Anda di halaman 1dari 9

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembuatan terasing pada lahan pertanian di desa ranupani yang memiliki
kemiringan hamper 60 derajat, yang mengakibatkan efeksamping akibat lereng
lereng bukit dijadikan lahan pertanian salahsatunya longsor dan erosi. Masalah
untama pada lahan pertanian di desa ranupani adalah erosi yang disebabkan
oleh air hujan yang membawa tanah dari lahan pertanian menuju ke danau yang
menjadi tempat pemberhentian terakhir bagi air, tanah yang dibawa oleh air
seiring berjalannya waktu dapat memperdangkal danau yang menjadi icon Desa
ranupani itu sendiri. Diperkirakan jika tidak ada penanganan kebih lanjut danau
ranupani akan hilang akibat tertimbun tanah akibat erosi yang terjadi.

1.2 Tujuan Kegiatan


1. Pembuatan terasing

1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Terasering
Teras atau terrace adalah bangunan konservasi tanah dan air yang dibuat dengan
penggalian dan pengurugan tanah, membentuk bangunan utama berupa bidang
olah, guludan, dan saluran air yang mengikuti kontur serta dapat pula dilengkapi
dengan bangunan pelengkapnya seperti saluran pembuangan air (SPA) dan
terjunan air yang tegak lurus kontur. (Yuliarta et al., 2002).
Teras adalah bangunan konservasi tanah dan air secara mekanis yang dibuat untuk
memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng dengan
jalan penggalian dan pengurugan tanah melintang lereng. Tujuan pembuatan teras
adalah untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan (run off) dan memperbesar
peresapan air, sehingga kehilangan tanah berkurang. (Sukartaatmadja, 2004).
Terasering adalah suatu konsep yang digunakan untuk meletakkan tanaman
dengan sistem yang bertingkat-tingkat. Lahan yang paling cocok dan pas
digunakan untuk terasering adalah lahan yang bentuknya miring. Lahan seperti ini
biasanya ditemukan di daerah perbukitan. Bentuk tanah atau lahan yang miring
akan memudahkan kita untuk membuat konsep penataan, karena tinggal
menyesuaikan derajat kemiringan tersebut, namun demikian bukan berarti lahan
yang bentuknya datar tidak bisa digunakan untuk membuat terasering. Ada
banyak keutungan jika menggunakan konsep seperti ini. (Arsyad, 1986).
Konservasi tanah dengan metode mekanik adalah pembuatan bangunan-bangunan
pencegah erosi dan memanipulasi sifat mekanik serta bentuk permukaan tanah.
Termasuk dalam metode ini adalah pengelolaan tanah menurut kontur (contour
farming), penanaman dalam strip, pembuatan guludan, teras saluran pengalih, saluran
pembuang, rorak, check dam, dan sebagainya. Fungsi konservasi tanah
secara mekanik adalah untuk memperlambat aliran permukaan dan mengalirkan
dengan kecepatan yang tidak merusak serta memperbesar infiltrasi air kedalam
tanah. (Arsyad, 1989; Schwab et al., 1981).

2
Terdapat berbagai cara mekanik dalam menahan erosi air dan angin. Cara utama
adalah dengan membentuk mulsa tanah dengan cara menyusun campuran
dedaunan dan ranting pohon yang berjatuhan di atas tanah; dan membentuk
penahan aliran air, misalnya dengan membentuk teras-teras di perbukitan
(terasering) dan pertanian berkontur. Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik,
atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk
melindungi permukaan tanah dari terpaan hujan, erosi, dan menjaga kelembaban,
struktur, kesuburan tanah, serta menghambat pertumbuhan gulma (rumput liar).
Pembuatan terasering dilakukan untuk mengurangi panjang lereng dan menahan
atau memperkecil aliran permukaan agar air dapat meresap ke dalam tanah. Jenis
terasering antara lain teras datar, teras kredit, teras guludan, dan teras bangku.
Jadi secara garis besar terasering adalah kondisi lereng yang dibuat bertangga
tangga yang dapat digunakan pada timbunan atau galian yang tinggi dan berfungsi
untuk:
1. Menambah stabilitas lereng.
2. Memudahkan dalam perawatan (konservasi lereng).
3. Memperpanjang daerah resapan air.
4. Memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng.
5. Mengurangi kecepatan aliran permukaan (run off).
6. Dapat digunakan untuk landscaping.

2.2 Analisis Stabilitas Lereng


engertian longsoran (landslide) dengan gerakan tanah (massmovement)
mempunyai kesamaan. Untuk memberikan definisi longsoran perlu penjelasan
keduanya. Gerakan tanah ialah perpindahan massa tanah/batu pada arah tegak,
mendatar atau miring dari kedudukan semula. Gerakan tanah mencakup gerak
rayapan dan aliran maupun longsoran. Menurut definisi ini longsoran adalah
bagian gerakan tanah (Purbohadiwidjojo, dalam Pangular, 1985). Jika menurut

3
definisi ini perpindahan massa tanah/batu pada arah tegak adalah termasuk
gerakan tanah, maka gerakan vertikal yang mengakibatkan bulging (lendutan)
akibat keruntuhan fondasi dapat dimasukkan pula dalam jenis gerakan tanah.
Dengan demikian pengertiannya menjadi sangat luas. Kelompok utama gerakan
tanah (mass movement) menurut Hutchinsons (1968, dalam Hansen, 1984) terdiri
atas rayapan (creep) dan longsoran (landslide) yang dibagi lagi menjadi sub-
kelompok gelinciran (slide), aliran (flows), jatuhan (fall) dan luncuran (slip).
Definisi longsoran (landslide) menurut Sharpe (1938, dalam Hansen, 1984),
adalah luncuran atau gelinciran (sliding) atau jatuhan (falling) dari massa
batuan/tanah atau campuran keduanya.

2.3 Jenis – Jenis Terasering


1. Teras Datar (level terrace)
Teras datar atau teras sawah (level terrace) adalah bangunan konservasi tanah
berupa tanggul sejajar kontur, dengan kelerengan lahan tidak lebih dari 3 %
dilengkapi dilengkapi saluran di atas dan di bawah tanggul. (Yuliarta, 2002).
Teras datar dibuat tepat menurut arah garis kontur dan pada tanah-tanah yang
permeabilitasnya cukup besar sehingga tidak terjadi penggenangan dan tidak
terjadi aliran air melalui tebing teras. Teras datar pada dasarnya berfungsi
menahan dan menyerap air, dan juga sangat efektif dalam konservasi air. (Arsyad,
1989).
Dijelaskan bahwa tujuan pembuatan teras datar adalah untuk memperbaiki
pengaliran air dan pembasahan tanah, yaitu dengan pembuatan selokan menurut garis
kontur. Tanah galian ditimbun di tepi luar sehingga air dapat tertahan dan terkumpul.
Tuajuan utama dari teras datar ini adalah untuk konservasi air / kelembapan tanah,
sedangkan pengendalian erosi adalah tujuan sekunder. Karena itu teras tipe ini
dibangun di daerah dengan curah hujan rendah sampai sedang untuk menahan dan
meresapkan air ke lapisan tanah.

4
2. Teras Kredit ( ridge terrace )
1. Teras kredit merupakan bangunan konservasi tanah
berupa gundulan tanah atau batu sejajar kontur,
bidang olah tidak diubah dari kelerengan tanah asli.
Teras kredit merupakan gabungan antara saluran dan
gundulan menjadi satu. eras kredit. Teras kredit adalah
terasering berbentuk guludan tanah atau batu yang
dibuat sejajar dengan kontur. Teras kredit merupakan
gabungan dari guludan tanah dan saluran air yang
menjadi satu.

Syarat pembuatan teras kredit yaitu:

1. kemiringan lereng antara 3% sampai 10%


2. kedalaman tanah harus lebih dari 30 cm
3. tanah yang memiliki daya resap air yang tinggi
4. tidak boleh ada posisi tanah yang rawan longsor
5. sebaiknya dibuat di daerah-daerah yang jarang terjadi hujan lebat

2. 3. Teras kebun

Teras kebun adalah terasering yang dibuat sejajar dengan kontur, tapi ada bagian lain
yang dibiarkan dalam kondisi aslinya, cara penanaman terasering ini dilajukan
manusi dengan penanaman lahan yang miring. Maksudanya ialah lahan yang letaknya
berada di antara dua teras yang bersebelahan dibiarkan dan tidak diolah. Syarat
pembuatan teras kebun yaitu:

1. lereng memiliki kemiringan 30% sampai 50%


2. tanaman yang biasanya ditanam sebagai penutuh tanah di teras kebun adalah
tanaman perkebunan.

5
4. Teras guludan

Teras guludan adalah terasering yang dibuat dengan cara membentuk guludan yang
melintang terhadap lereng, lahan yang guludan pada wilayah yang menggunakan
terasering ini dapat menjadi salahs satu terobosan untuk menjadikan wilayah
perwilayahan tersebuta akan bagus. Syarat pembuatan teras guludan yaitu:

1. lereng memiliki kemiringan 10% hingga 15%


2. kedalaman tanah yang lebih dari 30 cm
3. pembuatan teras guludan harus berada pada daerah yang mempunyai daya
resap air tinggi
4. dibutuhkan saluran drainase yang aman (saluran air atau drainase tersebut
dibuat landai dengan kemiringan 0,1 persen agar bisa menampung endapan
tanah hasil dari erosi)

5. Teras bangku

Teras bangku adalah terasering yang dibuat dengan cara memotong lereng, dengan
tujuan agar bidang menjadi miring ke belakang (reverse back slope) dan menjadi
deretan mirip bangku. Pada jenis teras yang satu ini, biasanya dilengkapi pula dengan
saluran drainase untuk pembuangan air dan ditanami rumput untuk memperkuat teras.

Syarat pembuatan teras bangku pada dasarnya hampir sama dengan syarat pembuatan
teras guludan, hanya saja, teras bisa dibuat di daerah yang daya serap airnya rendah.
Perlu kita ketahui pula bahwa teras bangku tidak mudah diterapkan pada pertanian
yang menggunakan mesin pembajak yang besar, selain itu, pengerjaannya
membutuhkan biaya yang lebih banyak.

6. Teras individu

6
Teras individu adalah terasiring yang dibuat secara mandiri untuk setiap tanaman,
sehingga setiap teras dapat memiliki ukuran yang berbeda tergantung pada jenis
tanamannya. Jenis tanaman yang biasanya ditanam pada teras individu adalah
tanaman kayu (pohon) dan tanaman penutup tanah lainnya.

Syarat pembuatan teras individu, yaitu:

1. dapat dibuat pada lereng dengan kemiringan antara 10% hingga 50%
2. kedalaman tanah lebih dari 30 cm.

Cara pembuatan teras individu sangat sederhana yaitu:

1. menggali tanah pada area yang akan ditanami tanaman


2. menimbun tanah hasil galian ke lereng bagian bawah sampai permukaannya
menjadi landai, sehingga menjadi teras bangku yang terpisah.
3. lahan di sekitar teras individu dibiarkan alami, tetap berupa padang rumput,
atau bisa juga ditanami tanaman penutup tanah

7. Teras saluran

Teras saluran atau rorak (parit buntu) adalah terasering dengan bentuk lubang-lubang
buntu yang dibuat dengan tujuan untuk menampung endapan- endapan tanah hasil
proses sedimentasi, saluran yang terjadi dalam penenaman terasering ini mempunyai
aliran air yang teratur. Syarat pembuatan teras saluran, yaitu:

1. kemiringan lereng antara 3% sampai 10%


2. kedalaman tanah lebih dari 30 cm
3. tanah bertekstur kasar dan mempunyai daya resap yang cepat
4. tanaman yang biasanya ditanam pada teras saluran adalah tanaman kayu

7
8
9

Anda mungkin juga menyukai