi, di mana air dari atmosfer (melalui hujan atau
pencairan salju) mengalir ke aliran permukaan, dan akhirnya
menuju sungai, danau, atau lautan
PEMBAHAS
PROSES ALIRAN
PERMUKAAN AN
Proses aliran permukaan terjadi ketika air hujan atau air dari lelehan salju tidak dapat
sepenuhnya diserap oleh tanah dan mulai mengalir di atas permukaan tanah. Berikut adalah
beberapa langkah dalam proses aliran permukaan:
1. Hujan atau Pencairan Salju:
• Proses dimulai dengan curah hujan atau lelehan salju. Air ini kemudian jatuh ke permukaan
tanah.
2. Infiltrasi dan Penyerapan:
• Sebagian air dapat diserap oleh tanah (infiltrasi), terutama jika tanah tersebut belum jenuh
air. Proses ini melibatkan penetrasi air ke dalam tanah melalui pori-pori dan celah-celah
tanah.
PEMBAHAS
PROSES ALIRAN
PERMUKAAN AN
3. Air yang Tidak Terserap (Runoff):
• Jika tingkat curah hujan melebihi tingkat infiltrasi tanah atau jika tanah sudah jenuh air, air
yang tidak terserap akan mengalir di atas permukaan tanah. Ini disebut sebagai runoff.
4. Arus Permukaan:
• Air yang mengalir di permukaan tanah membentuk aliran permukaan. Ini dapat terjadi di
bentang alam seperti bukit, lereng, atau dataran rendah, menuju ke sungai, danau, atau laut.
5. Berkumpulnya Air:
• Air yang mengalir dari berbagai titik dapat berkumpul membentuk aliran yang lebih besar,
seperti sungai atau sungai kecil.
PEMBAHAS
PROSES ALIRAN
PERMUKAAN AN
6. Erosi:
• Aliran permukaan memiliki potensi untuk menyebabkan erosi tanah karena dapat
membawa sedimen dan material tanah. Erosi ini dapat terjadi di area yang tidak tertutup
vegetasi atau memiliki tanah yang rentan terhadap erosi.
7. Transportasi Material:
• Aliran permukaan dapat membawa material seperti tanah, batu, atau limbah dari satu
tempat ke tempat lain, mempengaruhi bentuk lahan dan tata guna lahan.
8. Destinasi Akhir:
• Air dari aliran permukaan akhirnya mencapai destinasi akhirnya, seperti sungai, danau, atau
laut. Di sana, air dapat mengalami siklus evapotranspirasi atau menjadi bagian dari siklus
hidrologi yang lebih besar.
PEMBAHAS
FAKTOR-FAKTOR ALIRAN
PERMUKAAN AN
Faktor-faktor yang mempengaruhi aliran permukaan
melibatkan karakteristik topografi, jenis tanah, tata guna lahan,
dan curah hujan. Kecepatan dan volume aliran permukaan
dapat bervariasi tergantung pada berbagai kondisi lingkungan.
Aliran permukaan memiliki dampak penting terhadap pola
drainase, erosi tanah, keberlanjutan air tanah, serta kehidupan
ekosistem air. Manajemen yang baik terhadap aliran
permukaan diperlukan untuk mengatasi masalah seperti banjir,
pemenuhan kebutuhan air, dan perlindungan lingkungan.
FAKTOR-FAKTOR ALIRAN PEMBAHAS
PERMUKAAN
adapun faktor-faktor nya antara lain:
• Curah Hujan:
AN
⚬ Jumlah dan intensitas hujan memainkan peran kunci dalam menentukan jumlah air
yang akan mengalir permukaan. Hujan yang deras atau curah hujan yang tinggi dapat
meningkatkan aliran permukaan.
• Topografi:
⚬ Kemiringan atau topografi lahan mempengaruhi arah dan kecepatan aliran
permukaan. Lereng yang curam dapat menyebabkan aliran yang lebih cepat dan lebih
besar.
• Tata Guna Lahan:
⚬ Cara lahan digunakan, seperti area perkotaan atau area pertanian, dapat memengaruhi
aliran permukaan. Permukaan yang padat, seperti aspal atau beton di perkotaan, dapat
meningkatkan aliran permukaan karena kurangnya penyerapan oleh tanah.
FAKTOR-FAKTOR ALIRAN PEMBAHAS
PERMUKAAN
4. Jenis Tanah:
AN
⚬ Kemampuan tanah untuk menyerap air mempengaruhi seberapa banyak air yang meresap ke
dalam tanah dan seberapa banyak yang mengalir permukaan. Tanah yang kasar dan berpori
cenderung menyerap lebih banyak air daripada tanah yang padat.
5. Vegetasi:
⚬ Vegetasi seperti tanaman dan pohon dapat mempengaruhi aliran permukaan. Akar tanaman
dapat membantu meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah, sementara dedaunan dapat
mengurangi laju aliran hujan langsung ke permukaan tanah.
6. Perubahan Iklim:
⚬ Perubahan iklim dapat mempengaruhi pola hujan, suhu, dan evapotranspirasi, yang
semuanya berdampak pada aliran permukaan
FAKTOR-FAKTOR ALIRAN PEMBAHAS
PERMUKAAN AN
7. Konstruksi Manusia:
⚬ Pembangunan manusia seperti jalan, bangunan, dan sistem drainase perkotaan dapat
mengubah aliran permukaan dengan menghambat infiltrasi dan meningkatkan aliran
permukaan di saluran air atau sistem drainase.
8. Pola Penggunaan Lahan:
⚬ Penggunaan lahan yang tidak sesuai atau perubahan dalam pola penggunaan lahan dapat
memengaruhi aliran permukaan. Misalnya, deforestasi atau perubahan tata guna lahan
dapat meningkatkan aliran permukaan.
JENIS ALIRAN PERMUKAAN PEMBAHAS
AN
Terdapat beberapa jenis aliran permukaan yang dapat terjadi, tergantung pada berbagai faktor
termasuk topografi, curah hujan, dan tata guna lahan. Berikut adalah beberapa jenis aliran
permukaan yang umum:
• Aliran Sungai (Fluvial Flow):
⚬ Aliran ini terjadi di sungai atau sungai kecil. Ini melibatkan pergerakan air dalam
saluran permanen atau semi-permanen, seperti sungai, sungai kecil, atau anak sungai.
• Aliran Situ atau Waduk (Lacustrine Flow):
⚬ Aliran ini terjadi di danau, waduk, atau situ. Air mengalir melalui sistem perairan yang
lebih besar dan dapat mempengaruhi volume dan kualitas air di perairan tersebut.
JENIS ALIRAN PERMUKAAN PEMBAHAS
3. Aliran Urban:
AN
⚬ Ini terkait dengan aliran permukaan di perkotaan. Permukaan kota yang padat sering kali menghambat
infiltrasi air, sehingga air lebih cenderung mengalir di atas permukaan, membentuk aliran permukaan
yang kompleks di jalanan atau saluran drainase perkotaan.
4. Aliran Limpasan (Overland Flow):
⚬ Ini terjadi ketika air hujan atau lelehan salju tidak dapat diserap oleh tanah dan mengalir di atas
permukaan tanah. Aliran ini dapat menyebabkan erosi dan transportasi sedimen.
5. Aliran Saluran (Channel Flow):
⚬ Merujuk pada aliran air di dalam saluran sungai atau sistem drainase yang buatan, seperti parit atau
saluran air.
6. Aliran Sub-Surface:
⚬ Merupakan aliran di bawah permukaan tanah, terjadi di lapisan air tanah. Ini melibatkan pergerakan air di
antara butiran-butiran tanah atau retakan batuan.
JENIS ALIRAN PERMUKAAN PEMBAHAS
7. Aliran Ephemeral:
AN
⚬ Aliran ini terjadi hanya pada periode tertentu, seperti setelah hujan deras atau selama musim hujan.
Sungai atau sungai kecil mungkin kering pada musim lainnya.
8. Aliran Permanen:
⚬ Sebaliknya, aliran permanen terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim tertentu. Ini
biasanya terjadi di sungai-sungai besar atau sungai utama.
9. Aliran Permukaan Glasial:
⚬ Terjadi di atas permukaan gletser, di mana air mencair dari gletser dan membentuk aliran permukaan
yang dapat mempengaruhi gerakan dan morfologi gletser.
10. Aliran Lava (Lava Flow):
⚬ Dalam konteks vulkanik, aliran lava dapat menciptakan aliran permukaan yang dapat mengubah topografi
dan mengalir ke lahan yang lebih rendah.
PERAN ALIRAN PEMBAHAS
PERMUKAAN AN
Aliran permukaan memainkan peran penting dalam siklus hidrologi dan ekosistem secara keseluruhan. Berikut
adalah beberapa peran kunci aliran permukaan:
• Siklus Hidrologi:
⚬ Aliran permukaan adalah bagian integral dari siklus hidrologi. Proses ini memindahkan air dari atmosfer
ke permukaan tanah, mengalir ke sungai, dan akhirnya kembali ke atmosfer melalui evapotranspirasi.
• Pemenuhan Kebutuhan Air:
⚬ Aliran permukaan menyediakan sumber air yang penting untuk kebutuhan manusia, pertanian, dan
ekosistem. Air yang mengalir di sungai atau danau dapat dimanfaatkan untuk suplai air domestik dan
irigasi.
• Dukungan Kehidupan Ekosistem:
⚬ Ekosistem air tawar sangat bergantung pada aliran permukaan untuk menyediakan habitat bagi berbagai
spesies, termasuk ikan, hewan air, dan tumbuhan air.
PERAN ALIRAN PEMBAHAS
PERMUKAAN
4. Transportasi Sedimen:
AN
⚬ Aliran permukaan membawa sedimen dan material dari satu tempat ke tempat lain. Proses ini dapat
membentuk bentang alam dan memengaruhi topografi suatu wilayah.
5. Pengangkutan Nutrien:
⚬ Aliran permukaan dapat membawa nutrien dari satu tempat ke tempat lain, mempengaruhi kesuburan
tanah dan ekosistem di sepanjang jalur aliran.
6. Penyediaan Air Bersih:
⚬ Aliran permukaan yang sehat dan terjaga membantu memastikan ketersediaan air bersih untuk konsumsi
manusia dan keperluan industri.
7. Pencegahan Banjir:
⚬ Manajemen aliran permukaan dapat membantu mengurangi risiko banjir dengan mengelola aliran air
yang tepat, mencegah erosi, dan meminimalkan dampak banjir.
PERAN ALIRAN PEMBAHAS
PERMUKAAN
8. Erosi dan Pemodelan Lanskap:
AN
⚬ Aliran permukaan berperan dalam membentuk dan mengubah lanskap melalui erosi tanah, pembentukan
lembah, dan pengangkutan sedimen.
9. Kehidupan Kota:
⚬ Di perkotaan, manajemen aliran permukaan sangat penting untuk mencegah banjir perkotaan,
memastikan drainase yang baik, dan menjaga kualitas air di sistem drainase.
10 Penggerak Pembangkit Listrik:
⚬ Aliran permukaan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi melalui pembangkit listrik tenaga air.
MANAJEMEN ALIRAN PEMBAHAS
PERMUKAAN AN
Manajemen aliran permukaan adalah serangkaian tindakan dan kebijakan yang dirancang untuk mengelola aliran
air di atas permukaan tanah. Tujuan manajemen ini adalah untuk mengurangi risiko banjir, mencegah erosi tanah,
memelihara kualitas air, dan mendukung keberlanjutan sumber daya air. Berikut adalah beberapa strategi dan
praktik yang digunakan dalam manajemen aliran permukaan:
• Drainase Perkotaan:
⚬ Pemeliharaan dan perencanaan sistem drainase perkotaan yang efektif untuk mengatasi air hujan di
perkotaan. Ini melibatkan pembuatan saluran air, parit, dan sistem drainase yang dapat menangkap dan
membuang air hujan.
• Konstruksi Saluran Pengarah Air:
⚬ Pembangunan saluran air atau parit yang dirancang untuk mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lain.
Hal ini dapat membantu mengarahkan aliran air dengan lebih terkendali.
MANAJEMEN ALIRAN PEMBAHAS
PERMUKAAN
3. Pemeliharaan Hutan dan Vegetasi:
AN
⚬ Kehadiran hutan dan vegetasi dapat membantu mengurangi aliran permukaan dengan meningkatkan
infiltrasi air ke dalam tanah dan mengurangi erosi. Pemeliharaan dan penanaman vegetasi menjadi bagian
penting dalam manajemen aliran permukaan.
4. Konservasi Tanah:
⚬ Praktik-praktik konservasi tanah, seperti penanaman penutup tanah, tanaman penahan angin, dan teknik
penanaman bertingkat, dapat membantu mengurangi erosi tanah dan meningkatkan daya serap air oleh
tanah.
5. Bendungan dan Waduk:
⚬ Pembangunan bendungan dan waduk dapat membantu mengontrol aliran air, mencegah banjir, dan
menyimpan air untuk keperluan domestik, pertanian, atau pembangkit listrik tenaga air.
MANAJEMEN ALIRAN PEMBAHAS
PERMUKAAN
6. Pengelolaan Tata Guna Lahan:
AN
⚬ Penentuan penggunaan lahan yang tepat dapat meminimalkan aliran permukaan yang merugikan. Ini
melibatkan perencanaan tata guna lahan yang mempertimbangkan keberlanjutan air dan pengurangan
risiko banjir.
7. Penyimpanan dan Pengendalian Limbah:
⚬ Manajemen aliran permukaan juga melibatkan kontrol terhadap limbah industri dan domestik untuk
mencegah pencemaran air dan menjaga kualitas air permukaan.
8. Sistem Peringatan Dini Banjir:
⚬ Pemasangan sistem peringatan dini banjir untuk memberi tahu masyarakat tentang potensi bahaya banjir
dan memberi waktu yang cukup untuk mengambil tindakan pencegahan.
STUDI
KASUS
Studi kasus aliran permukaan dapat memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana manajemen air
dilakukan dalam situasi nyata. Salah satu contoh studi kasus dapat melibatkan pengelolaan aliran permukaan di
wilayah perkotaan. Berikut adalah contoh studi kasus:
Studi Kasus: Manajemen Aliran Permukaan di Kota "X"

Latar Belakang:
Kota "X" mengalami masalah banjir perkotaan yang seringkali terjadi setiap musim hujan. Penyebab utama banjir
tersebut adalah aliran permukaan yang tidak terkendali karena urbanisasi cepat, peningkatan impervious surfaces
(permukaan yang tidak dapat menyerap air, seperti beton atau aspal), dan sistem drainase yang kurang efektif.
STUDI
Langkah-langkah Manajemen:
KASUS
• Peningkatan Infrastruktur Drainase:
⚬ Pemerintah setempat melakukan investasi dalam perbaikan dan perluasan sistem drainase perkotaan. Ini
melibatkan pembangunan saluran air baru, pembuatan parit, dan perbaikan pipa saluran air.
• Implementasi Green Infrastructure:
⚬ Penanaman tumbuhan dan pembuatan area hijau di perkotaan untuk meningkatkan infiltrasi air dan
mengurangi runoff. Ini mencakup pembuatan taman hujan, penanaman pohon, dan pembuatan green roof
pada bangunan.
• Pengelolaan Tata Guna Lahan:
⚬ Pemerintah setempat memperketat peraturan tata guna lahan untuk memastikan pembangunan yang
berkelanjutan dan mempertimbangkan dampaknya terhadap aliran permukaan. Ini melibatkan pembatasan
pembangunan di area rawan banjir dan perlindungan lahan basah.
STUDI
4. Sistem Peringatan Dini Banjir: KASUS
⚬ Pemasangan sistem peringatan dini banjir untuk memberi tahu warga tentang potensi bahaya dan
memberikan waktu yang cukup untuk evakuasi atau pengambilan tindakan pencegahan.
5. Edukasi Masyarakat:
⚬ Kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang peran mereka dalam mengurangi
aliran permukaan, seperti mengurangi penggunaan air di area terbuka dan membuang sampah dengan
benar.
STUDI
Hasil dan Dampak: KASUS
• Setelah implementasi langkah-langkah ini, terjadi penurunan signifikan dalam kejadian banjir perkotaan.
• Infrastruktur hijau dan perbaikan drainase membantu meningkatkan infiltrasi air dan mengurangi volume
aliran permukaan.
• Sistem peringatan dini berhasil menyelamatkan nyawa dan mengurangi kerugian materi selama periode banjir
yang mungkin terjadi.
• Kesadaran masyarakat terhadap dampak aliran permukaan meningkat, dan pendekatan partisipatif masyarakat
dalam manajemen air terus ditingkatkan.
Studi kasus ini menunjukkan bagaimana kombinasi strategi infrastruktur, inisiatif ekologi perkotaan, dan
partisipasi masyarakat dapat meningkatkan manajemen aliran permukaan dan mengurangi risiko banjir di wilayah
perkotaan.
KESIMPUL
AN
• Kesimpulan tentang aliran permukaan dapat merangkum beberapa poin penting yang telah dibahas
sebelumnya. Berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil:
• Pentingnya Aliran Permukaan: Aliran permukaan memainkan peran penting dalam siklus hidrologi dan
ekosistem. Ini memungkinkan pergerakan air dari atmosfer ke tanah, sungai, dan akhirnya kembali ke
atmosfer melalui evapotranspirasi.
• Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aliran Permukaan: Topografi, curah hujan, jenis tanah, dan tata guna
lahan adalah faktor-faktor utama yang memengaruhi aliran permukaan. Perubahan dalam faktor-faktor ini
dapat berdampak signifikan pada pola aliran permukaan.
• Jenis-jenis Aliran Permukaan: Aliran sungai, aliran situ/waduk, aliran urban, aliran limpasan, dan aliran
sub-surface adalah beberapa jenis aliran permukaan yang dapat terjadi, masing-masing dengan
karakteristik dan dampaknya sendiri.
• Peran Aliran Permukaan dalam Ekosistem: Aliran permukaan mendukung kehidupan di berbagai
ekosistem air tawar. Ini menyediakan habitat bagi spesies air, mendukung pertumbuhan tumbuhan air, dan
memainkan peran penting dalam siklus nutrien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai