Anda di halaman 1dari 12

PRINSIP PENGENDALIAN

EROSI

Oleh : PH / B
Pengendalian erosi adalah upaya
Apa itu pencegahan kerusakan tanah dengan cara
pengendalian mengupayakan keseimbangan tanah
erosi? terhadap daya erosi dan mengurangi sifat
erosif dari aliran permukaan.

Aliran permukaan adalah air yang


mengalir diatas permukaan tanah dan
mengangkut bagian-bagian tanah. Jika aliran
permukaan yang terjadi besar, maka erosi
yang ditimbulkan umumnya juga besar.
Pengendalian Erosi secara Mekanis
Cara mekanis adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah darat) dengan menggunakan
sarana fisik seperti tanah dan batu sebagai sarana konservasi tanahnya. Tujuannya untuk
memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan mengalirkan
aliran air permukaan (Seloliman, 1997). Termasuk dalam metode mekanik untuk konservasi
tanah dan air di antaranya pengolahan tanah. Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik
terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan
tanaman. Tujuan pokok pengolahan tanah adalah menyiapkan tempat tumbuh bibit, menciptakan
daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa-sisa tanaman dan memberantas gulma (Arsyad,
1989). Pengendalian erosi secara teknis mekanis merupakan usaha-usaha pengawetan tanah
untuk mengurangi banyaknya tanah yang hilang di daerah lahan pertanian dengan cara mekanis
tertentu.
Teknik konservasi tanah secara mekanis adalah upaya menciptakan fisik lahan atau
merekayasa bidang olah lahan pertanian hingga sesuai dengan prinsip konservasi tanah sekaligus
konservasi air.

a. Sistem terasering.
Sistem terasering adalah perubahan bentuk terasering searah garis kontur, seperti teras gundul,
teras bangku, teras tunggal, dan teras kredit.
b. Sistem pematang kontur.
Adalah sistem pematang menurut kontur dengan fungsi utama menyimpan air.
c. Sistem barisan batu.
Adalah dengan menyusun bebatuan dengan membentuk model ruang terbuka.
d. Sistem teras bangku batu.
Adalah pembuatan terasan berbentuk bangku pada tanah.
e. Sistem saluran pengelak.
Pembuatan saluran searah dengan garis kontur.
f. Sistem saluran pembuangan akhir.
Adalah saluran yang dibuat searah lereng pada cekungan terendah dari topografi yang ada.
Pengendalian Erosi Dengan Manajemen Pertanian

Konservasi Pertanian
Teknik konservasi untuk mencegah erosi dapat diterapkan yaitu metoda mekanik seperti teras bangku,
bedengan searah kontur, pembuatan rorak, saluran buntu, dan saluran pembuangan air yang ditambah
rumput. Metoda vegetatif konservasi tanah yang dapat diaplikasikan yaitu penanaman lorong, strip
rumput, agroforestri, tanaman penutup tanah dan mulsa plastik ataupun sisa tanaman. Metoda kimia
dalam konservasi tanah yaitu penggunaan bitumen, PVA, polyurethane, dan lainnya. Rumput yang
sering digunakan dalam konservasi lahan antara lain rumput Vetiver,
Membuat Terasering
Terasering termasuk cara yang sering digunakan untuk mencegah erosi. Terasering mencegah erosi dan
memudahkan irigasi untuk bercocok tanam. Cara ini adalah dengan membuat teras demi teras seperti
tangga pada lahan yang miring sehingga ketika hujan turun air tidak langsung mengalir begitu saja
sehingga proses terjadinya pengikisan tanah bisa ditekan seminimal mungkin. Dengan membuat sistem
lahan yang berteras seperti ini akan membuat tanah semakin stabil begitu juga sangat baik untuk
tanaman yang tumbuh di atas tanah tersebut. Terasering ini dapat diwujudkan dengan budidaya tanaman
berupa tumpang sari, yakni menanam dua jenis tanaman secara bersama-sama di ladang yang sama,
misalnya menanam jagung atau kedelai di antara barisan pohon kelapa. Selain itu, budidaya tanaman
berakar dalam dan tanaman berakar dangkal secara bergantian dapat memperbaiki struktur tanah dan
pada saat yang bersamaan, mengurangi erosi.

Pertanian kontur (Countor Farming)


Countor Farming adalah sistem penanaman berdasarkan garis kontur suatu tanah sehingga sistem
perakaran tanaman jadi semakin kuat sehingga bisa menahan tanah ketika terjadi hujan deras.
Pembuatan sistem kontur tanah ini seperti membuat perangkap tanah sehingga tidak mudah hanyut
terbawa air, membuat teras bangku atau gundulan.
Penggunaan Mulsa Tanaman
Bahan mulsa diletakkan untuk menutupi tanah gundul agar tak hanyut ketika ada hujan deras. Mulsa
pada dasarnya digunakan untuk pengendalian erosi ketika mulai menanam bibit. Mulsa digunakan untuk
mengatur suhu tanah. Mulsa kayu cocok digunakan di kebun, sementara mulsa organik berfungsi untuk
melindungi taman di musim semi atau gugur.

Melakukan Reboisasi
Reboisasi menjadi salah satu cara preventif yang paling signifikan pengaruhnya. Penyebab erosi bukan
hanya karena buruknya sistem bercocok tanam namun juga bisa terjadi karena dampak kerusakan hutan
yang gundul akibat ulah manusia. Sangat baik, jika sudah melakukan penebangan pohon, lahan harus
ditanami pohon kembali atau reboisasi.
Pengendalian Erosi Pada Lahan Kurang Produktif

Lahan yang sudah tidak produktif disebut lahan kritis. Lahan kritis ini


merupakan lahan yang sudah mengalami degradasi (penurunan produktivitas) sehingga
tidak dapat menjalankan fungsinya lagi. Lahan kritis memiliki tingkat produktivitas yang
sangat rendah. Erosi dominan terjadi pada lahan kosong tanpa ada vegetasi maupun
konservasi, sedangkan pada area permukiman serta lahan yang ditanami tumbuhan,
erosi dapat dicegah dengan baik. Pada lahan-lahan kosong tersebut terlihat adanya
bekas erosi alur yang diakibatkan oleh aliran permukaan.
Pengendalian erosi pada lahan kristis

(1) Teras bangku dan teras gulud, yang ditekankan pada penelitian penggunaan
berbagai tanaman penguat teras (rumput atau legume tree) pada bibir teras
bangku dan teras gulud tersebut untuk stabilisasi teras dan sumber pakan;
(2) rorak;
(3) pertanaman lorong, yang bertujuan untuk mendapatkan jenis tanaman pagar
{hedgerow crop) yang sesuai;
(4) penggunaan mulsa (baik mulsa konvensional maupun mulsa vertikal);
(5) strip rumput, terutama efektivitas berbagai jenis rumput dalam menekan erosi
dan aliran permukaan, adaptasi berbagai jenis rumput di berbagai lokasi di
Indonesia dan faktor persaingan antara tanaman rumput dan tanaman utama, dan
(6) penelitian dan pengembangan teknik konservasi pada lahan sayuran telah
dilakukan di berbagai sentra produksi sayuran.
Pengendalan Erosi Pada Lahan Produktif

Tanah yang produktif ialah tanah yang dapat menghasilkan produksi tanaman dengan baik dan
menguntungkan bagi petani yang mengolahnya. lahan produktif adalah lahan subur yg
digunakan/dimanfaatkan pertanian,perkebunan, dll.
Pencegahan erosi pada lahan perkebunan dapat dilakukan dengan :

Membuat Terasering
Terasering termasuk cara yang sering digunakan untuk mencegah erosi. Cara ini adalah dengan
membuat teras demi teras seperti tangga pada lahan yang miring sehingga ketika hujan turun air tidak
langsung mengalir begitu saja sehingga proses terjadinya pengikisan tanah bisa ditekan seminimal
mungkin. Dengan membuat sistem lahan yang berteras seperti ini akan membuat tanah semakin stabil
begitu juga sangat baik untuk tanaman yang tumbuh di atas tanah tersebut.
Countor Farming
Countor Farming adalah sistem penanaman berdasarkan garis kontur suatu tanah sehingga
sistem perakaran tanaman jadi semakin kuat sehingga bisa menahan tanah ketika terjadi
hujan deras. Pembuatan sistem kontur tanah ini seperti membuat perangkap tanah sehingga
tidak mudah hanyut terbawa air, membuat teras bangku atau gundulan.

Melakukan Reboisasi
Reboisasi menjadi salah satu cara preventif yang paling signifikan pengaruhnya. Penyebab
erosi bukan hanya karena buruknya sistem bercocok tanam namun juga bisa terjadi karena
dampak kerusakan hutan yang gundul akibat ulah manusia. Sangat baik, jika sudah
melakukan penebangan pohon, lahan harus ditanami pohon kembali atau reboisasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai