Anda di halaman 1dari 2

Peran Gen Z di Era Ekonomi Digital Pasca Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia memberi dampak pada perekonomian global, perekonomian
nasional, hingga meningkatkan angka kemiskinan. Hampir seluruh sektor perekonomian terpengaruh
terhadap pandemi ini.

Hasil Survei Penduduk BPS membuktikan jumlah penduduk Indonesia mencapa 270,20 juta jiwa
dengan komposisi tertinggi ialah generasi Z (Gen Z) yang mencapai 75,49 juta jiwa, atau 27,94%.

Gen Z merupakan penduduk yang lahir pada 1997-2012. Gen Z merupakan generasi pertama yang
lahir di dunia digital native sehingga mereka memiliki literasi keuangan digital yang baik.

Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mengatakan, bahwa saat ini merupakan masa yang
sangat baik untuk generasi milenial dan Z dalam menciptakan usaha-usaha serta milenial diprediksi
pada masa depan akan menjadi pembuka lapangan pekerjaan baik pada industri Perbankan,
asuransi, digital, dan lainnya.

3 (tiga) kebijakan, Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

1. Peningkatan Konsumsi dalam Negeri


2. Peningkatan Aktivitas Dunia Usaha
3. Menjaga Stabilitasi Ekonomi

Ketiga kebijakan tersebut dilaksanakan secara bersamaan dengan sinergy antara pemegang
kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan institusi terkait. Peran Gen Z sangat penting
dalam mendorong berhasilnya program Pemulihan Ekonomi Nasional tersebut.

Selain itu Pemulihan ekonomi pasca pandemi dapat menjadi momentum pemerintah untuk
menerapkan aspek yang sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan (Sustainable
Development Goals/SDGs).

Agenda SDGs terdiri atas empat pilar yaitu: pembangunan sosial, pembangunan ekonomi,
pembangunan lingkungan, serta pembangunan hukum dan tata kelola.
Penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan akan mengurangi dampak bagi lingkungan,
mewujudkan ekonomi lebih tangguh, setara dan berkeadilan, serta memperluas lapangan kerja
baru.
Sumber:

- Katadata.co.id
- Epaper.mediaindonesia.com
- Kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai