Anda di halaman 1dari 13

Lahan Gambut

Daratan Indonesia 10% atau 14,9 juta hektarnya merupakan lahan gambut. Dan 45%
nya digunakan sebagai perkebunan, tempat tinggal, dan lahan yang terdegradasi (Hooijer et
al., 2010; Marlier et al., 2015). Gambut mampu menjadi reservoir (penambat) air yang
cukup besar karena dapat menampung air hingga 90% dari volume jenuhnya. Kemampuan itu
digunakan untuk menahan banjir saat musim hujan dan melepaskan air saat musim kemarau.
Gambut juga mengatur hidrologi jika terjadi kelebihan drainase yang disebabkan oleh
irreversible drying. Karena daya hantar vertikal yang rendah dan porositas tinggi, gambut
memiliki bobot isi yang sangat ringan sehingga mudah terbakar, hanyut dibawa air hujan,
strukturnya lepas, sulit menyerap air kembali, dan sulit ditanami. (Najiyati dkk., 2005). Lahan
gambut yang terbakar saat musim kemarau akan menyebabkan api merambat ke bagian
bawah yang relatif lembab. Sehingga api dan uap air bercampur dan menyebabkan asap tebal
(Adinugroho et al., 2005). Restorasi gambut membuat program 3R untuk memulihkan fungsi
hidrologi lahan gambut. Seperti rewetting (pembasahan kembali) di Swedia dan Porla selama
15 tahun. Setelah restorasi jangka panjang tersebut, kondisi lahan gambut kembali alami atau
semi alami (Lundin, Lars et al., 2017).
Tabel. Peta persebaran zat kimia pada air gambut (Monita, 2017)
Air Gambut Syarat air
Parameter Satuan Minimum
Kalsel Kalbar Kalteng Summsel Riau Menkes
Warna PtCO 753 527 725 1315 1125 15
Kekeruhan mg/LSiO2 32 0 0.5 5 9 5
DHL mho/cm - 30 50 78 75 -
pH - 4.1 3.9 3.6 5 4 6.5 – 8.5
Zat
mg/L 278 194 172 290 243 10
Organik
o
Kesadahan D 2.05 0.48 - 5.5 1.4 500
Besi mg/L - - - - - 0.3
Mangan mg/L - - - - - 0.1
Klorida mg/L 11.11 5.48 - 162 18 250
SO4 mg/L - - 5.1 11.1 - 400
HCO2 mg/L - 51.4 - - - -
CO2
mg/L - - 31 - 80.6 -
Agresif
Sumber : Olivia, Monita. 2017. Mortar dan Beton Limbah Agro-Industri di Lingkungan
Gambut. Badan Penerbit Universitas Riau.

Strukur beton yang dibangun di lingkungan agresif seperti asam rentan mengalami
kerusakan jangka panjang sehingga harus memenuhi konsep keberlanjutan (sustainability).
Lingkungan tersebut mengandung asam organik yang menyerang kalsium pada beton
sehingga meningkatkan porositas dan menjadikan beton rentan korosi, (Olivia, Monita. 2017)
SEKAT KANAL
Beberapa cara untuk mengatasi kebakaran lahan gambut adalah menjaga gambut tetap
basah. Salah satunya dengan membangun sekat kanal (Dohong et al, 2017; Wasis B dan
Mulyana D. 2019). Sekat kanal atau Canal Blocking adalah sekat – sekat yang dibuat di
dalam sebuah kanal yang bertujuan untuk menahan keluarnya air dari lahan gambut sehingga
gambut tetap berada dalam kondisi basah. (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
2015:8).
Sebelum dan sesudah sekat kanal dibangun, terdapat beberapa hal yang harus dikaji..
Selain sifat – sifat tanah, kajian hidrologi diperlukan sebagai kriteria lahan gambut yang
cocok sebagai konstruksi sekat kanal. Diantaranya adalah pengukuran muka air tanah gambut
dengan meletakkan parameter di dalam saluran untuk mengetahui sejauh mana sekat kanal
meningkatkan tinggi muka air. (Suryadiputra et al. 2005).

Tabel. Sifat-sifat tanah gambut untuk tolak ukur pembangunan sekat kanal
Sifat Tanah Penjelasan
Menentukan kedalaman gambut hingga melewati lapisan tanah
Ketebalan Gambut
mineral
Tanah gambut matang (saprik) mempunyai daya dukung
Tingkat
pemadatan tinggi sehingga lebih menguntungkan dibanding tanah
Dekomposisi
gambut yang belum matang (fibrik)
Ketahanan tanah Daya tahan terhadap tekanan beban diatasnya.
Bobot isi (Bulk Tanah dengan bobot isi memiliki kepadatan cenderung tinggi
Density) dengan tingkat penurunan yang lebih stabil.
Pori tanah umumnya diisi air dan bahan organik porus dan
Porositas lembek. Apaliba kepadatan tanah rendah, kondisi tersebut
berpengaruh terhadap bangunan di atasnya
Memperhitungkan kebutuhan air bagi tanaman yang ada di
Kadar Air
sekitarnya.
Semakin miring lahan gambut, maka jumlah sekat yang dibangun
Derajat Kemiringan
akan semakin banyak, supaya lebih banyak air yang dapat
(Lereng)
ditahan.
Sumber : Sarwono, 1992.

Gambar. Sekat Kanal Beton


Sumber : Sutikno, Sigit et al. 2019
Pada penelitian sutikno, Sigit et al, (2019) sekat kanal dapat menaikkan muka air
tanah di lahan gambut hingga radius 170m dari kanal. Dampak pembasahan bergantung pada
situasi hidrotopografi, karakteristik gambut, tutupan lahan, dan debit aliran pada kanal.
(Herawati, Henny et al., 2018).

Tabel. Sifat fisik tanah gambut di Sungai Ahas, Kalimantan Tengah


Hasil
No Parameter Satuan
Ada Kanal Tidak Ada Kanal
1 Porositas (n) % 87.7 86.14
2 Berat Satuan (γ) gr/cm3 0.59 1.05
3 Kadar Air (wc) % 61.64 243.25
4 Berat Jenis (Gs) 2.93 2.61
5 Rasio Rongga (e) 7.13 6.22
Sumber : Fitriati et al. 2017.
Berdasarkan penelitian Fitriati et al, (2017) bahwa sekat kanal efektif meningkatkan
kadar air pada lahan tersebut. Kualitas sekat kanal bergantung pada material yang digunakan.
Sekat kanal dari tanah dan pasir hanya dapat bertahan <1 tahun sedangkan kayu dan batu
selama 2 tahun. Berdasarkan pedoman Design and Construction of Check Dams for
Prevention and Control of Peatland Fire, sekat kanal berbahan dasar beton memiliki masa
pakai >5 tahun, retensi air lebih baik, dan perawatan murah. Tetapi, asam organik lahan
gambut dapat meningkatkan porositas, penurunan kekuatan dan hidrasi pada beton. (Olivia,
M. et al. 2019).

BETON RINGAN
Menurut SNI tahun 2002, beton ringan adalah beton yang mengandung agregat ringan
dan mempunyai berat satuan tidak lebih dari 1900 kg/m3. Beton agregat ringan dibagi
menjadi dua jenis yaitu beton ringan dipadatkan dan beton ringan struktural yang biasanya
dari agregat ringan yang padat.
Tabel. Jenis-jenis beton ringan berdasarkan kuat tekan dan berat beton
Kuat
Berat Beton
Jenis Beton Ringan Tekan Referensi
(kg/m3)
(MPa)
Berat ringan struktur (Structural Lightweight
>17 1400-1800
Concretes)
Beton ringan penahan panas Neville and
0,7-7 <800
(Insulating Concrete) Brooks.
Beton ringan untuk pasangan bata
7-14 500-800
(Masonry Concrete)
Beton ringan sturuktur (Structural
>17,3 1440-1900
Lightweight Concretes)
Beton berat jenis rendah (Low Density Dobrowolski,
0,35-6,9 240-800
Concretes) A.J.
Beton ringan kuat menengah (Moderate-
6,9-17,3 800-1441
Strength Lightweight Concretes)
Beton Ringan dengan kekuatan menengah
7-17 800-1350 ASTM C 331-81
(Moderate Strength Concretes)
Beton ringan struktural (Structural
>17 1350-1900 ASTM C330-82a
Lightweight Concretes)
Beton Ringan Non-Struktural <7 300-1100
Beton Ringan Non Struktural 7-14 1100-1600 Lomboan, F.O.
Beton Ringan Struktural 17-35 1450-1900 dkk. 2016
Beton Ringan Normal 20-40 2100-2550
Tabel. Kelebihan dan Kekurangan Beton Ringan
Kelebihan Kekurangan Referensi
Konstruksi cepat dan sederhana Sensitif terhadap kandungan Gaur, Er. Arvind S. et
air campuran al. 2017
Sulit diselesaikan karena
Ekonomis porositas dan sudut
angularitas dari agregat.
Pencampuran lebih lama dibandingkan Beberapa campuran mortar
beton biasa dan agregat terpisah
Sifat susut menyebabkan
Fleksibel, murah, mengurangi
keretakan dan kuat tarik
pemakaian tulangan baja, ukuran Puro, S. 2014
lebih rendah daripada beton
struktur lebih kecil
normal
Pada penelitian Choi, Yun Wang, et al. tahun 2009, dihasilkan manfaat \seperti
bantalan beban unggul, kapasitas elemen, penampang yang lebih kecil dan ukuran pondasi
yang lebih kecil. Struktur beton ringan sangat berguna bagi konstruksi rawan gempa. Seiring
dengan kebutuhan akan struktur dan bangunan bertingkat, kebutuhan akan beton ringan
semakin meningkat.
LIMBAH PLASTIK
Limbah plastik dapat membahayakan lingkungan karena memiliki sifat sulit
terdegradasi (non-biodegradable). Sekitar 100 hingga 500 tahun limbah plastik dapat terurai
dengan sempurna. (Supratikno, 2019). Limbah plastik terbagi menjadi berbagai macam, salah
satunya Polyethylene Terephalate (PET).
Agregat Plastik
Polyethylene Terephtalate (PET) adalah resin polimer termoplastik yang
menggunakan serat sintetis seperti botol minuman, botol minyak, dan sebagainya. Kondisi
fisik plastik ini memiliki penetrasi cahaya yang tinggi serta permeabilitas yang rendah.
(Samsudin EM et al., 2012).
Tabel. Sifat Fisik dan Mekanik PET
Modulus
Massa Berat
Elastisita
Jenis Volume
s Tarik Kekuatan
(MJ) / Koefisie Bantuk Penyerapan Kuat Kuat Perpanjangan (BV) /
No (MT) / Kelembaban Warna Kelemahan Benturan Referensi
Berat n Bentuk Partikel Air Tekan Tarik Putus Berat
Modulus (kj/m2)
Jenis Satuan
Halus
(BJ) (BS)
(MH)

Bentuk
dimensi
terdistribusi
dengan
386.7 0.02
panjang Bervarias 5000 Zainab,
1 kg/m3 - - - selama 24 Lemah - - - -
bervariasi i psi 2008
(MJ) jam
antara 0,15-
12 mm dan
lebar 0,15-
4 mm

Material
1.37 3100 0.30 Science of
47 Transparan Tidak
2 g/cm3 N/mm2 - - - - selama 24 Lemah 50/300 (%) - Polymers for
N/mm2 / buram Berhenti
(MJ) (MT) jam Engineering,
2003
Casanova-
760 del-angel, F.
0.13 %
3 - 0.707 0% - - 0% - - - - - (kg/m3) and Jorge
(MJ)
(BV) Luis V.R.
2012.
464.465
kg/m3
Panjang
(MJ) / 2.9 GPa Rahmani, E.
4 - - Partikel - - - - - - - -
1.11 (MT) et al. 2013
2.36 mm
g/cm3
(BJ)
Lebar
916 Partikel 3.5 Boucedra,
5 kg.m3       mm.                 A. et al.
(MJ) Ketebalan 2020
2.5 mm

Panjang
partikel 62
Bui, Ngoc
0.25 GPa mm. Lebar
6 - - - - - - - - - - - K. et al.
(MT) 2.8 mm.
2018
Ketebalan
0.3 mm

1.23 Bersudut / 697kg/m Alqahtani,


7 (BJ 6.4 (MH) - - Sebagian Cokelat 2.71% - - - - - 3 (BS Fahad K., et
SSD) kasar Kering) al.
Penambahan agregat PET dapat mempengaruhi ketangguhan beton. Menurut Saikia,
Nabajyoti and Jorge de Brito, et al (2013), dalam mengelola sampah plastik menjadi agregat
dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu:
1. Penggilingan limbah PET menjadi serpihan kasar.
2. Serpihan PET dimasukkan kedalam reactor melalui dosing crew.
3. Bahan dipanaskan melalui spindel ekstruder.
4. Lelehan dikumpulkan dalam bak pendingin sebelum di granulasi dalam pemotong
yang berputar dalam air
5. Campuran air dan butiran polimer dipisahkan menjadi Serpihan Kasar (PC), Fraksi
Halus (PF), dan Pelet Plastik (PP). Terlihat pada Gambar:

Gambar. Agregat PET yang dihasilkan : (a) PC; (b) PF; (c) PP.
Sumber : Saikia, Nabajyoti and Jorge de Brito, et al. 2013

BETON AGREGAT PLASTIK


Realisasi beton agregat plastik pertama kali dilaksanakan pada tahun 1979 di
University of Lyngby, Kopenhagen dibawah naungan The International Association for
Bridge and Structural Engineering (IABSE) dan dipimpin oleh Profesor Bruni Thaliman.
(Burgoyne., 2008). Penggantian sebagian agregat beton dengan limbah plastik dapat
meningkatkan ketahanan abrasi, benturan, keuletan, absorbsi guncangan, dan konduktivitas
termal (Jaivignesh B dan A Sofi., 2017).
Tabel. Sifat Kimia Semen Portland dan Campuran Serat Plastik
Parameter Karakteristik

Semen Portland GRP

Al2O3 (%) 5.65 7,311


CaO (%) 64.5 17,79
SiO2 (%) 20,5 29,94
Luas permukaan 0,343 0,257
(m2/g)

Sumber: Asokan, P. M Osmani. A D F Price. 2009.


Tabel. Hasil Kuat Tekan dan Nilai Slump Beton Agregat Plastik
Kuat Nilai
% Tambahan Plastik Tekan Slump Referensi
(MPa) (mm)
12% PCA 1% PF 26.91 77
18% PCA 1% PF 26.52 80 Dhanani, Govind V. and Priyank
24% PCA 1% PF 25.94 82 D. Bhimani

30% PCA 1% PF 24.02 86


5% PCA 19.76 43
Singh, Prince and Mukesh
10% PCA 17.58 47
Pandey
15% PCA 15.72 54
Umasabor, R.I. and Samuel C.
5% 33.4 7
Daniel

100
90
80
70
Nilai Slump (mm)

60 f(x) = − 1.48 x + 89.38


R² = 0.07
50
40
30
20
10
0
10 15 20 25 30 35

Kuat Tekan (MPa)

Grafik. Analisa Regresi Kuat Tekan dan Nilai Slump Beton Plastik

100
80
Slump (mm)

60
40
20
0
0 5 10 15 20
% Plastik

Tanpa Superplasticizer
Dengan Superplasticizer
Gambar. Nilai Slump Beton Agregat Plastik
Sumber : Rai Baboo, et al. 2012
Pengaruh nilai slump terhadap kuat tekan beton plastik dalam analisa regresi hanya
7.14% karena perspektif data yang berbeda. Dhanani et al mendapati seiring penurunan kuat
tekan, slump beton meningkat. Nilai slump yang terus meningkat menunjukkan
ketidakmampuan plastik dalam menyerap air (Singh et al. 2017). Umassabor et al (2020)
pada penelitiannya menghasilkan penurunan nilai slump dan kuat tekan seiring penambahan
persentase PET. (Lee, Zoe Harmonie et al., 2019). Jika agregat PET ditambahkan
superplasticizer, derajat workability menjadi medium. (Rai Baboo et al., 2012).

Tabel. Hasil untuk Sifat Beton dengan Agregat Plastik PET 1 : 1.75 : 2.75
Kuat Tekan (MPa)
WPET (%) Berat (kg/m3)
(28 Hari)
0 2555 45.27
10 2334 38.28
20 2141 27
30 1928 12.23

Sumber : Samsudin, E.M. et al. 2012

Kriteria Beton Ringan Agregat Plastik


2334
2300 2141
1928 Beton Ringan Normal

1800 Beton Ringan Struktural


Berat (kg/m3)

Beton Ringan
1300
Non Struktural

800 Beton Ringan


Non Struktural

300
10 15 20 25 30 35 40

Kuat Tekan (MPa)

Gambar. Kriteria Beton Ringan untuk Agregat Plastik

Berdasarkan hasil penelitian Samsudin et al., (2012) didapatkan kuat tekan masing –
masing beton dengan persentase PET berbeda. Menurut ASTM C330-82a, beton agregat
plastik tergolong beton ringan yang diaplikasikan secara struktural maupun non-struktural
dengan syarat penggantian <30%. (Lee, Zoe Harmonie, et al. 2019).
Beton plastik kurang sensitif terhadap perubahan rasio w/c dibandingkan beton
kontrol (Alqahtani et al., 2015). Mengenai tegangan dan kekuatan lentur, ketika 300 kg/cm3
semen atau lebih, hubungan ft/(fc)1/2 dan MR/(fc)1/2 lebih rendah untuk beton ringan, karena
rasio w/c yang rendah. Sehingga aplikasi agregat PET dalam beton yang terbaik adalah saat
penggunaan semen rendah hingga 300 kg/m3. (Casanova-del-angel, F. and Jorge Luis V.R.
2012).
Tabel. Variasi kuat tekan, kuat lentur dan kuat tarik beton dengan bahan tambah plastik

Variasi Penambahan Limbah Plastik Agregat Hasil Pengujian (MPa)

Jenis Tambaha
N W/
Semen Polime n yang Air Referensi
o C
Tidak r Lainnya
Agrega Kuat
Agregat Diketahui Kuat Kuat
t Tarik
Plastik Jenis Halus Kasar Teka Lentu
Plastik Bela
Kasar Tambaha n r
Halus h
n

395 706 1151 197


0.3% Jaivignesh B
1 (kg/m3 10% 15% - - (kg/m3 (kg/m3 (kg/m3 0.49 27.6 1.82 3.33
Serat Baja and A Sofi
) ) ) )
6.247 9.569 17.789 3.276 Umabasor,
2 - - 5% PET - 0.52 33.4 - -
kg kg kg kg Richie I., et al.

Samsudin,
3 3.93 kg - 10% - PET - 6.88 kg 9.9 kg - - 38.28 - -
E.M., et al

Samsudin,
4 3.93 kg - 30% - PET - 6.88 kg 7.7 kg - - 12.2 - -
E.M., et al

7.76 0.465 0.66 Habib, Md.


5 - 15% - - - - - 18.34 - -
bags m3 m3 Zakaria., et al

409 657 225 Casanova-del-


133
6 (kg/m3 - - PET - (kg/m3 - (kg/m3 0.55 29.13 1.977 2.78 angel, F. and
(kg/m3)
) ) ) Jorge Luis V.R.

350 5% 788.4 920.4 213.5 Saikia,


7 (kg/m3 - (45.9 - PET - (kg/m3 (kg/m3 (kg/m3 0.61 31.34 - - Nabajyoti and
) kg/m3) ) ) ) Jorge de Brito

350 15% 543.6 996.4 224 Saikia,


8 (kg/m3 (137.5 - - PET - (kg/m3 (kg/m3 (kg/m3 0.64 25.33 - - Nabajyoti and
) kg/m3) ) ) ) Jorge de Brito

929
10%
383 679 230
(179 Lee, Zoe
9 (kg/m3 - - PET Ca(ClO)2   (kg/m3 (kg/m3 0.6 35 - -
(kg/m3) Harmonie, et al.
) ) )
)
(kg/m3
)

413 666 1092 187


N., Mastan Vali
10 (kg/m3 10% - - PET - (kg/m3 (kg/m3 (kg/m3 0.45 31 5.1 4
and SS.Asadi
) ) ) )

370 30% 420 200


Almeshal,
11 (kg/m3 (180 - - PET - (kg/m3 - (kg/m3 0.54 24.6 2.01 5.92
Ibrahim, et al.
) kg/m3) ) )

456 902 245


303 Alqahtani,
12 (kg/m3 - - - - (kg/m3 - (kg/m3 0.5 15.1 - -
(kg/m3) Fahad K., et al.
) ) )

Mokhtar, M.,.
13 - - 5% - PET - - - - - 21.5 - -
et al.

1175.9
425.78 505.73 191.6 Ramadevi, Ms.
2
14 (kg/m3 2% - - PET - (kg/m3 (kg/m3 0.45 40 2.1 5.7 K. and Ms. R.
(kg/m3
) ) ) Manju
)

350.37
15 (kg/m3 - 50% - PET SP - - - 0.45 19 3.8 - Inayath et al.
)
48
390.5 12.9 685 1082 195
2.7 pada
16 (kg/m3 - 0.25% PET (kg/m3) (kg/m3 (kg/m3 (kg/m3 0.35 - 6 Ibrahim, et al.
(kg/m3) suhu
) SP ) ) )
26oC
320 730 1120 160
Krishnamoorth
17 (kg/m3 0.50% - - PET - (kg/m3 (kg/m3 (kg/m3 0.5 23.98 - -
y et al.
) ) ) )

461.5 534.2 512 193.8


347.2
18 (kg/m3 - 50% PET - (kg/m3 (kg/m3 (kg/m3 0.42 35 - - Islam, et al.
(kg/m3)
) ) ) )

Dari penelitian sebelumnya, seiring bertambahnya persentasi agregat plastik, maka


kekuatannya semakin menurun. Hal tersebut disebabkan oleh lemahnya ikatan rekat antara
pasta semen dan agregat plastik (Rai Baboo, et al. 2012). Beberapa penelitian terdahulu juga
menyatakan kuat tekan beton PET optimum saat penambahan agregat plastik 5% yaitu 33,4
MPa (Umasabor et al., 2020). Menurut Mastan et al., (2017) kuat tekan dan lentur meningkat
hingga penambahan PET 10%, lalu menurun pada 15% dan 20%.
50
45 Tanpa Superplasticizer
40

Kuat Tekan (MPa)


35
30
25
20
15
10
5
0
0 5 10 15 20
%Plastik

3-day strength 7-day strength 28-day strength

50
Dengan Superplasticizer
40
Kuat Tekan (MPa)

30

20

10

0
0 5 10 15 20 25
%Plastik

3-day strength 7-day strength 28-day strength


Gambar. Kuat Tekan Tanpa Superplasticizer (atas) dan Kuat Tekan dengan
Superplasticizer (bawah)
Sumber : Rai Baboo, et al. 2012
Solusi untuk mengatasi penurunan kuat tekan beton PET dilakukan dengan
menambahkan superplasticizer yang dapat meningkatkan kuat tekan sebesar 5%. Namun
tidak relevan dengan kuat lentur beton yang dihasilkan (Rai Baboo., et al., 2012). Selain itu,
pemanasan agregat PET dengan pasir halus dapat membuat agregat plastik memiliki gaya
adhesi yang baik saat proses pencampuran beton. Kuat tekan optimum yang dihasilkan pada
variasi PET 10% mencapai 38.28 MPa dengan massa jenis beton sekitar 2334-1928 kg/m3
(Samsudin et al., 2012).
Gambar. Bentuk Agregat Plastik Setelah Dipanaskan
Sumber : (Samsudin, E.M. et al. 2012).

45
40
35
Kuat Tekan (MPa)

30
25
20
15
10
5
0
0 5 10 15 20 25 30 35
% Plastik
H2O 7 day H2O2 7 day
Ca(ClO)2 7 day H2O 28 day
H2O2 28 day Ca(ClO)2 28 day
Gambar. Kuat tekan beton umur 7 dan 28 hari
Sumber : (Lee, Zoe Harmonie, et al. 2019).
Penambahan 5-10% agregat plastik dapat meningkatkan kekuatan lentur beton.
Namun, substitusi lebih dari 10% menurunkan kekuatan lentur. Umur curing beton juga
mempengaruhi kuat tarik beton. Di semua rasio penambahan, kekuatan tarik meningkat
seiring waktu (Azhdarpour, Amir Mahyar et al. 2016). Kuat tarik belah dan kuat lentur
mengalami peningkatan pada rasio 2%. Pada rasio 4% dan 6% nilai kuat lentur sama
(Ramadevi, Ms.K. and Ms.R. Manju, 2012).
7

Kuat Lentur (MPa)


4

3
28 Hari
2

0
0 0.5 1 2 4 6
% Serat Botol Platik

Gambar. Nilai kuat lentur beton agregat plastik


Sumber : Ramadevi, Ms.K. and Ms.R. Manju, 2012
Tabel. Hasil Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton Plastik
Persentase Plastik Kuat Tekan (MPa) Kuat Lentur (MPa) Referensi
0% 24.8 2.36
1.25% 22.8 4.36 Hama, Sheelan M.
1.5 % 21 4.47
0% 46.6 4.05
1% 44.7 3.193
Jibrael, M.A. and Farah P.
3% 43.8 2.93
5% 42.93 2.89
PF 10% PC 15% 27.6 3.33 Jaivignesh, B. and A. Sofi.
30% 24.6 5.92 Almeshal, Ibrahim et al.

7
6
Kuat Lentur (MPa)

5
4 f(x) = − 0.04 x + 4.97
R² = 0.14
3
2
1
0
15 20 25 30 35 40 45 50
Kuat Tekan (MPa)

Grafik. Analisa Regresi Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton Plastik
Berdasarkan hasil analisa regresi, pengaruh kuat tekan hanya 10% terhadap kuat
lentur. Artinya, hasil penelitian berbagai sumber berbeda. Beton yang mengandung agregat
plastik menunjukka perilaku lebih ulet dan mengurangi perambatan retak dibandingkan beton
konvensional. (Habib et al., 2017). Saat pengujian perilaku api menunjukkan beton PET
memiliki ketahanan yang lebih tinggi dibanding beton biasa (Almeshal, Ibrahim et al. 2020)
karena beton PET saling mengunci dengan bahan plastiknya (Mokhtar et al. 2018).
Gambar. Tes ketahanan beton plastik terhadap api
Sumber : Almeshal, Ibrahim et al. 2020

Gambar. Spesimen beton plastik setelah tes kuat tarik belah


Sumber : Saikia, Nabajyoti and Jorge de Brito, et al. 2013
Perlakuan kimia pada beton PET dapat meningkatkan kekuatan ikatan antara matriks
semen dengan agregat plastik dan mengurangi celah pada zona transisi antarmuka (ITZ)
sehingga meningkatkan kuat tekan dan menurunkan permeabilitas serta porositas.
Permeabilitas yang rendah dihasilkan beton dengan agregat PET yang sudah dicampur
dengan Ca(ClO)2 daripada H2O dan H2O2 (Lee, Zoe Harmonie, et al. 2019). Serat PET
dapat digunakan untuk menggantikan serat baja dan memperbaiki beton struktural dengan
erosi bawah air yang tinggi (Pacheco-Torgal, F. et al. 2012). Bui, Ngoc K. et al. tahun 2018
juga menyatakan beton dengan tambahan plastik PET memiliki ketahanan terhadap
lingkungan alkali yang tinggi. Sedangkan pada lingkungan sulfat, berdasarkan penelitian
Galvão et al (2011), komposit PET memiliki kuat tekan tertinggi dengan hampir 30 MPa.
Jika dibandingkan dengan uji erosi-abrasi dibawah air, hasil terbaik juga diperoleh dari
limbah PET.
Para peneliti percaya bahwa beton PET memiliki daya tahan baik, bobot rendah,
ketahanan terhadap serangan kimia, isolasi termal, ringan sehingga tahan terhadap gempa
bumi (Azhdarpour, Amir Mahyar et al. 2016). Beton agregat plastik menunjukkan sensivitas
yang lebih rendah terhadap penetrasi klorida dan cocok digunakan dalam aplikasi yang
membutuhkan kekuatan rendah. Beton ringan agregat plastik dapat digunakan untuk aplikasi
yang terkena serangan kimia parah, seperti bangunan laut atau di daerah pesisir dan
digunakan untuk pengurukan parit utilitas. Serta beton ini menyediakan insulasi dan dapat
digunakan dirumah bertingkat rendah dan di lepas pantai dengan syarat sesuai daya tahannya
(Alqahtani, Fahad K., et al. 2015).

Anda mungkin juga menyukai