Anda di halaman 1dari 3

2.

4 Cara Menjaga Kualitas Tanah

Berikut ada beberapa cara untuk menjaga kualitas tanah agar tetap subur, yaitu:

1. Penghijauan

Penghijauan dapat dilakukan pada tanah- tanah yang sedang tidak digunakan untuk bercocok
tanam dan juga lahan- lahan kritis yang diakibatkan oleh bencana alam dan aktivitas
penambangan. Jenis tanaman yang digunakan untuk penghijauan misalnya pohon pinus, puspa
dan agatis. Penanaman pohon tersebut dilakukan agar tanah tidak menjadi gersang,
meningkatkan kadar bahan organik dan sangat baik untuk kesuburan tanah. Selain itu juga
mengurangi kerusakan tanah yang disebabkan oleh sinar matahari, tanah longsor dan juga banjir.

2. Menerapkan wanatani

Wanatani atau agroforestry merupakan salah satu bentuk upaya pelestarian tanah yang dilakukan
dengan cara menggabungkan antara tanaman tahunan dengan tanaman komoditas pertanian yang
ditanam secara bersama- sama atau bergantian. Tanaman tahunan tersebut dapat berupa pohon-
pohonan yang dapat mengurangi erosi tanah. Sedangkan tanaman komoditas pertanian dapat
memberikan efek perlindungan bagi tanah dari tetesan air hujan yang juga mampu merusak
tanah.

Penanaman tanaman komoditas pertanian dapat dilakukan bergantian sesuai musim


tanam. Misalnya ketika musim kemarau lahan ditanami dengan tanaman jagung dan tebu, jika
musim penghujan tiba maka lahan akan ditanami dengan tanaman padi. Setiap tanaman
komoditas pertanian membutuhkan unsur hara yang berbeda. Apabila suatu lahan pertanian
ditanami hanya satu jenis tanaman, maka salah satu unsur hara akan habis. Sedangkan unsur hara
yang lain menjadi tidak terpakai. Dengan menerapkan wanatani maka keseimbangan unsur hara
di dalam tanah akan terjaga.

3. Mengurangi penceramaran tanah

Pencemaran tanah dapat dikurangi dengan cara menertibkan pembuangan sampah dan mendaur
ulang sampah. Industri yang menghasilkan limbah juga harus berperan aktif dalam menjaga
kelestarian tanah. Perlu dilakukan pembuangan limbah yang efektif dan aman sehingga logam
berat dan zat- zat berbahaya yang sulit hancur tidak menyebabkan polusi tanah.

4. Membuat kanopi alami bagi tanah

Pohon dapat digunakan sebagai kanopi alami bagi tanah yang ada di bawahnya. Kanopi alami
tersebut mempunyai manfaat sebagai penahan laju jatuhnya air hujan sehingga mengurangi
tenaga kinetik air hujan yang sampai ke tanah. Semakin rapat pohon yang di tanam, maka
semakin kecil ancaman kerusakan tanah oleh air hujan. Batang pohon akan mengalirkan air
hujan ke bawah sehingga meresap ke dalam tanah. Sedangan akar pohon yang menghujam ke
dalam tanah dapat mempertahankan kestabilan posisi tanah dan memperbaiki tanah. Akar pohon
digunakan sebagai tempat hidup mikroorganisme di dalam tanah sehingga dapat menjaga
kesuburan tanah.

5. Menggunakan soil conditioner

Pencegahan erosi dapat dilakukan dengan metode kimia yakni dengan memanfaatkan bahan-
bahan yang memperbaiki struktur tanah yang juga sering disebut dengan soil conditioner. Bahan-
bahan kimia ini mempunyai pengaruh yang besar dan berjangka panjang bagi kestabilan agregat
tanah. Soil conditioner juga dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman musiman pada tanah liat,
dan sangat baik untuk lahan pertanian maupun perkebunan yang baru saja dibuka.

6. Menggunakan pupuk kimia secara bijaksana.

Pupuk memang dapat menambah unsur hara di dalam tanah. Akan tetapi penggunaan yang tidak
tepat dapat menyebabkan pencemaran tanah oleh zat kimia yang terdapat dalam pupuk
anorganik. Untuk itu, perlu digalakkan penggunaan pupuk organik seperti pupuk kandang dan
kompos yang lebih aman bagi kesuburan tanah.

7. Menggunakan metode vegetatif dalam konservasi tanah

Metode vegetatif merupakan salah satu cara pengawetan tanah yang bertujuan untuk melindungi
tanah dari daya perusakan aliran air dan memperbaiki penyerapan air oleh tumbuhan. Metode ini
meliputi :

 Cover crop – Metode ini dilakukan dengan cara membenamkan atau mengubur sisa- sisa
tumbuhan ke dalam tanah sehingga meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air
dan memelihara unsur hara.
 Crop rotation – Crop rotation merupakan sistem penanaman berbagai macam tanaman
secara bergiliran dengan urutan waktu tertentu.
 Buffering – Bentuk konservasi ini dilakukan dengan menanam tanaman keras dan
rumput- rumputan pada tanah yang berada pada lereng curam.
 Mulching – Lorak mati yang ditimbun dengan sisa- sisa tanaman sehingga melindungi
permukaan tanah dari aliran air yang cepat.

8. Menerapkan metode mekanik dalam konservasi tanah

Metode mekanik merupakan salah satu usaha pengawetan tanah yang bertujuan untuk
mengendalikan erosi tanah. Metode tersebut meliputi :

 Terrassering ( penterasan lahan  miring )  – Lahan lereng yang dibuat bertingkat-


tingkat ini bertujuan  untuk memperkecil kemiringan lereng dan  mengurangi panjang
lereng. Dengan berkurangnya kemiringan dan panjang lereng maka akan mengurangi
kecepatan air dan menampung air yang meresap ke dalam
 Contour tillage / contour farming ( pengolahan tanah sejajar dengan garis kontur ) 
– Tujuan dari cara pengolahan tanah ini adalah untuk membuat pola berupa rongga-
rongga pada tanah  yang sejajar dengan kontur tanah. Pola ini membentuk igir- igir kecil yang
dapat memperbesar infilrasi air dan memperlambat aliran air. rongga pada tanah  yang sejajar
dengan kontur tanah. Pola ini membentuk igir- igir kecil yang dapat memperbesar
infilrasi air dan memperlambat aliran air.
 Contour plowing – Teknik membajak tanah yang mana dilakukan searah dengan garis
kontur sehingga tanah mempunyai alur – alur horizontal untuk mencegah terjadinya erosi.
 Pembuatan cek dam – Pembuatan bendungan kecil dimaksudkan agar air dapat
dibendung kemudian dialirkan ke parit- parit sehingga dapat disalurkan untuk irigasi. Hal
tersebut dapat mengendalikan proses erosi tanah oleh air, menebalkan lapisan tanah dan
produktivitas tanah menjadi lebih tinggi.
 Pembuatan pematang – Tujuan dari pembuatan pematang dan saluran air yang sejajar
dengan garis kontur adalah untuk menahan aliran air dan disalurkan ke daerah lain yang
aman dari bahaya erosi dan tanah longsor.

Anda mungkin juga menyukai