Anda di halaman 1dari 45

+

Ilmu Kebumian
K.13
Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron
I Made Susmayadi, S.Si., M.Sc.
Emi Dwi Suryanti, S.Si., M.Sc.
Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada
2014
+
Outline Perkuliahan

 K1. Pendahuluan  K9. Teori Tektonik

 K2. Bumi dan Tata Surya  K10. Gunung Berapi

 K3. Anatomi Bumi  K11. Gempa Bumi

 K4. Dinamika Bumi  K12. Sistem Sungai

 K5. Mineral  K13. Air Bawah Tanah

 K6. Batuan  K14. Bencana Alam

 K7. Fosil  K15. Interaksi Manusia

 K8. UTS  K16. UAS


+ AIRTANAH (GROUNDWATER)

Airtanah = air yang mengisi rongga-rongga batuan di bawah


permukaan tanah pada zone jenuh air (saturated zone).
Sumber utama airtanah adalah air hujan.

Airtanah bergerak :

Max. 10 m/hari

Min. 1 m/tahun
SIKLUS AIRTANAH

Keywords : infiltration - percolation - recharge


VERTIKAL AIRTANAH

Zone lengas tanah, terpengaruh


proses transpirasi

Zone tidak jenuh (tidak 100%


terisi air)

Muka airtanah

Zone jenuh (100% terisi air)


+DIMANAKAH TERDAPAT AIRTANAH ??
Akuifer (aquifer)
Aqui = air Fer (ferre) = menerima dan mengalirkan
Akuifer merupakan formasi atau perlapisan jenuh air yang mampu menyimpan dan
mengalirkan airtanah dalam jumlah yang cukup.

Cukup artinya mampu mengaliri atau menjadi sumber suatu sumur, sungai atau
mataair.
Contoh : pasir, kerikil, kerakal, atau campurannya.
+ Aquifer Bocor (Leaky)
 Semi Confined Aquifer
 Bila confining unit adalah semi permeable/aquitard (lempung)
Aquifuge (fuge = tertutup)
 Formasi batuan yang tidak dapat menyimpan air sama sekali
(kedap) (contoh: granit)
Aquitard
 Formasi batuanyang dapat menyimpan air, tetapi hanya
dapat mengalirkannya dalam jumlah yang terbatas (contoh:
lempung pasiran)
Aquiclude
 Formasi batuanyang tidak dapat menyimpan air dalam
jumlah yang banyak (contoh:lempung)
+ Aquifer Bebas (Unconfined aquifer)
 Aquifer tidak tertekan.
 Jika muka airtanah merupakan batas atas dari akuifer.

Aquifer Tertekan (Confined aquifer)


 Terletak di bawah atau di antara lapisan kedap air (confining
layer atau impermeable)
 Hydraulic head atau water table terletak di atas batas atas
aquifernya, biasa disebut piezometric atau potentiometric.
 Karena tekanan, kadang-kadang muka airtanah aquifer tertekan
pada sumur bor dapat melebihi permukaan tanah (flowing
artesian well).
Aquifer Menggantung (Perched aquifer)
 Terletak di atas unconfined aquifer, dan aliran airtanah ke
bawah tertahan oleh confining layer yang tidak kontinyu.
+AKUIFER BEBAS & TERTEKAN
+AKUIFER MENGGANTUNG (PERCHED
AQUIFER)
+
FAKTOR2 PENENTU KARAKTERISTIK
AIRTANAH

1. CURAH HUJAN

2. MATERIAL BATUAN

3. GEOMORFOLOGI

4. VEGETASI
+ POROSITAS BATUAN (α)

 Porositas
(α) atau kesarangan batuan adalah rasio antara
volume pori-pori batuan dengan total volume batuan.
 = volume pori2 / volume batuan

 Porositas primer : tergantung dari matrix batuan itu


sendiri.
 Porositassekunder : karena proses solusional atau
rekahan pada batuan.
+

A. Sedimen sortasi bagus, porositas besar


B. Sortasi tidak bagus, porositas kecil
C. Sortasi sedimen bagus, terisi oleh endapan yang porus,
secara keseluruhan porositas bagus
D. Sortasi sedimen bagus tetapi porositas berkurang karena
deposit mineral yang tidak porus pada pori-pori
E. Porositas tinggi karena proses solusional
F. Porositas karena rekahan, tergantung pola retakan
+
Material α (%)
Unconsolidated deposits
Gravel 25 – 40
Sand 25 – 50
Silt 35 – 50
Clay 40 – 70
Batuan
Fractured basalt 5 – 50
Karst Limestone 5 – 50
Sandstone 5 – 30
Limestine, dolomite 0 – 20
Shale 0 – 10
Fractured crystalline rock 0 – 10
Dense crystalline rock 0–5
TINGGI MUKA AIRTANAH (Hydraulic
head)
Tinggi muka airtanah adalah tinggi
elevasi tempat dikurangi kedalaman
muka airtanah.

Contoh :
Muka airtanah di titik A = 5 meter
dpt
Elevasi titik A = 150 m dpal

Hydraulic head (h) = 150 – 5 = 145


m dpal
GERAK DAN DEBIT AIRTANAH
 Hukum Darcy (1856)
+  Spesific discharge/kecepatan aliran per unit volume tabung adalah :

V = Q/A = (m3/dt)/m2 = m/dt

 Sehingga jika kecepatan pada airtanah dikenal sebagai hydraulic conductivity/permeabilitas (K)
material batuan & kemiringannya maka :

V = -K (dh/dL), sehingga debit airtanah :

Q = -K . (dh/dL) . A

dimana :

 A = luas penampang tabung

 (dh/dL) = kemiringan/hydraulic gradient

 K = kecepatan airtanah dalam batuan (permeabilitas = K)


JARING AIRTANAH/FLOWNETS

 Peta/gambar pada media 2 dimensi


yang berisi garis-garis yang
menghubungkan titik-titik yang
mempunyai kedalaman airtanah (head)
yang sama
 Airtanah akan mengalir tegak lurus
(90o) memotong kontur airtanah karena
pengaruh gravitasi dari hydraulic head
tinggi ke rendah
 Jika peta kontur dilengkapi dengan
arah aliran airtanah, maka biasa
disebut dengan FLOWNETS
PERMASALAHAN2 AIRTANAH
1. Cone of depression
+
+ 2. Intrusi air laut
+
+
3. Land Subsidence
4. Kontaminasi airtanah
+
+

METODE KONSERVASI
TANAH DAN AIR
+ KONSERVASI TANAH
 Menjaga struktur tanah agar tidak terdispersi.
 Mengatur kekuatan gerak dan jumlah aliran permukaan.
Pendekatan:
(1) Menutup tanah, dengan tumbuhan/tanaman/sisa tanaman. Tujuan:
melindungi dari daya rusak butir hujan.
(2) Memperbaiki dan menjaga tanah.
Tujuan: memperbesar daya serap tanah terhadap air, dan agar tanah
resisten terhadap proses penghancuran agregat dan pengangkutan.
(3) Mengatur aliran permukaan, dengan saluran. Tujuan: agar air mengalir
dengan kecepatan yang tidak merusak dan memperbesar jumlah air
yang terinfiltrasi.

Page 26
METODE KONSERVASI

(1) Metode Vegetatif


 menggunakan tanaman/tumbuhan/sisa-sisa tanaman
(2) Metode Mekanik
 perlakuan fisik terhadap tanah (bangunan pencegah erosi)
(3) Metode Kimia
 menggunakan bahan-bahan kimia sintetis maupun alami.
 dicampurkan ke tanah untuk pembentukan struktur tanah.

Page 27
METODE VEGETATIF
Fungsi:
(a) Melindungi tanah dari daya perusak butir hujan.
(b) Melindungi tanah dari daya perusak aliran.
(c) Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah (transpirasi tanaman).

Efisiensi vegetasi dalam konservasi:


Vegetasi Permanen Tanah gundul tanpa vegetasi

Semakin kecil
Padang Rumput Campuran Tanaman semusim dalan barisan

Leguminosa berbiji besar


Leguminosa berbiji kecil

Serealia berbiji kecil

Page 28
MACAM-MACAM METODE
VEGETATIF
(1) Penanaman tanaman penutup tanah secara terus menerus.
Digunakan untuk tanah yang tidak diusahakan (misal kelerengan tinggi)
(2) Penanaman Strip (Strip Cropping)
 Penanaman memotong lereng / menurut kontur
 Berselang seling, tanaman semusim dengan penutup tanah
 Lebar strip 20 – 50 meter
 Kelerengan 6 – 15 %

Page 29
Ada 3 tipe (Kell & Brown, 1938; Tower & Garden, 1946)
 Strip Lapangan
 Menurut kontur
Lebar seragam, melintang
lereng, dilakukan pada daerah
dengan topografi tidak seragam

Page 30
 Penanaman strip berpenyangga (buffer strip cropping)
- Strip rumput/legume dibuat datar engan strip-strip tanaman pokok
- Lebar strip bisa seragam / tidak
- Strip rumput diletakkan pada lereng yang kritis

Menentukan Lebar Strip


(Wischmeier & Smith, 1965; USA Tenggara)
Rumus:
W = 27 – ¾ (S – 6)
Dimana: W = lebar strip (meter), S = Lereng (%)

Page 31
(3) Pergiliran tanaman dan pupuk hijau (conservation rotation)
Prinsip, seperti metode strip cropping
(4) Sistem Pertanian Hutan (Agroforestry)
Mengintegrasikan tanaman pohon dengan tanaman rendah
(5) Pemanfaatan sisa-sisa tanaman
MULSA
- Daun/batang tumbuhan dipotong-potong kemudian disebarkan ke
permukaan tanah (setebal 25-30 cm).
- Sebaiknya sisa tanaman yang proses pelapukannya lambat (batang
jagung, sorgum, jerami padi, dsb.)

Page 32
Mekanisme mulsa:
- Mengurangi erosi dengan cara meredam energi hujan yang jatuh
- Mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan
- Mengurangi daya gerus aliran permukaan
- Meningkatkan kegiatan biologi tanah dan dalam proses perombakannya
akan terbentuk senyawa organik penting untuk pembentukan struktur
tanah  meningkatkan kemampuan menyerap air.
PUPUK HIJAU
- Dibenamkan ke dalam lubang tanah (20-30 m) yang memanjang
memotong lereng secara merata di seluruh bidang tanah.
- Bahan dipilih yang mudah lapuk

Page 33
METODE MEKANIK

Perlakuan fisik dan mekanik  Pembuatan bangunan


Fungsi:
(a) Mengurangi/memperlambat aliran permukaan.
(b) Meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
(c) Menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang
tidak merusak.
(d) Memperbesar dan memperbaiki infiltrasi air ke dalam tanah.
(e) Penyediaan air bagi tanaman.

Page 34
Macam-macam Metode Mekanik
(1) Pengolahan tanah (Tillage)
 Perlakuan meknis untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi
pertumbuhan tanaman (sebagai tempat tumbuh bibit, daerah
perakaran, membenamkan sisa tanaman, dan memberantas gulma).
Pengolahan Tanah kurang / bahkan merugikan konservasi.
Pengolahan tanah berorientasi konservasi:
- Pengolahan tanah seperlunya saja (minimum tillage)
- Pengolahan tanah pada kandungan air tepat (pF 3 – 4)
- Pemberantasan gulma menggunakan herbisida.
- Merubah kedalaman pengolahan

Page 35
(2) Pengolahan tanah menurut kontur (contour cultivation)
- Pembajakan tanah melintang / memotong lereng
- Lebih efektif jika diikuti penanaman menurut kontur
Keuntungan:
 Terdapat penghambat aliran permukaan
 Memungkinkan penyerapan air lebih besar  di daerah kering
 Menghindarkan pengangkutan tanah

Page 36
(3) Guludan (4) Guludan bersaluran

(5) Parit/Saluran Pengelak (diversion ditch)


Dibuat melintang lereng, untuk menampung air dan mengalirkan ke
saluran pembuang utama. Besarnya tergantung laju puncak aliran yang
terhitung.

Page 37
(6) Teras
Teras tangga/bangku

Teras berdasar lebar Teras berdasar sempit

Page 38
(7) Balong/waduk, Dam penghambat, Rorak, dan Tanggul
Berfungsi untuk mengurangi jumlah dan kecepatan aliran
permukaan, sehingga air dapat meresap ke dalam tanah. Selain itu air
yang tertampung juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain.

Page 39
METODE KIMIA
 Penggunaan preparat kimia sintetis maupun alami
 Untuk mendukung proses pembentukan agregat/struktur tanah
Sejak 1972 ditambah,
 Merubah sifat-sifat hidrofobik/hidrofilik tanah sehingga merubah kurva
penahanan air.
 Mengurangi dan meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah 
memperngaruhi kemampuan tanah untuk menahan unsur hara

Page 40
Preparat kimia  SOIL CONDITIONER (Pemantap struktur tanah)
Keunggulan:
- Tahan terhadap serangan mikroba
- Dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman semusin (pada tanah liat berat)
- Mempertinggi permeabilitas tanah sehingga erosi berkurang.

Page 41
(1) MCS
Campuran dimethyldichlorosilane dan methyl-trichlorosilane (Van
Bavel, 1950)
 Berupa cairan yang mudah menguap, gas yang terbentuk
bercampur dengan air tanah. Senyawa yang terbentuk membuat
agregat tanah stabil.
(2) Krilium (W.P. Martin & G. Taylor, 1952)
 merupakan garam natrium dari polyacrylonitrile yang terhidrolisa.

Page 42
SOIL CONDITIONER mahal, maka dikembangkan bahan lain:
(a) Polimer tak terionisasi: Polyvinyl alcohol (PVA)
(b) Polyanion:
- Polyvinyl acetate (PVa)
- Polyacrylonitrile setengah terhidrolisa (Hp PAN)
- Poly acrylic acid (PAA)
- Vinyl acetate malcic acid copolymer (VAMA)
(c) Polication: Dimethylaminoethylmetacrylate (DAEMA)
(d) Dipole polimer (gugus + dan -) : Polyacrylamide (PAM)
(e) Emulsi Bitumen
Kelompok a,b,c & d bersifat non hidrofobik; Kelompok e bersifat non-hidrofilik;
Kelompok b & e dapat meningkatkan KTK

Page 43
Contoh penggunaan:
PAM bersifat non-hidrofobik, memiliki bagian aktif amide yang mengikat -OH
pada butir liat melalui ikatan hidrogen.
H O
Liat OH N C R Polimer

Cara aplikasi:
-PAM dicampur air denganperbandingan volume tertentu
-Dicampur tanah dengan menyemprotkan emulsi tersebut ke permukaan
tanah kemudioan diaduk dengan cangkul/garu.

Page 44
Pengaruh terhadap perbaikan struktur tanah dipengaruhi:
(1) BM polimer, optimum PAM 106
(2) Kandungan air tanah, optimum pada titik lengkung terbesar pada kurva
pF.
(3) Konsentrasi emulsi, tanah berkadar liat tinggi lebih sedikit daripada tanah
berpasir.

Bitumen  Preparat termurah, mengandung gugus aktif Carboxyl


Pengaruh:
Menyebabkan tanah lebih hidrofobik sehingga sangat bermanfaat bagi
pembentukan agregat tanah yang mudah mengeras

Page 45

Anda mungkin juga menyukai